Oleh:
dr. Agung Budi Pamungkas
dr. Dwi Lisa Nur’aini
Pembimbing:
dr. Sisca Yulistiana
Mini Project
Judul
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan progam
dokter internsip di Puskesmas Taman Bacaan dan Puskesmas Empat Ulu
Palembang.
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan mini project
yang berjudul “Strategi Peningkatan Capaian Program Bias di Wilayah Kerja
Puskesmas Empat Ulu Palembang”. Laporan mini project ini merupakan salah satu
syarat menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia di Puskesmas Empat Ulu Palembang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Sisca Yulistiana
selaku pendamping dalam penulisan laporan kasus ini, drg. Erminda selaku Kepala
Puskesmas Taman Bacaan, dr. Hj. Nurhayati, MN selaku Kepala Puskesmas Empat
Ulu sebagai penyedia tempat dan data penelitian, dr. Tuti Tanri, dr. Marilin, dan dr.
Septiani, selaku dokter fungsional di Puskemas Empat Ulu serta kepada semua
pihak yang telah membantu hingga tulisan ini dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan mini project
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat
memberi ilmu dan manfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berdasarkan analisis situasi epidemiologi penyebaran COVID-19, cakupan
imunisasi rutin, dan situasi epidemiologi PD3I.5 Pelayanan imunisasi dilaksanakan
sesuai prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga jarak aman
1-2 meter serta menaati prosedur lainnya.4
Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak pada program eliminasi
campak-rubela/CRS dimana Indonesia menargetkan eliminasi campak-rubela/CRS
di tahun 2021 untuk regional Jawa dan Bali. Pada periode Januari sampai dengan
April 2020, 18 provinsi mencapai cakupan MR2 yang masih rendah (<40%),
diantaranya yaitu Sumatera Utara, Riau, Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan
Utara dan Papua. Penurunan cakupan terbesar terjadi pada bulan Maret 2020
dibandingan Maret 2019 yaitu sebesar 42.5%.4 Beralih ke situasi penyakit difteri di
Indonesia, pada tahun 2019 jumlah kasus suspek difteri sebesar 944 kasus yang
tersebar di 25 provinsi, sedangkan sampai dengan Mei di tahun 2020 menunjukan
kasus suspek difteri yang ditemukan sebesar 129 kasus yang tersebar di 16 provinsi.
Pada kurun waktu 6 bulan terakhir yaitu Desember 2019 sampai dengan Mei 2020,
kasus difteri paling banyak dilaporkan di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta,
Kalimantan Timur dan Aceh.4
Dalam pelaksanaan kegiatan BIAS selama pandemi COVID-19 ini masih
menemui banyak kendala, terutama karena di awal penyebaran COVID-19 tidak
bisa dihindari sektor kesehatan pun mengalami penurunan kinerja akibat
terbatasnya ruang gerak seperti untuk program-program yang dilaksanakan di luar
Puskesmas. Masih ditetapkannya kegiatan sekolah melalui daring juga menjadi
salah satu hambatan dalam pelaksanaan program BIAS, karena kegiatan umumnya
dilakukan dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk pemberian imuniasi pada
anak usia sekolah. Masih adanya hambatan dalam pelaksanaan BIAS selama
pandemi COVID-19 menarik perhatian penulis untuk menggali lebih dalam lagi
mengenai pelaksanaan program BIAS dan capaiannya serta merumuskan strategi
untuk meningkatkan capaian dari program BIAS selanjutnya dengan mengacu
pengalaman yang telah dialami di lapangan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran kondisi pelaksanaan program BIAS di Wilayah Kerja
Puskesmas Empat Ulu sebelum dan saat pandemi COVID-19?
2. Apa penyebab rendahnya capaian program BIAS di Wilayah Kerja
Puskesmas Empat Ulu saat pandemi COVID-19?
3. Bagaimana penyelesaian masalah penyebab rendahnya capaian program
BIAS di Wilayah Kerja Puskesmas Empat Ulu saat pandemi COVID-19?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai laporan mini project untuk memenuhi tugas sebagai salah satu syarat
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia.
2. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan program BIAS di Wilayah Kerja
Puskesmas Empat Ulu sebelum dan saat pandemi COVID-19.
3. Mengidentifikasi penyebab rendahnya capaian program BIAS di Wilayah
Kerja Puskesmas Empat Ulu saat pandemi COVID-19.
4. Mengetahui penyelesaian masalah penyebab rendahnya capaian program
BIAS di Wilayah Kerja Puskesmas Empat Ulu saat pandemi COVID-19.
3
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi di tengah
pandemi COVID-19 demi meningkatkan upaya kesehatan dalam rangka
pencegahan timbulnya penyakit.
4
BAB II
RANCANGAN MINI PROJECT
5
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas 4 Ulu sebanyak 57.680 jiwa
terdiri dari 28.598 jiwa laki-laki dan 29.052 jiwa perempuan. Jumlah KK di
Puskesmas 4 Ulu sebanyak 12.853 KK. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat 37
sarana pendidikan terdiri atas 15 SD, 4 SMP, dan 2 SMA serta beberapa TK dan
PAUD. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas 4 Ulu sudah mencapai 69,10%. Jumlah rumah dengan sumber air bersih
menggunakan PDAM dan memiliki jamban keluarga telah mencapai 48.070 rumah.
6
1. Rendahnya capaian pelayanan kasus diare di wilayah kerja Puskesmas Empat
Ulu Palembang.
Menurut WHO Pengertian diare adalah buang air besar dengan
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam).
Di dunia, terdapat 1,7 miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.
Sedangkan di Indonesia, menurut prevalensi yang didapat dari berbagai
sumber, salah satunya pada penderita diare di Indonesia berasal dari semua
umur, namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh balita, terutama
pada usia <1 tahun (7%) dan 1-4 tahun (Riskesdas, 2013)
Salah satu upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan
dan pengendalian penyakit menular. Salah satu program pemerintah terkait
diare yaitu di antaranya adalah program pengendalian penyakit diare yang
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare
bersama lintas program dan sektor terkait (Kemenkes RI, 2011).
7
Setelah anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada saat bayi, anak
tersebut membutuhkan imunisasi lanjutan pada saat usia sekolah dasar, yaitu
imunisasi campak dan DT pada siswa kelas 1 dan imunisasi Td pada siswa
kelas 2 dan kelas 3. Pemberian imunisasi ini diberikan dalam kegiatan Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yaitu imunisasi campak dilaksanakan pada
bulan Agustus sedangkan imunisasi DT dan Td dilaksanakan pada bulan
November.Anak usia sekolah dasar yang telah lengkap Imunisasi dasar dan
Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib serta mendapatkan Imunisasi DT dan Td
dinyatakan mempunyai status Imunisasi T5.
8
4. Rendahnya kunjungan penderita hipertensi di masa pandemi COVID-19
Hipertensi, merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh
terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang
sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum
obat hipertensi. Itu berarti 76% kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis atau 76% masyarakat belum mengetahui bahwa mereka
menderita hipertensi.
Untuk itu Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar perlu
melakukan Pencegahan primer yaitu kegiatan untuk menghentikan atau
mengurangi faktor risiko hipertensi sebelum penyakit hipertensi terjadi.
Puskesmas juga perlu melakukan pencegahan sekunder yang lebih ditujukan
pada kegiatan deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan kasus,
maka dapat dilakukan pengobatan secara dini. Sementara pencegahan tertier
difokuskan pada upaya mempertahankan kualitas hidup penderita.
Pencegahan tertier dilaksanakan melalui tindak lanjut dini dan pengelolaan
hipertensi yang tepat serta minum obat teratur agar tekanan darah dapat
terkontrol dan tidak memberikan komplikasi seperti penyakit ginjal kronik,
stroke dan jantung. Penanganan respon cepat juga menjadi hal yang utama
agar kecacatan dan kematian dini akibat penyakit hipertensi dapat terkendali
dengan baik. Pencegahan tertier dilaksanakan agar penderita hipertensi
terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut serta untuk meningkatkan kualitas
hidup dan memperpanjang lama ketahanan hidup.
Di masa pandemik ini, penderita hipertensi yang melakukan kunjungan
ke Puskesmas Empat Ulu mengalami penurunan dengan beberapa alasan.
Beberapa alasannya antara lain pasien takut tertular COVID-19 dari tempat
pelayanan Kesehatan dan merasa tidak memiliki keluhan. Hal ini menjadi isu
9
yang penting dikaji karena penyakit hipertensi dapat menimbulkan
komplikasi sehingga dapat menurunkan kualitas hidup.
10
pelayanan Kesehatan dan merasa tidak memiliki keluhan. Hal ini menjadi isu
yang penting dikaji karena penyakit DM dapat menimbulkan komplikasi
sehingga dapat menurunkan kualitas hidup.
11
Tabel 2.2. Analisis kualitas isu menggunakan USG
No Masalah Isu Kriteria Total Peringkat
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Rendahnya capaian penemuan kasus diare 4 4 4 12 III
di Puskesmas Empat Ulu Palembang
2. Rendahnya capaian program BIAS di
wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu 4 5 5 14 I
Palembang
3. Rendahnya kunjungan penderita TB di 5 4 4 13 II
masa pandemi COVID-19
4. Rendahnya kunjungan penderita hipertensi 4 3 4 11 IV
di masa pandemi COVID-19
5. Rendahnya kunjungan penderita diabetes 4 3 4 11 V
mellitus di masa pandemi COVID-19
Keterangan:
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5: Sangat mendesak 5: Sangat serius 5: Sangat berdampak
4: Mendesak 4: Serius 4: Berdampak
3: Cukup mendesak 3: Cukup Serius 3: Cukup berdampak
2: Tidak mendesak 2: Tidak serius 2: Tidak berdampak
1: Sangat tidak mendesak 1: Sangat tidak serius 1: Sangat tidak berdampak
Dari hasil analisis menggunakan alat USG diperoleh prioritas isu berupa
“Rendahnya capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu
Palembang”.
Perlu dilakukan analisis sebab-sebab rendahnya capaian program BIAS
tersebut. Penulis akan mencari kemungkinan-kemungkinan akar permasalahan dari
prioritas isu terpilih menggunakan diagram Ishikawa/fishbone berikut ini
12
Man Method
Kurangnya kepatuhan
masyarakat untuk datang ke
sekolah jika bukan untuk
masalah pendidikan
Kondisi pandemi sehingga
sekolah tidak dapat
Kurangnya dilaksanakan secara luring
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
Maysarakat takut imunisasi Hanya menunggu
anaknya mengalami keluarga membawa
efek samping dari anaknya ke sekolah
imunisasi
Rendahnya
Capaian Program
BIAS di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nomor telepon keluarga Empat Ulu
berubah atau sulit Palembang
dihubungi, serta Stigma negatif di
beberapa tidak memiliki masyarakat mengenai
Pelarangan untuk
social media imunisasi
berkumpul menurut
Perwali No. 14 Tahun
2020 Kota Palembang
tentang PSBB
Mayoritas kondisi
ekonomi masyarakat
menengah kebawah
Kebiasaan masyarakat
Tidak semua masyarakat memeriksakan kesehatan
memiliki alat transportasi kalau sudah dalam keadaan
atau dana untuk naik berat
transportasi umum
14
protokol seperti menjaga jarak 1-2 meter, pasien dan keluarga menggunakan
masker dan diskrining saat kedatangan dengan pengecekan suhu dan mencuci
tangan serta penggunaan APD bagi tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan.
Pandemi COVID-19 memberikan dampak langsung di sektor penyedia
layanan kesehatan primer seperti Puskesmas dengan program kerja yang tidak
terbatas pada pelayanan kesehatan perorangan, melainkan pelayanan kesehatan
masyarakat. Kegiatan imunisasi pada anak sekolah yaitu BIAS yang biasanya
diadakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Agustus untuk imunisasi MR dan bulan
November untuk imunisasi DT juga mengalami kendala dalam hal capaian kegiatan.
Saat ini, sektor kesehatan masih dalam transisi untuk berjalan aktif seperti sebelum
adanya pandemi COVID-19.
Menurut Surat Edaran Dirjen P2P Nomor SR.02.06/4/9760/2020 tanggal 9
Juli 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) program BIAS tetap harus tetap
dilaksanakan sebagai upaya pencegahan terjadinya KLB penyakit-penyakit yang
dengan tujuan untuk mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Memperhatikan tujuan Bulan Imunisasi Anak Sekolah
yaitu untuk menurunkan kesakitan, kecatatan, dan kematian akibat penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan PD3I.
15
Tabel 2.4 Sasaran dan Capaian BIAS Agustus 2019 Puskesmas Empat Ulu Palembang
16
Tabel 2.5 Sasaran dan Capaian BIAS September 2020 Puskesmas Empat Ulu Palembang
Dalam wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu, selama bulan September 2020
dilaksanakan program BIAS dengan jumlah peserta sebanyak 443 orang dari total
sasaran sejumlah 877 orang dengan persentase capaian sebesar 50% mengalami
penurunan yang signifikan dibanding pada pelaksanaan BIAS sebelum terjadi
pandemi COVID-19 yang dilaksanakan pada Agustus 2019 dengan jumlah peserta
985 orang dari total sasaran sejumlah 1005 orang dengan persentasi capaian 98%.
Mengingat pentingnya pembahasan tentang masalah ini, penulis tertarik
untuk membahasnya menjadi laporan mini project sebagai salah satu syarat
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia.
17
2.5 Matriks Rancangan Laporan mini project
Unit Kerja: Puskesmas Empat Ulu Palembang
Identifikasi Isu:
1. Rendahnya capaian penemuan kasus diare di Puskesmas Empat Ulu
Palembang
2. Rendahnya capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat
Ulu Palembang
3. Tingkat kepatuhan dan capaian kunjungan penderita TB yang rendah di
masa pandemi COVID-19
4. Pengetahuan, kepatuhan, dan kunjungan penderita hipertensi yang
rendah di masa pandemi COVID-19
5. Pengetahuan, kepatuhan, dan kunjungan penderita diabetes mellitus
yang rendah di masa pandemi COVID-19
Isu yang terpilih:
Rendahnya capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu
Palembang
Gagasan Pemecahan Isu:
Dari hasil analisis isu terpilih penulis menemukan beberapa akar
permasalahan yang terjadi sehingga membuat isu tersebut menjadi suatu
masalah yang layak dibahas dalam laporan mini project dengan judul
“Strategi Peningkatan Capaian Program BIAS di Wilayah Kerja
Puskesmas Empat Ulu Palembang”.
Untuk itu penulis menawarkan solusi melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1. Melapor kepada pendamping mengenai rencana kegiatan laporan mini
project
2. Melakukan rapat koordinasi dan advokasi lintas program mengenai
rencana kegiatan laporan mini project tentang strategi peningkatan
capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu
Palembang
18
3. Melaksanakan tahap persiapan media informasi elektronik dan
pembuatan media cetak (leaflet)
4. Menyebarkan video edukasi dan leaflet mengenai pentingnya BIAS
kepada perwakilan sekolah untuk disebarkan melalui media sosial
5. Melakukan sosialisasi mengenai BIAS di sekolah-sekolah wilayah kerja
Puskesmas Empat Ulu Palembang
6. Melakukan live instagram mengenai pelayanan Puskesmas Empat Ulu
Palembang selama masa pandemi
19
Tabel 2.6 Tabel Matriks Rancangan Laporan Mini Project
20
3. Melaksanakan tahap persiapan media informasi 1. Mengumpulkan bahan materi 1. Dokumentasi kegiatan
elektronik dan pembuatan media cetak (leaflet) sosialisasi (video dan leaflet) 2. Soft copy video yang
2. Membuat desain leaflet diputar
3. Mencetak leaflet 3. Leaflet yang dicetak
4. Menyebarkan video edukasi dan leaflet mengenai 1. Mengirimkan video dan softcopy 1. Softcopy video yang
pentingnya BIAS kepada perwakilan sekolah untuk leaflet yang telah disiapkan ke ditampilkan
disebarkan melalui media sosial perwakilan sekolah
2. Perwakilan sekolah menyebarkan
video dan softcopy leaflet melalui
media sosial kepada wali murid
dan siswa
5. Melakukan sosialisasi mengenai BIAS di sekolah- 1. Mempersiapkan kegiatan 1. Dokumentasi kegiatan
sekolah wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu sosialisasi 2. Satuan acara penyuluhan
Palembang 2. Melaksanakan sosialisasi 3. Daftar pertanyaan
3. Membagikan hardcopy leaflet
kepada wali murid yang hadir
4. Menjelaskan isi leaflet
5. Mengadakan tanya jawab dengan
wali murid
21
6. Melakukan live instagram mengenai pelayanan 1. Mengumpulkan dan 1. Poster pengumuman live
Puskesmas Empat Ulu Palembang selama masa mempersiapkan bahan sosialisasi 2. Dokumentasi kegiatan
pandemi 2. Berkoordinasi dengan petugas 3. Daftar pertanyaan pada sesi
program promosi kesehatan untuk tanya jawab
menentukan jadwal live
3. Membuat poster pengumuman
jadwal live di instagram
@puskesmasempatulu
4. Melakukan sesi live
5. Mengadakan tanya jawab dengan
penonton live instagram
22
2.6 Jadwal Kegiatan
23
6. Melakukan live instagram 1.Poster pengumuman
mengenai pelayanan Puskesmas live
Empat Ulu Palembang selama masa 2. Dokumentasi kegiatan
pandemi COVID-19 3.Daftar pertanyaan
pada sesi tanya
jawab
24
BAB III
25
3.2 Pendalaman Core Issue Terpilih
26
HALAMAN PERSETUJUAN
Mini Project
Judul
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
program dokter internsip di Puskesmas Taman Bacaan dan Puskesmas Empat Ulu
Palembang.
27
KARTU BIMBINGAN MINI PROJECT
8.
10
11
28
DOKUMENTASI PELAKSANAAN BIMBINGAN
29
30
KEGIATAN 2
Melakukan koordinasi dan advokasi dengan program promosi
kesehatan dan program imunisasi mengenai rencana kegiatan laporan
mini project tentang strategi peningkatan capaian program BIAS di
wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu Palembang
31
DOKUMENTASI FOTO BERSAMA PETUGAS PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN DAN PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS
32
KEGIATAN 3
Melaksanakan tahap persiapan media informasi elektronik dan
pembuatan media cetak (leaflet)
33
DOKUMENTASI PEMBUATAN LEAFLET DAN VIDEO
34
VIDEO PENYULUHAN DAN LEAFLET MR
35
36
37
KEGIATAN 4
Menyebarkan video edukasi dan leaflet mengenai pentingnya BIAS
kepada perwakilan sekolah untuk disebarkan melalui media sosial
38
DOKUMENTASI KEGIATAN
39
KEGIATAN 5
Melakukan sosialisasi mengenai BIAS di sekolah-sekolah wilayah kerja
Puskesmas Empat Ulu Palembang
40
DOKUMENTASI KEGIATAN
41
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI BIAS (BULAN IMUNASI ANAK SEKOLAH)
1. POKOK BAHASAN
a. Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Imunisasi BIAS pada Anak
Sekolah Dasar
b. Tempat : Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas
Empat Ulu Palembang
c. Tanggal : 1 September 2020 – 18 September 2020
d. Waktu : 15-20 menit
e. Sasaran : Wali murid dan siswa SD kelas 1 Sekolah
Dasar di wilayah kerja Puskesmas Empat
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti
dan memahami tentang pentingnya imunisasi dan mau melakukan
imunisasi
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Kontraindikasi imunisasi
4. Prosedur imunisasi
5. Efek samping imunisasi
3. Materi
Dalam penyuluhan, materi yang akan disampaikan
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Kontraindikasi imunisasi
4. Prosedur imunisasi
42
5. Efek samping imunisasi
4. Metode
Ceramah
5. Media
Media: Leaflet
6. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Sasaran Waktu
1 1. Pendahuluan 1. Memperhatikan 5 Menit
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam dengan
3. Memperkenalkan diri semangat
3. Memperhatikan
2 1. Penyampaian materi 1. Memperhatikan dengan antusias 10-15 menit
a. Pengertian imunisasi 2. Bertanya dengan antusias
b. Tujuan imunisasi
c. Kontraindikasi imunisasi
d. Prosedur imunisasi
e. Efek samping imunisasi
2. Membuka sesi tanya jawab
3 Penutup a. Memperhatikan 5 menit
a. Mengucapkan terima kasih b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam
7. Evaluasi
Acara berjalan sesuai rencana
43
DAFTAR PERTANYAAN PESERTA
1. Jika anak saya hari ini menderita demam dan diare, apakah boleh tetap
dilakukan imunisasi?
2. Apakah setelah imunisasi, anak saya boleh langsung pulang?
3. Anak saya waktu balita, sempat tertinggal imunisasi MR nya. Apakah
imunisasi hari ini tetap bisa dilaksanakan?
4. Jika setelah pulang dari imunisasi anak saya mengalami demam, apa yang
harus saya lakukan?
5. Jika hari ini anak saya belum dapat diimunisasi, apakah kami masih dapat
mengejar imunisasinya?
6. Tetangga saya tidak mau hadir hari ini karena takut berkumpul dan tertular
COVID-19. Apakah boleh langsung datang ke Puskesmas saja?
7. Apa saja yang harus kami perhatikan setelah pulang imunisasi ini? Dan
bagaimana cara menanganinya?
8. Keadaan efek samping yang bagaimana yang mengharuskan saya untuk
membawa anak saya ke fasilitas kesehatan?
44
KEGIATAN 6
Melakukan live instagram mengenai pelayanan Puskesmas Empat Ulu
Palembang selama masa pandemi
45
PENGUMUMAN LIVE INSTAGRAM
46
DOKUMENTASI SAAT LIVE
47
DAFTAR PERTANYAAN
48
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Strategi peningkatan capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas
Empat Ulu Palembang dilaksanakan untuk mencapai tujuan akhir yaitu peningkatan
capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu Palembang. Semua
kegiatan mini project ini dilaksanakan selama masa praktik internship di Puskesmas
Empat Ulu Palembang dan Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Dari kegiatan
laporan mini project ini, dapat ditarik kesimpulan:
1. Dalam wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu, selama bulan September 2020
dilaksanakan program BIAS dengan jumlah peserta sebanyak 443 orang dari
total sasaran sejumlah 877 orang dengan persentase capaian sebesar 50%
mengalami penurunan yang signifikan dibanding pada pelaksanaan BIAS
sebelum terjadi pandemi COVID-19 yang dilaksanakan pada Agustus 2019
dengan jumlah peserta 985 orang dari total sasaran sejumlah 1005 orang
dengan persentasi capaian 98%.
2. Rendahnya capaian program BIAS selama pandemi COVID-19 yang terjadi
di Puskesmas Empat Ulu antara lain karena pelaksanaan program sempat
ditunda dan baru mulai dijalankan di awal bulan September 2020. Penundaan
pelaksanaan kegiatan BIAS dengan pertimbangan adanya peraturan yang
mengharuskan anak usia sekolah untuk sekolah melalui daring (tidak tatap
muka di sekolah), banyaknya kekhawatiran orangtua untuk membawa anak
ke sekolah saat akan dilaksanakan BIAS maupun dari aspek tenaga medis
yang masih ragu untuk menyelenggarakan imunisasi ke sekolah.
3. Strategi peningkatan capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas
Empat Ulu dilaksanakan dalam enam rangkaian kegiatan yaitu
a. Melapor kepada pendamping mengenai rencana kegiatan laporan mini
project
49
b. Melakukan rapat koordinasi dan advokasi lintas program mengenai
rencana kegiatan laporan mini project tentang strategi peningkatan
capaian program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu
Palembang
c. Melaksanakan tahap persiapan media informasi elektronik dan
pembuatan media cetak (leaflet)
d. Menyebarkan video edukasi dan leaflet mengenai pentingnya BIAS
kepada perwakilan sekolah untuk disebarkan melalui media sosial
e. Melakukan sosialisasi mengenai BIAS di sekolah-sekolah wilayah
kerja Puskesmas Empat Ulu Palembang
f. Melakukan live instagram mengenai pelayanan Puskesmas Empat Ulu
Palembang selama masa pandemi
4.2 SARAN
Dari pelaksanaan kegiatan laporan mini project di Puskesmas Empat Ulu
Palembang, saran yang diberikan antara lain:
a. Mini project ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk dilakukan mini
project selanjutnya mengenai evaluasi dari strategi peningkatan capaian
program BIAS di wilayah kerja Puskesmas Empat Ulu
b. Strategi peningkatan capaian program BIAS selama pandemi COVID-19
perlu diterapkan dalam menyambut program BIAS selanjutnya dan
pelaksanaan imunisasi di Puskesmas dengan tetap mengutamakan
pelaksanaan protokol kesehatan sesuai petunjuk teknis pelaksanaan imunisasi
pada masa pandemi COVID-19.
50
DAFTAR PUSTAKA
51
11. Ong SWX, Tan YK, Chia PY, Lee TH, Ng OT, Wong MSY, et al. Air,
Surface Environmental, and Personal Protective Equipment Contamination
by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) From
a Symptomatic Patient. JAMA. 2020; published online March 4. DOI:
10.1001/jama.2020.3227
12. Kampf G, Todt D, Pfaender S, Steinmann E. Persistence of coronaviruses on
inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents. J Hosp Infect.
2020;104(3):246-51.
13. Li X, Geng M, Peng Y, Meng L, Lu S. Molecular immune pathogenesis and
diagnosis of COVID-19. J Pharm Anal. 2020; published online March 5. DOI:
10.1016/j.jpha.2020.03.001
14. Fang L, Karakiulakis G, Roth M. Are patients with hypertension and diabetes
mellitus at increased risk for COVID-19 infection? Lancet Respir Med. 2020;
published online March 11. DOI: 10.1016/S2213-2600(20)30116-8.
15. Diaz JH. Hypothesis: angiotensin-converting enzyme inhibitors and
angiotensin receptor blockers may increase the risk of severe COVID-19. J
Travel Med. 2020; published online March 18. DOI: 10.1093/jtm/taaa041
52