BRAIN DEATH
Dwi Lisa
Nur’aini, S.Ked04054821820045
2 ANATOMI OTAK
3 BRAIN DEATH
5 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
seorang dikatakan mati, bila fungsi pernafasan dan
IKATAN DOKTER
jantung telah berhenti secara pasti atau irreversible,
INDONESIA atau terbukti telah terjadi kematian batang otak.
Flat electroencephalogram A status in which all the findings Absence of posturing or seizures
above remain unchanged for at least
12 h
Exclusion of hypothermia Brain death can be pronounced only if Irreversibility demonstrated by
(below 90°F or 32.2°C) and establishing cause and excluding
central nervous system the pathologic process for the above reversible conditions (sedation,
depressants are deemed irreparable with presently hypothermia, shock, and
neuromuscular blockade)
artificial means.
All the above tests shall be Period of observation determined
repeated at least 24 hours by clinical judgment
with no change.
Use of cerebral flow tests when
brainstem reflexes are not testable,
sufficient cause cannot be
established, or to shorten period of
observation
Definisi terbaru dari American
Academy of Neurology
KEMATIAN OTAK:
1. Koma – pasien tidak respons terhadap semua
stimulus
2. Tidak adanya reflex batang otak
3. Apnea
INDONESIA
Batasan mati tercantum pada PP No.18 tahun 1981 tentang
Bedah Mayat Klinik dan Bedah Mayat Anatomis serta
transplantasi alat dan/atau jaringan tubuh manusia pada Bab 1
pasal 1 ayat g yaitu “Meninggal dunia adalah insani yang
diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi
otak, pernapasan dan atau denyut jantung telah berhenti”
Langkah-langkah:
1. Pasang pulse-oxymeter dan putuskan hubungan
ventilator
2. Berikan oksigen 100%, 6 L/menit ke dalam trakea
3. Amati dengan seksama adanya gerakan pernafasan
4. Ukur PaO2, PaCO2, dan pH setelah kira-kira 8 menit,
kemudian ventilator disambungkan kembali
5. Apabila tidak terdapat gerakan pernafasan, dan
PaCO2 ≥ 60 mmHg, hasil tes apnea dinyatakan positif
6. Apabila terdapat gerakan pernafasan, tes apnea
6. TES APNEA
Brain Death atau mati otak adalah hilangnya seluruh fungsi otak,
termasuk fungsi batang otak, secara ireversibel. Seorang pasien
yang telah ditetapkan mengalami kematian batang otak berarti
secara klinis dan legal-formal telah meninggal dunia.