Disusun oleh :
dr. …………………………
Pendamping
PUSKESMAS RAMBATAN II
TANAH DATAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan mini project
II tahun 2020 dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih kepada dokter Sukma Dewi selaku dokter pembimbing yang telah
Saya sangat berharap mini project ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
mini project ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan
miniprojeck ini. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan mini project yang saya buat di masa yang akan datang. Sekiranya mini
project yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
1. Tujuan umum.................................................................................................3
2. Tujuan khusus...............................................................................................3
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3
BAB IV HASIL.....................................................................................................33
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................39
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................45
A. Kesimpulan........................................................................................................45
B. Saran..................................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................47
LAMPIRAN..........................................................................................................48
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
penduduk di dunia. Kadar glukosa dalam darah kita biasanya berfluktuasi, artinya
naik turun sepanjang hari dan setiap saat, tergantung pada makanan yang masuk
dan aktivitas. 2
terhadap pengobatan yang merupakan faktor utama dari outcome terapi. Upaya
pengobatan adalah kesesuaian pasien terhadap anjuran atas medikasi yang telah
menggunakan obat, padahal obat tidak merupakan satu-satunya cara yang dapat
dan disertai dengan mengatur pola makan. Walaupun manfaat dari olahraga masih
8,3%; 3,9%; 14,90%; angka kejadian DM tipe 2 meliputi lebih 90% dari semua
pada tahun 2007 menjadi 2,1 % pada tahun 2013. Sumatera barat memiliki
prevalensi total pasien diabetes mellitus sebanyak 1,6% pada th 2018, dimana
sumatera barat berada pada urutan 21 dari 34 provinsi di Indonesia. Menurut data
berjumlah 44.280 kasus, dengan jumlah kasus tertinggi di kota Padang berjumlah
12.231 kasus.
B. Rumusan Masalah
Rambatan II.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Diabetes Melitus
melitus
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
wilayahpuskesmas Rambatan II
penelitian.
2. Puskesmas
3. Masyarakat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat
dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan
Resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel beta pankreas telah
dikenal sebagai patofisiologi kerusakan sentral dari DM tipe-2. Selain otot, liver
dan sel beta, ada organ lain yang ikut berperan dalam menimbulkan terjadinya
fungsi sel beta sudah sangat berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja
melalui jalur ini adalah sulfonilurea, meglitinid, GLP-1 agonis dan DPP-4
inhibitor.
b. Liver : Pada penderita DM tipe-2 terjadi resistensi insulin yang berat dan
glikogen, dan penurunan oksidasi glukosa. Obat yang bekerja di jalur ini
disebabkan oleh FFA ini disebut sebagai lipotoxocity. Obat yang bekerja
e. Usus : Glukosa yang ditelan memicu respon insulin jauh lebih besar
dibanding kalau diberikan secara intravena. Efek yang dikenal sebagai efek
defisiensi GLP-1 dan resisten terhadap GIP. Disamping hal tersebut incretin
oleh usus dan berakibat meningkatkan glukosa darah setelah makan. Obat
akarbosa.
f. Sel Alpha Pancreas : Sel-α pancreas merupakan organ ke-6 yang berperan
dalam hiperglikemia dan sudah diketahui sejak 1970. Sel-α berfungsi dalam
sintesis glukagon yang dalam keadaan puasa kadarnya di dalam plasma akan
Sembilan puluh persen dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap kembali
obatnya.
h. Otak : Insulin merupakan penekan nafsu makan yang kuat. Pada individu
insulin yang juga terjadi di otak. Obat yang bekerja di jalur Ini adalah GLP-
darah kapiler dengan glukometer. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar
Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi
Kriteria diagnosis DM
(NGSP).
2 -jam setelah TTGO antara 140-199 mg/dl dan glukosa plasma puasa
<100 mg/dl;
angka 5,7-6,4%.
Diabetes Melitus Tipe-2 dan prediabetes pada kelompok risiko tinggi yang
1. Kelompok dengan berat badan lebih (Indeks Massa Tubuh [IMT] ≥23
kg/m2) yang disertai dengan satu atau lebih faktor risiko sebagai berikut :
keluarga).
hipertensi).
h) Riwayat prediabetes.
darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan
yang meliputi :
ortostatik.
Pemeriksaan funduskopi.
Pemeriksaan jantung.
Obat anti hiperglikemia oral dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau
a.) Edukasi
Materi edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal dan materi
berkelanjutan.
pengobatan.
hari sakit).
Pemeliharaan/perawatan kaki.
berserat tinggi. Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat
c.) Jasmani
sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45 menit, dengan total
c) Krisis Hiperglikemia
e) Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
a) Sekresi insulin fisiologis terdiri dari sekresi basal dan sekresi prandial.
basal (puasa, sebelum makan). Hal ini dapat dicapai dengan terapi oral
c) Apabila sasaran glukosa darah basal (puasa) telah tercapai, sedangkan HbA1c
acting) yang disuntikan 5-10 menit sebelum makan atau insulin kerja pendek
a. Komplikasi akut
600 mg/dl), disertai tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+)
2.) Hipoglikemia
whipple’s triad :
b. Komplikasi menahun
1.) Makroangiopati
kali adalah nyeri pada saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat
2.) Mikroangiopati
Retinopati diabetik; kendali glukosa dan tekanan darah yang baik