Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita
setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada
wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian akibat kanker payudara
dikarenakan para penderita datang ke pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut
atau sudah sulit disembuhkan, padahal pemeriksaan secara dini terhadap kemungkinan
adanya gejala kanker payudara dapat dilakukan sendiri dan tanpa biaya.
Kanker payudara yang termasuk penyakit tidak menular, saat ini menjadi masalah
kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut WHO (2012) kejadian
kanker payudara sebanyak 1.677.000 kasus. Kanker payudara merupakan kanker yang
paling banyak di derita oleh kaum wanita dengan jumlah 883.000 kasus.
Tujuan dari program deteksi dini kanker payudara yaitu untuk menurunkan angka
kematian pada penderita, karena kanker yang diketemukan pada stadium awal
tentu memberikan harapan hidup lebih lama daripada apabila diketemukan pada
stadium lanjut
B. Permasalahan di Keluarga, Masyarakat dan Kasus
Masih banyak ibu-ibu yang masih belum memahami cara pemeriksaan dini
kanker payudara dan masih blm bisa memahami apa itu kanker payudara.
C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Melakukan intervensi secara pasif dan aktif secara bersamaan yakni dengan
melakukan edukasi kesehatan dan pelatihan ketrampilan kader – kader serta
menggalakkan pemeriksaan sadari.
D. Pelaksanaan
Melakukan penyuluhan tentang penyakit kanker payudara dan
membedakannya dengan mastitis pada ibu menyusui serta bagaimana cara melakukan
pemeriksaan sadari dirumah dan pemeriksaan-pemeriksaan khusus apa saja yang bisa
dilakukan jika dicurigai suatu kanker.
E. Monitoring dan Evaluasi
Kesimpulan
Secara Keseluruhan kegiatan penyuluhan ini berjalan cukup lancar. Banyak ibu-
ibu yang merespon dengan bertanya-tanya seputar pemeriksaan sadari dan para kader
tidak kalah ingin tau agar bisa mengajari atau member informasi kepada ibu-ibu yang
tidak ikut dalam penyuluhan hari ini.