STROKE
Oleh :
Pembimbing :
KOTA BENGKULU
2018/2019
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K
Usia : 70 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
2. ANAMNESIS
Didapatkan keterangan autoanamnesa dan alloanamnesa (dari istri pasien) pada 2 April 2018 pukul
10.00 WIB
2
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang pada tanggal 31 September 2014 pukul 15.00 WIB ke Instalasi Gawat Darurat
RS RAPLESIA dengan keluhan separuh badan lemas bagian kanan. Kelemahan dirasa pasien pada
pagi hari 8 jam SMRS, yaitu pukul 07.00 WIB pagi hari saat pasien keluar membeli gorengan.
Pasien tiba-tiba merasa lemas, jatuh terduduk sehingga dibawa tetangganya pulang ke rumah.
Pasien tidak pingsan, demam, nyeri dada, kejang, tidak mengalami gangguan penglihatan ataupun
mengalami kecelakaan beberapa saat sebelum mengalami kelemahan. Pasien tidak mengonsumsi
obat tertentu untuk mengatasi kelemahannya tersebut. Lima jam setelah mengalami kelemahan,
pasien merasa lemasnya belum membaik. Pasien tidak merasa baal di tubuh yang lemas. Hal ini
baru dirasakan pasien untuk pertama kalinya.
Pasien merasa kepalanya nyeri seperti kepalanya berat di bagian tengkuk. Pasien merasa
rasa sakit kepala tersebut skala nyerinya 7/10. Hal ini baru dirasakan pasien pertama kali, biasanya
pasien hanya mengalami sakit kepala apabila pasien pegal-pegal saja. Pasien tidak merasa berputar,
sakit kepala tidak berpusat di mata, tidak keluar air mata dan sakit menyeluruh di kepala, berpusat
di tengkuk.
Setelah itu pasien mengalami muntah satu kali, muntah tidak proyektil, pasien merasa mual
setelah jatuh lemas. Muntah pasien sedikit, sekitar 5 sendok makan, berisi cairan tanpa ampas
makanan. Muntah tidak berdarah.
Pasien juga merasa bicara pelo setelah mengalami kelemasan. Namun pasien tidak merasa
kaku pada separuh wajah dan tidak merasa sulit menelan. Pasien dapat mengerti perkataan lawan
bicara dengan baik. Pasien juga tidak mengalami gangguan pendengaran. Pasien dapat menulis,
da[an menamai benda-benda dengan baik. Hal ini juga pertama kali dirasakan pasien.
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi saat memeriksaan diri ke Puskesmas sekitar 5
tahun yang lalu, namun pasien tidak pernah minum obatnya (Captopril) secara rutin. Pasien
menmyangkal riwayat Diabetes Mellitus.
Pasien pernah mengalami operasi pembersaran kelenjar prostat tiga tahun yang lalu.
3
Riwayat penyakit keluarga
Pasien menyangkal adanya penyakit jantung, hipertensi maupun DM pada orang tua
maupun kerabat dekat pasien.
Pasien tidak merokok juga tidak memiliki riwayat alergi obat dan makanan. Pasien mengaku
jarang berolahraga, makan teratur tiga kali sehari namun mengaku jarang makan buah dan sayur,
kerap mengonsumsi makanan yang digoreng.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Diperiksa 1 Oktober 2018, pukul 10.30 WIB
Status Generalisata
Mata
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Mata cekung (-/-), Injeksi konjungtiva (-/-),
pupil isokor dengan diameter 3mm / 3mm, reflex cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
4
Hidung
Sekret (-/-), deviasi septum (-)
Mulut
Bibir basah, mukosa tidak anemis, lidah tidak kotor, tonsil T1 / T1, faring hiperemis (-)
Telinga
Simetris, discharge (-/-)
Leher
Inspeksi : Trakea di tengah, JVP ↑ (-)
Palpasi : Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar getah bening (KGB) (-)
Thorax (cor)
Palpasi gerakan dinding dada teraba simetris saat inspirasi dan ekspirasi,
ictus cordis teraba di sela iga IV linea midklavikularis sinistra.
Batas jantung
Auskultasi
Bunyi jantung bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
5
Thorax (pulmo)
Inspeksi Gerak dada keadaan statis dan dinamis simetris
Abdomen
Inspeksi Datar
Ekstremitas
Superior : edema (-/-), refleks fisiologis (+/+), capillary refill time <2 detik, sianosis (-)
Inferior : akral hangat, edema (-/-), refleks fisiologis (+/+), capillary refill time <2 detik,
sianosis (-).
Kulit
Tidak tampak erythema pada kulit tubuh pasien.
6
Status Neurologis
Kesadaran umum
o E:4 V:5 M: 6
o GCS: 15
Tanda rangsang meningeal
o Kaku kuduk: (-)
o Kernig sign: (-)
o Lasegue sign: (-)
o Brudzinski I: (-)
o Brudzinski II: (-)
Pemeriksaan Nervi Cranialis
o N. I (N. Olfaktorius)
ND: Baik, dapat mencium kopi dan jeruk
NS: Baik, dapat mencium kopi dan jeruk
o N. II (N. Optikus)
OD
Visus Normal.
Lapang pandang Normal.
Refleks cahaya langsung +/+
Refleks cahaya tidak langsung +/+
OS
Visus Normal.
Lapang pandang Normal.
Refleks cahaya langsung +/+
Refleks cahaya tidak langsung +/+
o N. III (N. Oculomotor), N. IV (N. Trochlear), N. VI (N. Abducens)
OD/OS
Pupil isokor : 3mm / 3mm
Refleks cahaya langsung: +/+
7
Refleks cahaya tidak langsung: +/+
Gerakan bola mata: normal ke segala arah
Ptosis: -/-
Strabismus: -
Nistagmus: -
o N. V (N. Trigeminal)
Sensorik
V.I: Normal
V.II: Normal
V.III: Normal
Refleks kornea: +/+
Motorik
Menggigit: Baik, tidak ditemukan parese pada otot pengunyah
Membuka rahang: Baik, mulut luris tidak miring ke salah satu sisi
o N. VII (N. Facialis)
Sensorik (pengecap 2/3 anterior lidah): Baik
Motorik
Mengangkat alis: normal, simetris
Menggembungkan pipi: normal, simetris
Mencucu: normal, simetris
Meringis: normal, simetris
o N. VIII (N. Vestibulocochlear)
Gesekan jari
AS: baik
AD: baik
Detik jam
AS :baik
AD: baik
Tes berbisik
AS: baik
AD: baik
8
Garpu tala
Rinne: Tidak dilakukan
Weber: Tidak dilakukan
Schwabach: Tidak dilakukan
Dix-Hallpike: Tidak dilakukan
Post-pointing
Tangan kanan: baik
Tangan kiri: baik
Romberg: Tidak dapat dilakukan
Tandem: Tidak dapat dilakukan
Stepping test: Tidak dapat dilakukan
o N. IX (N. Glossopharyngeal)
Sensorik (pengecap 1/3 bagian posterior lidah): Tidak dilakukan
Motorik (refleks menelan): Baik
o N. X (N. Vagus)
Refleks muntah: Tidak dilakukan
Arcus faring: simetris
Letak uvula : di tengah
o N. XI (N. Accesory)
Mengangkat bahu normal
Memalingkan kepala normal
Kekuatan otot aksesorius normal
o N. XII (N. Hypoglossal)
Deviasi lidah ke kanan saat menjulurkan lidah
Atrofi/fasikulasi/tremor lidah tidak ada
Artikulasi: Terganggu, sulit bicara huruf ‘R’.
9
Pemeriksaan Motorik
o Gerakan abnormal/involunter : Tidak ada
o Kekuatan otot
Ekstremitas atas : 3333 / 5555
Ekstremitas bawah : 3333 / 5555
o Tonus
Ekstremitas atas : hipertonus/normotonus
Ekstremitas bawah : hipertonus/normotonus
o Klonus
Achilles : -/-
Patella : -/-
o Trofi
Ekstremitas atas: eutrofi/eutrofi
Ekstremitas bawah: eutrofi/eutrofi
o Refleks Fisiologis
Ekstremitas atas
Biceps +++/++
Triceps+++/++
Ekstremitas bawah
Patella +++/++
Achilles ++/++
o Refleks Patologis
Ekstremitas atas
Hoffmaan -/-
Trommner -/-
Ekstremitas bawah
Babinski +/-
Chaddock -/-
Oppenheim -/-
Gordon -/-
Klonus
Patella : -/-
Achilles: -/-
10
Pemeriksaan Sensorik
Ekstremitas Atas
o Rangsangan raba : normoestesia/normoestesia
o Rangsangan nyeri : normoalgesia/normoalgesia
o Rangsangan suhu : tidak dilakukan
o Proprioseptif : tidak dilakukan
o Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan
Ekstremitas Bawah
o Rangsangan raba : normoestesia/normoestesia
o Rangsangan nyeri : normoalgesia/normoalgesia
o Rangsangan suhu : tidak dilakukan
o Proprioseptif : tidak dilakukan
o Diskriminasi dua titik : tidak dilakukan
Pemeriksaan system syaraf Otonom
o BAB normal
o BAK normal
o Berkeringat normal
Pemeriksaan Fungsi Luhur
o Memory baik
o Kognitif baik
o Visuospatial baik
Pemeriksaan Koordinasi
o Disdiadokokinesia : tidak dilakukan
o Tes telunjuk hidung :n
11
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Result Reference
Darah Rutin
Fungsi Ginjal
Result Reference
12
Pemeriksaan Foto Thorax (31 September 2018)
Pemeriksaan CT Scan
Foto Hasil
13
Pemeriksaan EKG
Skoring SIRIRAJ
14
Rumus : (2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala dalam 2 jam) +
(0,1 x diastolik) – (3 x pertanda ateroma) - 12
Pada pasien: (2,5x0)+(2x1)+(2x1)+(0,1x100)-(3x0)-12 = 2
Interpretasi:
—Skor >1 : Perdarahan serebri
—Skor <1 : Infark serebri
—Skor -1 s/d 1 : Meragukan
5. RESUME:
Pasien laki-laki usia 65 tahun datang ke IGD RS RAPLASIA dengan keluhan
utama separuh badan lemas 8 jam SMRS tanggal 31 Oktober 2018 secara
mendadak pada pukul 15.00 WIB. Keluhan disertai nyeri kepala seperti kepala
diberatkan dan bicara pelo 8 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak
terkontrol selama 5 tahun tanpa pengobatan rutin.
Pada pemeriksaan fisik umum ditemukan:
Pasien compos mentis, GCS 15 dengan tekanan darah 140/100 mmHg,
nadi 64x/min, RR 20x/min, suhu 36,50C
15
Diagnosis banding:
CVD Iskemik : disingkirkan karena riwayat hiperkolesterolemia (-),
tidak ada atrial fibrilasi pada pemeriksaan EKG
Subarachnoid Hemorrage: disingkirkan atas dasar sifat nyeri kepala
yang tidak terlalu hebat, belum dilakukan pemeriksaan CSF untuk
melihat xantochrom pada CSF
7. PEMERIKSAAN ANJURAN
Angiografi : melihat vaskularisasi otak untuk mendeteksi adanya
malformasi seperti AVM
8. PENATALAKSANAAN
Umum
Menjaga 5B:
o Breathing -> stabilisasi jalan nafas.
o Blood -> menurunkan tekanan darah apabila sistolik > 220 mmHg,
diastolik > 120mmHg.
o Brain -> menjaga agar TIK stabil
o Bladder -> mengosongkan kandung kemih, pasang kateter
intermiten
o Bowel -> perhatikan kebutuhan cairan agar tidak terjadi obstipasi
Menjaga faktor resiko
Khusus
Medikamentosa
Terapi konservatif:
Citicoline 2x500mg
Ketorolac inj 3x30mg
Ranitidine 3x1
Kalnex 3x250mg
Neuralgin drip 2x1000mg
Injeksi Vit K 2X1
Injeksi Vit C 2x1
Cefotaxime 2x1 gr
Fisioterapi: pasif selama fase akut, lalu dilanjutkan secara aktif untuk
melatih fungsi motorik ekstremitas tubuh pasien.
16
Edukasi dan Rekomendasi
Selama dirawat di rumah sakit pasien dilarang melakukan aktivitas
yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal seperti batuk
kencang atau mengedan.
Pasien dianjurkan untuk mengobati penyakit hipertensi dengan
mengonsumsi obat, mengatur pola makan agar rendah natrium, serta
rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
9. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactional : dubia ad bonam
10. FOLLOW UP
1 Oktober 2018
S : Bicara pelo
17
Kalnex 3x250mg
Neuralgin drip 2x1000mg
Injeksi Vit K 2X1
Injeksi Vit C 2x1
Cefotaxime 2x1 gr
2 Oktober 2018
S : Kaki kanan lemas
O : ku/ ks : tampak sakit sedang, kompos mentis E4V5M6
18
O : ku/ ks : tampak sakit sedang, kompos mentis E4V5M6
19
Kalnex 3x250mg
Neuralgin drip 2x1000mg
Injeksi Vit K 2X1
5 Oktober 2018
S : Kaki kanan lemas
O : ku/ ks : tampak sakit sedang, kompos mentis E4V5M6
20
Suhu: 36.5 oC
Rangsang meningeal : negatif.
Nervus cranialis : parese N. XII dextra
Refleks fisiologis : ++/++ (Bicep, Tricep, APR, KPR)
Refleks patologis : Babinski group -/-
Kekuatan motorik : 5555 5555
4444 5555
Sensoris : dalam batas normal
Tonus : Hipertonus (spastisitas) / Normotonus
Klonus : - /-
A : CVD hemoragik serebri sinistra
P : Foto CT Scan kepala ulang
21