Sampai saat ini Filariasis masih merupakan problem kesehatan di Indonesia, distribusi infeksinya luas tetapi
prevalensi dan intensitas infeksi berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain, bahkan di beberapa daerah
merupakan endemis. Di daerah endemis biasanya banyak terdapat tempat berkembang biaknya nyamuk
yang berdekatan dengan habitat manusia, sehingga manusia dapat berulang kali digigit oleh nyamuk dan
infeksi terjadi secara bertahap, namun demukian tidak berarti dapat selalu menyebabkan gejala klinik.
Faktor yang terpenting dalam penularan adalah densitas populasi nyamuk dan jumlah mikrofilaria dalam
darah, sehinnga di daerah hipoendemis, nyamuk sangat sedikit membawa larva infektif dengan sendirinya
penularan filaria sangat berkurang.
Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global (The Global
Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020) merupakan
realisasi dan menjadi dasar eliminasi penyakit ini di Indonesia didasari pada dua pilar yaitu pilar pertama
dengan pengobatan massal kepada semua penduduk di Kabupaten endemis penyakit filariasisi dengan
menggunakan dietilkarbamazin citrat (DEC) 6 mg/kg BB dikombinasi dengan Albendazol 400 mg setahun
sekali selama lima tahun guna memutuskan rantai penularan dan pilar ke dua yaitu tata laksana kasus
penyakit fialriasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan
2. Permasalahan
Namun dalam kenyataannya Di Indonesia, filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Penyakit Kaki Gajah ini tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Meskipun banyak masyarakat yang
sudah mengetahui bahaya penyakit tersebut, namun m a s i h b a n ya k j u g a ya n g b e l u m t a n g g a p
t e r h a d a p p e n ya k i t i n i d a n k u r a n g n ya p e n g e t a h u a n tentang penyakit ini. Sehingga
masyarakat merasa mempunyai ketidaktahuan akan bagaimana proses penyebaran penyakitnya,
maka masyarakat juga banyak yang tidak tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar mereka
terhindar dari penularan penyakit ini.
Di akhir acara peserta dipersilahkan untuk bertanya. Kemudian peserta diberi kesempatan untuk dapat
mengingat kembali materi penyuluhan yang sudah diberikan dengan cara Pemateri memberikan
pertanyaan kepada peserta seputar materi tersebut. Sebagian besar peserta dapat mengingat informasi
tersebut dan diharapkan dapat mengimplementasikannya.