Anda di halaman 1dari 11

UKM 1

Tanggal mulai:17 desember 2019

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F5

Peserta Hadir: WPS

Judul Laporan: Pemeriksaan dan pengobatan IMS di Lokalisasi batu 15 tanjungpinang

Latar Belakang: IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik
hubungan seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Infeksi
ini biasanya paling sering terjadi pada kelompok yang melakukan aktivitas seksual dengan
pasangan yang berganti ganti.

Permasalahan:

Banyak dijumpai penyakit menular seksual di lokalisasi

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan pengambilan darah intravena dan pemeriksaan Vaginalswab pada wps di lokalisasi

Pelaksanaan:

Sebelum dilakukan pemeriksaan dan pengobatan WPS terlebih dahulu di berikan informed
consent mengenai tindakan yang akan dilakukan.WPS diberikan satu wadah yang berisikan
tabung EDTA dan dua object glass yang sudah diberi nama. Setelah itu, dilakukan
pengambilan darah intravena oleh petugas kesehatan untuk mendeteksi penyakit sifilis.
Kemudian dilakukan pemeriksaan vaginalswab oleh petugas kesehatan kepada WPS dengan
dipasangkan spekulum cocor bebek dan diambil cairan vagina untuk diperiksakan dibawah
mikroskop guna mendeteksi ims. Hasil pemeriksaan dicatat dan kemudian diberikan kepada
dokter untuk penatalaksanaan selanjutnya. Dokter memberikan obat kepada WPS yang positif
menderita penyakit menular seksual sesuai dengan diagnosa masing masing.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan menjaga
hygiene vagina. WPS diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ims secara rutin.
UKM 2

Tanggal mulai: 10 januari 2020

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: f1

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Screening Retinoblastoma di posyandu

Latar Belakang:

Retinoblastoma adalah penyakit kanker pada mata yang biasanya diderita oleh anak anak.
Retinoblastoma menyerang jaringan tipis yang berada di belakang mata dan dapat menyerang
satu ataupun kedua mata.

Permasalahan:

Deteksi dini retinoblastoma pada anak usia 0-5tahun

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan opthalmoskop

Pelaksanaan:

Sebelum dilakukan pemeriksaan, peserta di data terlebih dahulu. Selanjutnya diberikan


informed consent kepada ibu peserta dimana hal ini bertujuan untuk deteksi dini kanker mata
pada anak anak. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada kedua mata anak dengan
menggunakan opthalmoskop. Hasil pemeriksaan dicatat dan dilanjutkan dengan pengisian
kuesioner kepada ibu mengenai gejala retinoblastoma. Setelah itu, dokter menjelaskan hasil
pemeriksaan dan memberikan leaflet tentang retinoblastoma.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar ibu mengetahui gejala dan tanda tanda dari retinoblastoma.
UKM 3

Tanggal mulai: 17 januari 2020

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: f1

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Penyuluhan IMS di posyandu Anugrah

Latar Belakang:

IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal
(melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Kurangnya edukasi seksual dan
hygienitas genital dapat memicu terjadi nya IMS.

Permasalahan:

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang IMS

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan penyuluhan dan sesi tanya jawab tentang IMS

Pelaksanaan:

Mengumpulkan masyarakat agar dapat hadir ke posyandu untuk mendapatkan penjelasan


mengenai IMS. Masyarakat berkumpul di satu ruangan, kemudian dokter memberikan
penjelasan tentang pengertian, penyebab, gejala dan tanda tanda, serta pencegahan infeksi
menular seksual. Setelah selesai menjelaskan dokter membuka sesi tanya jawab kepada
masyarakat.

Monitoring & evaluasi:

Dokter mengharapkan setelah dilakukan penyuluhan masyarakat lebih mengerti tentang IMS
dan pencegahannya.
UKM 4

Tanggal mulai: 22 januari 2020

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: f2

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Inspeksi sanitasi kesehatan lingkungan perumahan di RT 1 RW 1 kelurahan


Pinang Kencana

Latar Belakang:

Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang pada umumnya
mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan sehari hari,
baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan gangguan
kesehatan. Salah satu usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi
derajat kesehatan ialah sanitasi.

Permasalahan:

Cukup banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang perlunya kesehatan lingkungan
dan sanitasi di lingkungan tempat tinggal

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan survey ke rumah warga

Pelaksanaan:

Tenaga kesehatan terlebih dahulu mengunjungi rumah ketua RT untuk meminta izin
dilaksanakannya survey kesehatan lingkungan dan sanitasi ke rumah rumah warga. Setelah
itu tenaga kesehatan mensurvey rumah ketua RT terlebih dahulu. Petugas kesehatan bertanya
mengenai sumber air bersih, sumber air minum, pembuangan sampah, serta memeriksa
tempat penampungan air. Selain itu tenaga kesehatan juga menilai suhu dan kelembaban serta
pencahayaan rumah. Setelah selesai dari rumah ketua RT, tenaga kesehatan melanjutkan hal
yang sama untuk survey ke rumah rumah warga lainnya.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar warga dapat menguras penampungan air secara rutin dan tetap
menjaga hygienitas lingkungan.
UKM 4

Tanggal mulai: 30 januari 2020

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F1

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Penyuluhan Kesehatan Reproduksi remaja dan tablet tambah darah bagi
Remaja Putri di sekolah menengah pertama

Latar Belakang:

Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja. Remaja
adalah orang yang berusia 12 hingga 20 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-
kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi
sebenarnya sudah dimulai pada masa ini. kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan
dengan reproduksi nyatanya bisa memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu
hal yang sering terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual
menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa
remaja.

Permasalahan:

Cukup banyak remaja yang belum mengetahui tentang perlunya pengetahuan kesehatan
reproduksi dan tablet tambah darah

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan penyuluhan pada remaja dan sesi tanya jawab

Pelaksanaan:

Tenaga kesehatan meminta izin kepada pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan.
Setelah itu, siswa dikumpulkan ke dalam satu ruangan. Dokter memaparkan materi tentang
pengertian remaja, klasifikasi remaja, pubertas, kesehatan reproduksi serta menjaga hygiene
alat reproduksi dan tablet tambah darah bagi remaja putri. Kemudian setelah selesai
memaparkan materi, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya seputar kesehatan
reproduksi dan dokter menjawab sesuai pertanyaannya. Setelah sesi tanya jawab selesai,
tenaga kesehatan menutup acara penyuluhan tersebut dengan foto bersama.

Monitoring & evaluasi:

Dokter mengharapkan setelah ini remaja sekolah menengah pertama dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya kesehtan reproduksi dan dokter menyarankan agar remaja
sekolah menengah pertama dapat rutin mengkonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri
UKM 5

Tanggal mulai: 30 januari

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F4

Peserta Hadir: lain lain

Judul Laporan: Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di Sekolah Menengah
Pertama

Latar Belakang:

Remaja putri ternyata membutuhkan tablet tambah darah untuk membantu mereka lebih
bugar. Tablet penambah darah dibutuhkan untuk mengatasi anemia pada remaja putri agar
berprestasi di sekolah. Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil maka
akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir
rendah (bblr).

Permasalahan:

Banyaknya remaja putri yang tidak mengkonsumsi tablet tambah darah

Perencanaan & pemilihan intervensi:

pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di sekolah menengah pertama

Pelaksanaan:

Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, remaja putri di berikan tablet
tambah darah untuk dikonsumsi secara teratur.

Monitoring & evaluasi:

dokter menyarankan agar remaja putri dapat mengkonsumsi tablet tambah darah secara
teratur.
UKM 6

Tanggal mulai: 22 november 2019

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F1

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: penyuluhan bayi baru lahir dan penyakit menular seksual kepada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas batu 10

Latar Belakang:

Menjadi seorang ibu adalah puncak dari peranan seorang wanita dalam kehidupan ini.
Mengetahui tanda tanda bayi lahir sehat dan penyakit menular seksual sangat penting bagi
seorang ibu.

Permasalahan:

Cukup banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang tanda tanda bayi lahir sehat dan
penyakit menular seksual

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Penyuluhan kepada ibu hamil

Pelaksanaan:

Kelas ibu hamil diawali dengan penyuluhan tanda-tanda bayi lahir sehat, perawatan bayi baru
lahir, pemberian vitamin k dan penyakit menular seksual. kemudian dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab. Setelah selesai, dilanjutkan dengan senam ibu hamil

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar ibu hamil dapat mengetahui tanda tanda bayi lahir sehat, perawatan
bayi baru lahir dan penyakit menular seksual
UKM 7

Tanggal mulai: 3 feb 2020

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F2

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Penyelidikan Epidemiologi DBD di wilayah kerja puskesmas batu 10

Latar Belakang:

Dalam upaya kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit DBD tentunya perlu dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi DBD yang bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan
penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah
sekitar tempat tinggal penderita.

Permasalahan:

Adanya laporan penderita DBD di wilayah kerja puskesmas batu 10

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Dilakukan penyelidikan ke rumah penderita DBD serta mengamati lingkungan rumah.

Pelaksanaan:

Petugas kesehatan yang mendapatkan laporan adanya penderita DBD melakukan


penyelidikan berupa mengunjungi rumah pasien. Petugas kesehatan memperkenalkan dir dan
selanjutnya memberikan pertanyaan untuk mengetahui adanya infeksi DBD. Kemudian
petugas kesehatan meminta izin kepada pemilik rumah untuk melihat tempat-tempat
penampungan air apakah terdapat jentik jentik atau tidak. Setelah itu, petugas kesehatan
menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air yang terdapat jentik jentik.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar pemilik rumah dapat menguras tempat penampungan air secara
rutin.
UKM 8

Tanggal mulai: 27nov2019

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F5

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: POSBINDU di Kampung Karang Rejo RT 1 RW 8 Kelurahan Pinang


Kencana

Latar Belakang:

Pos binaan terpadu (POSBINDU) merupakan kegiatan untuk memonitoring dan mendeteksi
dini faktor resiko penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular dipicu oleh faktor resiko
berupa merokok, kurangnya aktivitas fisik, stres, kurangnya konsumsi sayuran.

Permasalahan:

Masih ada masyarakat yang kurang memperhatikan faktor faktor resiko penyakit tidak
menular

Perencanaan & pemilihan intervensi:

POSBINDU dilaksanakan dengan penyuluhan dan pemeriksaan berupa berat badan,tinggi


badan, tekanan darah, gula darah kepada masyarakat yang memiliki faktor resiko maupun
tidak memiliki faktor resiko.

Pelaksanaan:

Kegiatan POSBINDU ini diawali dengan penyuluhan tentang hipertensi yang di sampaikan
oleh dokter, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan
pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan gula darah. setelah masyarakat
melakukan pemeriksaan kesehatan, hasil pemeriksaan tersebut diberikan kepada dokter untuk
dilihat hasilnya dan ditentukan apakah masyarakat memiliki penyakit tidak menular atau
tidak.

masyarakat dikatakan memiliki penyakit tidak menular apabila dari hasil anamnesa dan
pemeriksaan didapatkan keluhan,memiliki riwayat penyakit tidak menular sebelumnya
seperti hipertensi,diabetes mellitus, dan pada pemeriksaan didapatkan hasil diatas nilai
normal.

selanjutnya dilakukan konsultasi terhadap hasil pemeriksaan,dan dokter menyampaikan


edukasi kepada masyarakat.

Monitoring & evaluasi:


Dokter menyarankan masyarakat yang memiliki penyakit tidak menular agar selalu kontrol
teratur,serta menjaga pola gaya hidup sehat.

UKM 5

Tanggal mulai: 22 nov 2019

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F3

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan: Kelas Ibu Hamil dengan kegiatan senam ibu hamil dan penyuluhan kepada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas batu 10

Latar Belakang:

kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil baik
dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan maupun membantu
meningkatkan kebugaran ibu hamil melalui senam ibu hamil

Permasalahan:

masih ada ibu yang belum mengetahui gerakan senam ibu hamil

Perencanaan & pemilihan intervensi:

kelas ibu hamil ini dilakukan dengan peragaan senam ibu hamil.

Pelaksanaan:

Kelas ibu hamil diawali dengan penyuluhan mengenai tanda-tanda bayi lahir sehat, perawatan
bayi baru lahir, pemberian vitamin k dan penyakit menular seksual. kemudian setelah selesai
sesi tanya jawab, ibu hamil memperagakan senam ibu hamil yang sebelumnya telah diberikan
contoh gerakan oleh dokter.

Monitoring & evaluasi:

Dokter menyarankan agar ibu dapat melakukan gerakan senam ibu hamil untuk
meningkatkan kebugaran ibu
UKM 5

Tanggal mulai:

Tanggal akhir:

Kode kegiatan: F1

Peserta Hadir: masyarakat

Judul Laporan:

Latar Belakang:

Permasalahan:

Perencanaan & pemilihan intervensi:

Pelaksanaan:

Monitoring & evaluasi:

Anda mungkin juga menyukai