Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F5
Latar Belakang: IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik
hubungan seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Infeksi
ini biasanya paling sering terjadi pada kelompok yang melakukan aktivitas seksual dengan
pasangan yang berganti ganti.
Permasalahan:
Dilakukan pengambilan darah intravena dan pemeriksaan Vaginalswab pada wps di lokalisasi
Pelaksanaan:
Sebelum dilakukan pemeriksaan dan pengobatan WPS terlebih dahulu di berikan informed
consent mengenai tindakan yang akan dilakukan.WPS diberikan satu wadah yang berisikan
tabung EDTA dan dua object glass yang sudah diberi nama. Setelah itu, dilakukan
pengambilan darah intravena oleh petugas kesehatan untuk mendeteksi penyakit sifilis.
Kemudian dilakukan pemeriksaan vaginalswab oleh petugas kesehatan kepada WPS dengan
dipasangkan spekulum cocor bebek dan diambil cairan vagina untuk diperiksakan dibawah
mikroskop guna mendeteksi ims. Hasil pemeriksaan dicatat dan kemudian diberikan kepada
dokter untuk penatalaksanaan selanjutnya. Dokter memberikan obat kepada WPS yang positif
menderita penyakit menular seksual sesuai dengan diagnosa masing masing.
Dokter menyarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan menjaga
hygiene vagina. WPS diharapkan dapat melakukan pemeriksaan ims secara rutin.
UKM 2
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: f1
Latar Belakang:
Retinoblastoma adalah penyakit kanker pada mata yang biasanya diderita oleh anak anak.
Retinoblastoma menyerang jaringan tipis yang berada di belakang mata dan dapat menyerang
satu ataupun kedua mata.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Dokter menyarankan agar ibu mengetahui gejala dan tanda tanda dari retinoblastoma.
UKM 3
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: f1
Latar Belakang:
IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal
(melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut). Kurangnya edukasi seksual dan
hygienitas genital dapat memicu terjadi nya IMS.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Dokter mengharapkan setelah dilakukan penyuluhan masyarakat lebih mengerti tentang IMS
dan pencegahannya.
UKM 4
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: f2
Latar Belakang:
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari kesehatan masyarakat yang pada umumnya
mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan sehari hari,
baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan gangguan
kesehatan. Salah satu usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi
derajat kesehatan ialah sanitasi.
Permasalahan:
Cukup banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang perlunya kesehatan lingkungan
dan sanitasi di lingkungan tempat tinggal
Pelaksanaan:
Tenaga kesehatan terlebih dahulu mengunjungi rumah ketua RT untuk meminta izin
dilaksanakannya survey kesehatan lingkungan dan sanitasi ke rumah rumah warga. Setelah
itu tenaga kesehatan mensurvey rumah ketua RT terlebih dahulu. Petugas kesehatan bertanya
mengenai sumber air bersih, sumber air minum, pembuangan sampah, serta memeriksa
tempat penampungan air. Selain itu tenaga kesehatan juga menilai suhu dan kelembaban serta
pencahayaan rumah. Setelah selesai dari rumah ketua RT, tenaga kesehatan melanjutkan hal
yang sama untuk survey ke rumah rumah warga lainnya.
Dokter menyarankan agar warga dapat menguras penampungan air secara rutin dan tetap
menjaga hygienitas lingkungan.
UKM 4
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F1
Judul Laporan: Penyuluhan Kesehatan Reproduksi remaja dan tablet tambah darah bagi
Remaja Putri di sekolah menengah pertama
Latar Belakang:
Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja. Remaja
adalah orang yang berusia 12 hingga 20 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-
kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi
sebenarnya sudah dimulai pada masa ini. kurangnya edukasi terhadap hal yang berkaitan
dengan reproduksi nyatanya bisa memicu terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Salah satu
hal yang sering terjadi karena kurangnya sosialiasi dan edukasi adalah penyakit seksual
menular, kehamilan di usia muda, hingga aborsi yang berakibat pada hilangnya nyawa
remaja.
Permasalahan:
Cukup banyak remaja yang belum mengetahui tentang perlunya pengetahuan kesehatan
reproduksi dan tablet tambah darah
Pelaksanaan:
Tenaga kesehatan meminta izin kepada pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan.
Setelah itu, siswa dikumpulkan ke dalam satu ruangan. Dokter memaparkan materi tentang
pengertian remaja, klasifikasi remaja, pubertas, kesehatan reproduksi serta menjaga hygiene
alat reproduksi dan tablet tambah darah bagi remaja putri. Kemudian setelah selesai
memaparkan materi, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya seputar kesehatan
reproduksi dan dokter menjawab sesuai pertanyaannya. Setelah sesi tanya jawab selesai,
tenaga kesehatan menutup acara penyuluhan tersebut dengan foto bersama.
Dokter mengharapkan setelah ini remaja sekolah menengah pertama dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya kesehtan reproduksi dan dokter menyarankan agar remaja
sekolah menengah pertama dapat rutin mengkonsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri
UKM 5
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F4
Judul Laporan: Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Remaja Putri di Sekolah Menengah
Pertama
Latar Belakang:
Remaja putri ternyata membutuhkan tablet tambah darah untuk membantu mereka lebih
bugar. Tablet penambah darah dibutuhkan untuk mengatasi anemia pada remaja putri agar
berprestasi di sekolah. Jika seorang remaja putri menderita anemia dan kemudian hamil maka
akan berpotensi melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir
rendah (bblr).
Permasalahan:
pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri di sekolah menengah pertama
Pelaksanaan:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, remaja putri di berikan tablet
tambah darah untuk dikonsumsi secara teratur.
dokter menyarankan agar remaja putri dapat mengkonsumsi tablet tambah darah secara
teratur.
UKM 6
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F1
Judul Laporan: penyuluhan bayi baru lahir dan penyakit menular seksual kepada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas batu 10
Latar Belakang:
Menjadi seorang ibu adalah puncak dari peranan seorang wanita dalam kehidupan ini.
Mengetahui tanda tanda bayi lahir sehat dan penyakit menular seksual sangat penting bagi
seorang ibu.
Permasalahan:
Cukup banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang tanda tanda bayi lahir sehat dan
penyakit menular seksual
Pelaksanaan:
Kelas ibu hamil diawali dengan penyuluhan tanda-tanda bayi lahir sehat, perawatan bayi baru
lahir, pemberian vitamin k dan penyakit menular seksual. kemudian dilanjutkan dengan sesi
tanya jawab. Setelah selesai, dilanjutkan dengan senam ibu hamil
Dokter menyarankan agar ibu hamil dapat mengetahui tanda tanda bayi lahir sehat, perawatan
bayi baru lahir dan penyakit menular seksual
UKM 7
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F2
Latar Belakang:
Dalam upaya kewaspadaan dini dan respon kejadian penyakit DBD tentunya perlu dilakukan
Penyelidikan Epidemiologi DBD yang bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan
penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah
sekitar tempat tinggal penderita.
Permasalahan:
Pelaksanaan:
Dokter menyarankan agar pemilik rumah dapat menguras tempat penampungan air secara
rutin.
UKM 8
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F5
Latar Belakang:
Pos binaan terpadu (POSBINDU) merupakan kegiatan untuk memonitoring dan mendeteksi
dini faktor resiko penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular dipicu oleh faktor resiko
berupa merokok, kurangnya aktivitas fisik, stres, kurangnya konsumsi sayuran.
Permasalahan:
Masih ada masyarakat yang kurang memperhatikan faktor faktor resiko penyakit tidak
menular
Pelaksanaan:
Kegiatan POSBINDU ini diawali dengan penyuluhan tentang hipertensi yang di sampaikan
oleh dokter, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. setelah selesai kegiatan dilanjutkan dengan
pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah, dan gula darah. setelah masyarakat
melakukan pemeriksaan kesehatan, hasil pemeriksaan tersebut diberikan kepada dokter untuk
dilihat hasilnya dan ditentukan apakah masyarakat memiliki penyakit tidak menular atau
tidak.
masyarakat dikatakan memiliki penyakit tidak menular apabila dari hasil anamnesa dan
pemeriksaan didapatkan keluhan,memiliki riwayat penyakit tidak menular sebelumnya
seperti hipertensi,diabetes mellitus, dan pada pemeriksaan didapatkan hasil diatas nilai
normal.
UKM 5
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F3
Judul Laporan: Kelas Ibu Hamil dengan kegiatan senam ibu hamil dan penyuluhan kepada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas batu 10
Latar Belakang:
kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil baik
dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan maupun membantu
meningkatkan kebugaran ibu hamil melalui senam ibu hamil
Permasalahan:
masih ada ibu yang belum mengetahui gerakan senam ibu hamil
kelas ibu hamil ini dilakukan dengan peragaan senam ibu hamil.
Pelaksanaan:
Kelas ibu hamil diawali dengan penyuluhan mengenai tanda-tanda bayi lahir sehat, perawatan
bayi baru lahir, pemberian vitamin k dan penyakit menular seksual. kemudian setelah selesai
sesi tanya jawab, ibu hamil memperagakan senam ibu hamil yang sebelumnya telah diberikan
contoh gerakan oleh dokter.
Dokter menyarankan agar ibu dapat melakukan gerakan senam ibu hamil untuk
meningkatkan kebugaran ibu
UKM 5
Tanggal mulai:
Tanggal akhir:
Kode kegiatan: F1
Judul Laporan:
Latar Belakang:
Permasalahan:
Pelaksanaan: