Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN HASIL KEGIATAN DETEKSI DINI STUNTING

Latar Belakang
Stunting adalah keadaan tinggi badan menurut umur (TB/U) pada anak balita berada di
bawah -2SD berdasarkan pengukuran antropometri. Stunting mengindikasikan masalah gizi
kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya: kemiskinan dan pola
asuh atau pemberian makanan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang
mengakibatkan anak menjadi pendek. Secara nasional sudah terjadi penurunan prevalensi
balita stunting yaitu pada tahun 2007 sebesar 36,7% menjadi 35,7% pada tahun 2010.
Survei PSG diselenggarakan sebagai monitoring dan evaluasi kegiatan dan capaian
program. Berdasarkan hasil PSG tahun 2015, prevalensi balita pendek di Indonesia adalah
29%. Angka ini mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 27,5%. Namun prevalensi
balita pendek kembali meningkat menjadi 29,6% pada tahun 2017.
Dampak dari stunting ini adalah tidak hanya pada fisik yang lebih pendek, tetapi juga
pada fungsi kognitifnya. Dari penjelasan diatas maka menunjukkan pentingnya deteksi dini
stunting pada anak.

Gambaran Pelaksanaan
Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 15 Aguustus 2022
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Poskesdes Desa Mandiro

Identitas Pasien
Nama : An. QS
Usia : 20 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Mandiro
BB : 9700 gram
TB : 73 cm
LILA : 14 cm

Gambaran Pelaksanaan
Hasil pengukuran tinggi badan pada An. QS kemudian di plotkan pada kurva WHO
TB/PB menurut umur, didapatkan hasil bahwa An.QS mengalami risiko stunting karena nilai
z-score An.QS <-2 SD.
Penyebab dari stunting adalah masalah multifaktorial. Hal ini bisa karena genetic dari
kedua orang tuanya, kemiskinan dan pola asuh atau pemberian makanan yang kurang baik
dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek atau adanya masalah
pada kehamilan ibunya.
Saran yang dapat diberikan untuk ibu An. QS supaya mencegah kejadian stunting
adalah pemeberian ASI/Susu formula yang memadai untuk An.QS, Pemenuhan gizi
seimbang untuk MPASI, Memantau pertumbuhan dan perkembangan An. QS dengan aktif di
posyandu.

Anda mungkin juga menyukai