Anda di halaman 1dari 1

Kanker serviks merupakan kanker ginekologi yang paling sering terjadi pada wanita,

penyebab utamanya adalah adanya infeksi virus, yaitu oleh


human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini terjadi pada
transformasi c sel epitel serviks, pada mulanya terjadi lesi pre kanker kemudian
menjadi frank cancer. World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan
bahwa kanker merupakan penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian terbanyak
di dunia. Dalam hal ini kanker menempati urutan nomor dua penyakit mematikan
setelah penyakit jantung dan pembuluh darah. Setiap tahunnya terdapat 12 juta
penderita kanker serviks dan 7,6 juta jiwa diantaranya meninggal dunia. Oleh karena
itu, deteksi dini kanker, dalam hal ini kanker serviks, harus dilaksanakan demi
penanganan yang lebih dini, sehingga prognosis dapat lebih baik.
Tes IVA (inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan pemeriksaan skrining untuk
deteksi dini kanker serviks. Prosedur pemeriksaan yaitu dengan memasukkan spekulum
ke dalam vagina, agar mulut rahim (serviks) dapat di periksa secara langsung. Mulut
rahim kemudian diolesi zat asam cuka, apabila zat asam mengenai sel-sel yang
abnormal, warna jaringan akan berubah menjadi putih dan dikatakan sebagai hasil tes
positif. Pemeriksaan IVA yang positif biasanya menandakan adanya suatu lesi pre
kanker, tetapi tentu saja pemeriksaan IVA harus di pastikan dengan pemeriksaan
lainnya oleh dokter spesialis kandungan (Sp. OG), dengan di lakukan pemeriksaan
lanjutan seperti pap smear dan/atau biopsi.

World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan bahwa kanker merupakan
penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian terbanyak di dunia. Dalam hal
ini kanker menempati urutan nomor dua penyakit mematikan setelah penyakit jantung
dan pembuluh darah. pada wanita, kanker serviks menjadi kanker ginekologi yang
paling sering terjadi. Oleh karena itu, program pemeriksaan dini kanker serviks
diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tes IVA (inspeksi Visual dengan Asam Asetat) merupakan pemeriksaan skrining untuk
deteksi dini kanker serviks. Prosedur pemeriksaan yaitu dengan memasukkan spekulum
ke dalam vagina, agar mulut rahim (serviks) dapat di periksa secara langsung. Mulut
rahim kemudian diolesi zat asam cuka, apabila zat asam mengenai sel-sel yang
abnormal, warna jaringan akan berubah menjadi putih dan dikatakan sebagai hasil tes
positif. Mengapa memilih IVA sebagai pilihan intervensi? karena IVA mudah dan murah
untuk dilaksanakan, hampir seluruh SDM kesehatan mampu melakukannya dengan latihan
yang cukup sederhana, serta hasilnya pun cepat didapat, sehingga dengan
terlaksananya pemeriksaan IVA, maka tenaga kesehatan dapat memilih tindak lanjut
yang tepat, baik untuk terapi maupun pemeriksaan lanjutan seperti papsmear dan/atau
biopsi.

Tes IVA kali ini dilaksanakan pada tanggal 18 November 2019, di Posyandu Kuncup
Mekar Dangin Pangkung Pekutatan, berupa pemeriksaan IVA, serta pemberian pengertian
mengenai apa itu IVA dan bahaya kanker serviks.

Program pemeriksaan IVA dilangsungkan rutin, di mana masyarakat yang sudah


melaksanakan pemeriksaan IVA diberikan kartu kontrol untuk pemeriksaan IVA
berikutnya 6 bulan setelah pemeriksaan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai