Anda di halaman 1dari 2

A. Tindakan pencegahan.

1) Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang kebersihan perorangan, terutama


pembuangan tinja yang saniter, dan mencuci tangan sesudah buang air besar dan sebelum
memasak atau menjamah makanan. Menyebarkan informasi tentang risiko mengkonsumsi buah
atau sayuan mentah atau yang tidak dimasak dan minum air yang tidak terjamin kebersihannya.

2) Membuang tinja dengan cara yang saniter.

3) Melindungi sumber air umum dari kontaminasi tinja. Saringan air dari pasir menghilangkan
hampir semua kista dan filter tanah diatomaceous menghilangkan semua kista. Klorinasi air yang
biasanya dilakukan pada pengolahan air untuk umum tidak selalu membunuh kista; air dalam
jumlah sedikit seperti di kantin atau kantong Lyster sangat baik bila di olah dengan yodium
dalam kadar tertentu, apakah itu dalam bentuk cairan (8 tetes larutan yodium tincture 2% per
quart air atau 12,5 ml/ltr larutan jenuh kristal yodium) atau sebagai tablet pemurni air (satu tablet
tetraglycin hydroperiodide, Globaline ®, per quart air). Biarkan lebih kurang selama 10 menit
(30 menit jika dingin) sebelum air bisa diminum. Filter yang mudah dibawa dengan ukuran pori
kurang dari 1,0 μm efektif untuk digunakan. Air yang kualitasnya diragukan dapat digunakan
dengan aman bila di rebus selama 1 menit.

4) Mengobati orang yang diketahui sebagai “carriers”; perlu ditekankan pentingnya mencuci
tangan dengan baik sesudah buang air besar untuk menghindari infeksi ulang dari tetangga atau
anggota keluarga yang terinfeksi.

5) Memberi penyuluhan kepada orang dengan risiko tinggi untuk menghindari hubungan seksual
oral yang dapat menyebabkan penularan fekal-oral.

6) Instansi kesehatan sebaiknya membudayakan perilaku bersih dan sehat bagi orang-orang yang
menyiapkan dan mengolah makanan untuk umum dan menjaga kebersihan dapur dan tempat-
tempat makan umum. Pemeriksaan rutin bagi penjamah makanan sebagai tindakan pencegahan
sangat tidak praktis. Supervisi yang ketat perlu dilakukan terhadap pembudayaan perilaku hidup
bersih dan sehat ini.

7) Disinfeksi dengan cara merendam buah dan sayuran dengan disinfektan adalah cara yang
belum terbukti dapat mencegah penularan E. histolytica. Mencuci tangan dengan baik dengan air
bersih dan menjaga sayuran dan buah tetap kering bisa membantu upaya pencegahan; kista akan
terbunuh dengan pengawetan, yaitu dengan suhu diatas 50oC dan dengan iradiasi.

8) Penggunaan kemopropilaktik tidak dianjurkan.

B. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitar.


1). Laporan kepada instansi kesehatan setempat; pada daerah endemis tertentu; di sebagian besar
negara bagian di AS dan sebagian besar negara didunia penyakit ini tidak wajib dilaporkan,
Kelas 3C (lihat tentang pelaporan penyakit menular).

2). Isolasi : Untuk penderita yang di rawat di rumah sakit, tindakan kewaspadaan enterik
dilakukan pada penanganan tinja, baju yang terkontaminasi dan sprei. Mereka yang terinfeksi
dengan E. histolityca dijauhkan dari kegiatan pengolahan makanan dan tidak diizinkan merawat
pasien secara langsung. Ijinkan mereka kembali bekerja sesudah kemoterapi selesai.

3). Disinfeksi serentak : Pembuangan tinja yang saniter.


4). Karantina : Tidak diperlukan.
5). Imunisasi kontak : Tidak dilakukan.
6). Investigasi kontak dan sumber infeksi : Terhadap anggota rumah tangga dan kontak lain yang
dicurigai sebaiknya dilakukan pemeriksaan tinja secara mikroskopis.
7). Pengobatan secara spesifik

Anda mungkin juga menyukai