Anda di halaman 1dari 32

PENGANTAR

WASH
adalah Water, Sanitation and Hygiene

atau

Air, Sanitasi dan Kebersihan Diri


PMI memiliki fokus utama pelayanan
WASH dalam kondisi darurat semisal
dalam kejadian bencana.

PMI juga menjalankan kegiatan


peningkatan mutu air, sanitasi dan
kebersihan diri di masyarakat dalam
situasi normal.
DALAM KONDISI DARURAT BENCANA
• Fasilitas air dan sanitasi rusak
• Sumber air bersih tercemar
• Degradasi lingkungan
• Perilaku kebersihan diri yang kurang tepat

Berakibat memperburuk dampak dari bencana

(kesakitan akibat kurangnya kuantitas dan kualitas air,


sanitasi dan perilaku kebersihan diri yang buruk)
DALAM KONDISI NORMAL

Lebih baik mengajak masyarakat untuk


memperbaiki sanitasi dan perilaku kebersihan
diri mereka daripada....

Terjadi bencana kesehatan di masa mendatang

(penyakit yang mewabah)


PENYAKIT TERKAIT
dengan
AIR, SANITASI DAN KEBERSIHAN DIRI
Kekurangan Air
• Jumlah air untuk praktik kebersihan terbatas
• Kualitas air rendah

Sanitasi buruk
• Terbatas atau tidak adanya jamban sehat yang
terawat
• Penampung sampah terbatas
• Vektor tidak terkendali (nyamuk, lalat, kutu, tikus)
Perumahan dan Drainase yang buruk
• Perumahan dan populasi padat
• Sistem drainase yang tidak memadai
• drainase tersumbat, genangan air

Pengetahuan dan praktek kebersihan yang buruk


• Pemahaman hygiene rendah
• Praktek hygiene yang rendah
Akibat rendahnya kualitas air (Water Borne Diseases)

Menyebabkan makanan atau minuman mengandung bibit


penyakit. Contoh: kolera, tipus, diare, disentri, hepatitis.

Akibat rendahnya kuantitas air (Water Washed Diseases)

Menyebabkan praktik kebersihan diri kurang. Contoh


penyakit : Infeksi kulit, infeksi mata.
Akibat parasit yang hidup di air (Water Based Diseases)

Contoh : cacing

Penyakit yang dibawa oleh hewan (Vector Borne


diseases)
Virus, kuman penyakit yang dibawa oleh hewan dan
ditularkan ke manusia. Misal oleh Tikus, lalat, nyamuk,
kutu, dll.
Bacteria
Vibrio cholerae (cholera)
Clostridium difficile (pseudomembranous enterocolitis)
Shigella (shigellosis / bacillary dysentery)[3]
Salmonella typhii (typhoid fever)[4]
Vibrio parahaemolyticus[5]
Escherichia coli[6]
Campylobacter[7]
Patogen Viruses
Penyebab Hepatitis A[8]
Hepatitis E[9]
Penyakit Enteroviruses
Norovirus acute gastroenteritis
yang Poliovirus (poliomyelitis)
Rotavirus[6] – Most of these pathogens cause gastroenteritis.
Ditularkan Protozoans
Entameba histolytica[6] (amoebiasis)
Giardia (giardiasis[10])
Cryptosporidium (cryptosporidiosis)
Toxoplasma gondii[7] (toxoplasmosis)
Helminths
Tape worms[6]
Ascariasis and other soil transmitted helminthiasis
Tujuh langkah cuci
tangan
HOUSEHOLD WATER TREATMENT
SYSTEMS
Suatu upaya untuk meningkatkan
kualitas air yang dilaksanakan dalam
skala rumah tangga
o Resapan septic tank/pengolah limbah
o Air permukaan masuk
o Hewan menggunakan sumber air yang sama
o Benda jatuh kedalam sumber air (daun, hewan, dll)
o Bahan kimia alami dalam konsentrasi diatas ambang
batas. (besi, mangan, arsenik, dll)

Sumber gambar ilustrasi : solopos.com


o Mengambil dan mengangkut air dengan alat yang
kotor/tercemar.

Sumber gambar ilustrasi: infosoloraya.com


o Menyimpan air dirumah dengan alat yang
terkontaminasi atau tidak tertutup

Sumber gambar ilustrasi : canmasagi.wordpress.com


o Mengambil langsung dengan tangan dan alat minum
kotor, tidak didisinfeksi sebelum dikonsumsi

Sumber gambar ilustrasi : fotoarabia.com


o Peralatan uji kualitas air dan bahan Kimia
o Pada kasus tidak adanya akses ke peralatan dan bahan tersebut,
observasi hal-hal berikut :
Yes No
1 Apakah mengambil air dari sumber yang terlindungi?
2 Apakah sumber air atau sistem distribusi air dalam
kondisi bagus?
3 Apakah air berbau, berwarna dan berasa?
4 Apakah daerah sekitar mata air terjaga
kebersihannya?
5 Sudahkah mempraktikkan pengolahan dan
penyimpanan air yang sehat?
6 Sudahkah melakukan prkatik hygiene yang baik dan
benar?
1. Pengendapan (Sedimentasi)
Pengolahan air (penjernihan) dengan
membiarkan atau dengan menggunakan
bahan kimia agar kotoran mengendap.
2. Penyaringan (Filtrasi)
Pengolahan air (penjernihan) dengan
menggunakan alat bantu berpori kecil yang
dapat menghalangi kotoran.
3. Membunuh Kuman (Disinfektasi)
Pengolahan air yang bertujuan untuk
membunuh kuman yang dapat merugikan
bagi kesehatan manusia.
1. Pengendapan (Sedimentasi)
Air yang keruh dapat di jernihkan dengan cara membiarkan
dalam beberapa waktu atau menambahkan bahan-bahan yang
dapat membantu proses pengendapan lebih cepat dan lebih
maksimal.

Bahan yang bisa digunakan antara lain:


Tawas Biji Kelor Produk kimia
(aluminium sulphate) (moringa oleifera) komersial
2. Penyaringan (Filtrasi)
Air yang keruh dapat di jernihkan dengan cara menyaring air
agar kotoran dapat dihilangkan

Alat yang bisa digunakan antara lain:

Produk komersial
Kain (Katun) Saringan pasir (ceramic filter,
(bio sand water filter) Lifestraw)
3. Membunuh Kuman (Disinfektasi)
Membunuh kuman agar air yang dikonsumsi aman bagi
kesehatan manusia.

Cara yang bisa digunakan antara lain:

Merebus Dijemur (SODIS) Bahan Kimia


PERHATIAN!!!
Jika akses ke bahan kimia bisa didapatkan, bahan
tersebut DILARANG didistribusikan ke masyarakat tanpa
pelatihan dan atau penyampaian informasi tentang cara
penggunaannya
Semua upaya peningkatan kualitas air akan sia-sia jika
penyimpanan air tidak tepat

o Wadah yang baik adalah wadah yang tertutup


o Bentuk wadah yang ideal adalah berleher sempit
o Pastikan wadah dibersihkan secara rutin dengan sabun
SANITASI DAN PENANGANAN
LIMBAH
I
PENANGANAN LIMBAH PADAT
Alur Penanganan Limbah Padat

Identifikasi Fasilitas yang Ada

Organik, kertas, plastik, limbah medis,


Identifikasi Jenis Limbah Padat reruntuhan, bangkai, dll

Rumah tangga, fasilitas kesehatan, fasilitas


Identifikasi Sumber Limbah umum, dll

1 orang / 0,5-1 liter sampah/ hari


Identifikasi Volume Sampah Dengan kandungan organik 25-35 %.

Menentukan Metode Pengangkutan dan Bak sampah keluarga, bak sampah


Pengumpulan komunal, dll

Mengubur, membakar, komposting, referal


Menentukan Metode Pembuangan system

Anda mungkin juga menyukai