1. Istilah manajemen mengambil dari bahasa Italia manegg(iare) yang bersumber dari kata Latin “manus”
yang berarti tangan. Secara Leksikal, maneggiare berarti seni melatih atau menunggang kuda. Secara
gramatikal berarti mengelola, memimpin, atau mengatur. Para ahli kemudian mendefinisikan manajemen
salah satunya yaitu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
telha ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain (Winardi, 2006:4).
Untuk menjalankan fungsi manajemen, dibutuhkan 6 M yaitu :
1) Man, atau sumber daya manusia sebagai unsur terpenting dalam organisasi dan merupakan roh bagi
berjalannya organisasi.
2) Money, yaitu uang dalam arti luas. Cotohnya saham dan otoritas yang mampu menarik pungutan atau
bayaran atas jasa atau produk.
3) Materials, yaitu segala sesuatu yang berwujud fisik dan berhubungan langsung dengan proses
produksi dan habis pakai.
4) Machine, termasuk mesin itu sendiri, gedung, pabrik dan alat-alat kantor.
5) Methode, yaitu metode yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan
efisien.
6) Market, yaitu tempat di mana produk atau jasa yang dihasilkan organisasi diuji dan dievaluasi secara
langsung maupun tidak langsung.
Berlanjut ke periode teori klasik di mana FW Taylor memberikan pandangan bahwa manajemen adalah
tentang pencapaian efisiensi dan produktivitas dalam sebuah setting organisasi.
Periode berikutnya dalah Sekolah Perilaku atau Pendekatan Sumber Daya Manusia. Bahwasannya
pekerjaan harus dirancang sedemikian agar tidak dipandang meremehkan, tetapi justru memungkinkan
pekerja untuk sepenuhnya mengerahkan potensi mereka. Kontributor dalam perspektif ini yaitu Abraham
Maslow dan Douglas McGregor. Pendekatan perilaku menggunakan metode ilmiah dan memanfaatkan
sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi serta disiplin ilmu lain untuk mengembangkan teoeri mengenai
perilaku dan interaksi manusia dalam konteks organisasi.
Berikutnya yaitu pendekatan kuantitatif yang terdiri dari sains manajemen, manajemen operasi dan sistem
informasi manajemen. Sains manajemen mengembangkan model matematika dengan bantuan komputer
untuk menemukan cara terbaik untuk mengerjakan sesuatu yang hemat uang dan waktu. Manajemen
operasi menggunakan teknik-teknik kuantitatif untuk memecahkan masalah-masalah manufaktur. Sistem
informasi manajemen mengonversi data menjadi informasi dan menyediakannya bagi pemimpin untuk
menentukan tindakan secara cepat dan hemat.
Terakhir adalah teori terintegrasi dan terkini. Terdiri atas teori sistem, pandangan kontingensi, dan
manajemen kualitas total. Teori sistem menjelaskan bahwa setiap bagian dalam organisasi saling
mempengaruhi satu sama lain. Dalam pandangan kontingensi, setiap situasi bersifat unik sehingga harus
ditentukan metode mana yang dapat digunakan di setiap situasi yang berbeda. Manajemen kualitas total
menyertakan nilai-nilai kualitas ke setiap aktivitas di suatu perusahaan dengan para pekerja di garis depan
terlibat secara aktif dalam proses tersebut.