Anda di halaman 1dari 40

SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN 120 JAM DIKLAT 21


“Review Pengantar DM dan Assesment”
Oleh
Arif Faiz Wicaksono
Diklat 20 KSR PMI unit Undip
PERAN PMI DALAM
PENANGGULANGAN BENCANA
SEJARAH PMI
• Dibentuk pada tanggal 17 September 1945, sebagai
Perhimpunan Nasional di Indonesia yang dalam
pelaksanaan tugasnya membantu Pemerintah di bidang
kemanusiaan, yaitu kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan pelayanan darah.

• Kedudukan PMI diperkuat dengan:


- KEPPRES RIS No. 25 Tahun 1950 (16 Januari 1950),
yang menyatakan keberadaan PMI adalah satu–
satunya Perhimpunan Palang Merah di Indonesia.
- KEPPRES RI No. 246 Tahun 1963 (29 November 1963)
tentang Tugas Pokok dan Kegiatan PMI.
MANDAT DAN TUGAS POKOK
PALANG MERAH INDONESIA
 Mandat PMI adalah menjalankan pekerjaan palang merah didalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar negeri menurut
Konvensi Jenewa 1949.

 Adapun Tugas Pokok PMI adalah:


1. Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia
dalam pelaksanaan hubungan luar negeri di bidang
kepalangmerahan menurut Konvensi Jenewa 1949;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan tugas-tugas bantuan
penanggulangan bencana di dalam maupun luar negeri;
3. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidang kepalangmerahan yang
diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan
4. Menjalankan semua kegiatan PMI dengan berpegang pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
PERAN PMI DALAM KESIAPSIAGAAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA
 PMI merupakan Mitra Pemerintah dalam
Penangulangan Bencana PMI bergerak dibawah
Koordinasi dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah ( BPBD )
 Dalam Keadaan Kesiapsiagaan dan
Penangulanganncana PMI akan membentuk
Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (
SATGANA PMI ) yang berisikan semua
Komponen/Unsur yang ada di Palang Merah
Indonesia.
PRA-BENCANA
Pada kondisi normal, organisasi PMI :

 Pelayanan Kesehatan dan Ambulan

 Pelayanan Donor Darah

 Program Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat


 Pelatihan kegawatdaruratan berbasis masyarakat
 Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berbasis
Masyarakat

 Membentuk Tim Siaga Bencana Desa ( SIBAT )

 Menjalankan Program Sekolah Siaga Bencana


SAAT BENCANA
- Pada saat terjadinya bencana, PMI turut bergabung dalam satuan
koordinasi pelaksana di wilayah kabupaten/ kota dan bergerak di
bawah koordinasi BPBD.

- Membentuk SATGANA sebagai Satuan Siaga Penanggulangan


Bencana

Tugas dan tanggung jawab SATGANA PMI

Tugas pokok Tim Satgana PMI adalah


melaksanakanpelayanan tanggap darurat bencana.
Dalam melaksanakan pelayanan tanggap darurat
berpedoman kepada Prosedur Tetap Tanggap Darurat
Bencana PMI.
SIKLUS TANGGAP DARURAT BENCANA
KEBIJAKAN TANGGAP DARURAT
PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

 Memberikan bantuan kepada golongan yang paling rentan


 Berperan sebagai perpanjangan tangan dari pelayanan sosial
pemerintah
 Melaksanakan tanggap darurat sesuai dengan prinsip – prinsip
Kepalangmerahan
 Bekerja sesuai dengan kompetensi Palang Merah, namun tetap
harus mengikutsertakan masyarakat penerima bantuan dalam
perencanaan dan pelaksanaan program
 Kegiatan berdasarkan pada perencanaan kesiapsiagaan yang telah
ditetapkan.
 Bekerjasama dengan masyarakat untuk ketahanan program
 Program darurat terus dilanjutkan hingga ancaman sudah
berkurang, dan bila akan dilanjutkan, maka lebih berfokus pada
kerangka mekanisme rehabiltasi
Unit Pelayanan SATGANA
 Assessment  Dapur Umum

 Evakuasi RFL

 Pelayanan Ambulan dan PP


 Pelayanan Kesehatan

 Water And Sanitasi  Psychology Suport

 Relief  Logistik

 Shelter  Humas
PASCA BENCANA
Di tahap ini PMI juga turut serta dalam kegiatan
pemulihan kesehatan masyarakat melalui program :

EARLY RECOVERY
Kegiatan dalam Program ini :
-Melanjutkan Program TD
-Pembersihan Lingkungan
-Penyiapan Hunian Semantara
-Promosi Kesehatan
-Layanan Kesehatan Keliling
-Psychology Suport
-Pemberian bantuan yg berhubungan dengan Mata
pencaharian
RECOVERY

• Kegiatan dalam Program ini :


- Penyiapan Hunian Tetap
- Program livelihood
- Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Assessment
PENGERTIAN DAN TUJUAN
Pengertian
Assessment adalah Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi
tertentu, yang menjadi landasan bagi sebuah proyek, program,
atau kegiatan.

Tujuan
Tujuan assessment adalah untuk mengidentifikasi dampak suatu
bencana/konflik, mengumpulkan informasi dasar, upaya
mengobservasi situasi sekarang (apa yang berubah - dinamika
situasi di lapangan).
PENGERTIAN DAN TUJUAN
Pengertian
Assessment adalah Identifikasi dan analisa atas sebuah situasi
tertentu, yang menjadi landasan bagi sebuah proyek, program,
atau kegiatan.

Tujuan
Tujuan assessment adalah untuk mengidentifikasi dampak suatu
bencana/konflik, mengumpulkan informasi dasar, upaya
mengobservasi situasi sekarang (apa yang berubah - dinamika
situasi di lapangan).
SIKLUS PROYEK
PERIODE ASSESSMENT
Assessment Pra-Bencana

1. Pengumpulan Data Awal

Mengumpulkan & mengobservasi DATA AWAL adalah


mempelajari informasi sebanyak mungkin tentang suatu
wilayah rawan bencana/konflik sebelum turun ke lapangan,
mempelajari informasi yang relevan.

2. Assessment Ancaman (Hazards Assessment)


• Jenis ancaman bencana / konflik
• Frekuensi kejadian serupa pada waktu-waktu yang lalu
• Waktu kejadian peristiwa bencana/konflik yang pernah
terjadi
3. Assessment kerentanan (Vulnerability
Assessment)
• Lamanya suatu peristiwa bencana/konflik yang pernah
melanda wilayah itu
• Tingkat keparahan atau kerusakan yang diakibatkan
• Jumlah penduduk yang berdiam di wilayah itu yang paling
terancam oleh dampak peristiwa bencana/konflik
• Lokasi wilayah rawan bencana/konflik tersebut

4. Assessment Kapasitas (Capacity Assessment)


• Jumlah penduduk di wilayah rawan bencana/konflik
• Tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat setempat
• Mata pencaharian dan tingkat penghasilan masyarakat
setempat
• Fasilitas umum dan sosial yang tersedia
• Organisasi masyarakat
Assessment Saat Situasi Tanggap
Darurat Bencana
Rapid Detail Continual
WAKTU 1 x 24 jam Sekitar 1 bulan Informasi
(Maks. 1 dikumpulkan
Minggu) secara reguler
berdasar waktu
operasi

AKSES Terbatas. Memungkinkan Akses luas.


MENDAPATKAN Tidak ada waktu untuk
INFORMASI yang cukup mengunjungi
untuk seluruh lokasi.
mengunjungi
seluruh lokasi.
SUMBER Data sekunder, Data PRIMER, Data sekunder,
INFORMASI LSM, sekunder, narasumber
Pemerintah, narasumber. yang terpilih,
masyarakat petunjuk lain.
terdampak.
Rapid Detail Continual

ASUMSI YANG Tinggi. Rendah. Menengah.


DIGUNAKAN Waktu yang Waktu yang Asumsi didasari
digunakan tidak cukup memadai oleh petunjuk
cukup, asumsi untuk dan informasi,
didasari oleh mendapatkan tetapi dapat
pengalaman informasi. disesuaikan
sebelumnya. dengan sumber
lainnya.

KOMPETENSI Non-spesialisasi Non-spesialisasi Punya


TIM ASSESSMENT dan dan ditemani spesialisasi di
berpengalaman dengan orang assessment dan
melakukan spesialisasi bidang lain.
assessment assessment.
secara umum.
Assessment Pasca Bencana

 Assessment Sektoral
• Setelah masa tanggap darurat selesai dapat dilakukan
detail assessment yang dilakukan per sektor untuk melihat
pada masing-masing sumber daya yang masih bisa atau
perlu dikembangkan.

• Biasa disebut masa pemulihan (Recovery)

• Fokus pada capacity building.

• Sektor-sektor melakukan wawancara untuk mendapatkan


informasi teknis.
METODE ASSESSMENT
Observasi Lapangan
• Banyak informasi yang dapat diperoleh dengan cepat
melalui pengamatan.
• Ide yang baik untuk memulai assessment adalah dengan
berjalan di seputar lokasi.
• Selama assessment, lakukanlah pengamatan sebanyak
mungkin.
• Lihat sekitar anda dan berbicaralah dengan
masyarakat.
• Pengamatan sangat berguna untuk pengecekan ulang.
• Pengamatan merupakan cara yang paling mudah
dilakukan untuk menilai infrastruktur dan logistik
•Satu pesan • Pengamatan atau
observasi tidak
untuk hanya melibatkan
mengetahui indera
seluruh hal: penglihatan, tapi
juga melibatkan
Cari tahulah! indera pendengar,
pencium, perasa
dan peraba.
Wawancara

• Wawancara adalah • Wawancara


kegiatan menggali
informasi dari merupakan
seseorang atau pendukung utama
sekelompok orang dan tulang
melalui sebuah proses
punggung dalam
komunikasi dengan
tujuan yang telah melakukan
ditentukan assessment
sebelumnya. lapangan.
• Setiap informasi yang  Kepada siapa sebaiknya
ingin kita dapatkan saya menanyakan
hendaknya dilihat dari informasi yang
berbagai aspek diinginkan?
 Apakah saya harus
bicara dengan
perorangan atau
dengan kelompok?
 Bagaimana saya
melakukankan
wawancara?
• Tentukan dengan
siapa kita ingin bicara
?

• Informan kunci
adalah orang yang
memiliki
pengetahuan atau
mengenal informasi
yang ingin kita
dapatkan
Tentukan jenis wawancara apa yang kita gunakan
?

• Wawancara kelompok

• Wawancara individu
Tipe wawancara apa yang akan digunakan ?

• Wawancara terstruktur

• Wawancara semi struktur


MEDIA ASSESSMENT
• Penggunaan format tertulis / kuesioner.
• Audio visual
• Media Elektronik (ODK Collect / KoBo
collect)
• Media cetak
PENTING!
Setelah melakukan assessment,
tim assessment harus membuat
rekomendasi dari hasil yang telah
diperoleh.
RENCANA AKSI ASSESSMENT
No Kegia Cont Tuju Alat Ang
. tan oh an gara
Kegi HARI n
atan

Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7

1. Updat
e
data
yang
diper
oleh
tim.
VISUALISASI DATA (merujuk dari posko)

Tabel Korban Jiwa terdampak


No Nama Lokasi Jumlah Korban Luka-luka Meninggal Hilang Mengungsi
Jiwa KK Berat Ringan
1.
2.
3.
4. Dst…
Total
Tabel Pengungsi
No Nama Lokasi, Kel, KK Jiwa L P <5 >5≤18 >18 jumlah
Kec

1
2
Total
Tabel Kerusakan Fasum/Fasos
Sarana Fasilitas
Rumah Tinggal Pasar Tempat ibadah Lain-lain
Pendidikan Kesehatan

No Nama Lokasi Rusa


Rusak
Rusak k
Seda RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR
Berat Ringa
ng
n

AAAAAAAA

BBBBBBBBB

CCCCCCCCC

DDDDDDDD

EEEEEEEEEE

Total
FORMAT LAPORAN HARIAN
FORMAT LAPORAN SITUASI

Anda mungkin juga menyukai