1. TKK berkemah
(1) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran rak
piring, rak sepatu, tempat sampah, dan sebagainya,
e) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain
secara sederhana.
d) tahu cara penentuan tempat sanitasi (tempat mandi, cuci dan kakus),
e) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda
darurat dari bahan yang ada di sekitarnya
2. SKK penabung
1) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri dan
berjalan (cepat/ lambat)
a) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan
(secara cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,
b) mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki
setiap hari, sekurang-kurangnya 2 km,
3) telah menanam dan memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu
jenis tanaman buah-bahan, satu jenis tanaman sayur-sayuran, sampai
berbunga, sampai berbuah, sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3
bulan.
b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega
b) tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat
memperolehnya,
5. SKK menjahit
3) dapat membuat tanda barung dari kain dan menjahit tanda barung kain di
bajunya,
d) mengerti dan dapat membiuat sum biasa dan sum pinggiran (open
zoom).
b) dapat menjahit celana panjang (pantalon, slack, dan lain-lain) untuk diri
sendiri
c) dapat membuat hisan dari kain, misalnya aplikasi, lipatan hias (smock),
dan lain-lain,
b) mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu tanpa
minyak,
- nasi
- nasi,
- minuman.
1) dapat membunyikan tanda bahaya dari kentongan dan mengerti arti dan
maksud bunyi kentongan pincang dan kentongan uluk-uluk.
8. SKK Pengamat
3) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup dari satu jenis
binatang yang terdapat di sekitarnya, atau
d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang ada di
sekitarnya, atau
c) (1) dapat merangkai bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan kepada
orang lain, dan lain-lain, atau
a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang
sisi segi tiga itu 4 cm.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah
dan menarik.
a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
SKK & TKK Wajib Penegak/Pandega (Bagian 1 : 5 dari 10 Jenis SKK
& TKK Wajib)
Catatan: Mereka yang memiliki ijazah PPPK (penolong dan pengangkut) dari
PMI berhak
mendaparkan TKK PPPK Tingkat Madya.
Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Utama, seorang pramuka harus:
1. telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
2. mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah
tulang terbuka atau tertutup (Fractura complicate dan incomplicata), juga
rahang atau lutut meleset,
3. mengetahui cara dan dapat memberikan pertolongan kepada orang yang
mengalami perdarahan dalam tubuh (internebloedingen),
4. dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan, dan
gegar otak,
5. dapat dan tahu cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena
aliran listrik, dan shock/gugat,
6. pernah memimpin satu regu penolong pada kecelakaan (sungguh-sungguh atau
tiruan).
7. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK
Tingkat Madya.
Catatan: Untuk mereka yang telah memiliki ijazah PPPK dari PMI, dan telah
ikut secara aktif bertugas menolong kecelakaan (minimum 10 kali) sebagai
tenaga bantuan/anggota sukarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK
PPPK Tingkat Utama. Yang dimaksud kecelakaan di sini adalah kecelakaan
sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat oleh penguji.
Untuk mencapai SKK Juru Kebun tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak
Pandega harus:
1. mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahan, dan 5
jenis tanaman sayur-sayuran,
2. dapat membuat dan menggunakan pupuk kompos,
3. mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman, dan tahu cara
pencegahan dan pemberantasannya,
4. telah menanam dan memelihara sedikitnya 1 jenis tanaman hias, 1 jenis
tanaman buah-buahan, atau 1 jenis tanaman sayur-sayuran, sampai berbunga,
sampai berbuah, sampai dipanen, atau sampai sedikitnya selama 3 bulan.
5. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga lain, sehingga mencapai TKK
Juru Kebun.
Untuk mencapai SKK Juru Kebun tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak
Pandega harus:
1. telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa,
2. mengenal berbagai macam obat-obatan pencegah dan pemberantas hama, dan
dapat menggunakannya,
3. mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakannya.
4. dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman,
5. dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.K
6. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain sehingga mencapai TKK Juru
Kebun Tingkat Purwa.
Untuk mencapai SKK Juru Kebun tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak
Pandega harus:
1. telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya,
2. tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat memperolehnya,
3. tahu cara memperoleh kredit untuk produksi pertanian,
4. dapat menyelenggarakan sekedar usaha perkebunan, disertai penata-bukuan
teknis dan komersial seperlunya.
5. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain sehingga mencapai TKK Juru
Kebun Tingkat Madya.
Untuk mencapai SKK Gerak Jalan tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak
Pandega harus:
1. telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya,
2. mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap
hari, sekurang-kurangnya 2 km,
3. mengerti cara dan telah melakukan "Langkah Pramuka" sejauh 2 km dalam
waktu antara 14 sampai 15 menit, tanpa memperlihatkan napas yang
terlalu terengah-engah (sedikitnya dua kali dilakukan),
4. pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 25
km untuk putera dan 15 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya dua kali.
5. telah melatih sedikrtnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Gerak
Jalan Tingkat Madya.
Ambalan Penegak
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi
menjadi 3-4 kelompok yang disebut Sangga.
Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka
sesuai aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi
kehidupan ambalan.
Sangga
Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20
tahun yang disebut Pramuka Penegak.
Jumlah anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
Pimpinan Ambalan
Setiap ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah
anggota Ambalan. Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja
sudah bermasyarakat maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan
susunan organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya.
Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak yang disebut
Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.
Sanggar Ambalan
Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana
Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama Sanggar. Setiap
Ambalan harus memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera
Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul Ambalan serta bendera WOSM, tiang
bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulis-menulis (mesin ketik,
komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan, serta
perlengkapan adat.
Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra adalah
seorang pria, dan Pembina Ambalan putri adalah seorang wanita. Hubungan
antara Pembina Ambalan dengan anggota Ambalan Penegak seperti hubungan
antara kakak dan adik, sedangkan hubungan Pembina Ambalan dengan
Pembantu Pembina sama seperti hubungan pada anggota dewasa Gerakan
Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kemitraan.
Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam
hubungannya dengan life-skill, dapat meminta bantuan instruktur yang
berkompeten di bidangnya.
Ambalan mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan norma-norma yang
disepakati dan melandasi perjuangan kehidupan Ambalan.
Filosofi
Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara
berurutan yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel,
1995:16). Pada tahapan remaja awal, tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan
menggunakan tubuhnya secara efektif. Remaja pada usia tersebut mengalami
perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi
tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak
adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 1620 tahun yang
perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal
dan remaja madya.
Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah
mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas
hubungan dengan kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai
kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani hubungan
interaksi dengan lawan jenis.
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk
mempersiapkan bahan, metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga
mudah untuk memahami karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka
Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi
sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut
mempertimbangkan perkembangan jiwanya.
Kiasan Dasar
Pembinaan golongan Pramuka Penegak merupakan tahapan pembinaan setelah
golongan Pramuka Penggalang. Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa
pemuda menggalang persatuan bangsa, maka Penegak dikiaskan sebagai masa
pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.
Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia
peserta didik, mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa
Indonesia dalam upaya meraih kemerdekaan. Kepanduan Indonesia
merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.
Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari
peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan
kemerdekaan bangsa ini menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga
yaitu peserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian bangsa Indonesia menggalang
persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka
bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai
dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945.
Masa keberhasilan menggalang persatuan bangsa menjadi kiasan dasar
pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia 11-15 tahun, dan
masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan
golongan Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari
sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi
kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/memelopori)
pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan dan
pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega
yaitu peserta didik usia 21-25 tahun.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari
4 sampai dengan 8 orang. Arti kata Sangga adalah gubug atau rumah kecil
tempat penggarap sawah. Nama Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar
yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak,
Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan (menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian
kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba
mengandung pengertian keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.
Pendobrak mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan
melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian keberanian
melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Nama Sangga
dipilih dan diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan
ditiru oleh anggota Sangga tersebut. Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin
Sangga dipilih berdasarkan musyawarah Sangga.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 32 Pramuka Penegak yang dibagi
menjadi 3 sampai 4 sangga. Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa
ambal-ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus. Ambalan juga
disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Nama
Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-
nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan
nama diambil yang terbaik menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki
makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat
dari kain dengan warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda
tersebut dibuat dengan sulaman atau logam berwarna kuning emas. Berbentuk
trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm
dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya
terdapat gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas
kelapa yang berlawanan arah dan di bawah tunas kelapa terdapat tulisan
BANTARA atau LAKSANA.
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa
kepada tuhan yang Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan kesatuan
gerak Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai
mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.
Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus
dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa
dan Negara.
Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang
kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan
negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam
memimpin.
Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban
dan melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai
tanggungjawab yang lebih besar.
Sifat Kegiatan
Sifat umum yang dimiliki Pramuka Penegak adalah semangat juang yang
tinggi, idealisme, kemauan yang kuat, percaya diri, mencari jati diri, kreatif
dan peduli terhadap lingkungan masyarakat, serta memiliki loyalitas yang
tinggi terhadap kelompoknya.
Mengingat sifat umum tersebut maka sifat kegiatan Kepenegakan secara
umum masih memerlukan bimbingan orang dewasa dengan motto dari, oleh
dan untuk Pramuka Penegak di bawah tanggungjawab orang dewasa.
Bentuk kegiatan
Bina Diri merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan
dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.
Bina Satuan, merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada
perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau
inovatif.
Bina Masyarakat, merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh
dan pelopor pembangunan di masyarakatnya.
Pengertian
Peta pita adalah gambaran keadaan daerah/wilayah yang dilewati dalam suatu
perjalanan/penjelajahan yang digambar pada gulungan kertas berbentuk pita.
Disebut peta pita karena kertas yang akan digambar/digarap, digulung seperti
pita mesin tik (lihat gambar dibawah).
Peta pita & Peta perjalanan merupakan materi latihan kepramukaan yang
sangat penting untuk mengembangkan rasa cinta alam & penguasaan
lingkungan, penerapan pengetahuan tentang peta (skala, jarak, tanda-tanda
alam, arah & sudut kompas, dsb), serta ketrampilan bekerja secara kelompok
dengan teliti, kompak dan kebersamaan.
Kegunaan
Kegunaan peta pita sangat erat hubungannya dengan tujuan dibuatnya peta pita itu
sendiri. Tujuan pembuatan peta pita antara lain :
Perlengkapan
Kertas berupa gulungan.
Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet penghapus, busur derajat.
Sebelum dimulai pembuatan peta pita, terlebih dahulu disiapkan kolom-kolom pada
kertas untuk pembuatan peta pita. Kolom-kolom tersebut bentuknya bermacam-
macam tergantung selera si pembuat peta pita. Yang terpenting harus ada kolom untuk
nomor, arah, jarak, dan gambar.
Keterangan Gambar :
Kolom nomor : untuk menuliskan nomor urut yang membedakan daerah yang
dilalui sesuai dengan arah jalannya. Dengan kata lain nomor urut dibuat setiap
berganti arah.
Kolom waktu : untuk mencatat waktu pemberangkatan dan waktu setiap kali
berganti arah.
Kolom arah : untuk menuliskan angka derajat dan untuk membuat simbol
panah (arah panah selalu menunjuk arah utara).
Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang dilalui, dinyatakan dalam meter atau
kilometer. Pengukuran jarak dengan menggunakan tali atau langkah.
Kolom kiri kanan peta-pita : untuk menggambar keadaan daerah di sebelah
kiri dan kanan jalan yang dilalui dengan tanda peta yang berlaku pada peta
topografi.
Kolom keterangan : untuk menerangkan keadaan daerah yang tergambar pada
kolom gambar/peta pita.
Pengukuran Jarak
Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak merupakan hal yangmutlak harus
dilakukan. Pengukuran jarak biasanya menggunakan langkahatau bisa juga
menggunakan tali, namun ini jarang digunakan karena inikurang praktis. Apabila
menggunakan langkah sebagai alat ukur, tentu sajaharus mengetahui dulu ukuran
setiap langkah (satu langkah =.... Cm).
Caranya adalah sebagai berikut :
Melangkahlah (langkah normal) lurus ke depan 10 langkah.
Dengan menggunakan meteran, ukur jarak dari awal langkah pertama sampai
langkah ke-10 (misalnya x cm). Jadi ukuran 1 langkah = x : 10 = .... cm
Peta Pita yang telah selesai dapat dijadikan data untuk membuat peta/rute perjalanan.
Dari data peta pita di atas, jika diujudkan dalam peta perjalanan akan tampak seperti
gambar di bawah ini :
Peta Perjalanan (Teknik Pembuatan & Kegunaanya)
Pengertian
Peta Perjalanan adaah turunan dari Peta Pita. Dari peta pita dibuat peta peta
perjalanan, agar dapat diketahui bentuk rute perjalanan yang telah dilakukan, posisi
tempat-tempat penting di sepanjang ruter perjalanan, serta memudahkan jika rute
perjalanan akan ditempuh lagi untuk berbagai keperluan.
Kegunaan
Kegunaan peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, yaitu :
Menetapkan Skala
Dari Peta Pita di atas, ditetapkan bahwa jarak pada skala adalah tiap 1.000
meter diatas tanah menjadi 5 cm di atas kertas. Jadi 5 Cm = 1.000 m atau 5
Cm = 100.000 cm, dengan demikian jarak skala adalah 5 = 100.000 atau 1 :
20.000
Mengacu pada skala 1 : 20.000 yang telah ditetapkan, makan jarak-jarak
diatas kertas berdasar peta pita di atas aadalah dari Point A (dari no 1 ke no 2)
= 3 cm; Point B (dari no 2 ke no 3) = 5 cm; Point C (dari no 3 ke no 4) = 5
cm; 6,25 cm dan Point D (dari no 5 ke no 6) = 3,75 cm.
Pengertian
Sistem Tanda Kecakapan adalah salah satu Metode Kepramukaan untuk
mendorong dan merangsang Pramuka Penegak agar memiliki kecakapan untuk
pengembangan pribadinya. Tanda Kecakapan bukan merupakan tujuan tapi
merupakan alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
Pramuka Penegak akan mendapat Tanda Kecakapan apabila telah
menyelesaikan syarat-syarat kecakapan (telah diuji) dari pembinanya sebagai
penghargaan atas kecakapan yang diraihnya.
Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang dimiliki Pramuka Penegak
cukup dapat dipertanggung jawabkan, dengan pengertian bahwa Pramuka
Penegak memperoleh Tanda Kecakapan sesuai dengan prosedur setelah
memenuhi syarat-syarat kecakapan yang diinginkan atau diminati.
Kecakapan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas Kecakapan Umum &
Kecakapan Khusus
Pengertian
Pramuka Garuda ialah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah
memenuhipersyaratan serta memiliki Tanda Parmuka Garuda.
Tanda Pramuka Garuda adalah :1) tanda kecakapan tertinggi yang diberikan
kepada seorang Pramuka yang memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda.2)
sebagai alat yang mempunyai nilai pendidikan dalam rangka menerapkan
prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
Syarat-syarat Pramuka Garuda adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramukauntuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda, sesuai dengan
golongan dan usianya.
Arti Gambar
Bentuk segi lima mencerminkan Pancasila.b. Gambar garuda terbang
menggambarkan kekuatan besar pada dirinya untuk mencapai cita-citayang
tinggi, bertindak dengan jiwa Pramuka yang berkembang dalam dadanya can
berpegangpada semboyan Setia Siap Sedia .c. Pada masing-masing
sayap terlukis 17 bulu, pada ekor terdapat 8 helai bulu, sedangkan
padapangkal sayap dan dada terdapat 45 helai. Ini mengkiaskan bahwa setiap
Pramuka Garuda harusbersemangat perjuangan atas dasar nilai-nilai 17-8-
45.d.
Arti semboyan :1) Setia artinya seorang Pramuka Garuda akan selalu setia
kepada Tuhan, bangsa dan negara,pimpinan dan keluarganya.2) Siap artinya
seorang Pramuka Garuda akan selalu siap untuk berbuat kebajikan dan berbuat
jasa setiap waktu.3) Sedia artinya seorang Pramuka Garuda akan selalu
mempunyai rasa kesediaan ataukeikhlasan untuk berbakti.
Bentuk Gambar