Anda di halaman 1dari 5

PERATURAN DASAR

DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA


KWARTIR RANTING BUAHBATU

Bahwa sesungguhnya pembinaan bangsa Indonesia adalah menjadi tanggungjawab


seluruh warga negara Republik Indonesia, dimana generasi muda Indonesia
berkewajiban memberikan isi kepada kemerdekaan Indonesia.
Sesuai dengan tuntutan hati nurani rakyat yang mencita-citakan keadilan dan
kesejahteraan yang bedasarkan Pancasila dan di ridhoi Tuhan Yang Maha Esa,
Bahwa sesungguhnya tujuan pembangunan Nasional adalah membentuk manusia
Indonesia seutuhnya, sehingga Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Ranting Gerakan
Pramuka Buahbatu sebagai bahan dari rakyat yang tergabung dalam Gerakan Pramuka,
dengan dorongan oleh rasa tanggungjawab dan pengabdian kepada Tuhan, Tanah
Air,Bangsa dan Kejayaan Gerakan Pramuka, berkewajiban belajar, bekerja dan
berjuang.
Atas dasar ini, sesuai dengan kemurnian generasi muda Gerakan Pramuka, maka
dirumuskan Peraturan Dasar Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir
Ranting Gerakan Pramuka Buahbatu sebagai berikut :

BAB I
NAMA DAN TEMPAT
PASAL 1
Nama
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Ranting Gerakan Pramuka
Buahbatu disingkat DKR T dan D Buahbatu.

PASAL 2
Tempat
DKR T dan D Buahbatu berkedudukan diwilayah Kerja Kwartir Ranting Gerakan
Pramuka Buahbatu.

BAB II
LANDASAN HUKUM, SIFAT DAN TUJUAN
PASAL 3
Landasan Hukum
1. Undang – Undang Tentang Gerakan Pramuka
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
4. Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega
5. Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega

PASAL 4
Sifat
Sifat DKR T dan D adalah kekeluargaan yang demokratis.
PASAL 5
Tujuan
1. Ikut serta mengusahakan pembaharuan, pengembangan dan perbaikan latihan serta
pembinaan dalam Gerakan Pramuka.
2. Untuk memajukan dunia Kepenegakan dan Kepandegaan di Kwartir Ranting
Gerakan Pramuka Buahbatu.
3. Untuk mempererat persaudaraan Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu
khusunya dan Gerakan Pramuka umumnya.
BAB III
HUBUNGAN DKR T DAN D BUAHBATU
DENGAN DEWAN AMBALAN DAN RACANA
PASAL 6
Bentuk Hubungan
DKR T dan D Buahbatu bertugas menggerakan Pramuka Penegak dan Pandega
Buahbatu dan memiliki hubungan yang berupa bimbingan teknis, koordinatif,
konsultatif dan informatif dengan Dewan Ambalan dan Racana.

PASAL 7
Macam-Macam Dewan Kerja Ranting
1. Dewan Kerja Ranting Pramuka Penegak dan Pandega adalah DKR T dan D hasil
Musppanitera Ranting melalui formatur.
2. DKR T dan D definitif bertugas sesuai dengan Petunjuk Penyelenggaraan Dewan
Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.
3. Apabila dalam Ranting tersebut belum terdapat DKR T dan D maka dibentuk DKR
T dan D sementara yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Musppanitera
dan membantu Ketua Kwartir Rantingnya dalam menggerakkan Pramuka Penegak
dan Pandega sampai terbentuknya DKR definitif.

PASAL 8
Macam-Macam Ambalan Dan Racana
1. Ambalan dan Racana persiapan Ambalan atau Racana yang belum diresmikan, di
Gugus Depan yang sudah maupun yang belum diresmikan.
2. Ambalan dan Racana biasa adalah Ambalan dan lanjut yang telah diresmikan di
Gugus Depan resmi.
3. Ambalan dan Racana luar biasa adalah Ambalan dan atau Racana yang terdapat di
Gugus Depan luar biasa.

PASAL 9
Peresmian Ambalan Dan Racana
1. Peresmian Ambalan dan atau Racana dilaksanakan oleh DKR T dan D Ranting yang
bersangkutan, atas nama DKC T dan D Kota Bandung.
2. Peresmian tersebut dilakukan dengan memberikan tanda peresmian berupa sertifikat
dan mempublikasikannya.
3. Peresmian Ambalan dan atau Racana persiapan menjadi Ambalan dan atau Racana
resmi hanya dapat dilakukan pada Gugus Depan yang telah diresmikan.

PASAL 10
Hak Dan Kewajiban Dewan Kerja Ranting, Ambalan Dan Racana
1. DKR T dan D, Ambalan dan Racana wajib menataati peraturan-peraturan yang
berlaku dalam Gerakan Pramuka.
2. Setiap DKR T dan D, Ambalan dan Racana wajib menjaga nama baik Pramuka
Penegak dan Pandega Kota Bandung beserta DKC T da D nya.
3. Setiap DKR T dan D berhak memungut iuran dari Ambalan dan Racana masing-
masing Rantingnya, yang besarnya ditetapkan oleh Musppanitera Rantingnya.
4. Setiap DKR T dan D berhak mengeluarkan saran dan pendapatnya, yang
disampaikan secara tertulis.
5. Setiap DKR T dan D, Ambalan dan Racana berhak mendapatkan perlakuan yang
sama.
6. Setiap DKR T dan D, Ambalan dan Racana berhak membela dan mempertahankan
nama baik DKR T dan D, Ambalan dan Racananya masing-masing.
7. Setiap DKR T dan D memiliki hak memilih dan dipilih dalam forum-forum
Pramuka Penegak dan Pandega tingkat Kwartir Ranting Buahbatu.

PASAL 11
Prosedur Hubungan DKC T Dan D Kota Bandung
dengan DKR T Dan D, Ambalan dan Racana
1. Ambalan dan Racana Kota Bandung dikoordinasikan oleh DKR T dan D masing-
masing Ranting.
2. Ambalan dan Racana di Ranting yang belum memiliki DKR Koordinasikan
langsung oleh DKC T dan D Kota Bandung sampai terbentuknya DKR T dan D di
Rantingnya tersebut.
3. Hubungan DKC dengan Ambalan dan Racana harus dilakukan melalui DKR
masing-masing.
4. Penarikan atau pengerahan Pramuka Penegak dan Pandega dari salah satu Ambalan
atau Racana untuk kegiatan-kegiatan tingkat Cabang, Daerah, dan Nasional harus
sepengetahuan DKR.

BAB IV
BADAN-BADAN PELENGKAPAN ORGANISASI
PASAL 12
MUSSPANITERA Ranting
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera Ranting Buahbatu
merupakan forum tertinggi Pramuka Penegak dan Pandega di Buahbatu.
PASAL 13
1. Dewan Kerja Ranting Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu adalah badan
eksekutif tertinggi dalam kehidupan Pramuka Penegak dan Pandega di Buahbatu
yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Musppanitera Ranting.
2. Prosedur Tata Kerja dan Uraian tugas (Job Descriotion) DKR Pramuka Penegak dan
Pandega Buahbatu diatur lebih lanjut dalam lampiran Peraturan Dasar ini.

PASAL 14
Dewan Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega
1. Dewan Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu adalah forum
persidangan yang dibentuk oleh DKR Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu,
yang bertugas antara lain sebagai berikut :
a. Menilai sikap dan perilaku Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu yang
melanggar ketentuan atau merugikan Gerakan Pramuka.
b. Menilai sikap, perilaku dan jasa seseorang untuk mendapatkan penghargaan.
c. Meluruskan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam Gerakan
Pramuka.
2. Dewan Kehormatan beranggotakan :
a. Pimpinan DKR Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu
b. Para Pradana Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu
c. Andalan Ranting yang diminta sebagai penasehat
3. Dewan kehormatan bersifat temporer.
4. Ketentuan mengenai Dewan Kehormatan diatur lebih lanjut dalam lampiran
Peraturan Dasar ini.

PASAL 15
Sangga Kerja dan Kelompok Kerja
1. Sangga Kerja adalah kepanitian yang dibentuk DKR Pramuka Penegak dan Pandega
Buahbatu untuk menjalankan pengelolaan sesuatu kegiatan.
2. Kelompok kerja adalah wadah pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu
untuk belajar dan mengembangkan suatu ilmu pengetahuan dan keterampilan
tertentu guna kebutuhan suatu program.
3. Sangga Kerja dan Kelompok Kerja dibentuk dan bertanggungjawab kepada DKR
Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu.

BAB V
Amsal, Sandi, Lambang dan Tanda Jabatan
PASAL 16
Amsal
Amsal Pramuka Penegak dan Pandega Kota Bandung adalah “KSATRIA
USADHATAMA” yang berarti “SIFAT KSATRIA YANG MENGUTAMAKAN
USAHA”.
PASAL 19
Sandi
Sandi Keluarga Besar ini adalah merupakan penjabaran dari sifat, perilaku serta
tanggung jawab Pramuka Penegak dan Pandega Kota Bandung. Sandi ini dibacakan
atau diperdengarkan pada setiap kegiatan atau acara-acara yang dilaksanakan oleh
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Padega Kota Bandung. Sandi keluarga besar ini
sandi keluarga besar ksatria usadhatama. Mengenai isi dan tata cara pelaksanaan
pembacaan sandi diatur lebih lanjut dalam lampiran peraturan dasar ini.

PASAL 20
Lambang
1. Lambang terdiri atas:
a. Lambang khas Kota Bandung beserta warna dan artinya
b. Dua buah tunas kelapa berwarna kuning, lambang Pramuka Penegak dan
Pandega.
c. Bintang bersudut lima berwarna kuning melukiskan pancasila sebagai dasar
negara Republik Indonesia.
d. Jumlah gigi, benteng dan ulir-ulir pada lambang khas Kota Bandung, masing-
masing 3 buah melambangkan tri satya.
e. Roda air bergigi sepuluh buah melukiskan dasa dharma.
2. Keseluruhan lambang bermakna bahwa Pramuka Penegak dan Pandega Kota
Bandung, dengan menjujung tinggi tri satya dan dasa dharma serta mengusahakan
usaha, terus bergerak maju mengikuti gerak laju roda pembangunan Indonesia.
3. Lambang tersebut sehari-hari digunakan oleh anggota Dewan Kerja Pramuka
Penegak dan Pandega Kota Bandung dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Lambang diletakan dalam bingkai berbentuk segi lima tumpul.
b. Untuk Dewan Kerja Cabang berwarna dasar hijau.
c. Untuk Dewan Kerja Ranting berwarna dasar coklat muda.
d. Badge dipakai pada lengan baju Pramuka sebelah kiri.
4. Lambang tersebut digunakan oleh Pramuka Penegak dan Pandega Kota Bandung
dalam forum kegiatan tingkat Daerah, Nasional dan Internasional.
5. Lambang yang dimaksud pada ayat ini diletakkan pada bingkai berbentuk lingkaran
dengan warna dasar putih.
6. Pengawasan penggunaan lambang menjadi tanggung jawab DKC Pramuka Penegak
dan Pandega Kota Bandung.
7. Pola dan ukuran lambang terlampir pada lampiran dasar ini.

PASAL 21
Tanda Jabatan
1. Tanda jabatan disesuaikan dengan ketentuan tanda jabatan yang telah diatur Kwartir
Nasional.
2. tanda jabatan DKC, DKR, dewan Ambalan dan dewan Racana dari logam berbentuk
roda kemudi kapal dengan sepuluh buah pegangan dan dua buah tunas kelapa
penyangga bintang bersudut lima. Disesuaikan dengan ketentuan yang dikeluarkan
Kwartir Nasional.
3. Warna dasar tanda jabatan sebagai berikut:
a. Hijau untuk warna dasar tanda jabatan DKC
b. Coklat untuk warna dasar tanda jabatan DKR
c. Biru untuk warna dasar tanda jabatan dewan Ambalan
d. Ungu untuk warna dasar tanda jabatan dewan Racana
4. Roda kemudi, tunas kelapa dan bintang berwarna kuning.
5. Ketua dan wakil ketua dewan kerja menggunakan tali koord yang dipakai pada
pundak sebelah kanan.
6. Tali koord jabatan berwarna kuning dengan lilitan besar berjumlah tiga buah dengan
tali lilitan kecil yang bervariasi tiga dan lima pada lilitannya.
7. Tali koord jabatan Pradana Ambalan berwarna kuning, dengan lilitan besar
berjumlah dua buah serta lilitan kecil yang bervariasi tiga dan lima pada lilitannya.
8. Sedangkan untuk ketua Racana sama dengan Pradana, hanya warnannya coklat.
9. Pengawasan penggunaan tanda jabatan menjadi tanggung jawab DKC Penegak dan
Pandega Kota Bandung.

BAB VI
KEUANGAN
PASAL 22
Sumber Pendapatan
Pendapatan DKR T dan D Buahbatu diperoleh dari:
1. Iuran peserta kegiatan
2. Subsidi Kwartir Ranting Buahbatu
3. Sumbangan-sumbangan yang halal dan tidak mengikat.
4. Usaha-usaha lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan ketentuan
dalam Gerakan Pramuka.

BAB VII
PENUTUP
PASAL 23
Perubahan Peraturan Dasar
Peaturan dasar ini hanya dapat diubah dalam Musppanitera Ranting Buahbatu dengan
disetujui oleh 2/3 peserta yang hadir.

PASAL 24
Lain-Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan dasar ini akan diatur kemudian oleh Dewan
Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Ranting Buahbatu yang akan
dipertanggungjawabkan kepada Musppanitera Ranting Buahbatu berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai