Anda di halaman 1dari 4

RENCANA KERJA DEWAN KERJA RANTING

KWARTIR RANTING BUAHBATU


MASA BAKTI 2015 – 2020

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dewan Kerja Ranting (DKR) Buahbatu merupakan badan kelengkapan Kwartir, yang
bertugas membantu Kwartir Ranting dalam menggerakan Pramuka Penegak dan
Pandega. Tugas tersebut menuntut DKR berusaha seoptimal mungkin mengupayakan
kualitas dan kuantitas Pramuka Penegak dan Pandega terus meningkat.

Secara umum dapat dilihat kualitas Pramuka Penegak dan Pandega Buahbatu masih
rendah. Pencapaian SKU dan SKK masih belum mengembirakan apalagi bila
mengukur tingkat penempuhan Syarat Pramuka Garuda. Kualitas yang rendah ini
membuat mereka belum dapat berperan secara nyata dilingkungan masyarakat.
Berbagai wadah pembinaan telah tersedia bagi Pramuka Penegak dan Pandega akan
tetapi pemanfaatannya belum optimal. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengelolaan
yang memadai. Dengan demikian, tidak heran bila proses pembinaan yang seharusnya
ada menjadi tidak berjalan, bahkan banyak sekali pemyimpangan – penyimpangan dari
arah dan ketentuan yang ada.

Dalam melaksanakan rencana kerja DKR masa bakti 2015 – 2020 akan memusatkan
perhatiannya pada masyarakat pola dan mekanisme pembinaan, pemanfaatan
kemampuan pengelolaan kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega serta menyajikan
kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Buahbatu khususnya dan
umumnya di Kota Bandung.

Pencapaian yang telah diraih DKR masa bakti 2015 – 2020 baik menunjukan kea rah
positif maupun negatif adalah proses perubahan, walaupun secara kualitatif belum
banyak berarti. Dengan demikian pokok yang akan ditetapkan rencana kerja masa
bakti 2015 – 2020 perlu melanjutkan berbagai usaha, terutama memantapkan posisi
Dewan Ambalan dan Racana sebagai rekan kerja yang berhadapan langsung dengan
Ambalan, Racana dan Satuan Karya. Didukung pula oleh formulasi Renja Tahap 1
yang lebih banyak member ruang pengelolaan kegiatan T dan D di satuan terdepan
(Ambalan, Racana dan Satuan Karya).

2. PENGERTIAN
a. Rencana Kerja ini merupakan rumusan pokok – pokok perubahan pola piker dan
pola tindakan yang disarankan dari Pramuka Penegak dan Pandega disuatu Wilayah
Dewan Kerja yang disusun berdasarkan pelaksanaan program di masa lalu dan
berbagai harapan keinginan dan tuntutan berdasarkan perkembangan Gerakan
Pramuka dewasa ini.
b. Rencan Kerja ini merupakan pedoman pelaksanaan tugas pokok DKR masa bakti
2015 – 2020 dan merupakan tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tugas pokok
tersebut diakhir masa bakti.
c. Rencan Kerja ini dijabarkan lebih lanjut kedalam Program Kerja berkelanjutan,
yang diputuskan lebih lanjut dalam Sidang Paripurna Ranting.
d. Rencana Kerja ini merupakan bagian dari Rencana Kerja Kwartir Ranting masa
bakti 2015 – 2020, yang selanjutnya disahkan dalam Musyawarah Ranting Tahun
2014.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud penyusunan Rencana Kerja ini adalah sebagai pedoman dan arah
pelaksanaan tugas DKR masa bakti 2015 – 2020.
b. Tujuan penyusunan Rencana Kerja ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas Penegak dan Pandega Kecamatan Buahbatu.
4. LANDASAN HUKUM
a. Undang – Undang Tentang Gerakan Pramuka.
b. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
c. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
d. Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
e. Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja.

Uraian Renacan Kerja


1. Analisa Kemampuan

a. Masalah – masalah yang masih dihadapi


1. Jumlah Pramuka usia Penegak dan Pandega relatif banyak, akan tetapi
pembinaan yang dilakukan belum seimbang yang ditunjukan dengan tingkat
penempuhan SKU dan SKK yang masih rendah.
2. Keterikatan pada studi menjadi salah satu penyebab terbatasnya waktu luang
anggota Dewan Kerja tingkat Ranting sampai Nasional, sehingga kondisi
keaktifan pengelola tidak mampu menampung beban tugas yang ada.
3. Keterlibatan Gerakan Pramuka dalam aktifitas kemasyarakatan baik pelibatan
oleh pihak pemerintah daerah maupun organisasi lain menyebabkan semakin
terbatasnya waktu pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan mutu Pendidikan
Kepramukaan.
4. Penyebab berbagai Petunjuk Penyelenggaraan, Informasi baku dari Kwartir
Nasional dan buku – buku pedoman belum menjangkau seluruh Pramuka
Penegak dan Pandega.
5. Penyebaran berbagai Petunjuk Penyelenggaraan, Petunjuk Pelaksanaan,
Informasi baku dari Kwarti Nasional dan buku – buku.

b. Faktor Pendukung
1. Potensi Pramuka Penegak dan Pandega yang masih belum bisa dilaporkan
secara kongkret.
2. Masih ada pihak yang memahami dan melaksanakan pola dan mekanisme
pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega merupakan hal yang
mengembirakan.
3. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan latihan terus meningkat frekuensi dan
jumlah pesertanya.
4. Berbagai buku pedoman, buku Petunjuk Pelaksanaan dan konsep telah tersusun
untuk dijadikan pedoman dan pengelolaan pembinaan Penegak dan Pandega.
5. Posisi Dewan Kerja Ranting sebagai badan yang menyelenggarakan Pramuka
Penegak dan Pandega telah mantap di Kwartir Ranting Buahbatu, dan telah
mendapat bantuan dan dukungan yang sebesar – besarnya untuk melaksanakan
aktifitasnya.
6. Komunikasi yang terjalin antara Dewan Kerja Ranting dan jajaran Pramuka
Penegak dan Pandega yang lebih baik.

2. Rencana sasaran terbagi dalam 2 bagian yaitu T dan D dari lembaga Dewan Kerja
keduanya yaitu :
a. Pembentukan Pramuka Penegak dan Pandega yang baik, solid dan mampu
menjaga nama baik Gerakan Pramuka.
b. Pengelolaan kegiatan Kepramukaan T dan D berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan tuntutan zaman.

Realisasi Pencapaian Tahun 2015 – 2020


Pentahapan yang dilakukan adalah tahun pertama kaji ulang kelemahan mekanisme
dan sistem pengelolaan dan pembinaan serta konsolidasi organisasi, tahun kedua merupakan
langkah penggodokan hasil kajian tahun pertama untuk bekal dasar realisasi dasar pembinaan
dan pengelolaan, dan tahap tahun terakhir adalah upaya pemantapan dan sekaligus pengkajian
secara umum pola kebijakan dari realisasi, untuk disampaikan pada masa berikutnya.
Prioritas dari semua tahapan itu adalah mengacu pada pemberdayaan potensi di Satuan
Ambalan, Racana dan Satuan Karya. Sedangkan DKR dan Dewan Ambalan, Racana lebih
cenderung pada tataran pengkoordinasian bobot pengelolaan dan pembinaan yang disajikan
adalah mengarah pada pembentukan kemandirian. Yang mengelola secara rinsi sebagai
berikut :

BIDANG KAJIAN KEPRAMUKAAN


1. Polbin berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Peningkatan kualitas T dan D melalui peningkatan pencapaian SKU, SKK dan SPG.
3. Latihan di satuan (Ambalan, Racana dan SAKA) terkelola dengan baik dan kontributif.
4. Konsep dan panduan buku pedoman pengelolaan T dan D agar ada standarisasi dan
pengkajian ulang Petunjuk Penyelenggaraan Kegiatan Kwratir Ranting Buahbatu.
5. Upaya Peningkatan kemampuan T dan D kea rah bina satuan siaga dan penggalang.
6. Keseragaman penglolaan Dewan Kerja baik Prosedur dan sistem penunjang lainnya.
7. Menjabarkan, menyebarkan dan menyeragamkan penafsiran terhadap ketentuan dan
Juklak yang dikeluarkan oleh Kwartir.
8. Memikirkan dan merumuskan Upaya peningkatan SKU, SKK dan SPG supaya
bertambah terus baik mutu maupun jumlah.
9. Melaksanakan Sidang Paripurna Ranting setiap 1 tahun sekali.

BIDANG KEGIATAN KEPRAMUKAAN


1. Melaksanakan kegiatan pengembangan adalah DIANPINGA , LPK, GPS, KIM dan
lainnya.
2. Giatops yang dilakukan oleh DKR adalah Raimuna Ranting
BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Pemanfaatan wadah pembinaan T dan D yang ada secara optimal melalui perwujudan
forum komunikasi informal T dan D dan semua lembaga pembinaan T dan D.
2. Integritas kegiatan T dan D dengan aktifitas masyarakat.
3. Giat bakti dalam bentuk PW, bulan bakti, Giat bersih. Gerakan tunas dengan bobot
pelimpahan Ranting, Ambalan, Racana dan Satuan Karya.
4. Giat Dega mangarah perluasan wawasan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
5. Kegiatan Sosial dalam kegiatan BASO BUPATI (Bakti Sosial dan Buka Bersama
Anak Panti) setiap 1 tahun sekali pada bulan Ramadhan.
6. Kegiatan Sosial kebencanaan dalam kegiatan BURES (Buahbatu Rescue)

BIDANG EVALUASI DAN PENGEMBANGAN


1. Mengevaluasi dan mengembangkan perangkat sistem Juklak tugas DK.
2. Mengevaluasi untuk mendapatkan gagasan baru dalam rangka pengembangan giat.
3. Mengevaluasi untuk mengetahui masalah yang dihadapi T dan D dan mencari
pemecahannya.
4. Menyusun tolak ukur kemajuan hasil pembinaan T dan D.
5. Mengembangkan perangkat evaluasi perkegiatan terutama diarahkan untuk
pengembangan T dan D berikutnya.
6. Menghimpun data yang akurat untuk penetuan kebijakan pembinaan T dan D dan
perencanaan program berikutnya dalam bentuk sepervisi.
7. Melaporkan hasil – hasil evaluasi kepada T dan D Buahbatu dalam bentuk publikasi.
8. Mekanisme pelaksanaan tugas pokok Dewan Kerja terpadu dan terarah serta selalu
ditingkatkan.
9. Peranan DKR dalam mengelola aktivitas pembinaan dan pengembangan di satuan
bina.
10. Upaya perumusan buku panduan, administrasi, giat, organisasi dan pembinaan T dan
D.
11. Pengembangan kemampuan T dan D usaha penyaluran keterampilan T dan D.
12. Bersilaturahmi dengan Ambalan se-Kwarran Buahbatu melalui kegiatan SONO DA
(Silaturahmi Of Notice Organization Dewan Ambalan)

Anda mungkin juga menyukai