• Juklak PB
• Juknis TDB
• Renstra PMI
Undang – Undang No. 24 Tahun 2007
tentang Tanggap Darurat
• Pasal 48 : Tanggap Darurat
• Pasal 49 : Kajian cepat dan tepat
• Pasal 51 : Penetapan skala darurat bencana
• Pasal 52 : Penyelamatan dan evakuasi korban
• Pasal 53 : Pemenuhan Kebutuhan Dasar
• Pasal 54 : Penanganan korban
• Pasal 55 : Perlindungan terhadap korban
• Pasal 56 : Pemulihan fungsi sarana dan prasarana
AD / ART PMI
Pasal 3
PMI adalah Organisasi yang berstatus badan Hukum yang disyahkan
dengan keputusan Presiden RIS No.25 Tahun 1950 dan keputusan
Presiden RI No. 246 Tahun 1963, untuk menjalankan kegiatan
kepalngmerahan sesuai konvevensi jeneva tahun 1949
Pasal 6
PMI bertujuan mencegah dan meringankan penderitaan sesama yang
sebabkan oleh bencana atau akibat ulah manusia dan kerentanan
lainnya dengan tidak membedakan agama, bangsa, suku bangsa,
warna kulit, jenis kelamin, golongan dan pandangan politik
Pasal 7
Mandat PMI adalah menjalankan pekerjaan di bidang
kepalangmerahan, baik di dalam negara kesatuan republik Indonesia,
maupun di luar negeri.
PERATURAN ORGANISASI (PO) PELAYANAN
Pada saat tanggap darurat, PMI melaksanakan operasi bencana
meliputi:
a. melakukan assessment;
b. penyelamatan dan evakuasi;
c. pemenuhan kebutuhan dasar layanan air bersih dan
sanitasi, pangan, sandang,pelayanan kesehatan,
penampungan dan tempat hunian, pelayanan pemulihan
hubungan keluarga dan pelayanan dukungan psikologi; dan
d. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan mendorong
masyarakat agar mampu melakukan upaya pemulihan
secara mandiri
Misi PMI
1. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan
layanan berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
2. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan
strategis yang berkesinambungan dengan pemerintah, swasta,
mitra gerakan, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
di semua tingkatan
3. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan
Internasional
TERIMA KASIH