Anda di halaman 1dari 32

Pengantar Tanggap Darurat Bencan

Sub Pokok Bahasan


Struktur Operasional SATGANA
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran pokok bahasan ini, pembelajar
diharapkan dapat :
1. Memahami komposisi Tim SATGANA PMI
2. Memahami posisi SATGANA PMI dalam operasional PMI
3. Memahami fungsi SATGANA sesuai Tingkat penugasan
(Kota / Kabupaten, provinsi dan Pusat)
4. Memahami unit-unit pelayanan TDB PMI
Apa Wadah dalam operasi
tanggap darurat bencana PMI?
SATGANA ???
SATGANA PMI

Tim yang khusus dibentuk pada saat


melaksanakan pelayanan tanggap darurat
bencana.
Pembinaan dan penugasan SATGANA PMI dilakukan oleh P
MI Kota/Kabupaten, PMI Provinsi dan PMI Pusat.

SATGANA PMI berasal dari anggota Korps Suka Rela (KSR) d


an Tenaga Sukarela (TSR) PMI.

(satu) Tim SATGANA PMI minimal berjumlah 30 (tiga pulu


h) orang.

PMI Kota/Kabupaten secara periodik melaksanakan kaderi


sasi serta rekrutmen baru KSR dan TSR, sehingga kebutuha
n SATGANA PMI dapat terpenuhi.

Masa penugasan tim SATGANA PMI adalah selama masa tan


ggap darurat bencana dan masa recovery sesuai dengan ke
butuhan
Struktur Operasional Satgana PMI/ TDB berskala kecil
(Tingkat Kabupaten / kota)
Perwakilan M Ketua Posko
itra (PMI Kab/ Kota)

Koordinator Lapanga
n

Tingkat
Wilayah
Telkom Adm Keu Humas Logistik Operasi

smnt PP Ev/ Shelter Medis Tim Ambula DU Rel/D Watsan RFL PSP
ns
ist
Catatan:
a. Pembentukan Unit Pelayanan Operasional disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi / kondisi
bencana.
b. Uraian tentang tugas dan fungsi dalam Posko diuraikan dalam Juknis terpisah
Struktur Operasional Satgana PMI/ TDB berskala Menengah
(Tingkat Provinsi)

Pengarah Operasi
Perwakilan Mitra
(PMI Provinsi)

Ketua Posko

(PMI Kab/ Kota)

Koordinator Lapanga
Ting
n kat
Wila
yah
Ope
rasi

Telkom Adm Keu Humas Logistik

Assmnt PPK Ev/Shelter Medis Tim Ambula DU Rel/Dist Watsan RFL PSP
ns
PMI Provinsi memiliki satuan tugas penanggulangan bencana
yang bersifat ad-hoc dalam penanganan bencana yang
disebut Satgana PMI Provinsi.

Catatan:
a. Pembentukan Unit Pelayanan Operasional disesuaikan
dengan kebutuhan dan situasi / kondisi bencana.
b. Uraian tentang tugas dan fungsi dalam Posko diuraikan
dalam Juknis terpisah
Struktur Operasional Satgana PMI/ TDB berskala Besar
(Tingkat Nasional dan Internasional)

Bakornas PB
PP PMI/Sekjen
IFRC, ICRC, PNSs, Don Tingkat Pusat
or, UN Agency
Semua Divisi dan U
NGO/INGO nit Operasional di
MP PMI

Ketua Posko

(PMI Pusat,
Perwakilan Mitra
Prov., Kab./kota)

Koordinator La
pangan
Tingkat
Wilayah
Operasi

Telko Adm Keu Humas Logistik


m

Assmnt Ev/Shelter Medis Tim Ambulans Rel/Dist Watsan


PP DU RFL PSP
PMI Pusat memiliki satuan tugas penanggulangan bencana
yang bersifat ad-hoc dalam penanganan bencana yang
disebut Satgana PMI Pusat.

Catatan:
a. Pembentukan Unit Pelayanan Operasional disesuaikan
dengan kebutuhan dan situasi / kondisi bencana.
b. Uraian tentang tugas dan fungsi dalam Posko diuraikan
dalam Juknis terpisah
Diskusi
Peserta dibagi menjadi 5 Kelompok untuk membahas uraian tugas
Tim Satgana PMI, Pembgian kelompoknya sebagai berikut:
• Kelompok 1 (pengurus PMI, markas PMI, Koordinator Lapangan)
• Kelompok 2 (Dukungan Tehnologi informasi, dukungan
Administrasi, dukungan keuangan, Dukungan humas)
• Kelompok 3 (dukungan logistik, Unit pelayanan evakuasi, unit
layanan assesment, Unit pelayanan Pertolongan pertama)
• Kelompok 4 (shelter, pelayanan kesehatan, tim ambulans, dapur
umum)
• Kelompok 5 (relief distribusi,Watsan, RFL, PSP, Persiapan
Pemulihan)
Pengurus PMI
Pada saat bencana, segera melakukan langkah-langkah tindakan sbb:
a. Memerintahkan koordinator lapangan/koordinator operasi yang ditunjuk
untuk segera menyiapkan langkah-langkah operasional tanggap darurat bencana.
b. Memerintahkan Kepala Markas PMI untuk segera menyiapkan kebutuhan tim
Satgana di lapangan, termasuk:
1) Surat tugas
2) Asuransi
3) Perlindungan dan bantuan hukum
c. Mengadakan koordinasi dengan lintas sektoral terkait.
d. Mengkaji anggaran yang diajukan oleh koordinator lapangan dan menyetujui
anggaran sesuai dengan kebutuhan operasi tanggap darurat
e. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara hirarki terhadap
langkah-langkah penanganan bencana yang telah dilakukan.
Markas PMI

a. Melaksanakan perintah dari Pengurus PMI dalam hal mencukupi


kebutuhan penugasan tim Satgana di lapangan.
b. Menyampaikan saran-saran kepada pengurus PMI tentang
pelaksanaan tugasoperasi tanggap darurat.
c. Mendampingi dan mengawasi pelaksanaan operasi tanggap
darurat.
Koordinator lapangan/operasi

a. Memimpin seluruh kegiatan operasi tanggap darurat saat


bencana.
b. Memberi tugas pada unit-unit pelayanan dan dukungan
administrasi sesuai fungsi dan tanggung jawabnya
c. Mengkoordinasikan setiap kegiatan operasi tanggap darurat
dalam ruang lingkup operasional kepada lintas sektor terkait
sesuai dengan kebutuhan.
d. Melaporkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kepada
Pengurus PMI/Kepala Markas.
Unit Dukungan administrasi

a. Berfungsi sebagai tata usaha dan hubungan masyarakat.


b. Mengelola sistem pengarsipan di lapangan.
c. Mengkaji kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam
penanganan bencana.
d. Menyiapkan sarana bantuan dan administrasi untuk logistik,
keuangan dll.
e. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan kepala Kepala
Markas Cabang melalui Komandan Satgana
Unit Dukungan keuangan

a. Melakukan pencatatan arus masuk dan arus keluar keuangan.


b. Membuat filing sistem tentang segala bukti pembayaran,
penerimaan dan
c. pengeluaran uang.
d. Bertanggung jawab mengelola keuangan dalam operasi tanggap
darurat.
Unit Dukungan humas

a. Melakukan pengembangan citra PMI.


b. Melakukan diseminasi Kepalang merahan.
c. Memberikan informasi yang berhubungan dengan operasi di
lapangan.
Unit dukungan logistik

a. Bertanggung jawab menerima dan mengeluarkan barang dari


gudang tanggap darurat.
b. Melakukan inventarisasi dan tertib administrasi logistik.
c. Memilih lokasi gudang logistik tanggap darurat.
Unit Dukungan TI

a. Melakukan asesmen kebutuhan akses informasi.


b. Menjamin ketersedian alat dan akses komunikasi.
c. Melakukan perawatan perangkat lunak dan perangkat keras TI
dalam operasi tanggap darurat.
Unit pelayanan asessment TI

a. Melakukan asesmen di wilayah yang terkena dampak bencana.


b. Melakukan analisis data yang didapat dari asesmen.
c. Menyediakan data untuk menjadi bahan pengambilan keputusan
dalam operasi.
d. Mencari dan atau mengumpulkan data yang berhubungan
dengan kebutuhankebutuhan prioritas korban.
e. Up dating data yang berkaitan dengan operasi tanggap darurat
pelayanan pertolongan pertama (PP

a. Penyelamatan dan pengamanan korban.


b. Memberikan pertolongan pertama secara langsung sebelum
mendapatkan pertolongan dengan fasilitas kesehatan yang lebih
baik.
c. Membuat data mengenai pelayanan yang dilakukan dan
membuat trend mengenai jenis luka atau kondisi korban.
Unit pelayanan evakuasi

a. Pencarian dan evakuasi korban.


b. Memberikan pertolongan pertama jika diperlukan.
c. Memberikan laporan kegiatan evakuasi harian untuk keperluan
up date data dalam setiap evaluasi harian.
d. Membantu mendirikan penampungan.
e. Transportasi dan lain-lain
Tim shelter/penampungan darurat

a. Memilih lokasi untuk mendirikan penampungan darurat.


b. Mendirikan penampungan darurat.
c. Berkoordinasi dengan unit Watsan mengenai kebutuhan air dan
sanitasi di penampungan darurat
Unit pelayanan kesehatan

a. Melakukan pelayanan kesehatan darurat atau mobile clinic.


b. Membantu rumah sakit lapangan.
c. Berkoordinasi dengan petugas kesehatan lainnya di lapangan.
d. Memberikan rekomendasi kepada koordinator lapangan yang
berkaitan dengan langkah yang harus diambil dalam hal
kesehatan
Unit Pelayanan ambulans

a. Berkoordinasi dengan unit pelayanan kesehatan dalam


melakukan mobile clinic.
b. Evakuasi korban
Unit Pelayanan dapur umum

a. Mempersiapkan makanan untuk korban dan seluruh petugas


operasi tanggap darurat.
b. Penyusunan menu makanan.
c. Pelibatan masyarakat dalam melakukan aktifitas dapur umum.
d. Mempersiapkan logistik yang berkaitan dengan masalah dapur
umum
Unit pelayanan relief/distribusi

a. Melakukan operasi relief.


b. Menentukan pemilihan titik-titik distribusi.
c. Melakukan pencatatan dan tertib administrasi logistik.
d. Database pelaksanaan relief (dimana, apa, berapa).
Unit pelayanan watsan

a. Melakukan kegiatan watsan.


b. Berkoordinasi dengan unit pelayanan shelter.
c. Melakukan pengkajian titik-titik air
Unit pelayanan restoring family links (RFL)

a. Melakukan kegiatan-kegiatan RFL.


b. Membuat daftar saya selamat – saya mencari.
c. Menyediakan media (satphone, RCM, tracing request) untuk
menghubungi keluarga.
d. Memfasilitasi ketika ada kebutuhan reunifikasi
Unit pelayanan PSP

a. Memberikan konseling dan mental support


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai