Anda di halaman 1dari 23

Pelaporan Kaji Cepat

Bencana
BPBD PROV JTG
Outline

• Definisi dan Tujuan/kegunaan


• Isi Laporan
• Laporan awal, Laporan berkala, Laporan
Akhir
• Laporan harian, Laporan khusus
APA ITU LAPORAN/PELAPORAN ?
Laporan :
* suatu bentuk penyajian dari suatu fakta
mengenai suatu keadaan ataupun suatu kegiatan
* proses, cara, perbuatan melaporkan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
APA ITU KAJI CEPAT BENCANA ?
Kaji Cepat Bencana adalah
serangkaian kegiatan untuk menentukan jumlah
dan jenis bantuan yang diperlukan dalam upaya
penyelamatan korban bencana dan atau
pemenuhan kebutuhan dasar dalam situasi
darurat, meliputi SAR, bantuan medis,
penyediaan pangan, penyiapan penampungan
sementara, serta penyediaan air bersih dan
sanitasi. (Panduan Layanan Inklusi Disabilitas
Penanggulangan Bencana Prov. Jateng, 2016)
Tujuan/Kegunaan Laporan/pelaporan Kaji cepat
Tujuan : Laporan kaji cepat disusun agar dapat digunakan oleh
management senior atau komandan untuk mengambil keputusan
terkait prioritas, tugas-tugas, rencana aksi, koordinasi, dan pengaturan
aksi di lapangan. Diharapkan laporan memberikan data dan informasi
yang akurat dan terkini
Kegunaan : Sebagai dasar penentuan kebijakan, Sebagai bahan
untuk penyusunan rencana kegiatan berikutnya, Dapat mengetahui
perkembangan dan proses dari peningkatan kegiatan, Menjadi
sumber informasi

UU no 24 Th 2007 –
PP no 21 Th 2008
Tentang Penanggulangan Bencana
Isi Laporan/pelaporan kaji cepat

Isi Laporan/pelaporan meliputi :


•Laporan pengkajian wajib secara cepat dan tepat dilokasi
bencana dalam waktu tertentu,
• Laporan mengenai identifikasi cakupan lokasi bencana,
jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan
terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, serta
kemampuan sumber daya alam maupun buatan dan saran
yang tepat dalam upaya penanganan bencana

Cepat & Koordinatif Transparan


akurat
tepat & kooperatif & akuntabel
MEMBEDAKAN LAPORAN AWAL,
LAPORAN BERKALA DAN LAPORAN AKHIR
MEMBUAT LAPORAN AWAL, LAPORAN
BERKALA DAN LAPORAN AKHIR SESUAI
FORMAT BAKU
Laporan Awal
 PENGERTIAN:
LAPORAN YANG DIHARAPKAN DITERIMA
DALAM WAKTU SECEPAT-CEPATNYA SETELAH
TIBA DI LOKASI BENCANA, KALAU BISA DALAM
HITUNGAN JAM.
(INFORMASI TENTANG KEJADIAN BENCANA,
KORBAN, KERUSAKAN, DAMPAK BENCANA DAN
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN SERTA
KEBUTUHAN YANG MENDESAK )
Tujuan Laporan Awal

 MEMBERIKAN GAMBARAN KASAR TENTANG


DAMPAK DARI BENCANA (KERUSAKAN DAN
KEBUTUHAN).
 MENJELASKAN BAGAIMANA MASYARAKAT
LOKAL BERUSAHA MENGATASINYA.
 GAMBARAN KASAR TERSEBUT SANGAT
BERGUNA DALAM MENGIDENTIFIKASI
REKOMENDASI TERHADAP RENCANA AKSI
SERTA UNTUK PENGERAHAN SUMBERDAYA
DAN BANTUAN.
Laporan awal
Laporan Awal : sesuai dengan Format-4 dan 5 dalam Perka
BNPB No.9 tahun 2008
Laporan awal
Laporan Awal dalam bentuk SMS
Tugas Kelompok Studi Kasus (Laporan Awal)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak 6.619 jiwa terdampak banjir di Kabupaten
Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak
Senin (18/1) pukul 19.00 WIB. 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan mencatat tinggi
muka air berkisar 5 sampai 80 sentimeter yang berdampak pada empat kecamatan, antara
lain Kecamatan Tirto, Kecamatan Sragi, Kecamatan Siwalan, dan Kecamatan
Kedungwuni. 
Adapun kerugian materil tercatat kurang lebih 2.075 unit rumah warga terendam dengan
rincian 717 unit rumah di Kecamatan Tirto, 495 unit rumah di Kecamatan Sragi, 894 unit
rumah di Kecamatan Siwalan, dan 5 unit rumah di Kecamatan Kedungwuni. 
BPBD Kabupaten Pekalongan melaporkan kondisi saat ini di lokasi banjir mulai berangsur
surut. Selain itu dilakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait dalam
melakukan evakuasi dan penanganan pascabanjir. 
Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah
Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Pekalangon, berpotensi mengalami hujan
ringan sampai sedang hingga tiga hari kedepan. 
BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan
yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021.
Laporan Berkala/
Perkembangan

 DISUSUN SETIAP HARI DAN APABILA TERJADI


INSIDEN YANG BERSIFAT KHUSUS.
 LAPORAN PERKEMBANGAN MELIPUTI DATA
DAN INFORMASI MENGENAI KEBUTUHAN
MENDESAK PENCARIAN, PENYELAMATAN DAN
EVAKUASI KORBAN BENCANA DAN
KEBUTUHAN MENDESAK PENAMPUNGAN
SEMENTARA.
Laporan berkala
Laporan berkala : sesuai dengan Format 4 dan 6 dalam
Perka BNPB No.9 tahun 2008
Tugas Perorangan Studi Kasus
(https://www.youtube.com/watch?v=-tFQbLvsz5E)
Penulis Retia Kartika Dewi | Editor Inggried Dwi Wedhaswary KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota
Semarang sejak Kamis (4/2/2021) malam mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa. Luapan air ini
menyebabkan pengendara yang melintasi jalur tersebut menjadi terhambat. Untuk membantu kelancaran arus
lalu lintas, polisi turun untuk mengurai kemacetan. Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD)
Jawa Tengah melalui Kabid Penanganan Darurat BPBD Kota Semarang, Dikki Rulli Perkasa mengatakan, Kota
Semarang diterjang hujan lebat merata sekitar 3 sampai 5 jam. "Semarang hujan lebar merata total sekitar 3-5
jam, sejak Sabtu pukul 01.00 WIB sampai 06.00 WIB, banyak genangan banjir dan tanah longsor," ujar Dikki saat
dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/2/2021). Ia mengatakan, banjir juga merendam Stasiun Tawang, Semarang.
Selain itu, ketinggian di Banjir Kanal Barat juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi. Baca
juga: Saat Banjir Terjang Semarang di Tengah Gerakan Jateng di Rumah Saja Di mana saja wilayah Semarang
yang terendam banjir dan tanah longsor? Banjir 1. Banjir pada 6 Februari 2021 pukul 10.22 WIB di Jalan Jendral
Urip Sumoharjo Kel. Mangkang wetan Kec. Ngaliyan terjadi banjir menggenang jalan dengan ketinggian 10 – 30
cm. (saat ini masih proses pendataan) 2. Banjir di Jalan Imam Bonjol Kel. Dadapsari Kec. Semarang Utara (saat ini
masih proses pendataan) 3. Banjir di Kelurahan Kaligawe Kec. Gayamsari , banjir menggenang jalan. (saat ini
masih proses pendataan) 4. Banjir pada 6 Februari 2021 pukul 05.37 di Jalan Lapangan Kalisasak No. 9 Kel.
Mangkang Wetan Kec. Tugu menggenang jalan dan pemukiman warga. (saat ini masih proses pendataan). 5.
Banjir di Taman Bubakan di Jl. MT. Haryono, Jl. KH. Agus Salim (saat ini masih dalam proses pendataan) 6. Banjir
di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang di Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda, Jl. Gajahmada, Jl. Ahmad Yani. (saat ini
masih dalam proses pendataan). 7. Banjir di Jalan Madukoro Kec. Semarang Barat , ketinggian air 10 – 60 cm.
(Saat ini masih dalam proses pendataan). 8. Banjir di Jalan Simpang Madukoro dan Jl. Yos Sudarso. (saat ini masih
dalam proses pendataan) 9. Banjir di Jalan Semarang indah menujut bandara. (saat ini masih dalam proses
pendataan). 10. Debit air meningkat dan membanjiri rel kereta api di Kali Bringin Jalan Mangkang Kota Semarang.
(saat ini masih dalam proses pendataan). 11. Banjir di Jalan Kuda Kel. Wonosari Kec. Ngaliyan, tinggi air setinggi
10cm –150 cm. (saat ini masih dalam proses pendataan) 12. Banjir di Stasiun Tawang Kel. Tanjung Mas Kec.
Semarang Utara. (saat ini masih dalam proses pendataan)
Laporan Akhir Penugasan

 LAPORAN LENGKAP YANG DISUSUN SETELAH


AKHIR PENUGASAN.
 BERISI:
DASAR MEMBUAT LAPORAN
TUJUAN MEMBUAT LAPORAN
KEBENCANAAN
Laporan Akhir
Laporan akhir : sesuai dengan Format-12 dalam Perka
BNPB No.9 tahun 2008
Laporan berkala/perkembangan
(Laporan harian , Laporan khusus)
Laporan Harian dan Laporan Khusus :
Laporan tentang penanganan bencana setiap harinya didasarkan
evaluasi dan progres penanganan bencana saat status kedaruratan
( sebagaimana format dlm Perka BNPB no 9 Tahun 2008)
Pelaporan Kegiatan
LOGBOOK

SMS/PESAN ELEKTRONIK

LAPORAN LAPORAN
HARIAN KHUSUS
Biodata Instruktur/Pengajar :
 Nama : Drs. Wahjoedi Fadjar, M.Si
 Unit Kerja : BPBD Provinsi Jawa Tengah
 Kantor : Jl. Imam Bonjol 1F, Semarang,
Jawa Tengah
Struktur Organisasi

Memberi dukungan kegiatan


(data dan informasi)

Pra bencana

Saat bencana

Pasca bencana

Pos Komando
Penanganan
Darurat Bencana

Anda mungkin juga menyukai