Anda di halaman 1dari 24

Dasar

1. Undang – Undang no.24 th 2007 tentang


Penanggulangan Bencana.
2. Kepres RI no.25 th 1950 tentang
pengesahan berdirinya PMI.
3. Kepres RI no.246 th 1963 tentang
Perhimpunan PMI dan Tugas Pokok
PMI.
4. AD dan ART PMI.
• Posko : Ruang pusat pengendalian kegiatan yang
dilaksanakan oleh PMI dalam penyebaran informasi
kepada pemerintah dan masyarakat.

• Posko PB : Ruang pusat pengendalian kegiatan


penanganan bencana yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengkoordinasikan dan pemantauan

• Posko darurat lapangan : Pusat pengendalian


operasional kegiatan tanggap darurat di lokasi
bencana.
POSKO PMI KOTA
1. Koordinasi dan pengendali Posko Lapangan.
2. Perencanaan operasi tingkat PMI Kota.
3. Menyediakan dan menyampaikan informasi ke
PMI Provinsi , Pusat / Instansi terkait.
4. Pemutakhiran database.
5. Rencana operasi tanggap darurat.
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan informasi di
lapangan.
7. Membuka akses informasi kepada lintas sektoran
dan media.
Posko Lapangan
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan operasi tanggap darurat dilapangan.
2. Menyediakan informasi selengkap mungkin
yang terkait dengan kegiatan operasi
lapangan.
3. Pusat informasi kegiatan dilapangan.
4. Pusat kegiatan operasi tanggap darurat
dilapangan.
Standart Posko PMI Kota
1. Alat komunikasi , Telepon , Fax dan bisa
akses internet.
2. Meja kerja , 1 set komputer , Tempat arsip
dan ATK .
3. Peta wilayah, Data base lengkap dan Alat
transportasi.
4. Standart personil minimal 1 regu.
Posko Lapangan
1. Peralatan komunikasi.
2. Laptop , ATK , Meja kerja lapangan.
3. Peta rawan bencana , Peta lokasi yang
terkena bencana dan Data base.
4. Format Laporan.
5. Alat transportasi.
Kegiatan Posko PB
• Situasi Normal :
1. Mencari , Menerima , Mengolah dan
menyebarkan informasi yang terkait dg
Penanggulangan Bencana.
2. Atministrasi Posko.
3. Pengecekan perlengkapan pendukung
Posko.
• Masa Tanggap Darurat :
1. Menyelenggarakan kegiatan operasional
tanggap darurat sesuai dengan renops
yang telah ditetapkan.
2. Membangun komunikasi antar sesama
posko yang ada.
Persyaratan Personil
1. Anggota KSR / Satgana.
2. Mengikuti orientasi pengelolaan posko.
3. Memiliki kemampuan komunikasi.
4. Bisa mengoperasionalkan komputer.
5. Bisa mengoperasionalkan radio komunikasi.
6. Khusus posko lapangan apabila tidak ada
personil bisa menunjuk relawan yang
berpengelaman mengendalikan operasi / staf
markas.
Pusat Informasi

• Posko PB Penyedia Informasi.


• Pertanyaan Masy : Kondisi Lapangan.
• Publik ingin tahu apa yang sudah kita
perbuat.
• Asumsi publik kita punya banyak SDM
Informasi Cepat.
Masalah
• Tidak mengetahui kejadian.
• SDM Terbatas.
• Butuh waktu untuk mengelola data
assessment.
• Teknologi yang tidak mendukung.
• Kondisi Alam.
Tanggap Darurat
SAR, Evakuasi, PP, Relief, Shelter, Yankes
Watsan Emergensi, Higiene,
Informasi Manajemen, Advokasi

Bencana Goal:
Ketahanan Masyarakat
dan Pengurangan
Risiko
Mengumpulkan
informasi situasi
aktual dan potensi
resiko yang mengikuti
bahaya bencana dari
berbagai institusi
pemerintah maupun
organisasi yang
kredibel.

Memobilisasi
Menterjemahkan dan Menyampaikan masyarakat agar
menganalisisis forecast (diseminasi) melakukan aksi nyata
/ peringatan adanya informasi peringatan perlindungan,
bencana dari sumber- penyelamatan,
sumber pemerintah & dini bencana ke
pengungsian secara
lembaga kredibel masyarakat cepat dan tepat sesuai
lainnya ke dalam ber prinsip: RAICO dengan kapasitas dan
Peringatan Dini sesuai (Rapid, Accesible, sumber daya yang
dengan Bahasa dimilikinya.
Masyarakat Immediate, Coherent
and Official)
PSTN/Cellular Central
Satellite Phone

TSUNAMI
WARNING
Operasional bantuan
• Upaya tanggap darurat bencana di tingkat PMI Kab / Kota
merupakan upaya tanggap darurat lapis pertama.
• Untuk operasional tanggap darurat bencana berbasis
masyarakat, PMI Kab / Kota memobilisasi anggota
masyarakat terlatih SIBAT (Siaga Bantuan Berbasis
Masyarakat) atau CBAT (Community Based Action Team).
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Kab / Kota , PMI
Provinsi mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap
darurat lapis kedua
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Provinsi , PMI
Pusat Mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap darurat
lapis ketiga
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Pusat , PMI
Pusat dapat meminta bantuan kepada Negara lain , IFRC ,
Gerakan PM dan BSMI atau pihak terkait lainnya di tingkat
Nasional maupun Internasional.
Prioritas I Prioritas II Prioritas III
Peringatan Dini dan Kegiatan Prioritas I Kegiatan Prioritas
Informasi Bencana dan II
Assessment dan
Jenis
Kegiatan Penyelamatan dan Dapur Umum Shelter
Pertolongan Korban Pelayanan Kesehatan Watsan
Bencana (PP) (MAT) Relief distribusi
Evakuasi Pelayanan Ambulance
RFL (Pemulihan PSP
Hubungan Keluarga)

Pelaporan
Publikasi Media

19
Siaga Radio
• Dalam situasi normal setiap jam 09.00 Posko Kota
memanggil Kecamatan dan Unit melalui radio. Dalam
komunikasi seperti ini bisa saling tukar informasi.
• Informasi apapun tentang bencana yang diterima oleh
petugas Posko diolah dan dikaji. Koordinator Posko
akan konsultasi dengan Penanggung Jawab Posko
(Ketua Bidang PB), apa langkah berikutnya.
• Informasi yang masuk ke Posko bisa berupa tanda-
tanda akan terjadi bencana di suatu wilayah.
Siaga Radio
• Informasi yang diterima dapat berupa laporan
bencana yang memerlukan / tidak memerlukan
tindak lanjut.
• Informasi relevan yang diterima oleh Posko harus
diteruskan kepada pelaksana harian untuk
selanjutnya dilaporkan kepada penanggung jawab
posko.
• Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan
bantuan Kepala Markas selaku Pelaksana Harian
menyiapkan hal hal yang perlu ditindaklajuti.
• Keputusan melaksanakan operasi dilakukan
Penanggung jawab Posko.
Sistem Kerja

- Piket : petugas jaga dibagi dalam 3 sift,


masing-masing dua personel.
- Sift pagi sampai siang (jam kerja) bisa
dilakukan oleh staf kantor.
- Sift siang sampai pagi, relawan / petugas
piket.
Organisasi Posko
• Penangggung Jawab : Pengurus Bid PB.
• Pelaksana Harian : Sekr / Kamacab.
• Koordinator : Kasie PB.
• Seksi :
1.Atministrasi dan Pelaporan.
2.Informasi dan Komunikasi.
• Personil PB minimal 2 orang.
…“Back to basic =
Kembali ke mandat
utama PMI”...

Kata Kunci :
“Pelayanan Tanggap Darurat Bencana
Yang Cepat, Tepat dan Terkoordinasi”

24

Anda mungkin juga menyukai