Bencana Goal:
Ketahanan Masyarakat
dan Pengurangan
Risiko
Mengumpulkan
informasi situasi
aktual dan potensi
resiko yang mengikuti
bahaya bencana dari
berbagai institusi
pemerintah maupun
organisasi yang
kredibel.
Memobilisasi
Menterjemahkan dan Menyampaikan masyarakat agar
menganalisisis forecast (diseminasi) melakukan aksi nyata
/ peringatan adanya informasi peringatan perlindungan,
bencana dari sumber- penyelamatan,
sumber pemerintah & dini bencana ke
pengungsian secara
lembaga kredibel masyarakat cepat dan tepat sesuai
lainnya ke dalam ber prinsip: RAICO dengan kapasitas dan
Peringatan Dini sesuai (Rapid, Accesible, sumber daya yang
dengan Bahasa dimilikinya.
Masyarakat Immediate, Coherent
and Official)
PSTN/Cellular Central
Satellite Phone
TSUNAMI
WARNING
Operasional bantuan
• Upaya tanggap darurat bencana di tingkat PMI Kab / Kota
merupakan upaya tanggap darurat lapis pertama.
• Untuk operasional tanggap darurat bencana berbasis
masyarakat, PMI Kab / Kota memobilisasi anggota
masyarakat terlatih SIBAT (Siaga Bantuan Berbasis
Masyarakat) atau CBAT (Community Based Action Team).
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Kab / Kota , PMI
Provinsi mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap
darurat lapis kedua
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Provinsi , PMI
Pusat Mengkoordinir untuk melakukan upaya tanggap darurat
lapis ketiga
• Bila skala bencana melampaui kapasitas PMI Pusat , PMI
Pusat dapat meminta bantuan kepada Negara lain , IFRC ,
Gerakan PM dan BSMI atau pihak terkait lainnya di tingkat
Nasional maupun Internasional.
Prioritas I Prioritas II Prioritas III
Peringatan Dini dan Kegiatan Prioritas I Kegiatan Prioritas
Informasi Bencana dan II
Assessment dan
Jenis
Kegiatan Penyelamatan dan Dapur Umum Shelter
Pertolongan Korban Pelayanan Kesehatan Watsan
Bencana (PP) (MAT) Relief distribusi
Evakuasi Pelayanan Ambulance
RFL (Pemulihan PSP
Hubungan Keluarga)
Pelaporan
Publikasi Media
19
Siaga Radio
• Dalam situasi normal setiap jam 09.00 Posko Kota
memanggil Kecamatan dan Unit melalui radio. Dalam
komunikasi seperti ini bisa saling tukar informasi.
• Informasi apapun tentang bencana yang diterima oleh
petugas Posko diolah dan dikaji. Koordinator Posko
akan konsultasi dengan Penanggung Jawab Posko
(Ketua Bidang PB), apa langkah berikutnya.
• Informasi yang masuk ke Posko bisa berupa tanda-
tanda akan terjadi bencana di suatu wilayah.
Siaga Radio
• Informasi yang diterima dapat berupa laporan
bencana yang memerlukan / tidak memerlukan
tindak lanjut.
• Informasi relevan yang diterima oleh Posko harus
diteruskan kepada pelaksana harian untuk
selanjutnya dilaporkan kepada penanggung jawab
posko.
• Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan
bantuan Kepala Markas selaku Pelaksana Harian
menyiapkan hal hal yang perlu ditindaklajuti.
• Keputusan melaksanakan operasi dilakukan
Penanggung jawab Posko.
Sistem Kerja
Kata Kunci :
“Pelayanan Tanggap Darurat Bencana
Yang Cepat, Tepat dan Terkoordinasi”
24