Anda di halaman 1dari 19

STIGMA DAN DISKRIMINASI

DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
Oleh
Ns. Muh. Mukhlis Sujudi, S.Kep
• Sampai saat ini masih terdapat beberapa mitos
di masyarakat, salah satunya bahwa HIV/AIDS
adalah penyakit fatal yang tidak ada obatnya.
• Disamping itu HIV/AIDS di pandang sebagai
akibat perilaku yang secara normatif tidak dapat
di terima oleh sebagian masyarakat.
• Hal ini membuat ODHA mendapat
STIGMATISASI dan DISKRIMINASI.
• Akibatnya ODHA sering dikucilkan dan tidak
mendapatkan pertolongan yang sewajarnya
• Beban terberat ODHA adalah justru beratnya
beban psikososial berupa pengucilan,
diberhentikan dari kerja, tidak mendapatkan
layanan medis yang dibutuhkan, tidak
mendapatkan ganti rugi asuransi sampai
menjadi pemberitaan media massa.
• Dengan meningkatnya pemahamam masyarakat
terhadap AIDS maka diharapkan stigma
mengenai AIDS akan berkurang dan beban
sosisl ODHA akan menjadi lebih ringan.
Difinisi

• STIGMA
Disebut juga CAP BURUK.
Adalah tindakan memvonis seseorang buruk
moral atau perilakunya sehingga mendapatkan
penyakit seperti itu.
Orang-orang yang di stigma biasanya dianggap
memalukan untuk alasan tertentu dan sebagai
akibatnya mereka dipermalukan, dihindari,
didiskreditkan, ditolak, di tahan dll.
DISKRIMINASI

• Disebut juga perlakuan tidak adil.


• Adalah tindakan yang disebabkan perbedaan,
menghakimi terhadap orang berdasarkan status HIV
mereka, baik yang pasti maupun diperkirakan atau
keadaan kesehatan mereka.
• Diskriminasi dapat terjadi di bidang kesehatan,
kerahasiaan, kebebasan dan keamanan pribadi,
perlakuan kejam, penghinaan atau perlakuan kasar,
pekerjaan, pendidikan dan hak untuk berkumpul.
• ODHA menghadapi diskriminasi dimana saja diberbagai
negara dan hal ini berdampak pada kwalitas hidup
mereka, dan membiarkan stigma serta diskriminasi akan
merugikan upaya penanggulangan infeksi HIV/AIDS.
Stima dan Diskriminasi
Dalam Bidang Kesehatan
• Penyebaran HIV/AIDS sebenarnya bukan
semata-mata masalah kesehatan, tetapi
mempunyai implikasi politik, ekonomi, sosial,
etis, agama, dan hukum, bahkan dampak
secara nyata, cepat atau lambat, menyentuh
hampir semua aspek kehidupan manusia.
• Upaya pelayanan perawatan, pengobatan dan
dukungan terhadap ODHA dilakukan baik
melalui pendekatan klinis maupun pendekatan
berbasis masyarakat dan keluarga (community
and home base cared) serta dukungan
pembentukan persahabatan ODHA.
• Pelanggaran hak asasi manusia terhadap
ODHA sudah sering terjadi dimana-mana.
Selama ini pelanggaran tersebut hanya
dilihat sebagai insiden sesekali dan oleh
karenanya tidak ditanggapi secara serius
dan tidak diselesaikan secara sistematis.
PRINSIP ETIK MENGHADAPI ODHA

• EMPATI : ikut merasakan penderitaan sesama


termasuk ODHA dengan penuh simpati, kasi
sayang dan kesediaan saling menolong.
• SOLIDARITAS : secara bersama-sama bahu-
membahu meringankan dan melawan
ketidakadilan yang diakibatkan oleh HIV/AIDS.
• TANGGUNGJAWAB : setiap individu,
masyarakat, lembaga atau bangsa mempunyai
tanggungjawab untuk mencegah
penyebarannya dan memberikan perawatan
para pengidap, kalau tidak akan tertular.
BIDANG KESEHATAN

• Semua instansi yang memberikan layanan


kesehatan :
Rumah Sakit (Negeri / Swasta)
Puskesmas
Poliklinik (Negeri / Swasta)
Rumah Bersalin
PMI
Sekolah Kesehatan (kedokteran, keperawatan,
kebidanan, analis, radiologi dll).
Masyarakat, dll.
BENTUK / JENIS
STIGMA DAN DISKRIMINASI APA SAJA…

• Di Sarana Pelayanan Kesehatan (RS, Puskesmas,


Poliklinik dll)
Terdapat berbagai sumber daya manusia dengan
jenis pekerjaan yang berbeda-beda dan memiliki
kemampuan yang berbeda-beda pula (dokter,
perawat, administrasi, cleaning service, dll).

Bentuk stigma/diskriminasi di sarana pelayanan


kesehatan antara lain...
Ada RS yang tidak mau merawat ODHA.
Ada RS yang merawat, tapi tidak terus terang
tentang penyakit klien.
Ruang perawatan dipisah / di isolasi.
Lanjutan Rumah Sakit…

Penerapan universal precautions yang


berlebihan.
Perbedaan dalam pendokumentasian, terutama
dalam catatan medik, dimana adanya kode-kode
tertentu untuk menyamarkan diagnosa pasien.
Di tolak mendapatkan pelayanan di klinik karena
status ODHAnya.
Petugas di pelayanan kesehatannya tidak mau
berjabat tangan.
• Di masyarakat
masalah HIV dimasyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti perilaku, tingkat
pendidikan dan kemiskinan.
Berdampak sangat luas terhadap keadaan
sosial ekonomi masyarakat dan keluarga yang
dilanda HIV/AIDS.
Keluarga miskin menjadi lebih miskin dan tidak
produktif, timbul diskriminasi, pelanggaran HAM
seta penderitaan fisik dan mental yang
berkepanjangan.
• Peran utama masyarakat adalah membantu setiap
upaya pemerintah dan kelompok masyarakat peduli
AIDS dalam penanggulangan HIV/AIDS di lingkungan
mereka.

*Keluarga dan Rumah Tangga*


Unit sosial penting untuk mengembangkan perilaku
hidup sehat & bertanggungjawab memberikan
pelayanan & dukungan ODHA yang ada di keluarganya.

Sebagai unit terkecil masyarakat perlu meningkatkan


ketahanan keluarganyauntuk mencegah penularan HIV
serta tidak berperilaku diskriminatif terhadap ODHA.
*Masyarakat Umum*
masyarakat harus mendapat informasi yang jelas dan
benar agar dapat mencegah penularan HIV dan
berpartisipasi aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS
serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ODHA
dan keluarganya.

*Orang Dengan HIV/AIDS*


Untuk mengurangi stigma dan diskriminasi, ODHA dapat
berperan aktif dalam penanggulangan HIV/AIDS,
berdasarkan peran aktif ODHA.
Peran aktif ODHA antara lain
melaksanakan penyuluhan HIV/AIDS
melalui pendidikan kelompok sebaya,
kegiatan pendampingan, dan tetap
menjalankan pekerjaan sesuai bidangnya.
Selain itu ODHA bertanggung jawab untuk
mencegah penularanHIV kepada
pasangannya atau orang lain.
BENTUK STIGMA / DISKRIMINASI DI
MASYARAKAT APA SAJA…

• Penyakit fatal yang sampai sekarang tidak ada


obatnya.
• Penyakit secara normatif karena perilaku buruk
pasien.
• Pengucilan oleh masyarakat sekitar.
• Diberhentikan dari sekolah / bekerja.
• Tidak mendapat ganti rugi asuransi.
• Pemberitaan media massa yang diskriminatif.
• dll
SIMPULAN

• ODHA mengalami penderitaan psikologis


yang sama beratnya dengan penyakit
yang di derita.
• Perasaan marah, menyangkal, frustasi,
menarik diri dan isolasi sosial akibat
stigma dan diskriminasi.
• Pemahaman masyarakat tentang
HIV/AIDS meningkat akan mengurangi
stigmatisasi dan diskriminasi.
PESAN PENUTUP

YANG DIPERHITUNGKAN BUKANLAH


SEBERAPA BANYAK YANG ANDA KETAHUI,
MELAINKAN SEBERAPA BANYAK
YANG ANDA LAKUKAN
DARI APA YANG ANDA KETAHUI.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai