Anda di halaman 1dari 19

* VCT dan Dasar-Dasar

Konseling bagi pasien


dengan HIV/AIDS

By: Dyah Juliastuti, MSc, M.Kep, Sp.Mat, PhD


*Pengertian VCT dan PITC
VCT:
Voluntary Counselling and Testing
Client-initiated HIV testing and counselling
Konseling dan testing HIV sukarela (KTS)

PITC
Provider-initiated HIV testing and
counselling
Konseling dan Tes HIV atas Inisiatif Petugas
Kesehatan (KTIP)
1. Informed Consent
2. Confidentiality
3. Counselling
4. Correct test result
5. Connections to, care, treatment
and prevention services

*PRINSIP DASAR
KTHIV/AIDS
Orang atau pasangan yang ingin mengetahui status HIVnya
Ibu hamil yang masuk dalam Program Pencegahan Penularan HIV dari
Ibu ke Anak (PPIA);
Penegakan diagnosis untuk keperluan pasien (pasien Hepatitis, pasien
TB, pasien IMS, ibu hamil, bayi yang lahir dari ibu dengan HIV);
Pasien yang diduga telah terinfeksi HIV;
Penapisan darah donor transfusi atau organ tubuh;
Tata laksana Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) setelah terjadinya tusukan
pada kecelakaan kerja okupasional;
Prosedur pemeriksaan dalam kasus perkosaan; dan
Perintah pengadilan dari terdakwa dalam kasus kejahatan seksual dan
sebagainya.
Secara umum, pemeriksaan HIV dilakukan untuk tujuan penapisan:
* darah donor dan transplantasi, surveilans, dan penegakan diagnosis

* Alasan dilakukan KTHIV


* Penerapan PITC di Berbagai Tingkat
Epidemi (1)
1.Pada Semua Jenis Epidemi
- Semua pasien dewasa/anak yang
berkunjung ke sarana kesehatan
- BBL dari ibu HIV(+)
- Anak yg menunjukkan tanda
tumbang yg < optimal / gizi
kurang
* Penerapan PITC di Berbagai Tingkat
Epidemi (2)
2. Daerah Epidemi Meluas
- Sarana layanan rawat jalan & ranap ps TB
- Sarana layanan KIA & layanan anak <10th
- Sarana layanan kes pro & KB,remaja,
- Sarana layanan dengan tindakan invasif
- Sarana Layanan HD
- Sarana kesehatan di LP

3. Epidemi terkonsentrasi/Tingkat Rendah


- Klinik IMS
- Layanan KIA,TB
- Layanan Kesehatan bagi masy dg perilaku berisiko.
1. Fasilitas YanKes di lingkungan TNI/POLRI
2. Lembaga Pemasyarakatan
3. Tempat kerja: Unit yankes
4. Layanan Calon Tenaga Kerja Indonesia

*Layanan KTHIV/PITC
Khusus
*Dua Kategori PITC (WHO)
A. Tes diagnostik:
bagian dari proses klinis untuk menentukan
diagnosis pasien, dan mengacu pada kondisi
medis dari pasien (misalnya TB) atau gejala
klinis (misalnya IO atau pengurangan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan
penyebabnya) yang mengidikasikan secara kuat
HIV sebagai penyakit yang mendasarinya
*Dua Kategori PITC (WHO)

B. Penawaran rutin:
Penawaran rutin untuk tes dan konseling,
artinya menawarkan tes HIV kepada semua
pasien dewasa yang berobat ke sarana kesehatan
tanpa memandang alasan berobatnya
• Tersedianya layanan konseling pasca-tes bagi
semua pasien yang menjalani tes HIV

• Tersedianya rujukan ke layanan perawatan medis


dan dukungan psikososial bagi ODHA.

• Diterapkannya model option-out, (contoh:”saya


sarankan anda untuk menjalani tes HIV. Bila anda
tidak keberatan maka saya akan laksanakan”)

*Syarat Menerapkan PITC (1)


• Harus dipastikan bahwa persetujuan yg diberikan
benar-benar sukarela, maka harus selalu
mendapatkan informed consent sebelum melakukan
tes HIV dan tes HIV mandatori tidak dibenarkan

 Harus dijelaskan pula bahwa pasien berhak u/


menolak tes HIV tanpa mempengaruhi kualitas
layanan atau perawatan yg tidak terkait dg
diagnosis HIVnya

*Syarat Menerapkan PITC (2)


*PITC Rutin
• Ketika menerapkan model penawaran tes HIV secara
rutin, maka konseling pra-tes (VCT) disederhanakan
tanpa sesi edukasi dan konseling yang lengkap

• Sesuai dengan kondisi setempat, informasi prates


dapat diberikan secara individual atau kelompok

• Persetujuan untuk menjalani tes HIV (informed


consent) harus selalu diberikan secara individual,
pribadi dengan kesaksian petugas kesehatan.
*Informasi Minimal-
Konseling Pra-Tes
• Alasan menawarkan tes-HIV dan konseling

• Keuntungan dari aspek klinis dan pencegahan


dari tes-HIV dan potensi risiko yang akan
dihadapi, seperti misalnya diskriminasi,
pengucilan, atau tindak kekerasan.

• Layanan yang tersedia bagi pasien baik yang


hasil tes HIV negatif ataupun positif, termasuk
ketersediaan terapi antiretroviral
*Informasi minimal –
Konseling Pra-Tes(2)
• Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan
secara konfidensial dan tidak akan diungkapkan
kepada orang lain tanpa seizin pasien.
• Pasien mempunyai hak untuk menolak
menjalani tes-HIV. Tes akan dilakukan jika
pasien setuju tes
• Jika hasil tes HIV–positif, maka sangat
dianjurkan untuk mengungkapkannya kepada
orang lain yang berisiko untuk tertular HIV dari
pasien tersebut.
*Pelaksanaan PITC
• Petugas kesehatan
– memprakarsa- menganjurkan-menawarkan tes HIV
• Komunikasi Pra-tes
• Informasi dan edukasi berupa dorongan dan motivasi
• mendapatkan persetujuan pemeriksaan dan atau tindakan
dnegan model opt-in dan opt out,
• Konseling pasca tes disesuaikan dg hasil tes ps
• Disertai rujukan untuk mengakses ART
• Pencatatan serta pelaporan
Tolok
VCT - KTS PITC – KTIP
Perbandingan
o Datang ke klinik khusus o Datang ke klinik karena
untuk konseling dan penyakit terkait HIV
testing HIV misalnya ps TB/suspek TB
Pasien/Klien o Berharap dapat o Tidak bertujuan tes HIV
pemeriksaan o Tes HIV diprakarsai oleh
o Pada umumnya petugas kesehatan
asimtomatis berdasarkan indikasi
o Konselor terlatih baik o Petugas kesehatan yang
Petugas
petugas kesehatan dilatih untuk memberikan
kesehatan/
maupun bukan petugas konseling dan edukasi
Konselor
kesehatan
Penekanan pd Penekanan pada diagnosis HIV
pencegahan penularan untuk penatalaksanaan yang
HIV melalui pengkajian tepat bagi TB-HIV nya dan
Tujuan utama
faktor risiko, rujukan ke PDP
Konseling dan tes
pengurangan risiko,
HIV
perubahan perilaku dan
tes HIV serta peningkatan
kualitas hidup
* Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling Dan Tes
HIV Tahun 2014
https://peraturan.go.id/common/dokumen/bn/20
14/bn1713-2014.pdf

* E. P. Mahadi, Z. Shaluhiyah, and E. Riyanti,


"EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN
MOBILE VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING
(VCT) HIV DAN AIDS (Studi Kasus pada
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Kota Semarang dan Lentera Asa Kota Semarang),"
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), vol. 6, no.
4, pp. 551 - 557, Jul. 2018. [Online]
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/arti
cle/view/21478
*Reading Task

Anda mungkin juga menyukai