Anda di halaman 1dari 63

KONSELING & TESTING HIV

DINKES PROV. JATIM


DASAR HUKUM
• PERMENKES 21 TAHUN 2013:
PENCEGAHAN &
1 PENANGGULANGAN HIV/ AIDS

• PERMENKES 74 TAHUN 2014:


PEDOMAN LAYANAN KT-HIV
2

• PERMENKES 87 TAHUN 2014:


PEDOMAN PENGGUNAAN
3 OBAT ARV
PENDEKATAN
Model
TIPK (Tes HIV atas Di Layanan
Inisiatif Petugas Kesehatan
Kesehatan dan Mandiri
Konseling
Bergerak
KTS (Konseling dan
Tes HIV Sukarela) Tatanan Khusus
• LAPAS-RUTAN
• TBI-POLRI
• TEMPAT KERJA
• CTKI/PURNA TKI
• UTD
WHO VCT (2004) PITC (2007)
DUA PENDEKATAN

KTS TIPK
• Klien – Konselor • Pasien – Petugas Kesehatan
• Inisiatif: Klien • Inisiatif: Petugas Kesehatan
• Perilaku berisiko • Tanda/gejala klinis
• Masyarakat • Fas Kes
• Konseling pra-tes … • Informasi pra-tes …
• “option-in” • “option-out”
• Persetujuan tertulis • Penolakan tertulis
(Persetujuan lisan)
2020
MENORMALISASI TES HIV
PRINSIP DASAR KTIP
•TIPK sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terutama
diselenggarakan pada:
a. Pelayanan IMS;
b. Pelayanan kesehatan bagi populasi kunci/ orang yang
berperilaku risiko tinggi;
c. Fasilitas pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan
pemeriksaan ibu hamil, persalinan dan nifas; dan
d. pelayanan tuberkulosis.
(Pasal 24, ayat 8)
Ingat....................................

KTIP TIDAK MENGGANTIKAN KTS


Informasi {kelp/Individu
- Penularan HIV
- Pencegahan HIV
- Manfaat Tes

Menawarkan Tes
- Menjelaskan alasan tes
- Menjaga Konfidensial
- Meminta Persetujua
R
U
Menyampaian Hasil Tes
J
- Membacakan hasil tes
U
Tes - Menerangkan artinya
K
- Menjelaskan proses tes - Tes ulang jika :
A
- Mengambil sampel - Pajanan 3 bln terakhir
N
darah - Hasil indeterminate
KT-HIV harus mengedepankan “”5 C’” 2R
1. Confidentiality (kerahasiaan)
2. Informed consent (persetujuan)
3. Counseling (konseling)
4. Corect result
5. Conection to CST
2 R: Referal (rujukan)
Reporting-Recording (pencatatan dan pelaporan)
Confidentialitas
PRINSIP DASAR TIPK
Rahasia Kedokteran (UU Praktik kedokteran
no 29 tahun 2004)

Pasal 48 :
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
kepentingan pasien ,memenuhi permintaan
penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum, permintaan pasien sendiri dan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
PRINSIP DASAR TIPK
Confidensialitas (Permenkes 269, Tahun 2008 tentang
Rekam Medis).
1. Semua informasi pasien tercatat dalam rekam medis,
disimpan secara rahasia demi kepentingan pasien
sesuai dengan ketentuan.
2. Informasi hanya dibagi dengan petugas kesehatan
medis dan non-medis yang terlibat langsung menangani
dan hanya atas dasar kepentingan medis serta tidak
untuk diperbincangkan secara luas.
3. Semua catatan medis disimpan dalam tempat yang aman
sesuai ketentuan.
4. Isi catatan medis adalah milik pasien, sekalipun
berkasnya milik fasilitas layanan kesehatan, sehingga
konfidensialitas merupakan hak pasien
PRINSIP DASAR TIPK
Confidentialitas (Permenkes no 21 tahun 2013)
Hasil pemeriksaan harus dirahasiakan dan hanya dapat
dibuka kepada yang bersangkutan;
1. tenaga kesehatan yang menangani;
2. keluarga terdekat dalam hal yang bersangkutan
tidak cakap;
3. pasangan seksual; dan
4. pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Informed Consent
PRINSIP DASAR TIPK

Informed consent/ Persetujuan Tindakan


Kedokteran

•Permenkes 290 tahun 2008 tentang persetujuan


tindakan kedokteran
Persetujuan (consent) yang diberikan pasien
atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan (informed) mengenai tindakan
(preventif, diagnostik, teraupetik, rehabilitatif)
yang akan dilakukan pada pasien
PRINSIP DASAR TIPK
Informed consent/ Persetujuan Tindakan Kedokteran
Permenkes 290 tahun 2008 pasal 2dan 3:
Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada
pasien harus mendapatkan persetujuan.
Persetujuan bisa diberikan secara tertulis maupun lisan.
Semua tindakan kedokteran yang berisiko tinggi harus
memperoleh persetujuan tertulis.
Tindakan kedokteran yang berisiko tinggi adalah tindakan
medis yang berdasarkan probalilitas tertentu dapat
menyebabkan kematian atau kecacatan.
Tindakan yg tidak termasuk resiko tinggi dapat diberikan
secara lisan
Konseling
KONSELING HIV

•Konseling wajib diberikan pada setiap orang yang


melakukan tes HIV
Konseling terdiri dari konseling pribadi, pasangan,
kepatuhan, perubahan perilaku, pencegahan
penularan, perbaikan kondisi kesehatan , kespro, KB
dll
Konseling dilaksanakan oleh tenga konselor terlatih
Konselor terlatih dapat berupa tenaga kesehatan dan
non kesehatan
PERMENKES No. 74/ 2014
Rujukan, Pencatatan dan Pelaporan
PRINSIP DASAR TIPK

Refereral

Persyaratan penting lainya bagi penerapan TIPK


adalah tersedianya rujukan ke fasilitas layanan
pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan
bagi pasien termasuk pasien TB-HIV.

Recording dan reporting

Hasil pelayanan TB-HIV harus dicatat dan dilaporkan


dengan menjamin kerahasiaan
Pokok bahasan 2

MANFAAT DAN RISIKO TES HIV


Manfaat dan risiko
- Seseorang yang belum mengetahui status HIV
untuk tes
- Diagnosa dan pengobatan sedini mungkin dan
mengurangi penularan
- Tes ulang yang hasilnya negatif tapi
mempunyai risiko tertular
- Merencanakan hidup berkeluarga atau
mempunyai anak
Dasar pertimbangan tes hiv
• Mutlak :
- Orang yang mempunyai perilaku berisiko
- Pasisen yang mempunyai tanda dan gejala
terkait HIV /AIDS
• Program tes dan konseling HIV efektif dan
bermanfaat diikuti PDP
Bagan alur KTIP (Permenkes 74/2014)
Informasi dasar HIV/AIDS
• Pra test : edukasi kelompok manfaat
tes,proses tes,cara penularan dan
pencegahan,penjelasan tentang rencana
tindak lanjut jika tes negatif
• Sejelas dan seringkas mungkin
Contoh komunikasi
• HIV merupakan salah satu virus yang menyerang kekebalan tubuh
manusia sehigga tidak dapat melawan bibit penyakit.untuk
mengetahui bahwa seseorang terinfeksi HIV maka perlu dilakukan
tes HIV. Tes darah yang sederhana ini membantu petugas untuk
mencari penyebab penyakit pasien.( Bila memungkinkan hasil tes
akan kami sampaikan pada hari yang sama ).Jika hasil tes HIV
menunjukan bahwa menunjukan bahwa didarah seseorang ada
virus HIV maka kami akan memberi pengobatan untuk HIV
secepatnya selain pengobatan untuk penyakit yang dialamai pasien
sekarang(dapat disebutkan infeksi oprtunistik yang
ditemukan).Dengan demikian diharapkan kesehatan seseorang
dapat pulih kembali,jika hasil tes menunjukan bahwa didalam darah
seseorang tidak ada virus HIV maka petugas akan memberitahukan
bagaimana cara pencegahan penularan HIV dan mengobati
penyakit yang sekarang ada saja.
Infomasi Pra Tes
1. Risiko penularan penyakit-penyakit tertentu, seperti TBC, malaria, hepatitis HIV
dan sifilis , dari ibu kepada bayinya selama kehamilan, saat persalinan dan masa
menyusui.
2. Keuntungan diagnosis dini penyakit -penyakit tersebut atau penyakit lainnya
seperti hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal pada kehamilan bagi ibu dan
bayi yang akan dilahirkan. .
3. Layanan yang tersedia dan pengobatan bagi pasien yang hasil tesnya positif,.
4. Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan secara konfidensial; dan tidak akan
diungkapkan tanpa seijin pasien kepada orang lain selain petugas kesehatan yang
terkait langsung dengan perawatan pasien.
5. Pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes laboratorium rutin. Tes akan
dilakukan sesuai dengan standar prosedur yang berlaku, kecuali pasien
menggunakan hak tolaknya tersebut. Bila menolak, pasien perlu membuat
pernyataan tertulis.
6. Penolakan untuk menjalani pemeriksaan laboratorium, tidak akan mempengaruhi
layanan selanjutnya bagi klien/ibu hamil.
Proses pengambilan darah

1. Sesuai dengan standar profesional pengambilan darah.


2. Pemeriksaan darah dilakukan seperti tercantum dalam permintaan tertulis,
mengikuti strategi kebijakan nasional.
3. Pastikan seluruh hasil pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dengan
tepat, dicatat dan didokumentasikan dengan baik
4. Seluruh hasil pemeriksaan laboratorium diberikan dalam amplop tertutup
(bersegel) kepada pasien/keluarganya untuk diserahkan kepada yang
memintakan pemeriksaan laboratorium tersebut, baik dokter, bidan,
perawat atau konselor fasyankes sesuai dengan ketentuan.
5. Tes HIV untuk diagnosis dilakukan oleh tenaga medis atau teknisi
laboratorium terlatih. Dalam hal tidak ada tenaga medis dan atau teknisi
laboratorium bidan atau perawat terlatih dapat melakukan tes HIV.
6. Bidan atau perawat terlatih yang dapat melakukan tes HIV seperti
disebutkan pada No 5, harus ditunjuk dengan Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan dengan rekomendasi dari Kepala Balai Laboratorium
Kesehatan setempat.
PENYAMPAIAN HASIL TES
Hasil tes harus diberikan kepada pasien secara pribadi oleh petugas
kesehatan.
Langkah-langkah menyampaikan hasil tes:

1. Periksa ulang kesesuaian nama pasien untuk menghindari kesalahan


pembukaan hasil tes
2. Petugas kesehatan harus mengetahui hasil tes terlebih dahulu
sebelum disampaikan kepada pasien
3. Lakukan pemeriksaan kesehatan seperti biasa
4. Sampaikan hasil tes darah keseluruhan termasuk tes HIV.
5. Beri pasien waktu untuk memahami hasil tes, perhatikan kondisi
emosional pasien. Bila mendukung, lanjutkan dengan konseling dan
beri arahan tindak lanjut/ informasi medis yang dibutuhkan. Bila
kondisi emosional tidak mendukung, konseling dapat dilanjutkan pada
kunjungan berikutnya.
KONSELING UNTUK HIV NON REAKTIF

Penjelasan mengenai masa jendela/window period dan


kemungkinan akan di tes ulang
Cegah infeksi di kemudian hari
Konseling untuk intervensi perubahan perilaku
Edukasi pemakaian kondom
KONSELING UNTUK HIV REAKTIF
1.Jelaskan mengenai aspek konfidensialitas
2.Berikan pengertian dan dukungan
3.Kontrol teratur
4.Informasi Rencana pengobatan kotrimoksazol dan ARV
5.Edukasi pasangan dan anjurkan tes pasangan.
6.Rujuk ke Rumah sakit PDP, Perhatikan “SUFA”
7.Informasikan sumber dukungan yang tersedia di
masyarakat, seperti KDS, LSM, dukungan sosial.
Pokok bahasan 3

INISIASI TES HIV


Tujuan KTIP
• Tes diagnostik
bagian tata laksana klinis untuk menentukan
diagnosis penyakit pasien berdasarkan tanda
dan gejala penyakit yang mungkin terkait
denga HIV /AIDS
• Penawaran rutin
- epidemi rendah atau terkonsentrasi :
pasien IMS,TB dan ibu hamil
-epidemi meluas : semua pasien dewasa dan
anak kurang gizi yang ke fasyankes
MEMINTA TES HIV

• Rawat jalan
– Klinik IMS/Reproduksi
– Klinik PTRM
– Klinik KIA/KB
– Klinik DOTS
– Klinik Umum Dewasa/Anak
– Klinik Spesialistik
• Rawat inap
Informasi minimal
• Alasan petugas menawarkan tes
• Manfaat aspek klinis dan aspek pencegahan
• Layanan yang tersedia bagi pasien yang hasil negatif maupun positif
termasuk ARV
• Inform consen ( anak <18th wali atau orang tua)
• Pasien berhak menolak
• Hasil konfidensial
• Hasil positif dianjurkan membuka status pada orang lain
• Kesempatan bertanya
• Untuk ibu hamil atau kemungkinan hamil:
risiko penularan HIV kepada bayi
cara mengurangi risiko :ARV, cara persalinan dan koseling makanan
bayi
Contoh test diagnostik
• Pada pemeriksaan daya mendapatkan bahwa kelenjar
getah bening dileher anda membesar disamping
keluhan demam dan berat bada nanda menurun, saya
ingin mencari sebab penyakit anda ,untuk itu saya
meminta pemeriksaan dahak untuk mencari kuman
tuberculosis dan pemeriksaan darah untuk mengetahui
ada infeksi HIV.kami akan segera melakukannya kalau
anda tidak berkeberatan
• Untuk memcari penyebab dari keluhan anda saya perlu
melakukan beberapa pemeriksaan antara lain foto
dada ,pemeriksaan dahak dan salah satu test yang saya
perlukan adalah tes HIV .saya perlu mengetahui apaka
h keluhan anda terkait HIV
Contoh penawaran rutin
• Salah satu kebijakan dari rumah sakit/ puskesmas kami adalah
memberikan kesempatan kepada semua pasien untuk tes HIV
karena infeksi HIV banyak ditemukan didaerah ini. Jika anda tidak
keberatan maka kami akan melakukan tes tersebut dan
menyampaikan pada anda hasilnya hari ini juga.
Infeksi HIV sering ditemui di masyarakat, karena itu dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada seluruh psien saya menyarankan anda
pun bersedia menjalankan tes HIV
Ada banyak hal yang kami dapat lakukan jika kami mengetahui bahwa
seseorang terinfeksi HIV,termasuk memastikan bahwa ia mendapatkan
pengobatan ARV yang akan menjaganya untuk tetap sehat.
Jika anda mengetahui bahwa anda terinfesi HIV, anda dapat
melindungi diri dari berbagai penyakit lain dan mencegah penularan ke
istri/suami/ anak
Tes HIV mandatori
• Pada darah donor
• Surat pengadilan (kasus pemerkosaan)
• Transplantasi organ
• TNI dan TKI
Cara menawarkan
• Option- in; persetujuan secara tertulis
• Option –out: psien secara jelas menyatakan
penolakan tertulis
Strategi komunikasi efektif
• Tangani dulu keprihatinan/kekuatiran pasien
• Edukasi dengan menanyakan apa yang
diketahui pasien
• Kata kata sederhana ,tidak bahasa medis
• Gunakan orang ketiga bila diskusi hal sensitif
• Jangan banyak pesan atau pilihan
STRATEGI TES HIV

-Skrining darah( strategi 1)

-Surveilens (strategi 2)

-Diagnosis dan pencegahan (strategi 3)


KEBIJAKAN REAGENSIA TES HIV

Diagnosis (Strategi III) - Rapid atau Elisa


• R. pertama : sensitivitas  99 %
• R. kedua : spesifisitas 98%
• R. ketiga : spesifisitas 99%
Preparasi antigen berbeda
Diskordan kurang dari 5%
Petugas terlatih dan tersertifikasi
Melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
Test cepat HIV
• Tes diagnostik :rapid tes, EIA,western blot,p24
dan PCR DNA
• Memantau perkembangan penyakit CD4
• Keberhasilan /kegagalan terapi :VL
Tes cepat HIV
KELEBIHAN KEKURANGAN
Meningkatkan akses KTHIV pintu masuk Jumlah test perhari tidak sebanyak elisa
PDP, PPIA dan TB HIV
Laboratorium dengan sumber daya Harus dilakukan pemantapan mutu
terbatas internal dan eksternal dan kontrol kualitas
Konseling dan diagnosis dihari yang sama Petugas terlatih
Waktu pemeriksaan<30 mnt Pendinginan diperlukan pada beberap
produk
Tidak perlu pendinginan ,suhu kamar Waktu pembacaan bervariasi
Kestabilan pembacaaan terbatas: info
produk
MEMBACA HASIL TES HIV
• Positif (A1: R, A2: R, A3 : R)
• Negatif (A1: NR)
• Indeterminate (A1: R + faktor risiko
atau dua R dari tiga tes)

-
Masa jendela
-
Negatif semu
-
Positif semu
HASIL “INDETERMINATE”

• Diulang lagi 14 hari kemudian


– Bila tetap “indeterminate” , ulangi lagi 3, 6 atau
12 bulan.
– Bila 12 bulan tetap “indeterminate”, anggap
NEGATIF
• Laboratorium hanya melaporkan reaktif dan
non-reaktif. Kesimpulan HIV positif, negatif
atau indetermin disimpulkan oleh dokter.
Alur pemeriksaan Diagnosis HIV

Bersedia di tes HIV

Tes Antibodi HIV


A1

Nonreaktif Reaktif

Tes Antibodi HIV


A2

Nonreaktif Reaktif

Ulang tes HIV


A1 dan A2

Keduanya
Hasil Reaktif
Tes antibodi HIV
pengulangan
Keduanya Salah satu A3
Nonreaktif Reaktif

Nonreaktif Reaktif

Hasil
A1 Pengulangan A1 (R) A1 (NR) A1 (R) A1 (NR) A1 (R) A1 (R)
non A1 (NR) A2 (NR) A2 (R) A2 (R) A2 (R) A2 (NR) A2 (R)
reaktif A2 (NR) A3 (NR) A3 (NR) A3 (NR) A3 (R) A3 (R) A3 (R)

Laporan laboratorium

Berisiko
HIV Negatif Indeterminate HIV Positif
Tidak Ya

Keputusan klinis
Persiapan tes
Ruang kerja pasien petugas sampel
Ruang bersih dan Informasi dan Petugas terlatih dan Sampel dara hvena
teratur konseling 5C oleh petugas
pengambil
darah/tenaga
berkompetensi
Peralatan Inform consen Pengolaha nsampel
terpelihara dan darah sesuai
terkalibrasi dengan inofrmasi
prosuk
Kewaspadaan Pasien memolak Pengambilan darah
standar dan tanda tangan dan pengolahan
keselamatan kerja penolakan sampel darah
sesuai SPO
SPO untuk pajanan
Cara tes HIV
• Sesuai SPO (permenkes 15 th 2015)
• Perhatikan kadaluarsa dan suhu penyimpanan
Pokok bahasan 5

PENYAMPAIAN HASIL TES DAN


RUJUK PDP
Tindak lanjut
• Hasil positif:
-rujuk PDP

• Hasil negatif:
- berisiko :periksa ulang 3bulan,6 bulan, 12
bulan
-tidak berisiko : perilaku hidup sehat
-test ulang : ibu hamil trimester 3 didaerah epidemi Hiv meluas/ bumil dengan
pasangan diskordan,pasien ims, pajanan hiv 3 bulan terakhir,pajanan menetap untuk
tertular hiv,mendapat PPP

• Hasil indeterminate:
- tes ulang spesimen baru setelah 2minggu
-bila hasil tetap indeterminate lanjut PCR
-bila PCR tidak memungkinkan:rapid diulang
3bln,6buln, 12 bulan.Bila sampai 1thn haasil indeterminate
dan faktor risiko rendah dianyatakan negatif
- bisa didapat pada gangguan autoimun (SLE), lepra ,keganasan, infeksi dini, kasus
terminal,infeksi kronis, pasien hemodialisa, penyakit ginjal kronik,kehamilan multipara, dll
Cara penyampaian hasil tes
• Periksa identitas pasien
• Nilai kesiapan pasien menerima hasil
• Sampaikan dan jelaskan hasil tes
• Biarkan reaksi emosional muncul
• Rencana tindak lanjut atau informasi medias
yang diperlukan
• Rujukan dan rencana tindak lanjut
Contoh komunikasi hasil tes negatif
• Hasil tes HIV artinya dalam darah anda tidak
terdapat virus HIV namun karena anda
mempunyai prilaku berisiko dalam tiga bulan
terakhir maka kemungkinan pemeriksaan
laboratorium belum dpat mengenali virus HIV.
Saya akan melakukan tes lagi tiga bulan yang
kan datangnamun selama 3 bulan ke muka
anda perlu melakukan seks aman
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV
indeterminate
• Hasil tes anda indeterminate artinya tes
belum dapat dipastikan dan perlu tes ulang
dua minggu lagi,walau hal ini jarang terjadi
tapi ditemukan pada beberapa kasus
Contoh komunikasi hasil positif
• Hasil tes anda postif artinya ada virus HIV dalam tubuh anda
• Bagaimana perasaan anda setelah mendengar hasil test tadi?
• Saya ingin berdiskusi tentang rencan tindak lanjut, apakah anda siap
mendengarkannya sekarang atau anda masih perlu waktu untuk mencerna berita
ini?
• Bila anda merasa memerlukan teman untuk berbagi rasa kami mempunyai
kelompok dukungan sebaya yang akan mendengarkan dan meneguhkan anda
,selain itu dukungan juga bisa dari keluarga dan teman2.disamping dukungan anda
memerlukan perawatan dan pengobatan untuk melawan virus HIV sehingga anda
bisa tetap sehat.
• Anda akan sya rujuk ke klinik...untuk mendapataan perawatan dan pengobatan
ARV
• Bawalah surta rujukan ini,berikan kepada petugas di klinik tsb dan dlam surat ini
saya menginformasikan bahwa anda tela hmenjalanites Hiv dan memerlukan
tindakan perwatan dan pengobatan lebih lanjut
• Seandainya anda hamil aaaaatau merencakan untuk hamil maka sampaikan hasil
test anda kepada petugas klinik KIA pasda waktu pemriksaan kehamilan
Langkah2 merujuk secara efektif
• Rujuk semua pasien hasil positif ke layanan
PDP
• Diskusikan tempat rujukan
• Kesepakatan antara fasyankes anda dan
rujukan
PASIEN
TERDUGA
HIV +

VCT
KLINIK
HIV/C
PETUG ST
AS

LABORATORI
UM

• Formulir Tersendiri
• Hasil diambil atau dikirimkan
kepada petugas pengirim
PITC • Tidak boleh lewat Telp atau
alat kominikasi lain

62
KESIMPULAN
• TEMUKAN OBATI PERTAHANKAN

PENDAMPING
LAYANAN ODHA
RS PDP (Kader, provider,
KT-HIV
LSM, dll)

- Perkenalkan - Perkenalkan - Tekankan


ke ke manfaat dan
pendamping pendamping ESO ARV
- Jika tidak - Jika tidak - Jika tidak
adherence, adherence, adherence,
akan ada akan ada akan ada home
home visit home visit visit
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai