Anda di halaman 1dari 12

Citing and

Referencing
Frida anindita yulianti 1810711081
Kelas A
1. Jelaskan apa yang dimaksud Research Integrity?
● Research Integrity atau Integritas Penelitian berarti melakukan penelitian sedemikian rupa
sehingga memungkinkan orang lain memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap metode
dan temuan penelitian. Hal ini berkaitan baik dengan integritas ilmiah dari penelitian yang
dilakukan dan dengan integritas profesional peneliti.

https://www.ed.ac.uk/research-office/research-integrity/what-is-research-integrity
2. Apakah yang dimaksud plagiarism dan jelaskan jenis-jenis
plagiarism?
● Menurut Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan:
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan:


“Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri”.

Menurut Oxford American Dictionary dalam Clabaugh (2001) plagiarisme adalah:


“to take and use another person’s ideas or writing or inventions as one’s own”

Menurut Reitz dalam Online Dictionary for Library and Information Science (http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx) plagiarisme
adalah : “Copying or closely imitating take work of another writer, composer etc. without permission and with the intention of passing the result of as
original work”

● Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe plagiarisme:


1. Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan
sumbernya.
2. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup
(tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
3. Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
4. Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur
ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya
baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan.
Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.

http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327
3. Apakah yang dimaksud dengan sitasi dan referensi dan
jelaskan urgensinya dalam research integrity?
● Diana Hacker dan Nancy Sommers dalam “A Pocket Style Manual, Eighth Edition” mengemukakan bahwa sitasi
adalah cara yang penulis gunakan untuk menghargai peneliti dan penulis lain ketika menggunakan karya mereka
dalam karya tulis.
● Sitasi dan referensi ibarat dua sisi berbeda dari sebuah mata uang koin, keduanya berbeda namun diproduksi oleh
satu peristiwa tunggal, yaitu tindakan menyitasi atau mengutip. Peristiwa ini terjadi ketika seorang penulis
menggunakan referensi dari karya orang lain yang disitasi dalam artikelnya, maka sitasi/kutipan diterima oleh
karya yang dirujuk. Singkatnya referensi dibuat dalam dokumen dan sitasi diterima oleh dokumen lain yang
digunakan sebagai referensi tersebut.
● Sitasi diartikan sebagai referensi yang berasal dari buku, artikel jurnal naskah arsip, koran, situs web, laporan,
dan lainnya. Sitasi ditulis untuk tiap-tiap gagasan pendukung yang dimasukkan dalam karya ilmiah. Sitasi di teks
karya ilmiah nantinya disebut sitasi dalam teks (in text) dan sitasi lengkap di dalam daftar pustaka nantinya
disebut bibliografi atau sering hanya dikenal sebagai daftar pustaka. Sitasi in text biasanya hanya pengarang dan
tahun (nama penulis, tahun) sedangkan bibliografi atau gaya referensi ditulis lengkap selengkapnya sesuai
dengan aturan dan konsistensi yang berlaku. Bibliografi atau saya referensi dapat berisi nama semua penulis
karya ilmiah, tahun, judul karya ilmiah yang disitir, nama penerbit, kota penerbit, editor, nama jurnal, volume
dan seri serta halaman jurnal yang dikutip serta dapat juga disertakan alamat website yang dikutip.

Nugroho & agung, rudy. (2015). Mudah membuat referensi dan bibliografi. Sleman: deepublish.
Lanjutan nomor 3
Perbedaan antara keduanya sebenarnya bersifat konseptual, tetapi penting dalam
publikasi ilmiah. Pertama, hampir semua dokumen penelitian berisi referensi,
namun tidak semua dokumen disitasi. Perbedaan kedua berkaitan dengan waktu.
Referensi selalu dibuat untuk literatur masa lalu dan bersifat statis. Artinya, daftar
referensi di sebuah artikel tidak akan pernah tumbuh atau berubah seiring waktu.
Berbeda dengan sitasi yang berasal dari dokumen yang ditulis di masa depan.
Karena itu, sitasi bersifat dinamis.
4. Kapan harus membuat sitasi dan referensi? Berikan contoh
kondisi yang memerlukan sitasi dan referensi?
● Referensi selalu dibuat untuk literatur masa lalu dan bersifat statis. Artinya, daftar referensi di sebuah artikel
tidak akan pernah tumbuh atau berubah seiring waktu. Berbeda dengan sitasi yang berasal dari dokumen yang
ditulis di masa depan. Karena itu, sitasi bersifat dinamis.
Kapan Harus Mencantumkan Referensi atau SitasiBerikut adalah situasi-situasi dimana peneliti harus
mencantumkan referensi atausitasi dalam karya penelitiannya:
1. ketika mengambil kutipan langsung dari sebuah sumber;
2. 2. ketika memparafrasakan ide atau tulisan dari sebuah sumber tertentu.Perlu diingat bahwa meskipun peneliti
tidak mengutip ide atau tulisansama persis dengan sumbernya dan sudah ditulis dengan gaya bahasanyasendiri,
sitasi atau referensi harus tetap dicantumkan;
3. 3. ketika menggunakan ide/gagasan, data, atau metode yang didapat darisumber-sumber tertentu pada saat
melakukan penelitian.

● Contoh: referensi digunakan dalam sebuah artikel ilmiah. Walaupun jumlahnya banyak, bahkan sebagian jurnal
mensyaratkan referensi yang digunakan dalam satu artikel yang disubmit minimal menggunakan referensi lebih
dari 40, namun jumlah referensi dalam artikel ini tidak akan bertambah sampai kapanpun.

● Contoh: indeks sitasi dari Google Scholar. Sebuah artikel yang pada tahun kemarin disitasi oleh misalnya 7
artikel lainnya, pada tahun ini bisa bertambah dan bertambah terus seiring berjalannya waktu.
5. Jelaskan bagaimana cara membuat sitasi dan referensi
pada penulisan laporan penelitian!
Berikut merupakan cara membuat sitasi dengan Microsoft Word (Nugroho, 2012):
1. Buka dokumen Microsoft Word
2. Tulis kalimat yang Anda kutip dari buku atau karya tulis lainnya
3. Letakkan kursor di ujung kalimat yang dikutip
4. Klik Tab References, Insert Citation, pilih Add New Source, kemudian klik Reference
5. Lalu, muncul kotak Create Source
6. Pilih bentuk sumber referensi yang digunakan (Book, Report, Journal Article, dan sebagainya)
7. Isian yang lengkap mengenai sumber dapat ditambahkan dengan klik Show All Blibliography Fields
8. Misalnya, sumber yang dimasukan adalah dari Book, kemudian isi kolom Author, Title, Year, Publisher, City dan lainnya jika diperlukan
9. Isian bagian Author dapat dilengkapi dengan klik Edit, maka akan muncul isian-isian lengkap nama pengarang. Nama belakang (last name), nama
tengah (middle name) dan nama belakang (last name), kemudian klik Add dan OK.
10. Kembali pada bagian Author, jika penyusun laporan tersebut adalah institusi bukan individu, maka pada bagian Author di pilih Corporate Author
11. Setelah selesai mengisi semua bagian, klik OK, kemudian akan muncul pada kursor yang Anda letakkan berup in text
12. In text tersebut bisa di delete jika tidak menggunakan format referensi berupa in-text. Namun, referensi tersebut tetap muncul pada Daftar Pustaka
saat Bibliography dibuat diakhir
13. Setelah selesai memasukkan semua sumber sitasi, posisikan kursor pada bagian halaman Daftar Pustaka, biasanya di halaman akhir.
14. Klik reference, bibliography, maka otomatis akan muncul daftar Pustaka
15. Selanjutnya daftar pustaka yang muncul tersebut dapat dirapikan formatnya. Misal mengubah tulisan Bibliography menjadi DAFTAR PUSTAKA,
memperbaiki Style tulisan (Times New Roman, 12, rata kiri kanan, spasi 2).
16. Untuk mengubah Style atau gaya penulisan Daftar Pustaka, klik References, pilih bagian style. Dibagian tersebut ada beberapa pilihan, diantaranya
style APA, Chicago, Turabian.. Jika ada perubahan style maka sitasi dan daftar pustaka juga otomatis akan ikut berubah.
17. Apabila ada penambahan kembali sumber sitasi yang lain, prosesnya sama dengan langkah di atas. Kemudian di bagian daftar pustaka klik Update
citations and Bibliography (bagian atas Daftar Pustaka tersebut yang telah dibuat di halaman akhir naskah).
18. Kemudian daftar pustaka dapat dirapikan kembali.

Referensi:Nugroho, Rudy Agung. (2015). Mudah Membuat Referensi & Blibliografi. Yogyakarta: Deepublish, Ed.1
6. Apakah yang dimaksud dengan gaya sitasi dan gaya
referensi dalam penulisan laporan penelitian?
Gaya sitasi/refrensi yang berbeda memiliki aturan yang berbeda untuk kutipan dalam teks, entri daftar
referensi, dan (kadang-kadang) pada pembentukan untuk format di arti paper yang telah dibuat.
Perbedaannya bisa sangat halus, jadi penting untuk hati-hati memeriksa aturan gaya yang kita gunakan.

Saat kita merujuk ke sumber. Misalnya, dengan mengutip atau memparafrasekan, maka kita harus
menambahkan kutipan singkat dalam teks. Ada tiga jenis kutipan utama:
● Kutipan parentetik: Kita menempatkan referensi sumber dalam tanda kurung langsung dalam teks kita.
Ini biasanya termasuk nama belakang penulis bersama dengan tanggal publikasi dan / atau nomor
halaman.
● Catatan kutipan: Kita memasukkan referensi sumber pada catatan kaki atau catatan akhir.
● Kutipan angka: Kita menomori setiap sumber kita dalam daftar referensi dan menggunakan nomor yang
benar ketika Anda ingin mengutip sumber.

https://penelitianilmiah.com/jenis-sitasi/
7. Tuliskan contoh gaya sitasi dan gaya referensi yang sering digunakan
dalam penulisan laporan penelitian! Apakah ada perbedaan dari setiap
gaya sitasi dan gaya referensi tersebut?
1. APA STYLES
APA sendiri merupakan kependekan dari American Psychological Association, sehingga APA Styles
merupakan salah satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh organisasi APA terutama untuk bidang
psikologi dan sosial. Beberapa ciri gaya penulisan sitiran dari APA Styles adalah:
● Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis atau Judul apabila tidak
ada penulis
● Nama depan penulis ditulis sebagai inisial
● Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan dari tahun yang paling lama
● Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun

Berikut ini adalah contoh bentuk penulisan daftar pustaka berdasarkan APA Styles:
● Sitasi : (Yuan, 1998)
● Refrensi : Yuan, P. (1998). Shanghai Jahwa: Liushen Shower Cream (A). In Kumar, S.R..   (Ed).
Case Studies in Marketing Management (pp. 1‐11). Dehli: Pearson.  
Lanjutan nomor 7
2. MLA STYLES
MLA merupakan kependekan dari Modern Language Association. MLA Styles merupakan satu
bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh MLA untuk sumber‐sumber penelitian. Model MLA ini
dirancang sangat sederhana untuk mempermudah penulis dalam pengkutipan. MLA banyak
digunakan untuk penulisan dalam bidang Bahasa Inggris dan Humanities.
Beberapa ciri dalam gaya penulisan MLA Styles adalah:
● Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir dituliskan di depan.
● Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.
● Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan.
● Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal
cetak, online, web, dll.
● Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa menyebutkan
sumber online‐nya.

Berikut ini adalah beberapa contoh sitasi dengan menggunakan model MLA.
● Sitasi : Studi lain (Kaplan dan Manners 110) ... Kaplan dan Manners (110) menyatakan …
● Refrensi : Kaplan, David dan Robert A. Manners. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.  
Lanjutan nomor 7
3. CHICAGO DAN TURABIAN STYLES
Turabian Styles merupakan bentuk atau gaya penulisan sitasi hasil penyederhanaan dari Chicago Styles. Biasanya banyak digunakan untuk
penulisan di bidang sastra, sejarah dan seni.
Chicago dan Turabian Styles memiliki beberapa ciri yakni:
● Pada catatan kutipan memasukan nama penulis seperti terdaftar dalam artikel (nama depan nama akhir). Sedangkan dalam daftar pustaka
atau bibliografi penulisan penulis dibalik (nama akhir, nama depan) sedangkan penulis tambahan
● tidak dibalik.
● Penggunaan Catatan kaki atau footnotes serta endnotes dalam melakukan kutipan di dalam tulisan atau karya tulis dengan diberi nomor
secara kronologis.
● Penulisan penulis ditulis secara utuh dan di balik.
● Selalu memberikan informasi tanggal publikasi atau tanggal terakhir di ‐update, apabila tidak ada gunakan kode: n.d.
● Judul untuk karya tulisan pendek seperti artikel, lagu, puisi, cerita pendek ditempatkan dengan memberikan tanda quotation (“) di antara
judul (“Judul”). Tapi untuk judul karya tulisan panjang seperti buku, jurnal, album, film ditulis italic atau miring (Judul)
● Mempunyai dua sistem pencatatan yakni Notes ‐Bibliography (catatan bibliografi) yang digunakan dalam bidang Humaniora dan gaya
Author‐Date yang digunakan untuk ilmu sosial, ilmu fisik dan ilmu alam.
● Notes‐Bibliography ini menampilkan informasi bibliografi dalam sebuah catatan bisa berupa catatan kaki maupun catatan akhir. Sedangkan
Author‐Date menggunakan kutipan langsung pada teks utama dengan memberikan informasi nama akhir penulis dan waktu publikasi,
dimana daftar kutipan ini akan ditampilan dalam daftar referensi di akhir tulisan.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan Turabian Style dalam penulisan daftar pustaka dan juga catatan hasil kutipan.
● Sitasi: Partini, Bias Gender dalam Birokrasi (Yogyakarta: Penerbit Satya Wacana, 2013), 112.
● Refrensi: Partini. Bias Gender dalam Birokrasi. Yogyakarta: Penerbit Satya Wacana, 2013. 
Lanjutan nomor 7
4. AMA STYLES
AMA Styles merupakan bentuk sitasi yang dikembangkan oleh American Medical Association
(AMA). Gaya sitasi ini banyak digunakan untuk penulisan dalam bidan kesehatan, biologi dan
kedokteran. Berbeda dengan model APA dan MLA, model AMA tidak menuliskan nama penulis
secara ‘terbalik’ dan untuk kutipan teks menggunakan catatan kaki atau catatan akhir.
Ciri AMA Styles adalah:
● Semua item dalam daftar pustaka didaftar berdasarkan urutan numerik.
● Penulisan penulis ditulis nama belakang terlebih dahulu kemudian nama depan ditulis inisial
saja dan tidak perlu menggunakan koma di antara nama belakang dan depan.
● Penggunaan spasi tunggal dalam daftar pustaka.

Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan sitasi dengan model AMA.
● Sitasi: Santoso P, Menembus Ortodoksi Kajian Kebijakan Publik. Yogyakarta: Fisipol UGM, 2004.
● Refrensi: Santoso P. Menembus Ortodoksi Kajian Kebijakan Publik. Yogyakarta: Fisipol UGM, 2004.  

http://lib.ugm.ac.id/data/panduan_sitiran.pdf

Anda mungkin juga menyukai