Anda di halaman 1dari 37

Intervensi Singkat

berdasarkan ASSIST
Intervensi Singkat berdasarkan ASSIST

• Sebuah diskusi sederhana & singkat dengan pasien


mengenai skor ASSIST dan arti skor,
• Membaca dari kartu laporan Feedback ASSIST.
• 3-5 menit (10-15 menit), dapat lebih lama bila
diperlukan
• Untuk skor ‘risiko sedang’ serta tidak
diperuntukkan sebagai intervensi tunggal pada
pasien ‘risiko tinggi’ atau pasien dengan
ketergantungan.
• Sebagai dasar sesi yang sedang berlangsung atau
selanjutnya.
ASSIST risk score and associated risk
level and intervention
Alcohol All other Risk level Intervention
substances*
0 - 10 0-3 Lower risk  General health advice

11 - 26 4 - 26 Moderate risk  Brief intervention


 Take home booklet &
information
27+ 27+ High risk**  Brief intervention
 Take home booklet &
information
 Referral to specialist assessment
and treatment
Injected drugs in last 3 months Moderate and  Risks of injecting card
High risk  Brief intervention
 Take home booklet &
information
 Referral to testing for BBVs***
 Referral to specialist assessment
and treatment
Aim of ASSIST Brief Intervention

• Pre-Contemplation

• Contemplation

• Action

• Maintenance
Komponen Intervensi Singkat
• FRAMES
• Wawancara Motivasional
FRAMES
• Feedback (umpan balik) diberikan pada pasien tentang
risiko-risiko personal atau hendaya yang mungkin dihadapi
• Responsibility (tanggung jawab) untuk berubah adalah
tanggung jawab pasien, bukan tenaga medis
• Advice (nasehat, informasi) diberikan nasehat sederhana
tentang bagaimana mengurangi risiko yang berhubungan
dengan penggunaan Napza
• Menu (daftar pilihan) atas pilihan terapi atau kelompok
tolong diri diberikan kepada pasien
• Empathy (empati) digunakan selama proses intervensi
dilakukan
• Self-efficacy (keyakinan diri) dibangkitkan untuk
meningkatkan optimisme pasien
FRAMES – Feedback (Umpan Balik)
• Prinsip: umpan balik yang relevan secara individual
(bukan umpan balik secara umum)
• Info mengenai:
– Penggunaan napza pasien yang didapat dari skor ASSIST
– Tingkat risiko terkait skor tersebut
• Banyak pasien tertarik u/ mengetahui skor mereka
beserta maknanya
• Info mengenai risiko individual terkait pola
penggunaan napza terkini yang dilaporkan saat skrining
dikombinasi dengan info umum tentang risiko dan
dampak buruk terkait napza merupakan umpan balik
yang kuat.
FRAMES – Responsibility (Tanggung Jawab)

• Prinsip: mengenali dan menerima bahwa mereka


sendiri lah yang bertanggung jawab u/ perilaku mereka
dan akan menentukan pilihan tentang penggunaan
napza mereka dan tentang intervensi singkat yang
diberikan o/ petugas kesehatan
• Berikan pertanyaan at pernyataan yang memampukan
pasien u/ mengambil kendali atas perilaku mereka
beserta konsekuensinya.
– “Apakah Anda tertarik u/ melihat skor Anda?”
– “Apa yang Anda lakukan dengan info yang saya beri kepada
Anda bergantung pada diri Anda sendiri”
FRAMES – Advice (Saran)
• Inti Intervensi Singkat (IS) a/ pemberian saran
yang jelas dan objektif tentang bagaimana
mengurangi dampak buruk terkait
penggunaan yang berkesinambungan
• Sampaikan dengan cara yang tidak
menghakimi
– “Cara terbaik Anda dapat mengurangi risiko
(misalnya, depresi, kecemasan, dll.) a/ dengan
mengurangi at menghentikan penggunaan”
FRAMES – Menu of alternative options
• Berbagai strategi tersedia untuk membantu pasien
memodifikasi perilaku
• Merundingkan cara dan tujuan bersama, pasien
memilih strategi/cara yang terbaik bagi dirinya
• Pasien mendapatkan “Self-help strategies for cutting
down or stopping substance use”
• Catatan harian tentang penggunaan (5W)
• Identifikasi situasi risiko tinggi & jaringan support
sosial
• Menyimpan uang yang biasanya untuk Napza
• Aktivitas penganti: OR, hobby, klub, edukasi diri, dll
FRAMES - Empathy

• Pasien akan merasa dapat respon positif melalui


pendekatan yang hangat, memberi refleksi dan
pemahaman

• Hindari melabel, konfrontasi, menyalahkan,


kritik

• Perkuat relasi klinis dan pasien


FRAMES – Self Efficacy
• Membangun rasa percaya diri
• Keyakinan diri (motivator yg sangat kuat)
• Kontrol kesehatan diri
• Mengenali pencapaian yang lalu

• Menonjolkan pernyataan tentang self-efficacy


– We believe what we hear ourselves say
• “Bagaimana cara kamu untuk merubah penggunaan Napza anda?
• “Apa yang merupakan hal-hal baik dari mengurangi pemakaian?”
• “Apa hal yang baik dari mengurangi?”
• “Seberapa yakinnya anda dapat merubah penggunaan napza
anda?”
Wawancara Motivasional

5 Prinsip Wawancara Motivasi:


• Ekspresikan Empati
• Mengurangi ambivalen dan membangun diskrepansi
• Memfasilitasi pernyataan motivasi diri
• Menghindari atau menghadapi resistensi
• Menggunakan keterampilan konseling untuk
membicarakan tentang perubahan (open-ended
question, affirmation, reflective listening,
summarizing)
10 langkah Intervensi Singkat dihubungkan
dengan ASSIST
1. Menanyakan pasien apakah mereka tertarik u/ melihat skor
kuesioner mereka.
2. Memberikan umpan balik individual kepada pasien dengan
menggunakan Kartu Umpan Balik.
3. Memberikan saran tentang bagaimana mengurangi risiko
terkait dengan penggunaan napza.
4. Memampukan pasien u/ mengemban tanggung jawab
utama u/ pilihan2 mereka.
5. Menanyakan pasien seberapa peduli/khawatir mereka
tentang skor mereka.
6. Menimbang hal2 yang baik dari menggunakan napza
terhadap..
10-Langkah (lanjutan)
7. Hal2 yang kurang baik dari menggunakan napza.
8. Menyimpulkan dan merefleksikan pada
pernyataan2 pasien tentang penggunaan napza-
nya dengan penekanan pada ‘hal2 yang kurang
baik’.
9. Menanyakan pasien seberapa peduli/khawatir
mereka dengan ‘hal2 yang kurang baik’ tersebut.
10.Memberikan pasien materi2 bawa-pulang u/
memperkuat IS.
LANGKAH 1 Menanyakan pasien apakah mereka
tertarik u/ melihat skor kuesioner mereka

• Cara yang bagus u/ memulai IS a/ dengan menanyakan:


– “Apakah Anda tertarik u/ melihat skor kuesioner yang baru
saja Anda selesaikan?”
• Menanyakan dengan cara demikian memberi pasien
pilihan bagaimana selanjutnya dan mengurangi resistensi
saat itu juga.
• Respons yang bersifat menyetujui dari pasien memberi
petugas kesehatan izin u/ memberikan umpan balik yang
relevan secara individual dan info kepada pasien tentang
skornya beserta risiko terkait.
LANGKAH 2 Memberikan umpan balik individual kepada
pasien dengan menggunakan kartu umpan balik ASSIST

• Kartu umpan balik ASSIST harus dipegang sehingga


dapat dilihat dengan mudah o/ pasien.
• Dua bagian umpan balik:
I. Skor dan tingkat risiko terkait masing2 zat
II. Menyampaikan risiko terkait masing2 zat, berfokus
pada zat (at zat2) dengan skor tertinggi
Name__________________________ Test Date __________________

Demonstration eg.
Specific Substance Involvement Scores
15/03/2010
(H1)
HO8

Substance Score Risk Level


0-3 Low
a. Tobacco products
21
4-26 Moderate
27+ High
0-10 Low
b. Alcoholic Beverages 11-26 Moderate
8 27+ High
0-3 Low
c. Cannabis 4-26 Moderate
6 27+ High
0-3 Low
d. Cocaine 0 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
e. Amphetamine type stimulants 14 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
f. Inhalants 0 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
g. Sedatives or Sleeping Pills 0 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
h. Hallucinogens 3 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
i. Opioids 0 4-26 Moderate
27+ High
0-3 Low
j. Other - specify 0 4-26 Moderate
27+ High
University of Adelaide C 2009 11
Umpan balik (feedback)

• Buka kartu Laporan Umpan balik mulai dari


jenis Napza dengan skor tertinggi (setelah
rokok/tembakau).
• Anda dapat mengatakan “Karena anda berada
pada risiko sedang untuk penggunaan zat,
maka hal-hal yang berkaitan dengan pola
penggunaan Napza adalah….” (bacakan risiko
yang ada mulai dari yang paling ringan sampai
berat)
Demonstration eg. cond.

e. Your risk of experiencing these harms is:……. Low  Moderate  High 



amphetamine (tick one)
type stimulants Regular use of amphetamine type stimulants is
associated with:
Difficulty sleeping, loss of appetite and weight loss, dehydration
jaw clenching, headaches, muscle pain
Mood swings –anxiety, depression, agitation, mania, panic, paranoia
Tremors, irregular heartbeat, shortness of breath
Aggressive and violent behaviour
Psychosis after repeated use of high doses
Permanent damage to brain cells
Liver damage, brain haemorrhage, sudden death (ecstasy) in rare situations
Umpan balik – Kartu Risiko Injeksi

• Pada pasien yang selama 3 bulan terakhir


menggunakan Napza dengan cara injeksi, berikan
umpan balik dan nasihat/informasi mengenai:
Overdose, Dependence & psychosis, Infection & BBVs,
Harm minimisation strategies

• Bicarakan tentang kartu ini dengan pasien & di


akhir sesi, pasien membawa pulang kartu tsb.
LANGKAH 3 Memberikan saran tentang bagaimana
mengurangi risiko terkait dengan penggunaan napza

• Pasien mungkin tak menyadari relasi a penggunaan


napza mereka dan masalah2 yang ada at yang potensial.
• Pemberian saran pada dasarnya menciptakan tautan a
pengurangan penggunaan napza dan pengurangan
dampak buruk dengan cara mengatakan kepada pasien..
– “Cara terbaik Anda dapat mengurangi risiko dari hal2 ini
terjadi pada Anda a/ dengan mengurangi at menghentikan
penggunaan.”
• Saran harus disampaikan dengan cara yang tak
menghakimi at subjektif yang mengandung pendapat si
petugas kesehatan.
Advis
• Advis bukan dengan mengatakan “Anda harus
melakukan sesuatu tentang penggunaan Napza
anda…” atau “Saya peduli dengan penggunaan
kanabis anda.”
• Cara sederhana dengan mengatakan: “Cara terbaik
bagi kamu untuk mengurangi risiko dampak buruk
terjadi adalah dengan mengurangi atau
menghentikan penggunaan Napza.”
LANGKAH 4 Memampukan pasien u/ mengemban
tanggung jawab utama u/ pilihan2 mereka

• Ingat: pasien bertanggung jawab u/ keputusan


mereka sendiri terkait penggunaan zat  harus
disampaikan berulang
• Katakan: “Apa yang Anda lakukan dengan
informasi terkait penggunaan napza Anda ini
bergantung pada diri Anda… saya hanya memberi
tahu Anda berbagai dampak buruk yang
berhubungan dengan pola penggunaan napza
Anda saat ini.”
LANGKAH 5 Menanyakan pasien seberapa
peduli/khawatir mereka tentang skor mereka
• Berupa pertanyaan terbuka u/ membuat pasien
berpikir tentang penggunaan napzanya dan mulai
menyatakan kepedulian/kekhawatiran yang
mungkin mereka miliki tentang penggunaan
mereka.
• Perkataan tentang kepedulian/kekhawatiran
dalam konteks memberikan dukungan membawa
pada perubahan dalam keyakinan dan perilaku
• Kembali ke halaman depan dan katakan:
“Seberapa peduli/khawatir Anda dengan skor
Napza Anda?”
LANGKAH 6 DAN 7 Menimbang hal2 yang baik dari
menggunakan napza terhadap hal2 yang kurang baik dari
menggunakan napza

• Ciptakan diskrepansi atau konflik kognitif dalam diri


pasien dengan mengajak pasien u/ memikirkan dan
menyatakan ‘hal2 yang baik’ dan ‘hal2 yang kurang
baik’ tentang penggunaan napzanya
• Tanyakan aspek positif dan negatif dari penggunaan
napza dengan menggunakan dua pertanyaan terbuka:
– “Apa hal2 baik bagi dari penggunaan (zat).. bagi Anda?”
– “Apa hal2 yang kurang baik dari penggunaan (zat) bagi
Anda?”
LANGKAH 6 dan 7 (lanjutan)
• Bila pasien kesulitan menyatakan ‘hal2 yang kurang
baik’, bantu dengan jawaban yang diberikan pasien
ketika menyampaikan kuesioner ASSIST, khususnya P4,
at dengan pertanyaan terbuka berkisar pada area:
– Kesehatan – fisik dan jiwa,
– Sosial – relasi dengan rekan, keluarga, teman, kolega,
– Hukum – kecelakaan, kontak dengan penegak hukum,
mengendarai di bawah pengaruh napza,
– Keuangan – pengaruh pada anggaran pribadi,
– Pekerjaan – kesulitan dengan pekerjaan, studi, menjaga
rumah dan keluarga, dan
– Kerohanian – perasaan berharga, bersalah, utuh.
Hal-hal Baik vs hal-hal Kurang Baik
tentang Penggunaan Napza
• Tanyakan tentang aspek-aspek positif
penggunaan Napza, misalnya dengan
mengatakan: “Apa hal-hal yang anda sukai
tentang menggunakan Napza…?”
• Setelah pasien selesai berbicara tentang hal-
hal baik, tanyakan tentang aspek-aspek yang
kurang positif dari penggunaan Napza, misal
dengan mengatakan: “Apa hal-hal kurang baik
tentang menggunakan Napza bagi anda…?”
LANGKAH 8 Menyimpulkan dan merefleksikan pada
pernyataan2 pasien tentang penggunaan napzanya dengan
penekanan pada ‘hal2 yang kurang baik’
• Bermanfaat u/ mengenali pengalaman pasien dan
menyiapkannya u/ move on dan menyoroti konflik2
kognitif pasien dan menekankan aspek2 yang kurang
baik dari penggunaan napzanya
– “Jadi Anda suka meminum minuman beralkohol karena
minuman semacam itu membuat Anda menjadi relaks dan
beberapa gelas pertama membuat Anda merasa senang
dan percaya diri saat di luar.. Tapi Anda tidak suka dengan
kesulitan u/ berhenti minum setelah memulainya dan
dengan Anda biasanya terlibat pertengkaran ketika Anda
minum yang seringkali berakhir pada perkataan at
tindakan yang Anda sesali keesokan harinya, termasuk
berakhir di rumah sakit minggu lalu karena Anda terluka
dalam suatu perkelahian..”
LANGKAH 8 (lanjutan)
• Contoh kalimat:
“Jadi di satu sisi kamu menikmati menggunakan
ekstasi dengan teman-teman dan hal tersebut
membuat kamu percaya diri dan senang… tapi di
sisi lain, kamu menghabiskan lebih banyak uang dan
itu menjadi perhatian kamu. Kamu juga
memperhatikan bahwa kamu menjadi marah dan
iritabel setelah menggunakan dan perasaan
tersebut menjadi lebih intens dibanding saat
pertama menggunakan ekstasi.”
LANGKAH 9 Menanyakan pasien seberapa
peduli/khawatir mereka dengan ‘hal2 yang kurang
baik’ tersebut
• Berfungsi u/ memperkuat ide u/ berubah
dalam diri pasien dan memberikan suatu
landasan bagi petugas kesehatan u/
memberikan IS lebih jauh bila tersedia waktu.
– “Apakah hal2 yang kurang bait tersebut membuat
Anda khawatir? Kok bisa?”
LANGKAH 10 Memberikan pasien
materi2 bawa-pulang u/ memperkuat IS
Hal-hal yang dapat dibawa pulang yaitu:
• kartu laporan umpan balik pasien
• Pamflet info umum tentang zat2 yang digunakan
o/ pasien (didapat dari dinas terkait di kota Anda)
• stategi2 bantu-diri u/ mengurangi atau
menghentikan penggunaan Napza (self-help
guide booklet)
• kartu risiko menyuntik (bila relevan) dan
termasuk informasi tentang menyuntik yang
aman untuk mencegah HIV.
Umpan balik – Kartu Risiko Injeksi

• Pada pasien yang selama 3 bulan terakhir


menggunakan Napza dengan cara injeksi, berikan
umpan balik dan nasihat/informasi mengenai:
Overdose, Dependence & psychosis, Infection & BBVs,
Harm minimisation strategies

• Bicarakan tentang kartu ini dengan pasien & di


akhir sesi, pasien membawa pulang kartu tsb.
Mengenali Resistensi
• Resistensi pasien dapat dikenali saat mereka mendebat,
menginterupsi, gagal membuat hubungan (antara
masalah dan penggunaan), tidak peduli dengan berbagai
masalah, gagal untuk terlibat.
• Prinsip dasar dalam mengatasi resistensi adalah:
- Hindari argumentasi
- Tidak bersikap menghakimi dan tetap
menghargai klien
- Mendorong klien untuk tetap mengemukakan
pendapatnya dan bertahan dalam proses
perubahan
Mengurangi Resistensi
• Rolling with resistance
• Shifting the focus
• Reframing
• Emphasizing personal choice and control
• Stopping providing solutions
Jika pasien memutuskan untuk tidak
membuat keputusan saat ini
• Menerima keputusan pasien.
• Empati dengan kesulitan pasien dalam merasa
ambivalensi.
• Tanyakan pada pasien jika dia memiliki sebuah rencana
untuk mengatur berbagai konsekuensi dari tidak
membuat sebuah keputusan.
• Tanyakan apakah ada hal yang perlu mereka butuhkan
untuk membuat keputusan, seperti lebih banyak waktu,
lebih banyak informasi, atau lebih banyak dukungan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai