Anda di halaman 1dari 14

Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

PERENCANAAN PENGANGGARAN DAERAH

Ibrahim
Maksi UNS

ABSTRAK

Perencanaan dan penganggaran antara lain mengacu kepada Undang-undang


Nomor 25 tahun 2004 tentang system pembangunan nasional, yang
mengatur tahapan perencanaan dan Undang-Undang No 32 tahun 2004
tentang pemerintah daerah. tujuan perencanaan penganggaran adalah untuk
membantu pemerintah mencapai tujuan, membantu menciptakan efisiensi
dalam menyediakan barang dan jasa publik, memungkinkan pemerintah untuk
memenuhi prioritas belanja, dan meningkatkan transparansi dan
pertanggungjawaban pemerintah kepada DPRD/DPR dan masyarakat luas. Alur
perencanaan dan penganggaran daerah kepada UU No. 25 tahun 2004 tentang
system perencanaan pembangunan nasional yang mengatur alur perencanaan
dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang mengatur
kembali system perencanaan pembangunan daerah yang telah ditetapkan
dalam Undang-undang No. 25 tahun 2004.

Kata Kunci: perencanaan, penganggaran

PENDAHULUAN yang terintegrasi, karena output


dari perencanaan adalah
Perencanaan dan penganggaran. Perencanaan dan
penganggaran merupakan penganggaran mengacu kepada
merupakan proses yang paling Undang-undang dan peraturan
krusial dalam penyelenggaraan yang berlaku antara lain UU No. 25
pemerintahan. Hal ini erat kaitanya tahun 2004 tentang system
dengan tujuan pemerintah untuk pembangunan nasional, yang
mensejahterakan masyarakat mengatur tahapan perencanaan
secara umum. Perencanaan dan dan Undang-Undang No 32 tahun
penganggaran merupakan proses 2004 tentang pemerintah daerah,

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 98


Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

yang mengatur kembali system cenderung tidak fokus serta


perencanaan pembangunan daerah cenderung bersifat reaktif yang
yang telah ditetapkan dalam pada akhirnya bermuara pada
Undang-undang No. 25 tahun 2004, inefisiensi dan inefektifitas.
dan juga mengatur proses
penganggaranya. PENGERTIAN PERENCANAAN
PENGANGGARAN
Perencanaan dan
penganggaran merupakan kegiatan Istilah perencanaan penganggaran
tahunan, dimana pemerintah mungkin dapat definisikan secara
daerah menyusun rencana kerja. terpisah, perencanaan dapat
Prinsip utama dalam kegiatan diartikan sebagai suatu proses
perencanaan dan penganggaran untuk menentukan tindakan masa
adalah menyusun dan depan yang tepat, melalui urutan
menganggarkan prioritas kegiatan pilihan, dengan memperhitungkan
yang disepakati dengan tidak sumber daya yang tersedia.
melebihi kapasitas fiscal daerah Sedangkan penganggaran dapat
yang bersangkutan. Oleh karena itu diartikan sebagai suatu proses
prioritas pembangunan dari proses untuk menyusun sebuah anggaran
perencanaan kedalam proses dan anggaran (APBD) dapat
penganggaran adalah suatu diartikan sebagai rencana
kelanjutan. Oleh karena itu keuangan tahunan pemerintahan
perencanaan dan penganggaran daerah yang dibahas dan disetujui
dalam proses pembangunan bersama oleh pemerintah daerah
menrupakan kegiatan penting dan DPRD, dan ditetapkan dengan
dalam mata rantai guna peraturan daerah.
mewujudkan pembangunan yang Oleh karena itu perencanaan
berkelanjutan. penganggaran merupakan rangkaian
Secara normatif, perencanaan kegiatan dalam satu kesatuan.
dan penganggaran harus terpadu, Aktivitas perencanaan dan
konsisten dan sinkron satu sama penganggaran dapat dikatakan
lain. Hal ini sedemikian karena sebagai tahapan paling krusial dan
penganggaran adalah media untuk kompleks dibandingkan dengan
mewujudkan target-target kinerja aktivitas lainnya di dalam konteks
yang direncanakan. Tanpa pengelolaan keuangan daerah. Hal
perencanaan, pemerintah daerah ini bisa kita lihat dari beberapa

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 99


Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

alasan sebagai berikut : disebut RPJPD (Rencana


a. Perencanaan (termasuk Pembangunan Jangka Panjang
penganggaran) merupakan tahap Daerah), jangka menengah (5
awal dari serangkaian aktivitas tahun) yang disebut RPJMD
(siklus) pengelolaan keuangan (Rencana Pembangunan Jangka
daerah, sehingga apabila Menengah Daerah), dan jangka
perencanaan yang dibuat tidak pendek (satu tahun) yang
baik, misalnya program/kegiatan disebut RKPD (Rencana Kerja
yang direncanakan tidak tepat Pembangunan Daerah).
sasaran, maka kita tidak dapat d. Penyusunan APBD harus dibahas
mengharapkan suatu keluaran bersama oleh pemerintah
ataupun hasil yang baik/tepat daerah dengan DPRD dan
sasaran. setelah disetujui bersama
b. Perencanaan melibatkan aspirasi kemudian harus dievaluasi
semua pihak pemangku oleh pemerintah yang lebih
kepentingan pembangunan tinggi (pemerintah
(stakeholders) baik masyarakat, propinsi/pemerintah pusat c.q.
pemerintah daerah itu sendiri Menteri Dalam Negeri).
dan pemerintah yang lebih tinggi e. Anggaran mempunyai fungsi
(propinsi dan pusat) yang otorisasi, perencanaan,
dilakukan melalui forum pengawasan, alokasi, distribusi,
musyawarah perencanaan dan stabilisasi.
pembangunan (musrenbang)
mulai dari tingkat TUJUAN PERENCANAAN
kelurahan/desa, dilanjutkan PENGANGGARAN
ditingkat kecamatan, tingkat
kabupaten/kota, sampai di Perencanaan penganggaran
tingkat propinsi dan nasional bertujuan untuk menentukan
untuk menyerasikan antara tingkat kebutuhan masyarakat
perencanaan pemerintah seperti listrik, air bersih, kualitas
kabupaten/kota/propinsi dan kesehatan, pendidikan dan lain-lain,
pemerintah pusat (perencanaan agar terjamin secara layak. Tingkat
nasional). kesejahteraan masyarakat
c. Perencanaan Daerah disusun dipengaruhi oleh keputusan yang
dalam spektrum jangka dibuat pemerintah melalui anggran
panjang (20 tahun) yang yang dibuat.

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 100
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

Dalam sebuah negara demokrasi,  Waktu yang dibutuhkan untuk


pemerintah mewakili kepentingan mencapai tujuan atau target
rakyat, uang yang dimiliki oleh  Faktor lain yang mmpengaruhi
pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran seperti : munculnya
anggaran menunjukan rencana peraturan pemerintah yang baru,
pemerintah untuk membelanjakan fluktuasi pasar, perubahan sosial
uang rakyat. Anggaran merupakan politik, bencana alam dan lain-
blue print keberadaan sebuah negra lain.
dan merupakan arahan di masa
yang akan datang.

Kemudian dalam proses


ALUR PERENCANAAN DAN
perencanaan penganggaran
PENGANGGARAN
mempunyai 4 tujuan yaitu :
 Membantu pemerintah mencapai Perencanaan dan penganggaran
tujuan dan meningkatkan daerah diatur dalam UU No. 32
koordinasi antar bagian dalam Tahun 2004 tentang pemerintah
lingkungan pemerintah daerah dimana kewenangan dan
 Membantu menciptakan efisiensi tanggung jawab teleh diberikan
dan keadilan dalam menyediakan kepada pemerintah daerah secara riil
barang dan jasa publik melalui diwujudkan dengan pengaturan,
proses pemrioritasan pembagian, dan pemnafaatan
 Memungkinkan pemerintah untuk sumber daya nasional, serta
memenuhi prioritas belanja perimbangan keuangan pusat dan
 Meningkatkan transparansi dan daerah yang berbasis prinsip
pertanggungjawaban pemerintah demokrasi, peran serta masyarakat,
kepada DPRD/DPR dan pemerataan dan keadilan, serta
masyarakat luas. potensi dan keanekaragaman
Sedangkan faktor-faktor dominan daerah. Alur perencanaan dan
yang terdapat dalam proses penganggaran menurut UU No. 32
penganggaran adalah: tahun 2004 (Bastian, Indra ; 2009),
 Tujuan dan target yang hendak dapat digambarkan sebagai berikut :
dicapai
 Ketersediaan sumber daya
(faktor produksi yang dimiliki
pemnerintah)

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 101
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

Gambar Alur Perencanaan Penganggaran Daerah (UU No.32/2004)

Perencanaan Penganggaran

RP JP RP JM RKP APBD
Nasional Pedoman
Nasional dijabarkan

Diacu diestuji
20 Thn diperhatikan 1 thn DPRD
KDH
Menetapkan
RP JP RP JM dijabarkan
RKP RAPBD Prioritas
Daerah Daerah Daerah & Plafon

Pedoman 5 Tahun
KDH Dasar
Mengajukan Penyusunan
5 tahun Renstra Pedoman
Renja
SKPD SKPD RKA SKPD

1 tahun Disampaikan
PPKD

Berdasarkan gambar tersebut merupakan penjabaran visi,


diatas, dokumen perencanaan missi dan program kepala
pembangunan yang disusun oleh daerah yang penyusunanya
pmerintah daerah dapat diuraikan berpedoman kepada RPJP
sebagai berikut : Daerah dan memperhatikan
 Daerah RPJM Nasional, memuat
o RPJP Daerah, merupakan kebijakan keuangan daerah,
perencanaan untuk jangka strategi pembangunan
waktu 20 tahun, memuat daerah, kebijakan umum dan
vissi, missi dan arah program SKPD.
pembangunan daerah yang o RKPD, adalah dokumen
mengacu pada RPJP Nasional perencanaan daerah untuk
o RPJM Daerah, disusun untuk periode 1 tahun. RKPD
jangka waktu 5 tahun, yang merupakan penjabaran dari

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 102
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

RPJM daerah dan mengacu pemerintah daerah maupun


pada RKP, memuat rancangan yang ditempuh dengan
kerangka ekonomi daerah, mendorong partisipasi
prioritas pembangunan masyarakat.
daerah, rencana kerja, dan o RKA SKPD, dokumen
pendanaanya. perencanaan dan
o APBD, rencana keuangan penganggaran yang berisi
tahunan pemerintah daerah program dan kegiatan SKPD
yang ditetapkan dengan serta anggaran yang
peraturan daerah. APBD diperlukan untuk
merupakan dasar pengelolaan melaksanakanya.
keuangan daerah dalam masa o Rancangan APBD (RAPBD),
1 tahun anggaran terhitung yaitu dokumen yang disusun
mulai 1 Januari sd tanggal 31 dari RKA SKPD yang telah
Desember. ditelaah oleh TAPD dan
 SKPD disetujui sebagai pendukung
o Rensntra SKPD, dokumen dalam susunan rancangan
perencanaan SKPD untuk peraturan daerah tentang
periode 5 tahun, rensntra APBD.
memuat visi, missi, tujuan, Alur perencanaan penganggaran
strategi, kebijakan, program, daerah menurut UU No. 25 tahun
dan kegiatan pembangunan 2005 tentang system perencanaan
yang disusun sesuai dengan pembangunan nasional mempunyai
tugas dan fungsi SKPD serta tujuan yang sangat luas yaitu :
berpedoman pada RPJM 1. Mendukung koordinasi antar
Daerah. prilaku pembangunan
o Renja SKPD, dokumen 2. Menjamin terciptanya integrasi,
perencanaan SKPD untuk sinkronisasi, dan sinergi yang baik
periode 1 tahun. Rencanaan antar daerah, antar ruang, antar
SKPD disusun dengan waktu, antar fungsi pemerintah,
berpedoman pada renstra maupun antar pusat dan daerah.
SKPD dan mengacu kepada 3. Menjamin keterkaitan dan
RKP, memuat kebijakan, knsistensi antar perrencanaan,
program, dan kegiatan penganggaran, pelaksanaan dan
pembangunan baik yang pengawasan.
dilaksanakan langsung oleh 4. Mengoptimalkan partisipasi

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 103
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

masyarakat Pemerintah Jangka Panjang (RPJP),


5. Menjamin tercapainya Rencana Pemerintah Jangka
penggunaan sumber daaya yang Menengah (RPJM), Renstra SKPD,
efisien dan efektif yang RKPD, dan Renja SKPD diatur. Alur
berkeadilan dan berkelanjutan. perencanaan pengaggaran daerah
Oleh karena itu dalam UU No. 25 menurut UU No. 25 Tahun 2005
tahun 2005, bahwa tahapan (Bastian, Indra ; 2009), dapat
perencanaan dimulai dari Rencana digambarkan sebagai berikut :

Gambar Alur Perencanaan Penganggaran Dearah (UU No 25/2004)

RKPD SKPD KUA & PPAS

Membuat

Acuan RKA SKPD Acuan

Musrembang RKA-SKPD PANITIA ANGGARAN


Kab/Kota Yang disetujui EKSKUTIF

RAPBD

Hearing antara
DPRD dan SKPD

Forum Paripurna
DPRD

APBD

Berdasarkan gambar tersebut, maka  RKPD membuat rancangan


dapat dijelaskan sebagai berikut : kerangka ekonomi daerah,

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 104
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

prioritas pembangunan daerah,  Selanjutnya KUA, prioritas, serta


rencana kerja dan pendanaanya. palafon anggaran sementara yang
 Kepala daerah berdasarkan RKPD, dibahas dan disepakati bersama
merancang KUA. Penyusunan KUA kepala daerah dan DPRD
berpedoman pada pedoman dituangkan dalam nota
penyusunan APBD yang kesepakatan yang ditanda tangani
ditetapkan PP No. 58 tahun 2005. bersama kepala daerah dan
 Kepala daerah menyampaikan pimpinan DPRD.
KUA tahun anggaran berikutnya  Kemudian berdasarkan nota
sebagai landasaran penyusuna kepakatan tersebut kepala daerah
RAPBD selambat-lambatnya menerbitkan pedoman
pertengahan juni tahun anggaran penyusunan RKA SKPD sebagai
berjalan. pedoman kepala SKPD menyusun
 Kemudian rancangan KUA telah RKA SKPD.
dibahas kepala dearah bersama
DPRD dalam pembicaraan PENYUSUNAN RKA
pendahuluan RAPBD selanjutnya 1. RKA SKPD
disepakati menjadi KUA. a. Fungsi RKA SKPD
 Berdasarkan KUA yang disepakati, RKA-SKPD digunakan untuk
pemerintah daerah dan DPRD menampung anggaran
membahas rancangan priotitas pendapatan, anggaran
dan plafon anggaran sementara belanja tidak langsung SKPD
yang disampaikan oleh kepala (gaji pokok dan tunjangan
daerah. pegawai, tambahan
 Pembahasan ini paling lambat penghasilan, dan anggaran
minggu kedua bulan Juli tahun belanja langsung menurut
anggaran sebelumnya, dengan program dan kegiatan SKPD.
langkah-langka sebagai berikut : Pada prinsipnya, penyusunan
a. Menentukan skala prioritas anggaran di dalam RKA
dalam urusan wajib dan urusan SKPD harus sesuai dengan
pilihan tupoksi (tugas pokok dan
b. Menentukan urutan program fungsi) dari masing-masing
dalam masing-masingurusan SKPD.
c. Menyusun plafon anggaran b. Pendekatan RKA SKPD
sementara untuk masing-  Pendekatan kinerja
masing program (prestasi kerja), dilakukan

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 105
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

dengan memperhatikan merupakan implikasi


keterkaitan antara kebutuhan dana untuk
pendanaan (input) dengan pelaksanaan program
keluaran (output) dan dan kegiatan tersebut
hasil (outcome) yang pada tahun berikutnya.
diharapkan dari kegiatan
dan program termasuk c. Pedoman Penyusunan RKA
efisiensi dalam pencapaian SKPD
keluaran dan hasil tersebut. Penyusunan RKA SKPD
Penyusunan anggaran berpedoman kepada surat
kinerja tersebut dilakukan edaran kepala daerah
berdasarkan capaian mengenai pendoman
kinerja, indikator kinerja, penyusunan RKA SKPD yang
analisis standar belanja, dilampiri dengan:
standar satuan harga, dan 1. Prioritas pembangunan
standar pelayanan daerah dan
minimal. program/kegiatan yang
 Pendekatan penganggaran terkait.
terpadu, dilakukan dengan 2. Alokasi plafon anggaran
mengintegrasikan seluruh sementara untuk setiap
proses perencanaan dan program/kegiatan SKPD
penganggaran di 3. Batas waktu penyampaian
lingkungan SKPD untuk RKA-SKPD kepada PPKD
menghasilkan dokumen 4. Dokumen sebagai
RKA. lampiran surat edaran
 Pendekatan KPJM, meliputi KUA, PPAS,
dilaksanakan dengan analisis standar belanja
menyusun prakiraan maju dan standar satuan harga.
yang berisi perkiraan
kebutuhan anggaran Surat edaran kepala daerah
untuk program dan mengenai pedoman
kegiatan yang penyusunan RKA-SKPD
direncanakan dalam tersebut sudah harus
tahun anggaran berikutnya diterbitkan paling lambat
dari tahun anggaran yang awal bulan Agustus tahun
direncanakan dan anggaran berjalan. RKA-SKPD

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 106
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

yang telah disusun oleh SKPD dilakukan dengan


kemudian disampaikan langkah- langkah sebagai
kepada PPKD untuk dibahas berikut :
lebih lanjut oleh Tim Anggaran  Mengisi RKA SKPD 1
Pemerintah Daerah (TAPD). (bagi SKPD yang
Pembahasan RKA SKPD memiliki tugas dan
oleh TAPD pada dasarnya kewenangan memungut
bertujuan untuk menelaah pendapatan asli
hal-hal sebagai berikut : daerah).
o Kesesuaian RKA-SKPD  Mengisi RKA SKPD 2.1.
dengan KUA, PPAS,  Mengisi RKA SKPD 2.2.1.
prakiraan maju pada RKA-  Mengisi RKA SKPD 2.2.
SKPD tahun berjalan yang berdasarkan RKA 2.2.1
disetujui tahun lalu, dan  Menggabungkan/meringka
dokumen perencanaan skan anggaran yang
lainnya. dituangkan di dalam RKA
o Kesesuaian rencana 1, RKA 2.1., dan RKA 2.2.
anggaran dengan standar ke dalam RKA SKPD.
analisis belanja, dan
standar satuan harga. 2. RKA PPKD
o Kelengkapan instrumen a. Fungsi RKA PPKD
pengukuran kinerja yang SKPKD (Satuan Kerja
meliputi capaian kinerja, Pengelola Keuangan Daerah)
indikator kinerja, kelompok menyusunan dua jenis RKA
sasaran kegiatan, dan yaitu RKA SKPD dan RKA
standar pelayanan PPKD selaku BUD. Hal
minimal. tersebut dikarenakan Kepala
o Proyeksi prakiraan maju SKPKD memiliki dua
untuk tahun anggaran kewenangan, yaitu sebagai
berikutnya. Kepala SKPKD dalam
o Sinkronisasi program dan kapasitas sebagai Kepala
kegiatan antar RKA-SKPD SKPD, dan sebagai PPKD yang
d. Langkah-langkah Penyusunan sekaligus sebagai BUD.
RKA SKPD Sebagai fungsi SKPKD
Penyusunan anggaran ke dilaksanakan oleh Badan
dalam RKA SKPD Pengelola Keuangan dan Aset

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 107
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

Daerah (BPKAD), maka 4. RKA - PPKD 3.1 memuat


BPKAD akan menyusun dua rincian Penerimaan
set RKA yaitu RKA-BPKAD Pembiayaan Daerah
sebagai SKPD dan RKA PPKD 5. RKA - PPKD 3.2 memuat
sebagai BUD. rincian Pengeluaran
RKA-PPKD digunakan untuk Pembiayaan Daerah
memuat anggaran sebagai c. Langkah-langkah Penyusunan
berikut: PPKD
 Anggaran pendapatan dana Penyusunan anggaran
perimbangan dan hibah; PPKD ke dalam RKA PPKD
 Anggaran belanja tidak dilakukan dengan langkah-
langsung terdiri dari langkah berikut:
belanja bunga, belanja o Mengisi RKA PPKD 1
subsidi, belanja hibah, o Mengisi RKA PPKD 2.1
belanja bantuan sosial, o Mengisi RKA PPKD 3.1
belanja bagi hasil, belanja o Mengisi RKA PPKD 3.2
bantuan keuangan dan o Menggabungkan/meringk
belanja tidak terduga; dan askan keempat jenis RKA
 Anggaran penerimaan di atas ke dalam RKA
pembiayaan dan PPKD.
pengeluaran pembiayaan. 3. Penyusunan RAPBD
a. Pembahasan
b. Pendekatan RKA PPKD Kepala SKPD dan PPKD
Penyusunan anggaran PPKD membahas RKA-nya masing-
dituangkan ke dalam satu set masing bersama TAPD.
RKA-PPKD yang terdiri dari: Pembahasan oleh TAPD
1. RKA–PPKD memuat dilakukan untuk menelaah
ringkasan Anggaran hal-hal sebagai berikut :
Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan PPKD.  Kesesuaian RKA dengan
2. RKA - PPKD 1 memuat KUA, PPAS, prakiraan
rincian Anggaran maju pada RKA-SKPD
Pendapatan PPKD tahun berjalan yang
3. RKA-PPKD 2.1 memuat disetujui tahun lalu, dan
rincian Anggaran Belanja dokumen perencanaan
Tidak Langsung PPKD lainnya

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 108
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

 Kesesuaian rencana lampiran yang terdiri dari:


anggaran dengan standar
analisis belanja, standar 1. Ringkasan APBD;
satuan harga 2. Ringkasan APBD menurut
 Kelengkapan instrumen urusan pemerintahan
pengukuran kinerja yang daerah dan organisasi
meliputi capaian kinerja, 3. Rincian APBD menurut
indikator kinerja, kelompok urusan pemerintahan
sasaran kegiatan, dan daerah, organisasi,
standar pelayanan pendapatan, belanja dan
minimal; pembiayaan
 Proyeksi prakiraan maju 4. Rekapitulasi belanja
untuk tahun anggaran menurut urusan
berikutnya pemerintahan daerah,
 Sinkronisasi program dan organisasi, program dan
kegiatan antar RKA-SKPD. kegiatan
5. Rekapitulasi belanja
Dalam hal hasil pembahasan daerah untuk keselarasan
RKA-SKPD dan RKA PPKD dan keterpaduan urusan
terdapat ketidaksesuaian dengan pemerintahan daerah dan
kriteria-kriteria pembahasan fungsi dalam kerangka
seperti diuraikan di atas, kepala pengelolaan keuangan
SKPD dan PPKD melakukan negara
penyempurnaan. RKA-SKPD yang 6. Daftar jumlah pegawai
telah disempurnakan oleh per golongan dan per
kepala SKPD disampaikan kepada jabatan
PPKD sebagai bahan 7. Daftar piutang daerah
penyusunan rancangan 8. Daftar penyertaan modal
peraturan daerah tentang (investasi) daerah
APBD dan Rancangan 9. Daftar perkiraan
Peraturan Kepala Daerah penambahan dan
tentang Penjabaran APBD. pengurangan aset tetap
b. Dokumen Kelengkapan RAPBD daerah
Rancangan Perda tentang 10. Daftar perkiraan
APBD sebagaimana dimaksud penambahan dan
di atas dilengkapi dengan pengurangan aset lain-

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 109
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

lain meningkatkan transparansi dan


11. Daftar kegiatan- pertanggungjawaban pemerintah
kegiatan tahun anggaran kepada DPRD/DPR dan masyarakat
sebelumnya yang belum luas.
diselesaikan dan Alur Perencanaan Penganggaran,
dianggarkan kembali merupakan serangkaian prosedur
dalam tahun anggaran ini dan langkah-langkah yang
12. Daftar dana cadangan dijalankan sebagai suatu proses
daerah untuk menyusun sebuah anggaran
13. Daftar Pinjaman (APBD) sebagai rencana keuangan
Daerah tahunan pemerintahan daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh
Adapun rancangan pemerintah daerah dan DPRD, dan
peraturan kepala daerah ditetapkan dengan peraturan
tentang penjabaran APBD daerah.
sebagaimana dimaksud di
atas dilengkapi dengan Saran
lampiran yaitu ringkasan
Agar tujuan pembangunan dan
penjabaran APBD menurut
peningkatan kesejahteraan
urusan pemerintahan
masyarakat tercapai maka
daerah, organisasi,
perencanaan penganggaran
program, kegiatan,
dilakukan secara tepat untuk
kelompok, jenis, obyek,
memenuhi kebutuhan masyarakat.
rincian obyek pendapatan,
Oleh karena itu pemerintah daerah
belanja dan pembiayaan
perlu menyiapkan sumber daya
manusia yang berkompeten untuk
SIMPULAN DAN SARAN
melaksanakan perencanaan
Kesimpulan
penganggaran daerah sehingga
Proses perencanaan penganggaran tujuan pengelolaan keuangan
secara umum bertujuan untuk daerah yang akuntabel akan
mencapai tujuan pemerintah, terwujud dalam rangka
menciptakan efisiensi dan keadilan meningkatkan kesejahteraan
dalam menyediakan barang dan masyarakat.
jasa publik, dan untuk memenuhi
prioritas belanja, serta

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 110
Perencanaan Penganggaran Daerah ISSN : 1412-6029X

DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 22 Tahun


1999 tentang Pemerintahan
Daerah.
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan
Manajemen Keuangan Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Andi. Yogyakarta. 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Mulyana, Budi, 2010. Modul
Perencaan dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Penganggaran Daerah, 2005 tentang Sistim
Jakarta : STAN Perencanaan Pembangunan
Nasional
Noerdiawan, Dedi, 2009. Akuntansi
Sektor Publik, Jakarta : Yowono, S., Indra, T.A., Hariyadi.
Salemba Empat (2005). Penganggaran Sektor
Publik. Bayu Media. Malang.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 15 No. 01, Juli 2014 111

Anda mungkin juga menyukai