Anda di halaman 1dari 17

Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.

E dkk)

Jurnal KBP
Volume 3- No. 1, Juli 2015

ANALISIS KONSISTENSI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN


PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2011-2015 DENGAN
PREDIKSI KERUGIAN UNTUK TAHUN 2016-2020

Oleh:
Anggun Anantha, SE
(nanta_zarate@yahoo.com)

Gina Havieza Elmizan, SE, ME


Dosen Tetap Prodi Akuntansi STIE “KBP” Padang
(gelmizan@gmail.com)

ABSTRACT

This study aims to determine the consistency of the Work Plan and Budget
Plan of the SKPD the Regional Disaster Management Agency in Tanah Datar on
Fiscal Year 2011-2015. Data collection techniques used in this study were
interviews and reviews of documents. In processing the collected data,
researchers used quantitative data processing technique and descriptive analysis
as sourced from the Work Plan document (working plan) and the Budget
Implementation Document (DPA) of BPBD in Tanah Datar. Based on the results
of the discussion, it can be concluded that the level of consistency of planning and
budgeting at Tanah Datar BPBD is still very low (inconsistent). To synchronize
between Renja and DPA documents, there should be a binding document that
does not occur in the preparation of budgets and budget activities proposing shift
from one activity to another, which in turn will lead to inconsistencies between the
two documents.

Keywords: Government Planning, Government Budgeting, Prediction

PENDAHULUAN Sjafrizal (2009), Perencanaan pada


dasarnya merupakan cara, teknik atau
Perencanaan adalah proses metode untuk mencapai tujuan yang
mendefinisikan tujuan organisasi, diinginkan secara tepat, terarah dan
membuat strategi untuk mencapai tujuan efisien sesuai dengan sumberdaya yang
itu, dan mengembangkan rencana tersedia. Di dalam perencanaan,
aktivitas kerja organisasi . Menurut Prof. terkandung rumusan mengenai tujuan-
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai,

129
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

pendayagunaan segenap sumber daya, salah satu aspek penting yang diatur
baik manusia maupun materiil (human dalam peraturan ini adalah adanya
and material resources) serta waktu keterkaitan antara kebijakan (policy),
(time). Sebagai fungsi utama, maka perencanaan (planning), dengan
seluruh kegiatan manajemen tidak akan penganggaran (budget) oleh Pemerintah
terlepas dari perencanaan. Keberhasilan Daerah agar sinkron dengan berbagai
aktivitas organisasi ditentukan oleh kebijakan pemerintah sehingga tidak
bagaimana perencanaan itu disusun. menimbulkan tumpang tindih
Sedangkan anggaran merupakan pelaksanaan program dan kegiatan oleh
pernyataan mengenai estimasi kinerja Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
yang hendak dicapai selama periode Daerah.
waktu tertentu yang dinyatakan dalam Hasil evaluasi yang dilakukan
ukuran finansial, sedangkan selama ini menunjukkan bahwa
penganggaran adalah proses atau metoda mengabaikan keterkaitan antar dokumen
untuk mempersiapkan suatu anggaran. perencanaan yang ada, menyebabkan
Dalam sektor publik, penganggaran tidak konsistennya pelaksanaan kegiatan
merupakan suatu proses politik. Berbeda dan penganggaran. Akibatnya, tidak
dengan sektor swasta yang anggarannya semua anggaran dalam program
merupakan bagian dari rahasia peningkatan pelayanan publik bisa
perusahaan yang tertutup untuk publik, diimplementasikan. Sebagai contoh,
namun sebaliknya pada sektor publik perencanaan dan penganggaran dalam
anggaran justru harus diinformasikan bidang pendidikan. Tidak semua dana
kepada publik untuk dikritik, yang sudah dianggarkan untuk
didiskusikan dan diberi masukan peningkatan proses belajar mengajar
(Mardiasmo, 2009). digunakan secara langsung untuk
Proses penganggaran dan peningkatan kegiatan tersebut di kelas.
perencanaan keuangan merupakan satu Bahkan dibeberapa daerah tertentu
entitas dalam siklus pembangunan. ditemukan bahwa dana tersebut
Konsep demikian telah dituangkan digunakan untuk keperluan-keperluan
dalam kerangka hukum Undang-Undang lain, seperti biaya kantor, perjalanan
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem dinas dan kesejahteraan pegawai (Nasri
Perencanaan Pembangunan Nasional Bachtiar, 2010).
dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Rencana Pembangunan Jangka
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Menengah Daerah (RPJMD) adalah
Keuangan Daerah. Penerapan Undang- dokumen perencanaan daerah untuk
undang Nomor 25 Tahun 2004 menuntut periode 5 (lima) tahunan, merupakan
setiap Pemerintah Daerah untuk siap penjabaran dari visi, misi dan program
melaksanakan perencanaan Kepala Daerah yang berpedoman
pembangunan dengan dukungan kepada Rencana Pembangunan Jangka
penganggaran secara efisien dan efektif. Panjang Daerah (RPJPD),
Dalam Penjelasan Umum Peraturan memperhatikan RPJM Nasional dan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 RPJMD Provinsi serta Rencana Strategis
dengan tegas mengemukakan bahwa (Restra) Satuan Kerja Perangkat Daerah

130
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

( SKPD ). Guna mengoperasionalkan dijaga karena perencanaan dan


program yang ada dalam RPJMD dan penganggaran di SKPD sangat
Rencana Strategis ( Renstra ), Satuan berkontribusi terhadap suksesnya
Kerja Perangkat Daerah harus menyusun perencanaan dan penganggaran di
Rencana Kerja ( Renja ) SKPD yang daerah. Namun pada kenyataannya
menindaklanjuti program RPJMD dan perencanaan dan penganggaran di
Rencana Strategis ke dalam program dan BPBD Kabupaten Tanah Datar tidak
kegiatan SKPD selama 1 ( satu ) tahun. konsisten, contoh dapat dilihat pada
Selanjutnya, Renja SKPD ini nantinya tabel 1.1 dibawah ini :
dapat digunakan untuk membantu
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tabel 1.1 Rencana dan
(RKA) setelah Kebijakan Umum Realiasasi Anggaran pada
Anggaran (KUA) dan Prioritas dan BPBD Kab. Tanah Datar
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2015
disepakati antara Kepala Daerah dan (dalam Rupiah)
DPRD setempat. PERENCANAAN ANGGARAN
TAHUN SELISIH
Proses perencanaan dan (RENJA) (DPA)
penganggaran menjadi penting karena
2015 6.238.684.340,- 3.197.833.900,- 3.040.850.440,-
keterbukaan informasi publik menuntut
pemerintah untuk melakukan
perencanaan yang matang agar lebih
efektif dan efisien dalam Dari contoh pada tabel diatas terlihat
mengalokasikan dana publik pada adanya Inkonsistensi antara perencanaan
program dan kegiatan pemerintah. dan penganggaran. Inkonsistensi ini
Dalam penganggarannya diperlukan menimbulkan kerugian yang
penghitungan proyeksi, baik satu tahun menyebabkan tujuan dari Pemerintah
kedepan maupun tahun-tahun berikutnya Daerah tidak tercapai.
dengan memperhitungkan biaya untuk
menyelesaikan suatu program atau Menyadari pentingnya
kegiatan. Dibutuhkan kemampuan untuk penanggulangan bencana dalam rangka
meminimalkan kerusakan yang timbul
menyeimbangkan kebutuhan dengan
sumber daya yang tersedia agar dapat akibat terjadinya bencana dan
mengurangi timbulnya berdasarkan permasalahan yang telah
ketidakkonsistenan antara kebijakan, diuraikan, maka perlu kiranya disiapkan
perencanaan dan penganggaran jangka dengan baik perencanaan dan
penganggarannya. Dalam rangka
menengah. Salah satu cara untuk
perwujudan perencanaan dan
menjaga kebijakan, perencanaan dan
penganggaran adalah dengan melakukan penganggaran yang baik ini maka semua
prakiraan belanja untuk 3-5 tahun dokumen perencanaan dan
kedepan untuk program-program penganggaran pada Badan
pemerintah yang menjadi prioritas. Penanggulangan Bencana Daerah
Perencanaan dan penganggaran pada (BPBD) ini harus dijaga konsistensinya.
Untuk itu perlu kiranya dilakukan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Datar sangat perlu penelitian tentang Analisis Konsistensi

131
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

Perencanaan dan Penganggaran pada mencapai sasaran tertentu dalam jangka


Badan Penanggulangan Bencana waktu tertentu.
Daerah Kabupaten Tanah Datar Undang-undang Nomor 25
tahun 2011-2015 dengan Prediksi tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Kerugian Untuk tahun 2016-2020. Pembangunan Nasional (SPPN)
menjabarkan tujuan dan fungsi pokok
perencanaan pembangunan nasional
sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA 1. Mendukung koordinasi antar
pelaku.
Teori Perencanaan Perencanaan pembangunan
Literatur ilmiah memberikan bertujuan dan berfungsi sebagai alat
pengertian tentang Perencanaan dalam koordinasi terhadap kegiatan
bentuk berbagai definisi. pembangunan yang dilakukan oleh
Tjokroamidjojo (1992) mendefinisikan dinas dan instansi guna dapat
perencanaan sebagai suatu cara mencapai sasaran pembangunan
bagaimana mencapai tujuan sebaik- sebagaimana ditetapkan dalam
baiknya (maximum output) dengan rencana.
sumber-sumber yang ada supaya lebih 2. Menjamin terciptanya integrasi,
efisien dan efektif. sinkronisasi, sinergi baik antar
M.L Jhingan (1984) mendefinsikan daerah, ruang, waktu, fungsi
perencanaan pembangunan merupakan pemerintah maupun antara pusat
pengendalian dan pengaturan dan daerah.
perekonomian dengan sengaja oleh Perencanaan pembangunan
suatu penguasa (pemerintah) pusat untuk yang didalamnya termasuk unsur
mencapai sasaran dan tujuan tertentu perencanaan nasional dan daerah
didalam jangka waktu tertentu pula. diantaranya bertujuan untuk
mewujudkan integrasi, sinkronisasi
Menurut Michael Todaro (2000),
dan sinergi antar daerah tersebut
perencanaan ekonomi adalah suatu
sehingga proses pembangunan
upaya pemerintah secara sengaja untuk
nasional secara secara keseluruhan
melakukan koordinasi pengambilan
menjadi semakin terpadu, dapat
keputusan ekonomi dalam jangka
bertumbuh cepat dan efisien.
panjang untuk mempengaruhi secara
3. Menjamin keterkaitan dan
langsung maupun tidak langsung tingkat
konsistensi antara perencanaan,
pertumbuhan dari beberapa variabel
penganggaran, pelaksanaan dan
utama perekonomian nasional.
pengawasan
Dari pendapat para ahli diatas, Keterkaitan antara perencanaan,
perencanaan dapat didefinisikan sebagai pelaksanaan dan pengawasan
rumusan sistematis tentang langkah- sangat diperlukan untuk menjamin
langkah yang akan dilakukan dimasa agar apa yang direncanakan dapat
depan yang didasarkan pada potensi dan dilaksanakan dengan baik. Dalam
pihak-pihak yang berkepentingan untuk kaitan dengan hal ini, fungsi
pengawasan sangat penting artinya,

132
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

yaitu dalam bentuk pengendalian daya yang dimilikinya pada kebutuhan-


(monitoring dan evaluasi). Sasaran kebutuhan yang tidak terbatas. Anggaran
utama disini bukanlah untuk juga dapat dikatakan sebagai pernyataan
mengetahui penyelewengan mengenai estimasi kinerja yang hendak
keuangan, tetapi adalah untuk dicapai selama periode waktu tertentu
mengetahui seberapa jauh dalam ukuran finansial.
pelaksanaan rencana sesuai dengan Sedangkan menurut Nordiawan,
pelaksanaannya. Deddi, Ayunigtyas Hertianti (2010),
4. Mengoptimalkan partisipasi pembuatan anggaran dalam organisasi
masyarakat. sektor publik, terutama pemerintah
Dalam hal ini ada dua cara yang merupakan sebuah proses yang cukup
dapat dimanfaatkan untuk rumit dan mengandung muatan politis
keperluan ini, yaitu melakukan yang cukup signifikan. Bagi organisasi
Penjaringan Aspirasi Masyarakat sektor publik seperti pemerintah,
dalam bentuk pertemuan, diskusi anggaran tidak hanya sebuah rencana
dan seminar guna mendapatkan tahunan, tetapi juga merupakan suatu
pandangan masyarakat tentang visi bentuk pertanggungjawaban atas dana
dan misi pembangunan yang masyarakat yang dikelolanya.
diinginkan. Setelah rancangan awal
Dari pendapat para ahli diatas, dapat
perencanaan pembangunan selesai
didefinisikan penganggaran merupakan
disusun, aspirasi masyarakat dapat
rencana keuangan yang secara sistematis
pula diserap melalui pelaksanaan
menunjukkan alokasi sumber daya
Musyawarah Perencanaan
manusia, material, dan sumber daya
Pembangunan (MUSRENBANG)
lainnya yang dimilikinya pada
sebagaimana diamanatkan dalam
kebutuhan yang tidak terbatas selama
Undang-undang Nomor 25 Tahun
periode waktu tertentu dalam ukuran
2004.
finansial.
5. Menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, Anggaran sektor publik
berkeadilan dan berkelanjutan. mempunyai beberapa fungsi utama :
a. Sebagai Alat Perencanaan
(Planning Tool)
Teori Penganggaran 1) merumuskan tujuan serta sasaran
Suparmoko (2000), memberikan kebijakan agar sesuai dengan visi
pengertian anggaran yakni, suatu daftar dan misi yang di tetapkan.
atau pernyataan yang terperinci tentang 2) merencanakan berbagai program
penerimaan dan pengeluaran negara dan kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dalam jangka waktu organisasi dan merencanakan
tertentu (yang biasanya adalah satu alternatig sumber pembiayaan.
tahun). 3) mengalokasikan dana pada berbagai
program dan kegiatan yang telah
Menurut Shoulder dan Freeman
disusun.
(2003), anggaran adalah sebuah proses
4) menentukan indikator kinerja dan
yang dilakukan oleh organisasi sektor
tingkat pencapaian strategi.
publik untuk mengalokasikan sumber

133
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

b. Alat Pengendalian (Control Tool) suatu unit kerja dalam pencapaian


Anggaran memberikan rencana tujuan organisasi.
detail atas pendapatan dan f. Alat Penilaian Kinerja
pengeluaran pemerintah agar (Performance Measurement Tool)
pembelanjaan yang dilakukan dapat Anggaran merupakan wujud
dipertanggung jawabkan kepada komitmen dari budget holder
publik. Tanpa anggaran ,pemerintah (eksekutif) kepada pemberi
tidak dapat mengendalikan wewenang (legislatif). Kinerja
pemborosan – pemborosan eksekutif akan dinilai berdasarkan
pengeluaran. Anggaran sektor pencapaian target anggaran dan
publik dapat digunakan untuk efisiensi anggaran. Kinerja manajer
mengendalikan (membatasi publik dinilai berdasarkan berapa
kekuasaan) eksekutif. yang berhasil dicapai dikaitkan
c. Alat Kebijakan Fiskal (Fiscal Tool) dengan anggaran yang telah
Angaran digunakan untuk ditetapkan.
menstabilkan ekonomi dan Proses penyusunan anggaran
mendorong pertumbuhan ekonomi. mempunyai beberapa tujuan, antara lain
Melalui anggaran publik tersebut (Mardiasmo, 2009):
dapat diketahui arah kebijakan a. Membantu pemerintah mencapai
fiskal pemerintah, sehingga dapat tujuan fiskal dan meningkatkan
dilakukan prediksi-prediksi dan koordinasi antar bagian dalam
estimasi ekonomi. lingkungan pemerintah
d. Alat Politik (Political Tool ) b. Membantu menciptakan efisiensi
Anggaran digunakan untuk dan keadilan dalam menyediakan
memutuskan prioritas-prioritas dan barang dan jasa publik melalui
kebutuhan keuangan, yaitu sebagai proses pemrioritasan.
bentuk komitmen eksekutif dan c. Memungkinkan bagi pemerintah
legislatif atas penggunaan dana untuk memenuhi prioritas belanja.
publik untuk kepentingan tertentu. d. Meningkatkan transparansi dan
Oleh karena itu, pembuatan pertanggungjawaban pemerintah
anggaran publik membutuhkan kepada DPR/DPRD dan masyarakat
political skill, coalition bulding, luas
keahlian bernegosiasi dan
pemahaman prinsip manajemen METODE PENELITIAN
keuangan sektor publik.
e. Alat Koordinansi dan Komunikasi Bentuk studi kasus pada
(Coordination and Communication penelitian ini adalah studi kasus
Tool) Instrinsik yaitu studi kasus yang
Anggaran publik merupakan dilakukan untuk memahami secara lebih
alat koordiansi antar bagian, terlihat baik dan mendalam tentang suatu kasus
ketika penyusunan anggaran. tertentu. Studi kasus dilakukan karena
Anggaran publik yang disusun alasan Peneliti ingin mengetahui secara
dengan baik akan mampu instrinsik suatu fenomena, keteraturan
mendeteksi terjadinya inkonsistensi dan kekhususan kasus (Stake, 1995).

134
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

Data yang dibutuhkan dalam sebagai sarana untuk


penelitian ini adalah data sekunder, yaitu menganalisis permasalahan.
dengan melakukan survei literatur dan
melakukan pencarian data-data Teknik Analisa Data
pendukung dari berbagai sumber. Konsistensi perencanaan dan
Sumber tersebut dapat berupa buku, penganggaran di BPBD Kabupaten
jurnal, surat kabar, majalah, tesis master, Tanah Datar Tahun 2011 -2015
publikasi pemerintah, laporan keuangan dianalisis secara kuantitatif, yaitu
dan sumber lainnya. Dalam penelitian dengan membandingkan program dan
ini, penulis mengambil data dari kegiatan yang terdapat pada dokumen
dokumen Rencana Kerja (Renja) BPBD perencanaan (Renja) BPBD dengan
dan Dokumen Pelaksana Anggaran dokumen anggaran (DPA) BPBD.
(DPA) BPBD Kabupaten Tanah Datar. Tahun 2015, yang merupakan tahun
terakhir dari RPJMD dan pelaksanaan
Renstra, pada BPBD Kabupaten Tanah
Teknik Pengumpulan Data Datar terdapat 10 program dan 43
1) Wawancara Kegiatan.
Wawancara dilakukan untuk
Konsistensi program dan kegiatan
mendapatkan informasi, yang tidak
dapat disederhanakan seperti tertera
diperoleh melalui observasi atau
pada tabel 3.5.a dibawah ini:
kuesioner. Tidak semua data dapat
diperoleh dengan observasi, oleh
Tabel 3.5.a Konsistensi Antara Renja
karena itu peneliti harus
dengan DPA pada BPBD Kabupaten
mengajukan pertanyaan kepada
Tanah Datar
partisipan untuk mendapatkan PROGRAM DAN KEGIATAN
pemahaman secara mendalam
RENJA DPA Persentase PENILAIAN
2) Kajian Dokumen TAHUN
KONSISTENSI
a) Peraturan perundang-undangan (Rp) (Rp) Kesesuaian
tentang perencanaan dan
2011
penganggaran, digunakan
......
untuk mengetahui bagaimana
aturan penyusunan 2015
perencanaan dan penganggaran
yang berlaku. Penilaian konsistensi program dan
b) Dokumen Daerah seperti kegiatan diasumsikan konsisten jika
Renja BPBD dan DPA BPBD persentase kesesuaian ≥ 90%.
digunakan sebagai realita yang
telah dilaksanakan serta
membandingkan antara Konsistensi ∑ Program Konsisten
= X 100%
dokumen perencanaan dengan Program ∑ Program Keseluruhan
dokumen penganggaran.
c) Studi perpustakaan dan
referensi yang berhubungan Faktor-faktor yang
dengan penelitian, digunakan mempengaruhi konsistensi perencanaan

135
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

dan penganggaran di BPBD Kabupaten Kabupaten dan RPJMD. Agar visi dan
Tanah Datar Tahun 2011 – 2015 misi Pemerintah Daerah dapat berjalan
dianalisis dengan melakukan wawancara sesuai dengan yang direncanakan, Renja
mendalam dengan Kasubag Program haruslah sesuai dengan Dokumen
BPBD, unsur Bappeda dan DPPKA Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang
yang terkait dengan penganggaran, merupakan dokumen Anggaran.
sehingga didapat deskripsi mengenai
fakta-fakta yang diteliti untuk kemudian Tabel 4.2.1 Perencanaan dan Anggaran
dibandingkan dengan teori yang ada. Belanja Langsung pada BPBD Kab.
Tanah Datar
Prediksi kerugian jika terjadi Tahun 2011 – 2015 (dalam Rupiah)
inkonsistensi perencanaan dan
TAH PERENCANAAN ANGGARAN %
penganggaran di BPBD Kabupaten UN (RENJA) (DPA)
SELISIH
Tanah Datar Tahun 2016 – 2020
dilakukan dengan Teknik Exponential 2011 - 1.039.000.000,- 1.039.000.000,- -

Smoothing. Teknik ini didasarkan pada 2012 2.784.927.000,- 2.455.845.000,- 329.082.000,- 88%
nilai rata-rata beberapa tahun yang lalu
2013 3.368.225.000,- 2.914.158.500,- 454.066.500,- 86%
yang kemudian digerakkan kemuka
untuk melakukan prediksi periode waktu 2014 3.077.179.000,- 2.859.898.452,- 217.280.548,- 92%
selanjutnya.
2015 6.238.684.340,- 3.197.833.900,- 3.040.850.440,- 51%
Formulasi prediksi dengan
menggunakan teknik Rata-rata Bergerak
didasarkan pada rumus berikut ini: BPBD Kabupaten Tanah Datar
Ft+1 = w Ai + (1-w) Ft berdiri Tahun 2011 dengan
ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor
Dimana:
12 Tahun 2010. Karena BPBD berdiri
Ft+1 = Nilai Prediksi untuk satu periode
mendatang disaat Tahun Anggaran telah berjalan,
maka Rencana Kerja (Renja) BPBD
At = Data pada periode 1
tidak dibuat saat itu. Pada DPA Tahun
Ft = Nilai Prediksi pada periode t 2011 terdapat 4 program dengan 21
W = Periode waktu rata-rata kegiatan dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 1.039.000.000,-(satu milyar
tiga puluh sembilan juta rupiah).
HASIL PENELITIAN DAN
Tahun 2012, pada Renja
PEMBAHASAN
terdapat 7 program dengan 36 kegiatan
dengan jumlah dana yang direncanakan
Gambaran Umum Data Olahan sebesar Rp. 2.784.927.000,- (Dua milyar
Penelitian tujuh ratus delapan puluh empat juta
Dokumen perencanaan tahunan sembilan ratus dua puluh tujuh ribu
pada BPBD adalah Rencana Kerja rupiah). Sedangkan pada DPA juga
(Renja). Penyusunan program dan terdapat 7 program dengan 36 kegiatan
kegiatan tidak lagi mengacu kepada dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
Permendagri, tetapi secara keseluruhan 2.455.845.000,-(Dua milyar empat ratus
mengacu kepada hasil Musrenbang lima puluh lima juta delapan ratus empat

136
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

puluh lima rupiah). Persentase konsistensi antara perencanaan dan


kesesuaian antara renja dan DPA 88%, penganggaran dengan selisih sebesar Rp.
Artinya pada Tahun 2012 juga terdapat 217.280.548,- (dua ratus tujuh belas juta
inkonsistensi antara perencanaan dan dua ratus delapan puluh ribu lima ratus
penganggaran dengan selisih sebesar Rp. empat puluh delapan rupiah).
329.082.000,- (tiga ratus dua puluh Tahun 2015, pada Renja
sembilan juta delapan puluh dua ribu terdapat 11 program dengan 46 kegiatan
rupiah). dengan jumlah dana yang direncanakan
Tahun 2013, pada Renja sebesar Rp. 6.238.684.340,- (Enam
terdapat 7 program dengan 39 kegiatan milyar dua ratus tiga puluh delapan juta
dengan jumlah dana yang direncanakan enam ratus delapan puluh empat ribu
sebesar Rp. 3.368.225.000,- (Tiga tiga ratus empat puluh rupiah).
milyar tiga ratus enam puluh delapan Sedangkan pada DPA juga terdapat 8
juta dua ratus dua puluh lima ribu program dengan 41 kegiatan dengan
rupiah). Sedangkan pada DPA terdapat 6 jumlah anggaran sebesar Rp.
program dengan 38 kegiatan dengan 3.040.850.440,-(Tiga milyar empat
jumlah anggaran sebesar Rp. puluh juta delapan ratus lima puluh ribu
2.914.158.500,-(Dua milyar sembilan empat ratus empat puluh rupiah).
ratus empat belas juta seratus lima puluh Persentase kesesuaian antara renja dan
delapan ribu lima ratus rupiah). DPA 51%, Artinya pada Tahun 2015
Persentase kesesuaian antara renja dan terdapat inkonsistensi antara
DPA 86%, Artinya pada Tahun 2013 perencanaan dan penganggaran dengan
masih terdapat inkonsistensi antara selisih sebesar Rp. 3.040.850.440,- (Tiga
perencanaan dan penganggaran dengan milyar empat puluh juta delapan ratus
selisih sebesar Rp. 454.066.500,- lima puluh ribu empat ratus empat puluh
(Empat ratus lima puluh empat juta rupiah).
enam puluh enam ribu lima ratus
rupiah).
Analisis Deskriptif Rencana Kerja
Tahun 2014, pada Renja (Renja)
terdapat 7 program dengan 40 kegiatan
Tabel 4.2.2.a memperlihatkan
dengan jumlah dana yang direncanakan
Rencana Kerja BPBD Kabupaten Tanah
sebesar Rp. 3.077.179.000,- (Tiga
Datar dari Tahun 2012 sampai 2015.
milyar tujuh puluh tujuh juta seratus
Dengan mengasumsikan Tahun 2012
tujuh puluh sembilan ribu rupiah).
sebagai tahun dasar (basis year) dan jika
Sedangkan pada DPA juga terdapat 8
data Renja dibandingkan dengan dengan
program dengan 41 kegiatan dengan
data tahun basis, maka diperoleh trend
jumlah anggaran sebesar Rp.
Renja BPBD Kabupaten Tanah Datar
2.859.898.452,-(Dua milyar delapan
sebagai berikut:
ratus lima puluh sembilan juta delapan
Tabel 4.2.2.a Trend Rencana Kerja
ratus sembilan puluh delapan ribu empat
BPBD Kabupaten Tanah Datar
ratus lima puluh dua rupiah). Persentase Tahun Anggaran 2012 – 2015 (Dalam
kesesuaian antara renja dan DPA 92%, Rupiah)
Artinya pada Tahun 2014 sudah terjaga 2012 2013 2014 2015

137
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

Re 2.784.9 3.368.2 3.077.1 6.238.6 disebabkan kegiatan pengadaan


nja 27.000 25.000 79.000 84.340 kendaraan pemadam kebakaran pada
% 100% 121% 111% 224% Renja Tahun 2013 dihilangkan pada
Renja Tahun 2014.
Sumber : Renja BPBD Kabupaten Tanah Datar
Rata-rata (mean) renja BPBD
(Data diolah)
dari Tahun 2012-2015 adalah sebesar
Rp. 3.867.253.835,- atau sebesar 139%.
Dapat dicermati dari tabel Artinya setiap tahun rata-rata
diatas, tidak terdapat pola yang tetap perencanaan dalam Renja BPBD
dalam penetapan Rencana Kerja di Kabupaten Tanah Datar adalah Rp.
setiap tahunnya. Apabila terdapat 3.867.253.835,-. Kemudian standar
pengurangan Renja dibandingkan tahun deviasi yang berarti tingkat
sebelumnya berarti di tahun itu ada penyimpangan masing-masing data
Program kegiatan yang dihilangkan atau rencana kerja pada BPBD Tahun 2012-
jumlah dana perencanaannya dikurangi. 2015 adalah 6,08%.
Sebaliknya apabila terdapat kenaikan
Renja yang cukup drastis dikarenakan
ada rencana penambahan dana untuk Dokumen Pelaksanaan Anggaran
program kegiatan yang akan (DPA)
dilaksanakan tahun berikutnya. Namun Pagu anggaran pada dasarnya
Renja tidak selalu disetujui dan merupakan batas maksimal alokasi
ditampung dalam DPA SKPD, ada anggaran yang dibutuhkan untuk
program kegiatan yang sudah mendukung implementasi kebijakan
direncanakan oleh SKPD dihilangkan (baik program maupun kegiatan)
atau dikurangi dananya oleh Bappeda berdasarkan rencana yang telah
karena tidak sesuai dengan program ditetapkan. Tabel 4.1.2.b
prioritas pemerintah atau tidak sesuai memperlihatkan anggaran di BPBD
dengan visi misi kepala daerah. Kabupaten Tanah Datar dari Tahun 2011
Terjadi kenaikan komposisi sampai 2015 yang tertuang dalam DPA.
Renja yang cukup drastis pada total Dengan mengasumsikan Tahun 2011
jumlah Renja Tahun 2014 ke Tahun sebagai tahun dasar (basis year) dan jika
2015. Hal ini disebabkan adanya data Anggaran dibandingkan dengan
rencana BPBD untuk melaksanakan dengan data tahun basis, maka diperoleh
program baru yaitu Pengadaan alat berat trend Anggaran BPBD Kabupaten
yaitu Beckhoe Holder senilai Rp. Tanah Datar sebagai berikut:
1.350.000.000,-, Program Perencanaan
Tata Ruang Wilayah Manajemen Tabel 4.2.2.b Trend Anggaran BPBD
Kebakaran senilai Rp. 100.000.000,- Kabupaten Tanah Datar Tahun
Anggaran 2012 – 2015 (Dalam Rupiah)
serta beberapa kegiatan baru di Program 2011 2012 2013 2014 2015
Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan
Angga 1.039. 2.455. 2.914. 2.859. 3.197.
Bahaya Kebakaran sebesar Rp. ran 000.000 845.000 158.500 898.452 833.900
850.500.000,-. Pada tahun 2014 terjadi
penurunan total Renja dari Tahun 2013 Persen 100% 236% 280% 275% 308%
tase
sebesar Rp. 291.046.000,-, hal ini

138
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

Sumber : DPA BPBD Kabupaten Tanah Datar Konsistensi antara perencanaan


(Data diolah) dan penganggaran harus selalu dijaga,
karena hal ini sangat mempengaruhi
Pada tabel diatas juga tidak keberhasilan dari program Pemerintah
terdapat pola yang tetap dalam Daerah. Setelah dilakukan wawancara
pemberian anggaran setiap tahunnya. mendalam dengan Kasubag Program
Apabila terdapat pengurangan anggaran BPBD dan Kabid Anggaran DPPKA
dibandingkan tahun sebelumnya berarti Kabupaten Tanah Datar dapat ditarik
ditahun sebelumnya anggaran yang kesimpulan mengenai faktor-faktor yang
diberikan tidak diserap secara maksimal mempengaruhi konsistensi perencanaan
sehingga mempengaruhi besaran dan penganggaran pada SKPD di
anggaran untuk tahun berikutnya. Kabupaten Tanah Datar, sebagai berikut:
Sebaliknya apabila terdapat kenaikan
a. Sumber Daya Manusia (SDM) dan
anggaran yang cukup drastis
Dokumen
dikarenakan terdapat kebijakan
pusat/daerah yang dilaksanakan. Terjadi Kapasitas SDM yang dimaksud
kenaikan komposisi anggaran dari adalah kemampuan dari anggota
Tahun 2011 ke Tahun 2012, hal ini eksekutif dan legislatif dalam
disebabkan oleh pertambahan program menjalankan fungsi dan perannya
dan kegiatan di BPBD dari 4 program masing-masing dalam proses
dan 21 kegiatan di Tahun 2012 menjadi penyusunan perencanaan dan
7 Program dan 36 Kegiatan di tahun penganggaran daerah. Hal ini dimulai
2012. Dari Tahun 2012 sampai 2015 dari penyusunan Renja SKPD, masing-
terjadi kenaikan anggaran tetapi dalam masing SKPD harus mempunyai staf
batas normal. perencana/program yang sekaligus
menjadi fasilitator yang membantu
Rata-rata (mean) Anggaran segenap struktur organisasi dalam
BPBD dari Tahun 2011-2015 adalah menyusun komponen-komponen
sebesar Rp. 2.493.347.170,- atau sebesar perencanaan. Rencana Kerja (Renja)
240%. Artinya setiap tahun rata-rata SKPD sebagai dokumen perencanaan
Anggaran dalam DPA BPBD Kabupaten tahunan SKPD yang memuat program
Tanah Datar adalah Rp. 2.493.347.170,- dan kegiatan dari SKPD selanjutnya
Kemudian standar deviasi yang diintegrasikan kedalam proses
berarti tingkat penyimpangan masing- penganggaran daerah melalui beberapa
masing data Anggaran yang tertuang tahapan, mulai dari penyusunan
dalam DPA pada BPBD Tahun 2011- kebijakan umum APBD, Prioritas dan
2015 adalah 29,63%. Plafon Anggaran, Penyusunan Rencana
Kerja Anggaran SKPD dan penyusunan
lampiran-lampiran Perda.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Konsistensi Kebanyakan SKPD telah
Perencanaan dengan menyusun renstra dan rencana kerja 1
tahun, akan tetapi banyak ditemukan
Penganggaran di BPBD
dokumen renstra dan renja SKPD
Kabupaten Tanah Datar
tersebut masih bersifat formalitas

139
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

dengan rumusan sasaran, penetapan ini ditemukan tiga kemungkinan berikut


indikator serta target belum memuaskan. :
Penyusunan rencana kerja SKPD masih - Program dan kegiatan yang
terjebak ke dalam pola lama penyusunan direncanakan tapi tidak
program yaitu mengajukan program dianggarkan.
sebanyak-banyaknya, dibuat seindah
- Program dan Kegiatan yang tidak
indahnya dan kadang-kadang tidak
direncanakan tapi dianggarkan.
didasarkan kepada informasi tentang
- Program dan Kegiatan yang
ketersediaan sumberdaya daerah dan
direncanakan serta dianggarkan.
arah pembangunan nasional.
Akibat yang ditimbulkan dari Hal ini terjadi akibat dari
tidak sempurnanya penyusunan Renja kurangnya kemampuan dalam hal
Politik Penganggaran.
itu adalah perencanaan tidak matang
sehingga apa yang menjadi visi dan misi
Kepala Daerah menjadi tidak tercapai c. Faktor-faktor lain
dan skala prioritas Pemerintah Daerah Ada beberapa faktor lain yang
tidak terlaksana dengan sempurna. mempengaruhi konsistensi perencanaan
dan penganggaran, yaitu:
b. Unsur Politis 1) Terjadi bencana alam dalam rentang
Banyak rencana kerja yang waktu setelah penyusunan Dokumen
tumpang tindih baik antar SKPD Renja.
maupun antara Propinsi dengan 2) Adanya dana dari pusat (APBN atau
Kabupaten/ Kota dan persoalan tarik- APBD Provinsi) yang hadir dalam
menarik kepentingan sektoral meskipun rentang daktu setelah penyusunan
tidak mendukung pencapaian perumusan Renja. Seperti bantuan mobil
strategis (visi, misi dan tujuan) dan ambulance untuk BPBD Kabupaten
perencanaan strategik serta jauh dari Tanah Datar Tahun 2013 yang tidak
skala prioritas daerah. terdapat pada Renja 2014, tetapi
Singkatnya waktu pembahasan tertampung dalam DPA Tahun
RAPBD oleh pihak legislatif sehingga Anggaran 2014.
tidak punya waktu cukup untuk
melakukan koreksi serta tidak memberi Prediksi Kerugian Jika Terjadi
ruang publik untuk memberikan Inkonsistensi Perencanaan dengan
masukan dan partisipasi, padahal proses Penganggaran di BPBD
pembahasan dan penetapan menjadi Kabupaten Tanah Datar Tahun
kebijakan yang nantinya harus 2016-2020
dipertanggungjawabkan pada
masyarakat. Inkonsistensi perencanaan dan
Akibatnya berimplikasi pada penganggaran dapat menyebabkan tidak
Dokumen Anggaran yaitu DPA SKPD berjalannya proses pembangunan daerah
yang telah disahkan tidak sinkron sesuai dengan yang direncanakan dan
dengan dokumen perencanaan yaitu dijabarkan dalam RPJMD dan Restra
Renja yang telah disepakati. Dalam hal

140
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

SKPD. Dibawah ini digambarkan dalam IMPLIKASI PENELITIAN


tabel prediksi perencanaan dan
penganggaran di BPBD Kabupaten Kesimpulan
Tanah Datar Tahun 2016-2020 Dari hasil penelitian ini dapat diambil
menggunakan metode Exponential kesimpulan sebagai berikut:
Smoothing. Data aktual untuk dijadikan 1. Hasil analisis konsistensi
prediksi diambil dari dokumen Renja perencanaan dan penganggaran pada
dan DPA BPBD Tahun 2011-2015 (5 BPBD Kabupaten Tanah Datar
tahun). Tahun 2011 – 2015 sangat rendah
yang mengakibatkan
ketidaksinkronan dokumen
perencanaan dan dokumen
Tabel 4.3.l Prediksi Perencanaan dan penganggaran.
Penganggaran
a. Pada Tahun 2011 BPBD
di BPBD Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar baru
Tahun 2016-2020
Tahun Renja DPA Prediksi Prediksi
Dari prediksi menggunakan Renja DPA
(Rp) (Rp)
metode Exponential Smoothing (Rp) (Rp)
ini dapat dilihat kemungkinan
inkonsistensi masih terjadi pada 2011 1.039.000. - -
-
000,-
perencanaan dan penganggaran
Tahun 2016-2020. Kerugian yang 2012 2.784.927. 2.455.845. - -
000,- 000,-
ditimbulkan adalah visi, misi dari
Kepala Daerah tidak berjalan 2013 3.368.225. 2.914.158. - -
sesuai dengan yang diharapkan 000,- 500,-

dan skala prioritas pembangunan 2104 3.077.179. 2.859.898. - -


daerah yang telah ditetapkan 000,- 452,-
Kepala Daerah tidak berjalan
2015 6.238.684. 3.197.833. - -
sempurna. Untuk mengatasi 340,- 900,-
kerugian ini, Pemerintah Daerah
2016 - - 5.609.708.
harus menigkatkan sumber daya 086,- 3.056.936.
manusia untuk penyusunan 554,-
perencanaan dan penganggaran
2017 - - 6.112.889.
dan pemerintah harus bisa 089,- 3.169.654.
menyikapi faktor politik dengan 431,-
bijaksana agar tidak terjadi
2018 - - 6.213.525.
ketimpangan perencanaan dan 290,- 3.192.198.
penganggaran di SKPD. 006,-

2019 - - 6.233.652.
530,- 3.196.706.
721,-

2020 - - 6.237.677. 3.197.608.


KESIMPULAN DAN 978,- 464,-

141
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

berdiri, sehingga tidak dibuat e. Tahun 2015, pada Renja terdapat


renja. Pada DPA Pada DPA 11 program dengan 46 kegiatan
Tahun 2011 terdapat 4 program dengan jumlah dana yang
dengan 21 kegiatan dengan direncanakan sebesar Rp.
jumlah anggaran sebesar Rp. 6.238.684.340,-. Sedangkan pada
1.039.000.000,-. DPA juga terdapat 8 program
b. Pada Tahun 2012 pada Renja dengan 41 kegiatan dengan
terdapat 7 program dengan 36 jumlah anggaran sebesar Rp.
kegiatan dengan jumlah dana 3.040.850.440,-. Persentase
yang direncanakan sebesar Rp. kesesuaian antara renja dan DPA
2.784.927.000,-. Sedangkan pada 51% Artinya pada Tahun 2015
DPA juga terdapat 7 program terdapat inkonsistensi antara
dengan 36 kegiatan dengan perencanaan dan penganggaran.
jumlah anggaran sebesar Rp. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
2.455.845.000,-, Persentase konsisten perencanaan dan
kesesuaian antara renja dan DPA penganggaran pada BPBD, sebagai
88% artinya terdapat inkonsistensi berikut:
perencanaan dan anggaran. a. Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Tahun 2013, pada Renja terdapat dan Penyusunan Dokumen
7 program dengan 39 kegiatan Masing-masing SKPD
dengan jumlah dana yang harus mempunyai staf
direncanakan sebesar Rp. perencana/program yang
3.368.225.000,-. Sedangkan pada sekaligus menjadi fasilitator yang
DPA terdapat 6 program dengan membantu segenap struktur
38 kegiatan dengan jumlah organisasi dalam menyusun
anggaran sebesar Rp. komponen-komponen
2.914.158.500,-. Persentase perencanaan. Rencana Kerja
kesesuaian antara renja dan DPA (Renja) SKPD sebagai dokumen
86%, artinya terdapat perencanaan tahunan SKPD yang
inkonsistensi perencanaan dan memuat program dan kegiatan
anggaran. dari SKPD selanjutnya
d. Tahun 2014, pada Renja terdapat diintegrasikan kedalam proses
7 program dengan 40 kegiatan penganggaran daerah melalui
dengan jumlah dana yang beberapa tahapan, mulai dari
direncanakan sebesar Rp. penyusunan kebijakan umum
3.077.179.000,-. Sedangkan pada APBD, Prioritas dan Plafon
DPA juga terdapat 8 program Anggaran, Penyusunan Rencana
dengan 41 kegiatan dengan Kerja Anggaran SKPD dan
jumlah anggaran sebesar Rp. penyusunan lampiran-lampiran
2.859.898.452,-. Persentase Perda.
kesesuaian antara renja dan DPA b. Unsur Politis
92%, Artinya pada Tahun 2014 Singkatnya waktu
sudah terjaga konsistensi antara pembahasan RAPBD oleh pihak
perencanaan dan penganggaran. legislatif sehingga tidak punya

142
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

waktu cukup untuk melakukan faktor politik dengan bijaksana agar


koreksi serta tidak memberi ruang tidak terjadi ketimpangan
publik untuk memberikan perencanaan dan penganggaran di
masukan dan partisipasi, padahal SKPD
proses pembahasan dan penetapan
menjadi kebijakan yang nantinya Implikasi
harus dipertanggungjawabkan Agar konsistensi perencanaan dan
pada masyarakat. penganggran tetap terpelihara, maka
c. Faktor-faktor lain penulis menyarankan Pemerintah
1) Terjadi bencana alam dalam Daerah dapat melakukan kebijakan-
rentang waktu setelah kebijakan sebagai berikut:
penyusunan Dokumen Renja. 1. Peningkatan kualitas SDM
2) Adanya dana dari pusat fungsional perencana pada setiap
(APBN atau APBD Provinsi) SKPD agar dapat melaksanakan
yang hadir dalam rentang seluruh tahapan perencanaan dan
daktu setelah penyusunan penganggaran.
Renja. Seperti bantuan mobil 2. Agar terjadi sinkronisasi antara
ambulance untuk BPBD dokumen Renja dan DPA yang sudah
Kabupaten Tanah Datar disepakati, seharusnya menjadi
Tahun 2013 yang tidak dokumen yang mengikat sehingga
terdapat pada Renja 2014, dalam penyusunan RAPBD tidak
tetapi tertampung dalam terjadi pergeseran usulan kegiatan
DPA Tahun Anggaran 2014. dan anggaran dari satu kegiatan ke
3. Prediksi kerugian jika terjadi kegiatan lain yang pada akhirnya
inkonsistensi perencanaan dengan menimbulkan inkonsistensi antara
penganggaran di BPBD Kabupaten kedua dokumen tersebut.
Tanah Datar antara lain : 3. Mencari informasi dan data
Dengan menggunakan metode perencanaan dan penganggaran oleh
Exponential Smoothing, dapat dilihat Pusat melalui jaringan informasi dan
kemungkinan inkonsistensi masih dokumen perencanaan.
terjadi pada perencanaan dan 4. Dalam penyusunan APBD
penganggaran Tahun 2016-2020. diharapkan SKPD mengacu kepada
Kerugian yang ditimbulkan adalah surat edaran Bupati tentang pedoman
visi, misi dari Kepala Daerah tidak penyusunan RKA-SKPD
berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan skala prioritas
DAFTAR PUSTAKA
pembangunan daerah yang telah
Anantha, Anggun (2015). Analisis
ditetapkan Kepala Daerah tidak
Konsistensi Perencanaan Dan
berjalan sempurna. Untuk mengatasi
Penganggaran Pada Badan
kerugian ini, Pemerintah Daerah
Penanggulangan Bencana
harus menigkatkan sumber daya
Daerah Kabupaten Tanah
manusia untuk penyusunan
Datar Tahun 2011-2015.
perencanaan dan penganggaran dan
Padang: STIE “KBP”.
pemerintah harus bisa menyikapi

143
Jurnal KBP, Vol.3, No. 1, Juli 2015: 129-145

Bachtiar, Nasri (2010), Pembangunan Sipil Provinsi DKI Jakarta,


Pedesaan Dan Kemiskinan : Universitas Indonesia, Jakarta
Beberapa persoalan terkait ruu Mardiasmo, (2009), Akuntansi Sektor
desa, Cetakan Pertama, Salemba Publik, Cetakan Keempat, Andi,
Empat, Jakarta. Yogyakarta.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nordiawan, Deddi, Ayuningtyas
Kabupaten Tanah Datar, Hertanti (2010). Akuntansi
Dokumen Pelaksana Anggaran Sektor Publik, Cetakan ketiga,
Badan Penanggulangan Salemba Empat, Jakarta
Bencana Daerah Kabupaten Pemerintah Kabupaten Tanah Datar,
Tanah Datar Tahun 2011- (2010), Peraturan Daerah
2015 Kabupaten Tanah Datar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nomor 12 Tahun 2010 Tentang
Kabupaten Tanah Datar, Pembentukan dan Susunan
Rencana Kerja Badan Organisasi dan Tata Kerja
Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan
Daerah Kabupaten Tanah Bencana Daerah Kabupaten
Datar Tahun 2011-2015 Tanah Datar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemerintah Republik Indonesia (2005),
Kabupaten Tanah Datar, Peraturan Pemerintah
Rencana Strategis Badan Republik Indonesia Nomor 58
Penanggulangan Bencana Tahun 2005 Tentang
Daerah Kabupaten Tanah Pengelolaan Keuangan
Datar Tahun 2011-2015 Daerah.
Bastian, Indra (2006). Sistem Pemerintah Republik Indonesia (2004),
Perencanaan dan Undang-undang Republik
Penganggaran Pemerintah Indonesia Nomor 25 Tahun
Daerah di Indonesia, Edisi 2004 Tentang Sistem
Keempat, Salemba empat, Perencanaan Pembangunan
Jakarta. Nasional.
Freeman, RJ & Shoulder, C.D (2003). Sjafrizal, (2009), Teknik Praktis
Governmental Nonprofit Penyusunan Rencana
accounting : Theory and Pembangunan Daerah, Cetakan
Practice. Upper Saddle River, Pertama, Baduose Media,
NJ: Prentice Hall Padang.
Suparmoko, M (2000), Keuangan
Maharani, Nadia (2012), Analisis Negara Dalam Teori dan
Implementasi Kerangka Praktek, Edisi Ketiga, Salemba
Pengeluaran Jangka Empat, Jakarta
Menengah (KPJM) Dalam Tjokroamidjojo, Bintoro (1995),
Proses Perencanaan dan Perencanaan Pembangunan,
Penganggaran Pada Dinas Cetakan Kedua, PT Toko
Kependudukan dan Catatan Gunung Agung, Jakarta.

144
Analisis Konsistensi Perencanaan…(Gina H.E dkk)

Yandra, Febie (2011), Analisis


Perencanaan dan
Penganggaran Pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten
Solok Tahun 2006-2010,
Universitas Andalas, Padang.

145

Anda mungkin juga menyukai