Oleh
Firrean Suprapto
I. Pendahuluan
1.2. Tujuan
Pedoman ini bertujuan: (1) Memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan dalam penyusunan
rencana anggaran dan biaya dari masing-masing kegiatan yang diusulkan oleh setiap unit kerja di
Kementerian Negara PPN/Bappenas; (2) Memberikan pedoman bagi Tim Anggaran dalam
melakukan penilaian terhadap setiap usulan kegiatan dari masing-masing unit kerja di
Kementerian Negara PPN/Bappenas; (3) Mengarahkan tersusunnya usulan kegiatan yang
berkualitas melalui penggunaan anggara secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
rasa keadilan dan kepatuhan.
Pedoman ini berlaku dan digunakan oleh seluruh unit kerja dalam rangka penyusunan rencana
anggaran dan biaya untuk berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di Kementerian Negara
PPN/Bappenas, yang meliputi: (1) Kegiatan Kajian dan Evaluasi Kebijakan Perencanaan
Pembangunan; (2) Kegiatan Koordinasi, Pemantauan, dan Penyusunan Data Base
Perencanaan Pembangunan; (3) Kegiatan Koordinasi Strategis; (4) Kegiatan Pengawasan
Pengelolaan Anggaran; (5) Kegiatan Ligitasi dan Pendampingan Hukum; dan (6) Kegiatan
lainnya, yaitu kegiatan pendidikan dan pelatihan, kegiatan yang terkait dengan penyediaan
dana pendamping bantuan luar negeri, kegiatan yang memerlukan biaya kesekretariatan,
dan kegiatan lainnya yang tidak termasuk atau tidak sejenis dengan kelompok kegiatan
sebagaimana dimaksud huruf C.1. sampai dengan C.5. tersebut di atas.
1
Box 1. Definisi-Definisi
Kajian prakarsa strategis adalah kajian Strategic initiatives dari Pemerintah sebagai upaya
percepatan pembangunan dalam kurun waktu pembangunan jangka menengah yang bersifat
lintas sektor, lintas lembaga, dan lintas wilayah.
Koordinasi strategis adalah kegiatan memadukan fungsi-fungsi dan sumberdaya yang dalam
Kementerian Negara PPN/Bappenas dan mitra kerja dalam menjalankan tugas perumusan,
koordinasi, pemantauan perencanaan pembangunan nasional.
Koordinasi perencanaan adalah kegiatan memadukan fungsi-fungsi dan sumberdaya yang ada di
Kementerian Negara PPN/Bappenas dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran dalam siklus tahunan.
Pengawasan adalah kegiatan pengamatan dan penilaian secara terus menerus dengan
menggunakan metode dan aturan tertentu terhadap suatu obyek pemeriksaan dengan maksud
agar pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan,
berdaya guna dan berhasil guna serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pemeriksaan/audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara obyektif mengenai kegiatan/pertanggungjawaban obyek pemeriksaan dengan tujuan
untuk menetapkan tingkat kesesuaiannya dengan kreteria yang telah ditetapkan.
Review adalah penelaahan dan prosedur-prosedur lain yang layak guna memberi suatu dasar
yang memadai untuk penyajian jaminan terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus
dibuat pada laporan, agar laporan bersangkutan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.
Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) adalah rencana kerja pengawasan atau
pemeriksanaan jangka waktu satu tahun anggaran yang disusun dan menjadi kesepakatan
bersama antara Inspektorat Utaa dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
serta Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Tenaga Ahli adalah tenaga yang mempunyai kualifikasi tingkat pendidikan S1 dengan
pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 10 tahun atau pendidikan S2 dengan
pengalaman di bidangnya sekurang-kurangnya 5 tahun.
2
II. Rencana Anggaran dan Biaya Kegiatan Kajian/Kajian Strategis,
dan Evaluasi Kebijakan
2.1. Ketentuan Umum
Struktur keanggotaan tim kegiatan kajian/evaluasi terdiri dari Penanggung Jawab Kegiatan,
Tim Penyusun Rekomendasi Kebijakan (TPRK), Tenaga Pendukung, dan apabila diperlukan
dapat dibantu oleh Focus Group Discussion (FGD) dan nara sumber. Keanggotaan
Penanggung Jawab Kegiatan, TPRK, FGD, dan Tim Pendukung adalah merupakan pegawai
negeri sipil dan Staf Khusus Menteri Negara PPN/Bappenas.
Khusus untuk kegiatan kajian prakarsa strategis dapat membentuk kelompok kerja (pokja)
sesuai dengan bidang yang terkait dengan kajian tersebut. Struktur keanggotaan pokja
tersebut sama dengan struktur sebagaimana dimaksud dengan huruf A.2.
Komponen pembiayaan pekerjaan secara swakelola meliputi: (1) Belanja Uang Honor Tidak
Tetap (Anggota Tim); (2) Belanja Bahan (ATK dan bahan komputer); (3) Belanja Perjalanan
lainnya (sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku); (4) Belanja Barang Operasional
lainnya (di antaranya rapat tim, konsinyiring/seminar/lokakarya, penggandaan bahan, dan
pencetakkan laporan); dan (5) Belanja Jasa Konsultan (tenaga ahli perseorangan/individual
konsultanahli perseorangan/individual konsultan).
Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan oleh pihak penyedia barang/jasa (pihak ketiga)
meliputi komponen: (1) Biaya Langsung Personil; dan (2) Biaya Langsung Non Personil.
Kegiatan kajian/evaluasi dan prakarsa strategis yang pelaksanaanya dilakukan dengan cara
swakelola dan dikontrakkan, maka Kerangka Acuan Kerja/Term of Reference (TOR) dan
RAB kegiatan swakelola harus dipisahkan dari TOR dan RAB kegiatan yang dikontrakkan.
Besaran honorarium Penanggung Jawab Kegiatan, TPRK, FGD, dan Tim Pendukung
berpedoman pada satuan harga yang ditetapkan dalam Pedoman ini.
3
Laporan pelaksanaan kegiatan kajian/evaluasi dan prakarsa strategis disusun sebanyak tiga
kali, yaitu laporan awal (Inception Report), laporan pertengahan (Interm Report), dan
laporan akhir (Final Report), dan disampaikan kepada Biro Perencanaan, Organisasi, dan
Tata Laksana dan Inspektorat Bidang Kinerja Kelembagaan.
Pertama: Belanja Uang Honor Tidak Tetap (Struktur dan biaya Personil). Jenis belanja
uang honor tidak tetap dipergunakan untuk biaya personil anggota tim kegiatan
kajian/evaluasi dan prakarsa strategis yang dibentuk dalam sebuah tim. Anggota Tim dapat
terdiri dari beberapa unsur sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 1. Contoh Anggota Tim
Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
Kedua: Belanja Bahan. Komponen kegiatan belanja bahan dipakai untuk menunjang
penyelesaian kegiatan dapat disesuaikan menurut kelompok ATK dan Bahan Komputer
berikut.
Tabel 2. Contoh Belanja Bahan untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Alat Tulis Kantor Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan ATK disesuaikan dengan jenis dan
(ATK) berpedoman pada harga pasar substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
2 Bahan Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan bahan komputer disesuaikan dengan jenis
Komputer berpedoman pada harga pasar dan substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
Tabel 3. Contoh Belanja Perjalanan Lainnya untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan harga Perjalanan dinas dalam kota pulang pergi yang
dalam kota Perjalanan. perjalanan dalam kota sesuai memakan waktu kurang dari 6 jam dapat disediakan
dengan Standar Biaya bagi Penanggung Jawab Kegiatan, TPRK, FGD,
Departemen Keuangan. Nara Sumber, dan Tenaga Pendukung sesuai
kebutuhan.
2 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan tertinggi Tiket perjalanan dan lumpsum dapat disediakan bagi
luar kota Perjalanan. harga tiket berpedoman pada Penanggung Jawab Kegiatan, TPRK, FGD, Nara
Standar Biaya Departemen Sumber, dan Tenaga Pendukung sesuai kebutuhan.
Keuangan.
4
Tabel 1. Contoh Anggota Tim Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
5
Keempat: Belanja Barang Operasional Lainnya. Komponen kegiatan lain yang
memerlukan pembiayaan dalam rangka menunjang penyelesaian kegiatan dapat
disesuaikan menurut kebutuhan, yaitu antara lain:
Tabel 4. Contoh Belanja Barang Operasional Lainnya untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Pengadaan Paket. Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan pengadaan referensi/data disesuaikan dengan
refernsi/data berpedoman pada harga pasar. kebutuhan substansi kegiatan sepanjang pelaksanaan kegiatan.
2 Rapat Tim Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan rapat yang melibatkan Anggota Tim, Nara Sumber,
Kali. komponen kebutuhan pelaksanaan dan pihak lain disesuaikan dengan kebutuhan. Komponen
kegiatan rapat tim berpedoman pada kebutuhan kegiatan rapat antara lain jamuan rapat atau
Standar Biaya Departemen konsumsi sesuai dengan Standar Biaya Departemen
Keuangan. Keuangan.
3 Konsinyiring/ Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan konsinyiring/seminar/lokakarnya yang melibatkan
seminar/ Hari. komponen kebutuhan pelaksanaan Anggota Tim, Nara Sumber, dan pihak lain disesuaikan dengan
lokakarya kegiatan pertemuan kebutuhan. Komponen kebutuhankegiatan
konsinyiring/seminar/lokakarya konsinyiring/seminar/lokakarnya antara lain jamuan
berpedoman pada Standar Biaya rapat/konsumsi, honor, akomodasi, dan ruang sidang. Untuk
Departemen Keuangan. kegiatan konsinyiring yang dilaksanakan di luar kantor atau di
luar kota dapat disediakan biaya transport dan lumpsum atau
uang saku harian sesuai dengan Standar Biaya Departemen
Keuangan.
4 Penggandaan Eksempl Penetapan satuan tertinggi Jumlah penggandaan bahan dan pencetakan laporan
Bahan dan ar. berpedoman pada Standar Biaya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pencetakan Departemen Keuangan.
Laporan
Kelima: Belanja Jasa Konsultan. Kegiatan kajian/evaluasi dan prakarsa strategis dapat
menunjuk tenaga ahli yang bersifat perseorangan (individual perseorangan) yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Ketentuannya dapat dilakukan seperti berikut.
Tabel 5. Contoh Belanja Barang Operasional Lainnya untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Jasa Konsultan Orang Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan Tenaga Ahli berdasarkan jumlah dan kualifikasi
Bulan. berpedoman pada harga pasar. pada TOR kegiatan dengan ketentuan sebanyak-banyaknya
Penetapan harga pasar dapat 50% dari jumlah anggota TPRK. Lama kerja Tenaga Ahli
mengikuti ketentuan INKINDO atau dihitung berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang menjadi
Peraturan Daerah yang berlaku tanggung jawab pihak penyedia barang/jasa.
setempat.
2.3. Pekerjaan yang dikerjakan oleh Pihak Penyedia Barang/Jasa (Pihak Ketiga)
Kegiatan yang dilakukan oleh Pihak Ketiga dapat mengikuti ketentuan sebagai berikut.
Tabel 6. Contoh Biaya Langsung Personil untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Tenaga Orang Penetapan Kebutuhan Tenaga Ahli berdasarkan jumlah dan kualifikasi pada Tenaga Ahli yang
Ahli Bulan satuan tertinggi kerangka acuan kegiatan. Lama kerja Tenaga Ahli dihitung memiliki keahlian di
berpedoman berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung bidangnya menurut
pada harga jawab pihak penyedia barang/jasa. pendidikan dan
pasar. pengalaman.
2 Tenaga Orang Penetapan Jumlah Tenaga Pendukung adalah berdasarkan kualifikasi pada
Pendukung Bulan satuan tertinggi TOR kegiatan. Lama kerja Tenaga Pendukung dihitung
berpedoman berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung
pada harga jawab pihak penyedia barang/jasa.
pasar.
Kedua: Biaya Langsung Non Personil. Biaya material dan aktifitas pendukung atas
pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak penyedia barang/jasa (pihak ketiga) yang dapat
6
dikategorikan sebagai biaya langsung non personil merupakan pengeluaran-pengeluaran
sesungguhnya/sesuai pengeluaran (at cost) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Penyedia barang/jasa (pihak ketiga) wajib membuat
rincian dan menyiapkan bukti-bukti yang sah atas semua pengeluaran yang terjadi.
Struktur keanggotaan tim kegiatan koordinasi, pemantauan, dan penyusunan data base
perencanaan pembangunan atau kegiatan lainnya yang sejenis terdiri dari Penanggung
Jawab Kegiatan, Tim Pelaksana/Tim Teknis, dan Tenaga Pendukung dan apabila diperlukan
dapat dibantu oleh nara sumber. Keanggotaan Tim kegiatan ini adalah merupakan pegawai
negeri sipil dan Staf Khusus Menteri Negara PPN.
Pertama: Belanja Uang Honor Tidak Tetap (Struktur dan Biaya Personil). Jenis belanja
uang honor tidak tetap dipergunakan untuk biaya personil anggota tim kegiatan koordinasi,
pemantauan, dan penyusunan data base perencanaan pembangunan atau kegiatan lainnya
yang sejenis ditetapkan terdiri atas Penangguna Jawab Kegiatan, Tim Pelaksana/Tim
Teknis, dan Tenaga Pendukung. Apabila diperlukan maka dapat dibentuk Tim Pengarah
yang bertanggungjawab kepada Penanggung Jawab Kegiatan. Ketentuan penetapan
Struktur Pembiayaan yang berlaku dapat dilihat dalam tabel berikut:
7
Tabel 1. Contoh Struktur Keanggotaan Tim Kegiatan Koordinasi, Pemantauan dan Penyusunan Data base
Perencanaan Pembangunan di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
2.1 Ketua Orang Penetapan Pejabat Eselon II pada unit kerja pelaksana
Bulan honorarium kegiatan
Maksimal berpedoman pada
12 Tabel 2
Bulan.
2.2 Sekretatis Ketua Orang Penetapan Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional
Tim Teknis dapat Bulan honorarium
dibantu oleh Maksimal berpedoman pada
Sekretaris yang 12 Tabel 2
berasal dari unit kerja Bulan.
pelaksana kegiatan.
2.3 Anggota Ketua Orang Penetapan Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional, Staf
Tim Teknis dibantu Bulan honorarium Khusus Menteri Negara PPN, dan Staf
oleh sejumlah Maksimal berpedoman pada Perencana, di Kementerian Negara
anggota yang 12 Tabel 2 PPN/Bappenas, serta Pejabat Struktural atau
berasal dari unit kerja Bulan. Pejabat Fungsional dari instansi pemerintah
dan dari luar unit lainnya.
kerja pelaksana
kegiatan, termasuk
dari instansi
pemerintah lainnya
apabila diperlukan.
3 Tenaga Pendukung Orang Penetapan Sebanyak-banyaknya Sarjana (Staf Perencana maupun bukan Staf
Bulan honorarium enam orang tenaga Perencana), Bukan Sarjana dan CPNS pada
Maksimal berpedoman pada pendukung Kementerian Negara PPN/Bappenas
12 Tabel 2
Bulan.
4 Nara Sumber Orang Penetapan harga Lama kerja nara Nara sumber dapat berasal dari instansi
Penanggung jawab Jam berdasarkan pada sumber dalam rangka pemerintah dengan kualifikasi setingkat eselon
dapat Standar Biaya membantu Tim Teknis I, II, dan III serta pakar/pembicara khusus,
mengundang/dibantu Departemen adalah sebanyak- praktisi dari lembaga swasta/lembaga
nara sumber yang Keuangan. banyaknya 42 jam swadaya masyarakat, dan dosen perguruan
memiliki kompetensi sepanjang tinggi.
yang relevan dengan pelaksanaan kegiatan
bidang substansi
atau fokus kegiatan.
8
Kedua: Belanja Bahan. Komponen kegiatan belanja bahan dipakai untuk menunjang
penyelesaian kegiatan dapat disesuaikan menurut kelompok ATK dan Bahan Komputer
berikut.
Tabel 2. Contoh Belanja Bahan untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Alat Tulis Kantor Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan ATK disesuaikan dengan jenis dan
(ATK) berpedoman pada harga pasar substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
2 Bahan Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan bahan komputer disesuaikan dengan jenis
Komputer berpedoman pada harga pasar dan substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
Ketiga: Belanja perjalanan lainnya. Komponen kegiatan belanja perjalanan lainnya dipakai
dalam rangka menunjang penyelesaian kegiatan dapat disesuaikan kelompok Perjalanan
Dalam Kota dan Perjalanan Luar Kota sebagai berikut.
Tabel 3. Contoh Belanja Perjalanan Lainnya untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan harga Perjalanan dinas dalam kota pulang pergi yang
dalam kota Perjalanan. perjalanan dalam kota sesuai memakan waktu kurang dari enam jam dapat
dengan Standar Biaya disediakan bagi Penanggung Jawab Kegiatan, Tim
Departemen Keuangan. Teknis, Nara Sumber, dan Tenaga Pendukung
sesuai kebutuhan sebagaimana dimuat dalam TOR.
2 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan tertinggi Tiket perjalanan dan lumpsum dapat disediakan bagi
luar kota Perjalanan. harga tiket berpedoman pada Penanggung Jawab Kegiatan, Tim Teknis, Nara
Standar Biaya Departemen Sumber, dan Tenaga Pendukung sesuai kebutuhan
Keuangan. sebagaimana dimuat dalam TOR.
9
Keempat: Belanja Barang Operasional lainnya. Komponen lain yang memerlukan
pembiayaan dalam rangka menunjang kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu antara
lain:
Tabel 4. Contoh Belanja Barang Operasional Lainnya untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Pengadaan Paket. Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan pengadaan referensi/data disesuaikan dengan
refernsi/data berpedoman pada harga pasar. kebutuhan substansi kegiatan sepanjang pelaksanaan kegiatan.
2 Rapat Tim Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan rapat yang melibatkan Anggota Tim, Nara Sumber,
Kali. komponen kebutuhan pelaksanaan dan pihak lain disesuaikan dengan kebutuhan. Komponen
kegiatan rapat tim berpedoman pada kebutuhan kegiatan rapat antara lain jamuan rapat atau
Standar Biaya Departemen konsumsi sesuai dengan Standar Biaya Departemen
Keuangan. Keuangan.
3 Konsinyiring/ Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan Konsinyiring/seminar/lokakarya yang melibatkan
seminar/ Hari. komponen kebutuhan pelaksanaan Anggota Tim, Nara Sumber, dan Pihak lain disesuaikan dengan
lokakarya kegiatan pertemuan kebutuhan. Komponen kebutuhan kegiatan
konsinyiring/seminar/lokakarya konsinyiring/seminar/lokakarnya antara lain jamuan
berpedoman pada Standar Biaya rapat/konsumsi, honor, akomodasi, dan ruang sidang. Untuk
Departemen Keuangan. kegiatan konsinyiring yang dilaksanakan di luar kantor atau di
luar kota dapat disediakan biaya transportasi dan lumpsum atau
uang sakut harian.
4 Penggandaan Eksempl Penetapan satuan tertinggi Jumlah penggandaan bahan dan pencetakan laporan
Bahan dan ar. berpedoman pada Standar Biaya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pencetakan Departemen Keuangan.
Laporan
10
Kelima: Belanja Jasa Lainnya. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan koordinasi,
pemantauan, dan penyusunan database perencanaan pembangunan, apabila diperlukan
dapat menunjuk tenaga administrator, operator, dan programer yang bersifat perseorangan
yang sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan dengan ketentuan seperti berikut:
Tabel 5. Contoh Biaya Langsung Personil untuk Kajian di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Tenaga Orang Penetapan Kebutuhan tenaga administrasi, programer dan tenaga Lulusan SLTA, Diploma
Administrator Bulan satuan tertinggi operator berdasarkan jumlah dan kualifikasi pada TOR. Lama atau Sarjana yang
, operator, berpedoman Kerja dihitung berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang sesuai dengan bidang
dan pada harga menjadi tanggung jawabnya selama pelaksanaan kegiatan. keahlian yang
programner pasar. dibutuhkan
Kegiatan koordinasi strategis bersifat lintas sektoral, sehingga struktur personil dan
penetapan RAB koordinasi strategis disesuaikan kebutuhan berdasarkan surat keputusan
tertinggi yang dikeluarkan atau berdasarkan TOR kegiatan.
Struktur keanggotaan koordinasi strategis terdiri dari Tim Pengarah, Penanggung Jawab
Kegiatan, Tim Pelaksana/Tim Teknis, dan Tenaga Pendukung.
Komponen pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan koordinasi strategis terdiri atas: (1)
Belanja Uang Honor Tidak Tetap; (2) Belanja Bahan (seperti ATK, dan bahan komputer); (3)
Belanja perjalanan lainnya (sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku); (4) Belanja
Barang Operasional lainnya (seperti kegiatan pertemuan/konsinyiring/seminar/lokakarya,
penggandaan dan pencetakan laporan); (5) Belanja Jasa (konsultan, sewa, dan jasa
lainnya); dan (6) Belanja Modal (pembelian alat pengolah data, LCD proyektor, dan alat
pendukung lainnya yang terkait).
Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan oleh pihak penyedia barang/jasa (pihak ketiga)
meliputi komponen: (1) Biaya Langsung Personil; dan (2) Biaya langsung Non Personil.
Laporan pelaksanaan koordinasi strategis dilakukan tiga kali dalam satu tahun, yaitu laporan
awal, laporan kemajuan, dan laporan akhir yang disampaikan kepada Biro Perencanaan,
Organisasi dan Tata Laksana.
11
4.2. Pekerjaan Swakelola
Pertama: Belanja Uang Honor Tidak Tetap (Struktur Keanggotaan dan Biaya Personil).
Jenis belanja uang honor tidak tetap dipergunakan untuk biaya personil anggota tim
kegiatan koordinasi strategis atau kegiatan lainnya yang sejenis yang terdiri atas Tim
Pengarah, Penanggung Jawab Kegiatan, Tim Pelaksana/Tim Teknis, dan Tenaga
Pendukung. Adapun ketentuan Struktur Keanggotaan Koordinasi Strategis dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 1. Contoh Struktur Keanggotaan Tim Koordinasi Strategis di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Tim Pengarah
1.3 Anggota Ketua Orang Penetapan Pejabat Eselon I atau Pejabat Fungsional
Tim Pengarah dapat Bulan honorarium Perencana tingkat Utama
dibantu oleh sejumlah Maksimal berpedoman pada
Anggota Tim 12 Tabel 3
Pengarah yang Bulan.
berasal dari
Bappenas, dan jika
diperlukan dapat
berasal dari instansi di
luar Bappenas
2 Penanggung Jawab Orang Penetapan
Kegiatan Bulan honorarium
Penanggung jawab Maksimal berpedoman pada
kegiatan adalah 12 Tabel 3
Pejabat Eselon I yang Bulan.
membawahi
pelaksana kegiatan.
3 Tim Pelaksana Tim Pelaksana/Tim Teknis merupakan Tim
Teknis/Tim Teknis secara teknis operasional melaksanakan
kegiatan. Keanggotaan Tim Teknis berasal
dari unit kerja pelaksana kegiatan dan dari
luar unit kerja pelaksana kegiatan, termasuk
dari instansi pemerintah lain apabila
diperlukan.
3.1 Ketua Orang Penetapan Pejabat Eselon II pada unit kerja pelaksana
Bulan honorarium kegiatan
Maksimal berpedoman pada
12 Tabel 3
Bulan.
3.2 Sekretatis Ketua Orang Penetapan Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional
Tim Teknis dapat Bulan honorarium
dibantu oleh Maksimal berpedoman pada
Sekretaris yang 12 Tabel 3
berasal dari unit kerja Bulan.
pelaksana kegiatan.
3.3 Anggota Ketua Orang Penetapan Pejabat Struktural, Pejabat Fungsional, Staf
Tim Teknis dibantu Bulan honorarium Khusus Menteri Negara PPN, dan Staf
oleh sejumlah anggota Maksimal berpedoman pada Perencana, di Kementerian Negara
yang berasal dari unit 12 Tabel 3 PPN/Bappenas, serta Pejabat Struktural atau
12
kerja dan dari luar unit Bulan. Pejabat Fungsional dari instansi pemerintah
kerja pelaksana lainnya.
kegiatan, termasuk
dari instansi
pemerintah lainnya
apabila diperlukan.
4 Tenaga Pendukung Orang Penetapan Sebanyak-banyaknya Sarjana (Staf Perencana maupun bukan Staf
Bulan honorarium enam orang tenaga Perencana), Bukan Sarjana dan CPNS pada
Maksimal berpedoman pada pendukung Kementerian Negara PPN/Bappenas
12 Tabel 3
Bulan.
5 Nara Sumber Orang Penetapan harga Lama kerja nara Nara sumber dapat berasal dari instansi
Penanggung jawab Jam berdasarkan pada sumber dalam rangka pemerintah dengan kualifikasi setingkat
atau Ketua Tim Standar Biaya membantu Tim Teknis eselon I, II, dan III serta pakar/pembicara
Pengarah dapat Departemen adalah sebanyak- khusus, praktisi dari lembaga swasta/lembaga
mengundang/dibantu Keuangan. banyaknya 42 jam swadaya masyarakat, dan dosen perguruan
nara sumber yang sepanjang tinggi.
memiliki kompetensi pelaksanaan kegiatan
yang relevan dengan
bidang substansi atau
fokus kegiatan.
Kedua: Belanja Bahan. Komponen kegiatan belanja bahan dipakai untuk menunjang
penyelesaian kegiatan dapat disesuaikan menurut kelompok ATK dan Bahan Komputer
berikut.
Tabel 2. Contoh Belanja Bahan untuk Kegiatan Koordinasi Strategis di Kementerian PPN/Bappenas,
Tahun 2007.
1 Alat Tulis Kantor Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan ATK disesuaikan dengan jenis dan
(ATK) berpedoman pada harga pasar substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
2 Bahan Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan bahan komputer disesuaikan dengan jenis
Komputer berpedoman pada harga pasar dan substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
Ketiga: Belanja perjalanan lainnya. Komponen kegiatan belanja perjalanan lainnya dipakai
dalam rangka menunjang penyelesaian kegiatan Koordinasi Strategis dapat disesuaikan
kelompok Perjalanan Dalam Kota dan Perjalanan Luar Kota sebagai berikut.
Tabel 3. Contoh Belanja Perjalanan Lainnya untuk Kegiatan Koordinasi Strategis di Kementerian
PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan harga Perjalanan dinas dalam kota pulang pergi yang
dalam kota Perjalanan. perjalanan dalam kota sesuai memakan waktu kurang dari enam jam dapat
dengan Standar Biaya disediakan bagi Tim Pengarah, Penanggung Jawab
Departemen Keuangan. Kegiatan, Tim Teknis, Nara Sumber, dan Tim
Pendukung sesuai kebutuhan sebagaimana dimuat
dalam TOR..
2 Perjalanan Orang/ Penetapan satuan tertinggi Tiket perjalanan dan lumpsum dapat disediakan bagi
luar kota Perjalanan. harga tiket berpedoman pada Tim Pengarah, Penanggung Jawab Kegiatan, Tim
Standar Biaya Departemen Teknis, Nara Sumber, dan Tim Pendukung sesuai
Keuangan. kebutuhan sebagaimana dimuat dalam TOR.
13
Keempat: Belanja Barang Operasional lainnya. Komponen lain yang memerlukan
pembiayaan dalam rangka menunjang kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu antara
lain:
Tabel 4. Contoh Belanja Barang Operasional Lainnya untuk Kegiatan Koordinasi Strategis di Kementerian
PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Pengadaan Paket. Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan pengadaan referensi/data disesuaikan dengan
refernsi/data berpedoman pada harga pasar. kebutuhan substansi kegiatan sepanjang pelaksanaan kegiatan.
2 Rapat Tim Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan rapat yang melibatkan Anggota Tim, Nara sumber,
Kali. komponen kebutuhan pelaksanaan dan pihak lain disesuaikan dengan kebutuhan. Komponen
kegiatan rapat tim berpedoman pada kebutuhan kegiatan rapat antara lain jamuan rapat atau
Standar Biaya Departemen konsumsi.
Keuangan.
3 Konsinyiring/ Orang Satuan tertinggi untuk setiap Kegiatan konsinyiring/seminar/lokakarya yang melibatkan
seminar/ Hari. komponen kebutuhan pelaksanaan Anggota Tim, Nara Sumber, dan pihak lain disesuaikan dengan
lokakarya kegiatan pertemuan kebutuhan. Komponen kebutuhan kegiatan
konsinyiring/seminar/lokakarya konsinyiring/seminar/lokakarya antara lain jamuan
berpedoman pada Standar Biaya rapat/konsumsi, honor, akomodasi, dan ruang sidang. Untuk
Departemen Keuangan. kegiatan konsinyiring yang dilaksanakan di luar kantor atau
diluar kota dapat disediakan biaya transpor dan lumpsum atau
uang sakut harian.
4 Penggandaan Eksempl Penetapan satuan tertinggi Jumlah penggandaan bahan dan pencetakan laporan
Bahan/Pencetak ar. berpedoman pada Standar Biaya disesuaikan dengan kebutuhan.
an Departemen Keuangan.
Laporan/Booklet
/Buletin/Lainnya
5 Lain-lain Bulan Penetapan satuan tertinggi Jumlah kebutuhan lainnya yang belum tercakup oleh biaya-
berpedoman pada Standar Biaya biaya di atas yang dibutuhkan dalam operasional kegiatan,
Departemen Keuangan. seperti telepon/fax, internet, pemeliharaan/perbaikan komputer
dan printer disesuaikan dengan kebutuhan.
Kelima: Belanja Jasa. Kegiatan koordinasi strategis atau kegiatan lainnya yang sejenis
dapat menunjuk tenaga ahli yang bersifat perseorangan (individual) konsultan dengan
bidang keahlian yang dibutuhkan, pengolah data/programer, sekretaris, dan staf administrasi
yang sesuai, selain itu kegiatan lainnya yang sejenis juga dapat menyewa mesin foto copy,
kendaraan, gedung kantor serta menggunakan jasa pengemudi, pramubakti dan petugas
keamanan dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 5. Contoh Belanja Jasa untuk Kegiatan Koordinasi Strategis di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Jasa Orang Bulan. Penetapan satuan tertinggi Jumlah tenaga ahli maksimal tiga orang tiap kegiatan.
Konsultan berpedoman pada harga pasar. Jumlah pengolah data/programer satu orang tiap kegiatan.
Jumlah sekretaris satu orang tiap kegiatan.
Jumlah staf administrasi maksimal dua orang tiap kegiatan.
2 Sewa Unit/bulan Penetapan satuan tertinggi Satu unit untuk kegiatan yang berada di satu lokasi kantor
atau berpedoman pada harga pasar dan
Unit/Tahun atau Standar Biaya Departemen
Keuangan.
3 Jasa Orang Bulan. Penetapan satuan tertinggi Jumlah pengemudi dan pramubakti masing-masing hanya satu
Lainnya berpedoman pada Standar Biaya orang untuk setiap kegiatan, sedangkan untuk petugas
Departemen Keuangan. keamanan disesuaikan dengan kebutuhan untuk satu kegiatan
yang berada dalam satu lokasi kantor.
Keenam: Belanja Modal. Kegiatan koordinasi strategis atau kegiatan lainnya yang sejenis
dapat melakukan pembelian alat pengolah data seperti komputer/server, printer, laptop, LCD
proyektor, kamera digital, video recorder/handycam, voice recorder, dan lain-lain.
4.3. Pekerjaan yang dikerjakan oleh Pihak Penyedia Barang/Jasa (Pihak Ketiga)
14
Kegiatan yang dilakukan oleh Pihak Ketiga dapat mengikuti ketentuan sebagai berikut.
Tabel 6. Contoh Biaya Langsung Personil untuk Kegiatan Koordinasi Strategis di Kementerian PPN/Bappenas,
Tahun 2007.
1 Tenaga Orang Penetapan Kebutuhan Tenaga Ahli berdasarkan jumlah dan kualifikasi pada Tenaga Ahli yang
Ahli Bulan satuan tertinggi kerangka acuan kegiatan. Lama kerja Tenaga Ahli dihitung memiliki keahlian di
berpedoman berdasarkan ruang lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung bidangnya menurut
pada harga jawab pihak penyedia barang/jasa. pendidikan dan
pasar. pengalaman.
2 Tenaga Orang Penetapan Jumlah Tenaga Pendukung adalah berdasarkan kualifikasi pada
Pendukung Bulan satuan tertinggi TOR kegiatan. Lama Kerja Tenaga Pendukung dihitung
berpedoman berdasarkan raung lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung
pada harga jawab pihak penyedia barang/jasa.
pasar.
Kedua: Biaya Langsung Non Personil. Biaya material dan aktifitas pendukung atas
pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak penyedia barang/jasa (pihak ketiga) yang dapat
dikategorikan sebagai biaya langsung non personil merupakan pengeluaran-pengeluaran
sesungguhnya/sesuai pengeluaran (at cost) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Penyedia barang/jasa (pihak ketiga) wajib membuat
rincian dan menyiapkan bukti-bukti yang sah atas semua pengeluaran.
15
V. Rencana Anggaran dan Biaya Kegiatan Pengawasan Pengelolaan Anggaran
5.1.Ketentuan Umum
Kegiatan pengawasan pengelolaan yang diatur dalam pedoman ini meliputi kegiatan
pemeriksaan/audit, penyusunan program kerja pengawasan tahunan (PKPT), reviuw
laporan keuangan dan kinerja, serta reviuw TOR dan RAB dalam rangka pre audit.
Struktur keanggotaan kegiatan pengawasan terdiri dari Penanggung Jawab Kegiatan, Wakil
Penanggung Jawab, Pengendali Teknis, Ketua Tim, Anggota Tim dan Sekretariat.
Komponen pembiayaan untuk kegiatan pengawasan terdiri atas: (1) Belanja Uang Honor
Tidak Tetap (Anggota Tim); (2) Belanja Bahan (ATK dan Bahan Komputer); (3) Belanja
Barang Operasional lainnya (diantaranya biaya rapat, pencetakan laporan, dan pengadaan
referensi/data).
Pertama: Belanja Uang Honor Tidak Tetap (struktur dan biaya personil). Jenis belanja
uang honor tidak tetap dipergunakan untuk biaya personil anggota tim kegiatan
pemeriksaan/audit, penyusunan program kerja pengawasan tahunan (PKPT), dan reviuw
laporang keuangan yang terdiri atas Penanggung Jawab Kegiatan, Wakil Penanggung
Jawab, Pengendali Teknis, Ketua Tim, Anggota Tim dan Sekretariat.
Tabel 1. Contoh Struktur Keanggotaan Tim PKPT dan Reviu Laporan Keuangan di Kementerian PPN/Bappenas,
Tahun 2007.
3 Pengendali Teknis Orang Penetapan Maksimal 30 hari (per Sekurang-kurangnya Fungsional Auditor Ahli
Setiap Tim Hari honorarium kegiatan) Muda
Pemerikasa dipimpin berpedoman pada
oleh seorang auditor tabel 4
yang berfungsi
sebagai supervisor
dalam pelaksanaan
audit.
4 Ketua Tim Orang Penetapan Maksimal 30 hari (per Sekurang-kurangnya Fungsional Auditor Ahli
Hari honorarium kegiatan) Pertama
berpedoman pada
tabel 4
5 Anggota Tim Orang Penetapan Maksimal 2 orang Sekurang-kurangnya Fungsional Auditor
16
Hari honorarium selama 30 hari (per Pelaksana dan atau memiliki pendidikan atau
berpedoman pada kegiatan) pengalaman di bidang pemeriksaan
tabel 4
6 Tenaga Pendukung Orang Penetapan Maksimal 3 orang
Hari honorarium selama 6 hari (per
berpedoman pada kegiatan)
tabel 4
Kedua: Belanja Bahan. Komponen kegiatan belanja bahan dipakai untuk menunjang
penyelesaian kegiatan Pengawasan Pengelolaan Anggaran dapat disesuaikan menurut
kelompok ATK dan Bahan Komputer berikut.
Tabel 2. Contoh Belanja Bahan untuk Kegiatan Pengawasan Pengelolaan Anggaran
di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
1 Alat Tulis Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan ATK disesuaikan dengan jenis dan
Kantor (ATK) berpedoman pada harga pasar substansi kegiatan yang diperlukan sepanjang
pelaksanaan kegiatan
2 Bahan Bulan Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan bahan komputer disesuaikan dengan
Komputer berpedoman pada harga pasar jenis dan substansi kegiatan yang diperlukan
sepanjang pelaksanaan kegiatan
3 Pencetakan Eksemplar Penetapan satuan tertinggi Kebutuhan pencetakan laporan disesuaikan dengan
Laporan berpedoman pada Standar banyaknya laporan yang diterbitkan.
Biaya Departemen Keuangan.
17
VI. Rencana Anggaran dan Biaya Kegiatan Litigasi dan Pendampingan Hukum
6.1.Ketentuan Umum
1. Kegiatan litigasi dan pendampingan hukum terdiri dari Litigasi Perdata, Litigasi Tata
Usaha Negara, Hak Uji Materiil, Pemdampingan Profesional Lawyer dalam Litigasi
Pidana, dan Pendampingan Pemeriksaan.
2. Ruang lingkup kegiatan litigasi dan pendampingan hukum mencakup: (1)
Administrasi (diantaranya leges surat, pengambilan putusan); (2) Penyusunan
dokumen hukum (di antaranya penyusunan surat gugatan, eksepsi, duplik, replik dan
kesimpulan); (3) Pengumpulan bahan, data, dan informasi untuk penyusunan
dokumen hukum sebagaimana tersebut di atas (diantaranya studi pustaka, legal
review, menghadirkan narasumber); (4) Pengumpulan bukti dan menghadirkan saksi
ahli/saksi; (5) Menghadiri persidangan dan atau pemeriksaan.
3. Struktur keanggotaan kegiatan litigasi dan pendampingan hukum terdiri dari
Penanggung Jawab Kegiatan, Litigant dan Paralegal, Tenaga Pendukung, dan jika
diperlukan dapat dibantu profesional lawyer, saksi ahli/saksi, dan narasumber.
4. Komponen pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan litigasi dan pendampingan
hukum terdiri atas: (1) Belanja Uang Honor Tidak Tetap (Anggota Tim); (2) Belanja
Bahan (ATK dan bahan komputer); (3) Belanja perjalanan lainnya (sesuai kebutuhan
dan ketentuan yang berlaku); dan (4) Belanja Barang Operasional lainnya
(diantaranya pertemuan/konsinyiring, jamuan rapat, penggandaan dan pencetakan
laporan, dan administrasi peradilan)
5. Waktu penugasan sesuai kebutuhan dan dinamika proses persidangan/pemeriksaan.
6. Penanggung Jawab, Tim Litigant dan profesional lawyer ditetapkan dengan surat
kuasa dan atau surat penugasan dari Menteri Negara PPN/Bappenas, sedangkan
Paralegal dan Tenaga Pendukung ditetapkan dengan surat penugasan Sesmeneg
PPN/Sestama Bappenas.
7. Khusus Litigasi Pidana Surat Kuasa bagi Profesional Lawyer dibuat oleh pihak
berperkara.
8. Realisasi pembiayaan hanya dilakukan pada saat dimulainya
persidangan/pemeriksaan hingga selesainya persidangan/pemeriksaan serta
penyusunan laporan perkara.
Pertama: Belanja Uang Honor Tidak Tetap. Jenis belanja uang honor tidak tetap
dipergunakan untuk biaya personil kegiatan litigasi dan pendampingan hukum yang terdiri
dari Penanggung Jawab Kegiatan, Litigant, Paralegal, dan Tenaga Pendukung, dan jika
diperlukan dapat dibantu profesional lawyer, saksi ahli/sakti, dan narasumber. Adapun
ketentuan Personil Kegiatan Litigasi seperti dalam tabel berikut:
18
Tabel 1. Contoh Struktur Keanggotaan Kegiatan Litigasi di Kementerian PPN/Bappenas, Tahun 2007.
2 Litigant Pegawai
negeri sipil di
Kementerian Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Bappenas yang
mewakili dan bertindak
untuk dan atas nama
Menteri Negara
Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Kepala Bappenas.
2.1 Ketua Ketua Litigant Orang Jam Penetapan
adalah Pejabat Eselon II Honorarium
yang membawahi unit mengikuti
kerja terkait dengan penetapan
kegiatan litigasi dan honorarium
pendampingan hukum. pada Tabel 1
2.2 Anggota Ketua Orang Jam Penetapan Sebanyak-banyaknya Pejabat Struktural, Pejabat
Litigant dapat dibantu Honorarium tujuh orang sesuai Fungsional, atau sekurang-
oleh sejumlah anggota mengikuti dengan kebutuhan kurangnya Staf Perencana
yang berasal dari unit penetapan pada Kementerian
kerja pelaksana kegiatan honorarium PPN/Bappenas yang
dan/atau berasal dari luar pada Tabel 1 memiliki latar belakang
unit kerja pelaksana hukum
kegiatan dan memiliki
kompetensi yang relevan
dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
3 Paralegal Tim Litigant Orang Jam Penetapan Sebanyak-banyaknya lima Sarjana (Staf Perencana
dapat dibantu oleh honorarium orang paralegal maupun bukan Staf
paralegal yang berasal mengikuti Perencana) dan Bukan
dari dalam unit kerja dan penetapan Sarjana pada Kementerian
dari luar unit kerja honorarium Negara PPN/Bappenas.
pelaksana kegiatan. tenaga Jika perlukan Paralegal
pendukung dapat berasal dari luar
sebagaimana Kementerian Negara
tercantum dalam PPN/Bappenas
BAB II Pedoman
ini.
4 Tenaga Pendukung Orang Jam Penetapan Jumlah Tenaga Sarjana (Staf Perencana
honorarium Pendukung adalah maupun bukan Staf
mengikuti berdasarkan kualifikasi Perencana) dan Bukan
penetapan pada TOR kegiatan. Lama Sarjana pada Kementerian
honorarium Kerja Tenaga Pendukung Negara PPN/Bappenas.
tenaga dihitung berdasarkan
pendukung ruang lingkup pekerjaan
sebagaimana yang menjadi tanggung
tercantum dalam jawab pihak penyedia
BAB II Pedoman barang/jasa.
ini.
5 Nara Sumber Untuk Orang Jam/pertemuan Penetapan Jumlah nara sumber Latar belakang pendidikan
membantu pelaksanaan Lama kerja narasumber harga sesuai dengan kebutuhan narasumber sekurang-
kegiatan khususnya yang dalam rangka membantu didasarkan pada dan dinamika kurangnya Sarjana Strata 2
memerlukan bidang litigant sesuai kebutuhan Standar Biaya persidangan/pemeriksaan. (S2) dengan pengalaman
tertentu, litigant dapat dan dinamika Departemen kerja pada bidang
dibantu oleh narasumber persidangan/pemeriksaan Keuangan. keahliannya sekurang-
yang memiliki kompetensi kurangnya tiga tahun, atau
yang relevan dengan Sarjana Strata 1 (S1)
19
substansi bidang atau dengan pengalaman kerja
fokus kegiatan. dalam bidang keahliannya
sekurang-kurangnya lima
tahun. Nara sumber dapat
berasal dari instansi
pemerintah dan/atau
praktisi dari lembaga
swasata/lembaga swadaya
masyarakat dan/atau dosen
perguruan tinggi.
6 Saksi Ahli/Saksi Orang Jam Penetapan Sesuai kebutuhan dan
Dalam proses honorarium dinamika
persidangan/pemeriksaan saksi ahli/saksi persidangan/pemeriksaan
litigant dapat berpedoman
menghadirkan saksi pada besaran
ahli/saksi yang honorarium
menguntungkan ( a de narasumber
charge). yang didasarkan
pada Standar
Biaya
Departemen
Keuangan
7 Profesional Lawyer Orang Paket Penetapan Sebanyak-banyaknya dua Terdaftar resmi pada
Dalam kasus tertentu dan honorarium orang lawyer PERADI
atau perkara pidana Tim mengikuti harga
Litigant dapat dibantu pasar. Khusus
oleh profesional lawyer. Litigasi Pidana
biaya
ditanggung oleh
pihak
berperkara.
Kedua: Belanja Bahan. Pengaturan belanja bahan mengikuti pengaturan belanja bahan
sebagaimana tercantum dalam BAB II Pedoman ini.
Penetapan RAB kegiatan paket pendidikan dan pelatihan (diklat) dan kegiatan pengadaan
sarana dan prasarana aparatur negara berpedoman pada Standar Biaya yang telah
ditetapkan oleh Departemen Keuangan dan Departemen Teknis yang terkait. Sedangkan
kegiatan koordinasi dan monitoring yang berhubungan dengan pelaksanaan diklat tetap
berpedoman pada Bab III Tulisan ini.
Penetapan struktur personil dan penetapan RAB kegiatan penyediaan dana pendamping
bantuan luar negeri tergantung pada Loan Agreement yang ditetapkan. Apabila dalam Loan
Agreement tidak memberikan acuan, maka penetapan struktur personil dan RAB kegiatan
tetap berpedoman pada Pedoman ini atau berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan
oleh Departemen Keuangan. Sedangkan untuk kegiatan yang bukan merupakan dana
pendamping tetapi merupakan dana pendukung kegiatan bantuan luar negeri, maka
20
penetapan struktur personil dan RAB harus tetap berpedoman pada Pedoman ini (dianggap
kegiatan yang sejenis pada penjelasan BAB III)
Kegiatan lainnya yang tidak termasuk atau tidak sejenis dengan kelompok kegiatan yang
telah diuraikan pada Pedoman ini, penentuan struktur personil dan penetapan RAB dapat
berpedoman pada ketentuan atau peraturan lain yang lebih tinggi atau yang telah ditetapkan
oleh Departemen Keuangan.
Kegiatan yang memerlukan biaya kesekretariatan (biaya-biaya yang tidak melekat pada
kegiatan seperti sewa rumah, sewa mobil, honor office boy, sekretaris, dan sopir)
berpedoman pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Departemen Keuangan.
--ooOOoo--
21