Anda di halaman 1dari 5

SOP Laundry Rumah Sakit adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang

dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan dalam laundry rumah sakit.


Pengertian Laundry Rumah Sakit
Laundry Rumah Sakit adalah Tempat mencuci semua linen yang dipergunakan oleh rumah sakit
dengan pengelolaan dan tata lakasana harus baik dan benar sesuai standart pencucian (Infeksius
dan non infeksius).
Tata Laksana Laundry Rumah Sakit
1.Pengumpulan / penerimaan linen
 Pemillahan
Linen kantong plastik kuning untuk linen infeksius
Kantong plastik hitam untuk linen non infeksius serta pilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
 Hitung dan catat linen yang akan di cuci sesuai kapsitas mesin cuci yang di gunakan
2.Pencucian
 Cuci linen sesuai mesin cuci yang di gunakan infeksius dan non infeksius
 Gunakan bahan kimia yang sudah di rekomendasikan (ramah lingkungan)
 Cuci linen dengan air panas sesuai SOP laundry rumah sakit dalam
Kemenkes1204/MENKES/SK/X/2004

Syarat Syarat Laundry Rumah Sakit


1.Pencucian menggunakan air panas dengan suhu 70 ◦C 25 menit atau dengan Suhu 95 ◦C 10
menit.
2.Bahan kimia ( detergent dan desinfektan) yang digunakan harus ramah lingkungan/IPAL
3.Standar kuman linen bersih atau spora bacilius kurang dari 6 x 103 perinci persegi.

Kebutuhan Air Bersih di Laundry Rumah Sakit


Adalah Jumlah air bersih yang di butuhkan laundry untuk mencuci linen di sesuaiikan dnegan
besar kecilnya kapasitas mesin cuci yang di gunakan laundry tersebut serta tekanan air yang
memadai pada rumah sakit.
Proses Pencucian Laundry Rumah Sakit
 Penimbangan linen kotor sebelum mesin cuci
 Pembilasan awal
 Proses pencucian (bahan kimia)
 Pembilasan akhir
 Penetralisir / Pelembut

Proses Pengeringan Laundry rumah Sakit


 Linen yang sudah cuci dann bersih selanjunya di keringkan dengan mesin dengan mesin
pengering.
 Pilah linen sesuai dengan suhu yang di butuhkan, bila masih terdapat noda atau linen rusak
dipisahkan untuk di cuci kembali atau akan di musnahkan.
Proses Penyetrikaan Laundry Rumah Sakit
 Setelah linen dikeringkan lalu di setrika sesuai dengan bahan linen dan mesin penyetrikaan yang
di gunakan ( plate press iron atau roll iron)
Proses Pelipatan Laundry Rumah Sakit
 Linen yang sudah di setrika dilipat sesuai dengan lipatan linen yang sudah ditentukan.
Pendistribusian Linen Laundry Rumah Sakit
 Linen yang didistribusikan yaitu linen yang ada di gudang penyimpanan sebelumnya untuk
didistribusikan ke semua ruangan yang membutuhkan linen sesuai kecukupan ruangan tersebut.
Proses Penyimpanan Linen Laundry Rumah Sakit
Linen – linen yang sudah dilipat dan di paket disimpan dalam gudang lemari penyimpanan sistem
First In First Out (FIFO)
Kebijakan Mutu dan Lingkungan
PT. Delta Inti Indonesia merupakan sebuah perusahaan Healthcare Laundryyang mensejahterakan seluruh
rakyat Indonesia melalui pelayanan healthcare laundry yang berstandar International:
 Menyediakan Healthcare Laundry yang bersih dan higienis.
 Membantu pencegahan dan pengendalian infeksi di seluruh Rumah Sakit Indonesia.
 Melakukan perbaikan yang berkelanjutan guna menyediakan linen yang bersih dan higienis untuk pasien
rumah sakit.
 Mempersiapkan staff Healthcare Laundry yang berkompeten dan saling bekerja sama.
 Berkomitmen mencegah pencemaran lingkungan dan menjaga bumi agar tetap lestari.
 Melakukan pekerjaan dengan aman dan sehat sehingga mentaati aspek-aspek lingkungan hidup di setiap
kegiatan perusahaan.
 Berkomitmen mematuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan lain yang berkaitan dengan
lingkungan hidup dalam melaksanakan operasi perusahaan.
PT Delta Inti Indonesia senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan melalui penerapan
standar internasional sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 yang
terintegrasi.

Pentingnya Laundry Rumah Sakit


Laundry memiliki peran yang penting dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) “pengelolaan binatu
dan linen yang tepat”, berdasarkan buku pedoman Standar Akreditasi Rumah Sakit (JCI) PPI.7.1 halaman 180.
Selain itu, kebersihan laundri rumah sakit juga harus mengikuti standar peraturan dari pemerintah (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004).

Ketika pasien datang ke rumah sakit, mereka berinteraksi dengan berbagai macam linen, seperti seprai, selimut,
seragam suster dan dokter, dan banyak lagi. Penelitian membuktikan bahwa linen adalah salah satu objek yang
dapat membawa bakteri atau mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Sebagai perbandingan standar lulus
bakteri linen hygienis sbb:

 6.000 cfu Bacillus spora per 6,25 cm persegi ——————- Kemenkes 1204/SK/Menkes/X/2004
halaman 27.
 20 cfu per 100 cm persegi ——————- standar Amerika.
 12 cfu per 625 cm persegi ——————- standar Eropa.
Dengan mencegah pasien bersentuhan dengan linen yang kotor, kami berharap dapat mengurangi angka pasien
yang terjangkit penyakit dan mendukung rumah sakit dalam memberikan servis terbaik kepada pasien. Untuk
mencapai hal ini, laundry biasa saja tidaklah cukup. Di Healthcare Laundry, Kami menerapkan standar operasi
laundry rumah sakit internasional dalam memberikan linen yang tidak hanya bersih tapi juga higienis untuk
rumah sakit.
Fasilitas dan peralatan yang kami gunakan didesain khusus untuk mencegah penyebaran penyakit melalui linen
seperti dinding pemisah ruangan kotor dan bersih, sirkulasi udara, mesin cuci barrier, mesin cuci troly barrier,
sarana cuci tangan, mandi dll. Kami menerapkan system dari The Healthcare Laundry Accredition Council
(HLAC) dan Textile Rental Services Association of America (TRSA) yang menjadi salah satu rujukan dari JCI.
Alur kerja operasional juga didesain khusus untuk mencegah adanya kontaminasi atau perpindahan kuman
penyakit, namun dengan cukup ruang untuk bekerja secara efektif.

http://healthcare-laundry.com/about-us/
PENGELOLAAN TEMPAT PENCUCIAN LINEN (LAUNDRY)
Posted on April 15, 2017by Healthcare and Hospital Consultant (IKKESINDO Batch 4)

Pengertian
Laundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana
penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam
boiler),pengering, meja dan mesin setrika.
Persyaratan
1. Suhu air panas untuk pencucian 70oC dalam waktu 25 menit atau 95oC dalam waktu
10 menit.
2. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang ramah
lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan.
3. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung 6 x
103spora spesies Bacillus per inci persegi.
Tata Laksana
1. Di tempat laundry tersedia keran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran
yang memadai, air panas untuk disinfeksi dan tersedia disinfektan.
2. Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran
pembuangan air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis
linen yang berbeda.
3. Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non
infeksius.
4. Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air
limbah.
5. Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai kegunaannya yaitu ruang
linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang
perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris atau
pengering untuk alat-alat termasuk linen.
6. Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pencuciannya dapat
bekerjasama dengan pihak lain dan pihak lain tersebut harus mengikuti
persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan.
7. Perlakuan terhadap linen:
8. Pengumpulan, dilakukan :
 Pemilahan antara linen infeksius dan non-infeksius dimulai dari sumber dan
memasukkan linen ke dalam kantong plastik sesuai jenisnya serta diberi label.
 Menghitung dan mencatat linen di ruangan.
Penerimaan
 Mencatat linen yang diterima dan telah terpilah antara infeksius dan non infeksius.
 Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
Pencucian
 Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan
kebutuhan deterjen dan disinfektan.
 Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian
merendamnya dengan menggunakan disinfektan.
 Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya.
Pengeringan, Penyetrikaan dan Penyimpanan
 Linen harus dipisahkan sesuai jenisnya.
 Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari bagian bawah.
 Pintu lemari selalu tertutup.
Distribusi

Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima,


kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu
tanda terima.

Pengangkutan

 Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang
digunakan untuk membungkus linen kotor.
 Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan
linen kotor. Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan setelah digunakan
mengangkut linen kotor.
 Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.
 Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna.
 Rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pengangkutannya dari
dan ke tempat laundry harus menggunakan mobil khusus.
Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan pakaian
kerja khusus, alat pelindung diri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala, serta dianjurkan memperoleh imunisasi hepatitis B.

https://galihendradita.wordpress.com/2017/04/15/pengelolaan-tempat-pencucian-linen-laundry/

Anda mungkin juga menyukai