1. PENDAHULUAN
Surveilans Infeksi merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan pengendalian infeksi di
rumah sakit. Surveilan merupakan Pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan
secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan
pelayanan kesehatan.
Tujuan kegiatan surveilans infeksi HAIs adalah untuk memperoleh data dasar, kewaspadaan
dini KLB, menilai standard mutu pelayanan, sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek, menilai
keberhasilan suatu program PPI, meyakinkan para klinisi dan sebagai suatu tolok ukur akreditasi.
Survei HAIs dilakukan oleh IPCN setiap hari dengan cara obsevasi lama perawatan dan
pemakaian alat pada pasien di setiap ruangan yang memberikan pelayanan kesehatan yang dibantu
oleh IPCLN untuk mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap
masing-masing.
Sebagai penyebab utama infeksi nasokomial (HAIs) adalah Kegagalan petugas melakukan
kebersihan tangan yang baik dan benar dan faktor penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
Pemasangan
No Bulan Plebitis Plebitis Per Mil
Infus
1 Mei 473 17 35,94
2 Juni 843 8 9,49
3 Juli 614 3 4,89
4 Agustus 842 3 3,56
5 September 736 2 2,72
6 Oktober 827 2 2,42
7 November 869 3 3,45
8 Desember 835 6 7,19
Jumlah 6.039 44 7,29
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pemasangan infus yang diamati mulai bulan
mei s.d. Desember tahun 2016 sebanyak 6.039 dengan kejadian plebitis sebanyak 44 kasus atau
7,29 Permil.
1
Angka Plebitis di RSUD Kepahiang
Tahun 2016
40.00
35.00 35.94
30.00
25.00
Permil
20.00
15.00 9.49
10.00 7.19 7.29
4.89 3.56 2.72 2.42 3.45
5.00
0.00
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa angka kejadian plebitis pada periode mei s.d. Agustus
2016 masih tinggi di atas standar <3,5 permil dan pada periode september s.d. november sudah
turun dibawah standar, pada periode ini angka plebitis sudah cukup baik, namun angka plebitis
kembali naik pada bulan desember 2016 menjadi 7,19 permil.
Tabel 2.
Jumlah Pemasangan Kateter dan Kejadian ISK di RSUD Kepahiang Tahun 2016
Pemasangan
No Bulan ISK ISK Permil
Kateter
1 Mei 0 0 0,0
2 Juni 87 0 0,0
3 Juli 29 0 0,0
4 Agustus 58 0 0,0
5 September 62 0 0,0
6 Oktober 97 0 0,0
7 November 81 0 0,0
8 Desember 30 0 0,0
Jumlah 444 - 0,0
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pemasangan Kateter yang diamati mulai
bulan mei s.d. Desember tahun 2016sebanyak 444 dengan kondisi pasien semuanya baik dan
tidak ada kejadian ISK.
0.6
0.4 Standar
0.2
ISK Permil
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa tidak ada angka kejadian ISK pada periode mei s.d.
Desember 2016. Angka standar ISK di Rumah sakit adalah < 1 permil
2
c. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) /INFEKSI LUKA OPERASI (ILO)
Tabel 3.
Jumlah Operasi di IBS dan Kejadian IDO/ILO di RSUD Kepahiang Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah Operasi di Instalasi Bedah Sentral yang
diamati tahun 2016 mulai bulan mei s.d. Desember sebanyak 636 pasien dengan kondisi pasien
semuanya baik dan tidak ada kejadian IDO/ILO.
1.5
Persen
1.0
IDO/ILO Persen
0.5 Standar
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa tidak ada angka kejadian IDO/ILO pada periode mei
s.d. Desember 2016. Angka standar IDO/ILO di Rumah sakit adalah < 1,5 persen.
3
Angka Kepatuhan Hand Hygine di RSUD Kepahiang
Tahun 2016
120
100 97
93 85
80 85 81 82
80 81 85
Persen
68 75 73 76 76
60 Dokter
40 Perawat
20
0
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa angka kepatuhan dokter dalam melaksanakan cuci
tangan kategari baik antara 80-97 % namun hanya pada bulan agustus dan september yang dalam
kategori sedang yaitu 75 dan 73 %. Sedangkan angka kepatuhan perawat dalam melaksanakan cuci
tangan pada bulan juni kategari sedang (68%) dan pada bulan juli s.d. Desember dalam kategori baik
antara 76 s.d. 85 %.
Pada tahun 2016, survei kepatuhan penggunaan APD dilakukan mulai Trimester 2 s.d.
Trimester 2016, survey dilakukan kepada dokter, perawat, Tenaga Penunjang Medik dan Pekarya
dengan hasil pengamatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
50
15
0
Dokter Perawat Penunjang Medis Pekarya
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa angka kepatuhan dokter dalam penggunaan
APD dalam kategori baik dengan angka rata-rata 85 %. Begitu juga angka kepatuhan perawat dalam
penggunaan APD dalam kategori baik dengan angka rata-rata 84 %. Sedangkan untuk tenaga
penunjang medis dalam kategori sedang dengan angka rata-rata 64 % dan untuk pekarya kategori
buruk pada trimester 2, sedang pada trimester 3 dan 4, dengan angka rata-rata 50 %.
5. KESIMPULAN
Dari hasil survey Hais diatas maka perlu adanya kajian penyebab terjadinya angka phlebitis yg masih
tinggi. Begitu juga dengan ruangan yang tidak terjadi infeksi baik itu angka phlebitis, ISK , IDO/ILO,
VAP, apakah data yang didapat sudah sesuai dengan dilapangan. Serta perlu ditingkatkan angka
kepatuhan Hand Hygine dan penggunaan APD terutama untuk tenaga penunjang medis dan Pekarya.
Demikian hasil laporan ini disampaikan kepada ruangan untuk dapat kita kaji secara bersama.
4
5