Anda di halaman 1dari 78

PENDAHULUAN

(latar belakang)
 RS memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 Masyarakat yang mendapat pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung
RS  resiko terkena infeksi  infeksi RS
 Infeksi RS : infeksi yang didapat ketika
seseorang berada di RS atau pelayanan
kesehatan.
 Saat ini program PPI menjadi sangat penting 
menggambarkan mutu pelayanan RS
Memberikan pelayanan kepada pasien dan masyarakat sesuai dengan

UU RI No 36 Tentang Kesehatan :
Pasal 6
Fungsi Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat
bagi pencapaian derajat kesehatan
Rumah Sakit
Pasal 54 (1)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata
dan non diskriminatif

UU RI No 44 Tentang Rumah Sakit :


Pasal 32 (n)
Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di RS

Bagian dari Rumah Sakit adalah penunjang pelayanan


yang berfungsi untuk menunjang proses bisnis di rumah
sakit dan salah satunya adalah unit laundry rumah sakit
PERAN & TANGGUNG JAWAB
1. MANAGER LAUNDRY
o Bertangung jawab terhadap operasional unit Linen
dan laundry
o Melakukan evaluasi peralatan, prosedur dan
perawatan peralatan
o Menjamin ke adquatan penyimpanan peralatan
o Mengevaluasi semua peralatan yang digunakan di
laundry
o Mengembangkan pedoman laundry dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada
pegawai laundry
o Mengembangkan pendidikan dan pelatihan staff
terhadap PPI
PERAN & TANGGUNG JAWAB
3. KOMITE PPI
o REVIEW semua SPO yang dibuat oleh
Manager laundry disesuaikan dengan
pedoman PPI

2. PETUGAS SURVEILANS
o Melaksanakan pedoman PPI
o Bekerja sama dengan manager laundry
dalam memberikan pelatihan dan
pendidikan PPI
o Konsultasikan masalah dengan manager
laundry jika ditemukan di lapangan
Pendahuluan
Linen rumah sakit berperan sangat penting dalam
pelayanan pasien, sehingga dibutuhkan hasil
pencucian yang baik karena pengelolaan linen ini
adalah bagian dari kewaspadaan standar sehingga di
butuhkan material linen yang berkualitas

Pengelolaan linen di unit laundry yang memenuhi


standar mulai dari fasilitas unit laundry,proses
pencucian yang baik,monitoring dan evaluasi yang
berkesinambungan sehingga dapat meminimalkan
transmisi penyakit melalui linen
Perkembangan Laundry

Pencucian di Sungai

Ruang Khusus Pencucian

Revolusi Industri:
Mesin Pencuci
PERATURAN DAN UNDANG-
UNDANG
1. UNDANG-UNDANG :
No.44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT 
PASAL 10 TENTANG BANGUNAN LAUNDRY
2. Kemenkes
1204/MENKES/SK/X/2004
TENTANG SARANA PENUNJANG LAUNDRY
RUMAH SAKIT.
3. PERMENKES :
340/MENKES/PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
 pasal 3
Laundry Rumah Sakit
 Unit bagian penunjang di rumah sakit yang
berfungsi melakukan pengelolaan di mulai dari
perencanaan,penanganan linen kotor,bersih
sampai dengan pemusnahan
( Pedoman manajemen linen RS tahun 2014)
 Tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat
dan disinfektan, mesin uap (steam boiler),
pengering, meja dan mesin setrika.
(Sumber : Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004)
PENGELOLAAN LINEN

Suatu kegiatan mulai dari pengumpulan linen


kotor dari masing- masing ruangan, pengangkutan,
penerimaan,pemilahan,penimbangan,pencucian,pen
geringan, penyeterikaan,
penyimpanan,pendistribusian linen bersih
penggunaan kembali linen yang sudah bersih

(Sumber : Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004)

12
Tujuan Pelayanan Laundry
Tujuan Umum
Mencegah terjadinya HAIs pada pasien, petugas, dan
pengunjung rumah sakit.

Tujuan Khusus
Untuk memutus mata rantai transmisi penularan infeksi
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
PENGELOLAAN LINEN
Permenkes 1204 tahun 2004 hal dan 27 tahun 2017 hal 33

Linen • semua jenis linen yg terkena cairan tubuh


pasien, seperti darah, nanah, air seni, feses,
infeksius dll.

Linen non • semua linen kotor yang tidak terkena cairan


infeksius tubuh pasien / kotoran pasien
Pengelolaan linen

. Sistem Sentralisasi yaitu suatu sistem


1
pengelolaan linen yang meliputi perencanaan,
pengusulan,
pengadaan,distribusi,pencucian,pemeliharaan
sampai inventorinya dikelola oleh satuan kerja
yaitu Laundry.

2. Sistem Desentralisasi yaitu suatu sistem


pengelolaan linen dimana perencanaan,
pengusulan, pengadaan serta inventorinya
dilakukan oleh masing-masing satuan kerja,
sedangkan Laundry hanya melaksanakan
pencucian dan pemeliharaan linen saja

(Sumber : Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004)


PENANGANAN
LINEN
◦ Menyimpan linen bersih di dalam
lemari tertutup
◦ Memisahkan penyimpanan linen
bersih dengan linen steril
◦ Memisahkan troley linen bersih dan
linen kotor
◦ Memisahkan linen kotor ternoda
darah atau cairan tubuh dengan
linen kotor tidak ternoda
◦ Menempatkan linen kotor tidak
dilantai
◦ Menyimpan linen di lemari tertutup
◦ Membawa linen kotor maupun
bersih dalam keadaan tertutup
◦ Persediaan linen sesuai kebutuhan
Mutu Linen

Harum
Higienes
Lembut
Baik dan bersih
Cepat/siap pakai
Cemerlang warnanya
Bebas kuman
Sarana penunjangnya :

1. Mesin cuci infeksius


Mesin cuci non infeksius
2. Bahan kimia yang digunakan
3. Steam boiler
4. Mesin Pengering linen
5. Mesin setrika
 Plat press
 Rool Press
6. Troli Linen kotor
Troli Linen Bersih
(Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004)
TROLLY LINEN
Jangan meninggalkan benda tajam atau objek lain di
dalam linen kotor
Trolly linen hanya terisi ¾ kantong saja
Pastikan trolly linen terikat dan tertutup rapat sesuai
kode kantong
Trolly dibungkus dengan kain yang kuat dan tahan tidak
mudah rusak
Pengangkutan trolly linen hindari dari persiapan dan
penyimpanan makanan
Pengangkutan linen bersih dan linen kotor dengan waktu
yang berbeda
TROLLY LINEN
Linen infeksius
 Gunakan sarung tangan dan gaun
 Masukan ke trolly infeksius, jika tidak ada maka
buat kode kantong yang menyatakan sebagai linen
infeksius
 Bersihkan sekitar area dengan cairan disinfektan
(menggunakan spillkits)
2
3

APD Pencucian
Alat Pelindung Diri ( APD)

Area Kotor Area Bersih


Tutup kepala Tutup Kepala
Goggle Masker
Masker Ear plug
Gown tahan air
Sarung tangan karet/rumah
tangga
Sepatu booth
Ear Plug
PENANGANAN LINEN
DILAUNDRY
Persyaratan Ruang Laundry :
Lokasi mudah dijangkau oleh unit yang memerlukan.
Lantai terbuat dari beton, tidak licin.
Ada saluran pembuangan air kotor
Mempunyai pintu terpisah untuk penerimaan linen bekas
pakai dan pintu tempat pendistribusian
Ada keran air bersih dengan kualitas dan tekanan
yang memadai.
Ada saringan alat-alat yang telah dicuci.
Ada ruangan-ruangan yang terpisah sesuai kegunaannya.
Persyaratan >>>>
 Mempunyai WC untuk petugas.
 Ruangan tempat penyortiran harus
mempunyai sirkulasi udara yang baik
(pertukaran udara 10x/jam).
 Harus ada tempat limbah benda tajam.
 Sarana cuci tangan.
 Tidak perlu kultur ruangan.
 Petugas harus memakai alat pelindung diri
(sarung tangan, masker, gaun).
 Mempunyai mesin yang beda untuk mencuci
linen kotor dan linen infeksius
PPI DI UNIT LINEN & LAUNDRY

1. PETUGAS LAUNDRY
o Tidak ada makanan, minuman, merokok,
kosmetik dan permen karet di area linen dan
laundry
o Semua petugas mematuhi kewaspadaan standar
saat menangani linen
o Gunakan APD sesuai indikasi saat melakukan
prosedur pengelolaan linen
o Tersedia fasilitas kebersihan tangan : air mengalir,
kertas towel, sabun anti septik
o Penanganan pengambilan benda tajam dari linen
koto
o Tidak menempatkan linen kotor di lantai
Tujuan Penataan Ruang Yang
Terstandar
1. Memaksimalkan Proses Pencucian “ Tercapainya tujuan
pada setiap tahapan proses kerja”
2. Memaksimalkan Hasil Pencucian “ Terjaminnya
kualitas hasil pencucian “
3. Keamanan Petugas Laundry
4. Memutus mata rantai penyebaran kuman di lingkungan
Rumah Sakit
5. Menjadikan Unit Laundry sibagai suatu Unit/ Instalasi
yang mandiri
Lokasi Unit/ Instalasi Laundry

“ Idealnya berada dilahan/ tempat yang terpisah dari


pelayanan utama”
Syarat – syarat laundry rs
Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004

1. Pencucian menggunakan air panas


Suhu 70 °C  25 menit
Suhu 95°C  10 menit
2. Bahan kimia (detergent dan desinfektan)
yg digunakan harus ramah
lingkungan/IPAL
3. Standar kuman linen bersih  spora
bacillus kurang dari 6 x 10³ perinci
persegi
STANDAR LINEN
1 . Berhubung sarana kesehatan bersifat universal, sebaiknya setiap RS mempunyai
standar produk yang sama, agar bisa diproduksi secara masal dan mencapai skala
ekonomi.
2. Standard Desain
Pada dasarnya baju RS lebih mementingkan fungsinya dari pada estitikanya, maka
desai yang sederhana, ergonomis dan unisex merupakan pilihan yang edial,
terutama pada baju bedahdan baju pasien.
3. Standard Material
Pemilihan material harus disesuaikan dengan fungsi, cara perawatan dan
penampilan yang diharapkan.
Kain yang digunakan: Catton 100%, CVC 50%--50%, TC 65%--35%, Polyester 100%
dengan anyaman plat atau twill/drill, dengan proses akhir yang lebih
spesifik,seperti water repellen, soil release, PU coated dsb.
4. Standar Ukuran
Ukuran linen sebaiknya dipertimbangkan tidak hanya dari sisi penggunaan, tetapi
juga dari biaya pengadaan dan biaya operasional yang timbul.
* Laken : 160 X 275 CM
* Steek Laken : 75 X 160 Cm
* Sarung Bantal: 50 X70 Cm
* Dll
Sarana Fisik Instalasi/Unit
pencucian
1. Ruang penerimaan linen
a. Meja penerima
b. Timbangan duduk
c. Ruang yang cukup untuk trolly
2. Ruang pemisahan linen
Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis
linenyang tidak terinfeksi, harus ada fan atau exhaus
fan, penerangan minimal pencahayaan= 200-500 Lux
3. Ruang pencucian dan pengeringan linen;
Mesin cuci
Mesin pengering
Lanjutan
4. Ruang Penyetrikaan linen
a. Penyetrikaan linen menggunakan Flatwork
Ironers, pressing ironer, →tenaga listrik 3,8 Kva-
4Kva peralat atau jenis menggunakan uap dari boiler
dengan tekanan kerja uap sekitar 5Kg/Cm₂, dan tenaga
listrik 1Kva per unit.
b. Alat setrika biasa yang menggunakan listrik 200 va per alat.
Ket: Udara perlu diperhatikan dengan memasang fan dan
exhaust fan, penerangan pencahayaan D= 200-500 Lux
lanjutan
5. Ruang penyimpan linen;
a. Lemari dan rak untuk menyimpan linen
b. Meja administrasi
Harus bebas dari debu dan pintu selalu
tertutup.
ada fan/ exhaus fan
pencahayaan D=200-500 Lux
Suhu 22-27⁰C
Kelembaban 45-75% RH
lanjutan

6. Ruang distribusi linen:


* Meja panjang untuk penyerahan linen bersih
petugas pengguna
Ada fan
Pencahayaan C=100-200 Lux
PRASARA
1. Prasarana listrik
Instalasi penerangan
Instalasi tenaga

2. Prasarana air
standar air
bersadarkan, PerMenkesNo. 416 tahun 1992 dan standar
a. Hardness-Garam (Calcium, Carbonat dan
Chloride
standar baku mutu: 0-9 ppm
b. Iron-Fe (besi)
standar baku mutu: 0-0,1ppm
3. Prasarana uap
Tekanan uap panas minimal 5kg/cm₂
Kualitas uap yanf baik dengan fraksi kekeringan minimum 70%
(pada skala 0-100%)
Suhu : 70⁰C
TataLaksana...
• Di tempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas dan tekanan
aliran yang memadai, air panas untuk disinfeksi dan tersedia disinfektan.
• Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran
pembuangan air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-
jenis linen yang tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen
yang berbeda.
• Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non
infeksius.
• Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan
air limbah.
• Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai kegunaannya yaitu
ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan,
ruang perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris
atau pengering untuk alat-alat termasuk linen.
• Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai Laundry tersendiri, pencuciannya dapat bekerjasama dengan pihak lain
dan pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan.

• Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan pakaian kerja khusus, alat pelindung diri
dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, serta dianjurkan memperoleh imunisasi hepatitis B
Penatalaksanaan Linen
Permenkes no 17 tahun 2017 ttg PPI Hal 53

Linen dipisah antara linen kotor dan linen terkontaminasi 


dari ruangan oleh petugas dengan APD lengkap
Semua linen dimasukkan ke dalam kantong kuning , dan tidak boleh adanya
penyortiran
Linen yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh lainnya
harus dibungkus dalam kantong plastik kuning dan diangkut/
ditransportasikan secara hati-hati agar tidak bocor
Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai
laundry terpisah dengan linen yang sudah bersih
Linen yang terkontaminasi seyogyanya langsung masuk ke
mesin cuci yang segera diberi disinfektan
Apabila dilakukan perendaman, maka harus dilakukan di
wadah tertutupagar tidak menyebabkan toksik bagi petugas
 MESIN CUCI INFEKSIUS  MESIN CUCI NON INFEKSIUS

INST. SARANA SANDANG & STERILISASI SENTRAL


MACAM-MACAM MESIN DI UNIT LAUNDRY

 MESIN PENGERING

INST. SARANA SANDANG & STERILISASI SENTRAL


 MESIN ROLL PRESS

INST. SARANA SANDANG & STERILISASI SENTRAL


 MESIN PLAT PRESS

INST. SARANA SANDANG & STERILISASI SENTRAL


TROLLEY LINEN KOTOR TROLLEY LINEN BERSIH

INST. SARANA SANDANG & STERILISASI SENTRAL


Chemicals Laundry
Jenis Chimichal Fungsi Chemical Efek berlebih

Disinfectan Membunuh -
mikroorganisme
Alkali Menaikan PH Warna pudar
Detergen Mengangkat nod
Clorin bleach Disinfectan/pemutih rapuh
Oxigent Bleach Bleach untuk kain rapuh
berwarna
Emusifer Menghilangkan Berbusa
minyak,lemak,oli
Neutralizer Penetrasi kimia laundry

Softener Pelembut
Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan linen
 Arsitektur dan lay out bangunan RS
 Jumlah dan BOR TT dewasa dan anak
 Jumlah dan jenis operasi
 Jumlah dan jenis penyakit
 Jumlah dan jenis fungsional dan teknis
 Jenis linen dan pencucian
 Penggunaan, kerusakan dan kehilangan linen
 ERgonomi
STANDAR HITUNG KEBUTUHAN LINEN

Hal yang dibutuhkan :

1. Jumlah Bed yang ada

2. BOR yang ditetapkan

3. Jenis linen yang dibutuhkan

4. Par- stock yang dibutuhkan


MENGHITUNG BIAYA PEMAKAIAN LINEN...

FAKTOR
Harga linen sekali pakai = Harga linen (item)/150 A

Berat linen (item) x harga cuci linen per kg = biaya FAKTOR


perawatan linen tsb B

Untuk linen OK membutuhkan biaya tambahan CSSD :


berat linen x harga CSSD linen per kg = biaya CSSD FAKTOR C
linen OK
Menghitung biaya pemakaian
linen
Biaya Linen :

faktor
Rawat Inap/Poli : faktor a
b

faktor
Tindakan operasi : faktor a faktor b
c
STANDAR KEBUTUHAN LINEN

Ideal = jumlah stok 5 par


3 par berputar di ruangan:1 par untuk dipakai, 1 par dicuci,
1 par cadangan,
2 par disimpan

Contoh :
- Kebutuhan linen dikamar pasien:
Penggantian linen 2 hari sekali, kapasitas RS 500 Bed, BOR 80 %
lama pencucian 1 hari, stok linen 3 par (½ x 500 x 80% x 1 x 3 = 600 set)

- Kebutuhan linen kamar operasi :


Jumlah kamar Operasi 10 OK, frekuensi Op 10 x / hari, 1 Op oleh
7 operator, stok linen 3 par (10x10x7x1x3 = 2100)
1 part stock dewasa

1 lb bed pad (alas diatas kasur)


3 lb kain sprei (1 alas tidur, 2 lb penutup selimut)
1 lb steak laken (alas melintang)
1 lb zeil (perlak dan kain)
1 lb selimut
1 lb sarung bantal
1 lb bed cover
1 lb handuk tangan
1 lb handuk muka
1 lb waslap
1 keset kamar mandi
Pelaporan kerusakan
Linen ...

Setiap linen yang ada harus tercatat


(penting adanya stock opname)
Membuat laporan ke bagian terkait
untuk penghapusan linen (di RSAB
harapan kita, melalui Rumah tangga
diketahui direksi)
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI SARANA SANDANG & CSSD
RSAB HARAPAN KITA
Tupoksi Laundry...
1. Membuat Rancangan Strategis Bisnis (RSB) Jangka Panjang Instalasi
Laundry
2. Membuat Rencana Bisnis dan Anggaran Instalasi Laundry
3. Membuat Rencana Kerja Operasional Instalasi Laundry
4. Membuat prosedur pelayanan Instalasi Laundry
5. Menyediakan fasilitas pelayanan Instalasi Laundry
6. Mengembangkan program kegiatan pelayanan Instalasi Laundry Melakukan
pemantauan pelaksanaan kegiatan pelayanan Instalasi Laundry
7. Melakukan evaluasi secara berkala program kegiatan pelaksanaan
pelayanan Inst.Laundry
8. Melakukan penilaian kinerja terhadap staf Instalasi Laundry
PROSES PENCUCIAN LINEN
PROSES PENCUCIAN LINEN
Monitoring Mutu Hasil Cucian

Tiga aspek yang di nilai menggunakan indra

yaitu :

 Penciuman

 Perabaan

 Penglihatan

Uji mikrobiologi ( tidak rutin) :

 Hygienic cleanlinnes < 12 CFU/25 cm²

 Bacteriological cleanliness < 5 CFU/25 cm²


Dokumentasi penerimaan dan pengiriman linen

1. Buku /formulir serah terima dari unit ke laundry


dan sebaliknya
2. Buku / formulir stok linen
3. Buku /formulir monitoring hasil cucian
4. Buku /formulir pembersihan trolley dan pencucian
5. Buku/formulir suhu dan kelembaban ruangan
penyimpanan
6. Buku/Formulir pemeliharaan mesin rutin
7. Buku/Formulir pemeliharaan eye dan body wash
Contoh Indikator Unit Laundry

1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang


2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat
inap
3. Kepatuhan petugas menggunakan APD selama bekerja
sesuai standar
4. Ketersediaan fasilitas dan sarana di unit laundry
5. Terpenuhinya pelatihan petugas laundry minimal 20
jam pertahun
KUALITAS AIR UNTUK LAUNDRY
NO URAIAN PEDOMAN SANGAT BAIK CUKUP
a Hardness 0 – 90 ppm 10-50 ppm 50-85 ppm
Sebagai Ca,Mg,Cl,CO3,
Na 0-50 ppm 50-200 ppm
Fe: 0,06 – 0,1 0 - 0,06 ppm 0,06 – 0,1
ppm
H2CO3 10 - 150 150-250
ppm ppm
b pH 6,5 -7 6,5-7,7 ppm 7,7-8,5 ppm
TDS - 10-100 ppm 100-500
c (Total Disolved ppm
Solid)
Kriteria Chemicals Laundry
yang baik :

1. Efisien dalam pemakaian


2. Tidak merusak linen
3. Mudah digunakan
4. Tidak menyebabkan kerak (scale) pada linen dan
mesin
5. Komposisi dari detergent harus disesuaikan dengan
water hardness
6. Low foam
7. Sebaiknya bersertifikat halal
Chemicals Laundry t.d :
1. Washing Chemicals : - Emulsifier
- Alkali
- Detergent

2. Bleaching Chemicals: - Chloro bleach


- Oxygen bleach

3. Finishing Chemicals: - Neutralizer


- Softener
- Starch
Washing Chemicals

 Adalah campuran dari berbagai bahan kimia dan setiap


komponen mempunyai tugas tersendiri, hanya
kombinasi dari kandungan dan proporsi yang benar akan
menjamin hasil pencucian yang baik.
 Fungsinya melepaskan ikatan antara kotoran dan linen
dengan cara menurunkan tegangan permukaan kotoran
dan linen serta memberikan keseimbangan dan
stabilitas kerja sabun.
PENJELASAN CHEMICALS LAUNDRY
N WASHING CHEMICALS
URAIAN
o EMULSIFIER ALKALI SABUN/DETERGENT
1 Fungsi - Membantu -Membantu melunakan - Penghilang noda
melunakan menetralisir & asam
& mengangkat melepas - Mengangkat
kotorn kan kotoran bersifat kotoran
minyak & lemak asam -
- Dapat digunakan -Membantu membuka Redeposisi/mengikat
sbgi pori-pori kotoran
spotting manual kain,meningkat -Pencemerlang
- Mengandung optical kan pH, mengurangi warna
brightener daya lekat kotoran, (optical brihgtner)
- meningkatkan daya - Penghilang bau saat
Biodegradeable/rama bersih detergent perendaman
h - (mengandung bio
lingkungan Biodegradeable/ramah enzym)
lingkungan - Biodegradeable/
ramah lingkungan
Lanjutan: Penjelasan Chemical Laundry
WASHING CHEMICALS
NO URAIAN SABUN/
EMULSIFIER ALKALIN
DETERGENT
2 Penggunaan -Prewash -Prewash Mainwash
-Mainwash -Mainwash
3 pH 7 – 11 11-13,5 7,5 – 12,2
4 Suhu/ T 50 – 75 ⁰C 55-70 ⁰C 60 – 70 ⁰C
5 Waktu/ 8 – 10 “ 8-12 “ 8 – 12 “
6 Dosis /kg
cucian
BLEACHING CHEMICALS
NO URAIAN
Chloro Bleach Oxygen Bleach
1 Fungsi 1. Penghilang noda untuk 1. Penghilang noda
linen putih untuk linen berwarna
2. Mencegah berkembangnya 2. Efektif tanpa
fungi/ jamur sensifitas chlorine
3. Membunuh kuman/ bakteri 3. Menjaga warna tetap
4. Biogradeable/ ramah cemerlang
lingkungan

2 Penggunaan Mainwash/ Bleaching Mainwash/ Bleaching

2 pH 8 – 12,5 9 – 11, 5
3 Suhu 50 – 70 ⁰C 70 – 85 ⁰C
4 Waktu 4 – 10 “ 10 – 12 “
5 Dosis
FINISHING CHEMICALS
NO URAIAN
SOUR/ NEUTRALIZER SOFTENER
1 Fungsi 1. Untuk menetralisir sisa- 1. Untuk pelembut &
sisa alkali/ chlorin yang pewangi
kemungkinan tertinggal 2. Anti fungi
saat pembilasan 3. Menurunkan daya serap
2. Anti bacteria agent air sehingga hemat
3. Sebagai bahan pemulih waktu
perubahan warna linen yg 4. Mengandung optical
disebabkan oleh adanya brightener
zat Fe 5. Low foam sehingga
4. Menghilangkan beberapa penetrasi terhadap
noda yg disebabkan ion linen lebih cepat dan
logam, karat * efektif
6. Biodegradable
2 Penggunaa Rinse/pembilasan Final rinse
n
3 pH 3–5 6-7
4 Suhu 30 -50 ⁰C 30 – 49 ⁰C
5 Waktu 2–4“ 3–5“
6* NoteDosis
: untuk penghilang karat suhu 70 ⁰C, waktu : 10 – 15 menit
FINISHING RINSE
NO URAIAN DESINFEKTAN
STRACH/ KANJI
1 Fungsi Merupakan bubuk putih 1. Membunuh kuman
mengandung tepung 2. Menghilangkan bau
tapioka yang bersifat : amis darah dan
a. Membuat kaku linen feses
b. Mengurangi 3. Bersifat mengurangi
penampakan kotoran jumlah koloni dari
pada linen fungi dan bakteri
c. Seperti soil release 4. Berbeda dengan
d. Penggunaan bisa yang digunakan untk
dicampur dengan lantai
softener
2 Pengguna Final rinse -
an
3 pH 5 – 5,5 -
4 Suhu 38 – 40 ⁰C -
5 Waktu 5–8“ -
STANDAR CHEMICALS

Dukungan Tehnis Supplier:


1. MSDS – Material Safety Data Sheet
2. PDS – Product/ Tehnical Data Sheet
3. Type Biodegradeable (Ramah Lingkungan)
4. Training & Konsultasi pemakaiannya.
MACAM / TUJUAN SASARAN METODE PELAKSAN WAKTU TEMPAT DANA / KETERANG
JENIS A BIAYA AN
EGIATAN &SUMBER
NYA
1. Suatu proses mempersiapkan secara
sistematik kegiatan - kegiatan yang akan
didahulukan untuk mencapai tujuan
tertentu.

2. Perencanaan biaya, jenis kegiatan,kapan


akan dilaksanakan , sehingga tujuannya
dapat dicapai.
Suhu dengan percampuran
bahan kimia dan proses
a. Proses pra cuci dengan tanpa/ bahan kimia
dengan suhu normal
b. Proses cuci dengan bahan kimia alkali dan
detergen untuk linen warna putih: 45-50⁰C,
untuk linen warna 60-80⁰C
c. Proses bleaching atau dilakukan desinfektan
65⁰C atau 71⁰C
d. Proses bilas I dan II dengan suhu normal
e. Proses Penetralan dengan suhu normal
f. Proses pelembut/ pengkanjian dengan suhu
normal
 Persyaratan pemanasan-desinfektan untuk pencucian
adalah: 65⁰C selama 10 menit atau 70⁰C dengan bahan
kimia Chlorin 1%b(10.000 ppm av CL₂)

Anda mungkin juga menyukai