(latar belakang)
RS memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Masyarakat yang mendapat pelayanan
kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung
RS resiko terkena infeksi infeksi RS
Infeksi RS : infeksi yang didapat ketika
seseorang berada di RS atau pelayanan
kesehatan.
Saat ini program PPI menjadi sangat penting
menggambarkan mutu pelayanan RS
Memberikan pelayanan kepada pasien dan masyarakat sesuai dengan
UU RI No 36 Tentang Kesehatan :
Pasal 6
Fungsi Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat
bagi pencapaian derajat kesehatan
Rumah Sakit
Pasal 54 (1)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara bertanggung jawab, aman, bermutu serta merata
dan non diskriminatif
2. PETUGAS SURVEILANS
o Melaksanakan pedoman PPI
o Bekerja sama dengan manager laundry
dalam memberikan pelatihan dan
pendidikan PPI
o Konsultasikan masalah dengan manager
laundry jika ditemukan di lapangan
Pendahuluan
Linen rumah sakit berperan sangat penting dalam
pelayanan pasien, sehingga dibutuhkan hasil
pencucian yang baik karena pengelolaan linen ini
adalah bagian dari kewaspadaan standar sehingga di
butuhkan material linen yang berkualitas
Pencucian di Sungai
Revolusi Industri:
Mesin Pencuci
PERATURAN DAN UNDANG-
UNDANG
1. UNDANG-UNDANG :
No.44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
PASAL 10 TENTANG BANGUNAN LAUNDRY
2. Kemenkes
1204/MENKES/SK/X/2004
TENTANG SARANA PENUNJANG LAUNDRY
RUMAH SAKIT.
3. PERMENKES :
340/MENKES/PER/III/2010
TENTANG KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
pasal 3
Laundry Rumah Sakit
Unit bagian penunjang di rumah sakit yang
berfungsi melakukan pengelolaan di mulai dari
perencanaan,penanganan linen kotor,bersih
sampai dengan pemusnahan
( Pedoman manajemen linen RS tahun 2014)
Tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan
sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat
dan disinfektan, mesin uap (steam boiler),
pengering, meja dan mesin setrika.
(Sumber : Kemenkes 1204/MENKES/SK/X/2004)
PENGELOLAAN LINEN
12
Tujuan Pelayanan Laundry
Tujuan Umum
Mencegah terjadinya HAIs pada pasien, petugas, dan
pengunjung rumah sakit.
Tujuan Khusus
Untuk memutus mata rantai transmisi penularan infeksi
Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
PENGELOLAAN LINEN
Permenkes 1204 tahun 2004 hal dan 27 tahun 2017 hal 33
Harum
Higienes
Lembut
Baik dan bersih
Cepat/siap pakai
Cemerlang warnanya
Bebas kuman
Sarana penunjangnya :
APD Pencucian
Alat Pelindung Diri ( APD)
1. PETUGAS LAUNDRY
o Tidak ada makanan, minuman, merokok,
kosmetik dan permen karet di area linen dan
laundry
o Semua petugas mematuhi kewaspadaan standar
saat menangani linen
o Gunakan APD sesuai indikasi saat melakukan
prosedur pengelolaan linen
o Tersedia fasilitas kebersihan tangan : air mengalir,
kertas towel, sabun anti septik
o Penanganan pengambilan benda tajam dari linen
koto
o Tidak menempatkan linen kotor di lantai
Tujuan Penataan Ruang Yang
Terstandar
1. Memaksimalkan Proses Pencucian “ Tercapainya tujuan
pada setiap tahapan proses kerja”
2. Memaksimalkan Hasil Pencucian “ Terjaminnya
kualitas hasil pencucian “
3. Keamanan Petugas Laundry
4. Memutus mata rantai penyebaran kuman di lingkungan
Rumah Sakit
5. Menjadikan Unit Laundry sibagai suatu Unit/ Instalasi
yang mandiri
Lokasi Unit/ Instalasi Laundry
2. Prasarana air
standar air
bersadarkan, PerMenkesNo. 416 tahun 1992 dan standar
a. Hardness-Garam (Calcium, Carbonat dan
Chloride
standar baku mutu: 0-9 ppm
b. Iron-Fe (besi)
standar baku mutu: 0-0,1ppm
3. Prasarana uap
Tekanan uap panas minimal 5kg/cm₂
Kualitas uap yanf baik dengan fraksi kekeringan minimum 70%
(pada skala 0-100%)
Suhu : 70⁰C
TataLaksana...
• Di tempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas dan tekanan
aliran yang memadai, air panas untuk disinfeksi dan tersedia disinfektan.
• Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran
pembuangan air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-
jenis linen yang tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen
yang berbeda.
• Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non
infeksius.
• Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan
air limbah.
• Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai kegunaannya yaitu
ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan,
ruang perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris
atau pengering untuk alat-alat termasuk linen.
• Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai Laundry tersendiri, pencuciannya dapat bekerjasama dengan pihak lain
dan pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan.
• Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan pakaian kerja khusus, alat pelindung diri
dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, serta dianjurkan memperoleh imunisasi hepatitis B
Penatalaksanaan Linen
Permenkes no 17 tahun 2017 ttg PPI Hal 53
MESIN PENGERING
Disinfectan Membunuh -
mikroorganisme
Alkali Menaikan PH Warna pudar
Detergen Mengangkat nod
Clorin bleach Disinfectan/pemutih rapuh
Oxigent Bleach Bleach untuk kain rapuh
berwarna
Emusifer Menghilangkan Berbusa
minyak,lemak,oli
Neutralizer Penetrasi kimia laundry
Softener Pelembut
Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan linen
Arsitektur dan lay out bangunan RS
Jumlah dan BOR TT dewasa dan anak
Jumlah dan jenis operasi
Jumlah dan jenis penyakit
Jumlah dan jenis fungsional dan teknis
Jenis linen dan pencucian
Penggunaan, kerusakan dan kehilangan linen
ERgonomi
STANDAR HITUNG KEBUTUHAN LINEN
FAKTOR
Harga linen sekali pakai = Harga linen (item)/150 A
faktor
Rawat Inap/Poli : faktor a
b
faktor
Tindakan operasi : faktor a faktor b
c
STANDAR KEBUTUHAN LINEN
Contoh :
- Kebutuhan linen dikamar pasien:
Penggantian linen 2 hari sekali, kapasitas RS 500 Bed, BOR 80 %
lama pencucian 1 hari, stok linen 3 par (½ x 500 x 80% x 1 x 3 = 600 set)
yaitu :
Penciuman
Perabaan
Penglihatan
2 pH 8 – 12,5 9 – 11, 5
3 Suhu 50 – 70 ⁰C 70 – 85 ⁰C
4 Waktu 4 – 10 “ 10 – 12 “
5 Dosis
FINISHING CHEMICALS
NO URAIAN
SOUR/ NEUTRALIZER SOFTENER
1 Fungsi 1. Untuk menetralisir sisa- 1. Untuk pelembut &
sisa alkali/ chlorin yang pewangi
kemungkinan tertinggal 2. Anti fungi
saat pembilasan 3. Menurunkan daya serap
2. Anti bacteria agent air sehingga hemat
3. Sebagai bahan pemulih waktu
perubahan warna linen yg 4. Mengandung optical
disebabkan oleh adanya brightener
zat Fe 5. Low foam sehingga
4. Menghilangkan beberapa penetrasi terhadap
noda yg disebabkan ion linen lebih cepat dan
logam, karat * efektif
6. Biodegradable
2 Penggunaa Rinse/pembilasan Final rinse
n
3 pH 3–5 6-7
4 Suhu 30 -50 ⁰C 30 – 49 ⁰C
5 Waktu 2–4“ 3–5“
6* NoteDosis
: untuk penghilang karat suhu 70 ⁰C, waktu : 10 – 15 menit
FINISHING RINSE
NO URAIAN DESINFEKTAN
STRACH/ KANJI
1 Fungsi Merupakan bubuk putih 1. Membunuh kuman
mengandung tepung 2. Menghilangkan bau
tapioka yang bersifat : amis darah dan
a. Membuat kaku linen feses
b. Mengurangi 3. Bersifat mengurangi
penampakan kotoran jumlah koloni dari
pada linen fungi dan bakteri
c. Seperti soil release 4. Berbeda dengan
d. Penggunaan bisa yang digunakan untk
dicampur dengan lantai
softener
2 Pengguna Final rinse -
an
3 pH 5 – 5,5 -
4 Suhu 38 – 40 ⁰C -
5 Waktu 5–8“ -
STANDAR CHEMICALS