Anda di halaman 1dari 16

PENATALAKSANAAN LINEN

DI RUMAH SAKIT

UNIT KESEHATAN LINGKUNGAN


REGULASI
Kepmenkes Nomor 7 tahun 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Depkes RI Tahun 2004 tentang Pedoman
Manajemen Linen di Rumah Sakit
TUJUAN PENANGANAN LINEN
Untuk memutus mata rantai transmisi kuman.
Untuk meminimalkan infeksi rumah sakit
dengan meningkatkan standar preventif.
Dapat memberikan rasa aman dan nyaman
kepada pasien sehingga meningkatkan mutu
pelayanan linen rumah sakit.
PENGERTIAN
LINEN INFEKSIUS LINEN NON INFEKSIUS
Adalah linen kotor yang terkontaminasi Adalah linen kotor yang tidak
dengan darah, cairan tubuh, dan feses
terkontaminasi dengan darah,
terutama yg berasal dari infeksi TB
paru, infeksi salmonella dan shigella, cairan tubuh, dan feses yg
HBV, dan HIV. berasal dari pasien lainnya.
PROSES PENGELOLAAN
LINEN DI RS Penanganan
Linen
Diruangan

Penyimpanan Transportasi
Linen Bersih Linen Kotor

Penanganan
Pendistribusian Linen Di
Linen Bersih Laundry
A. PENANGANAN LINEN KOTOR
DI RUANGAN
Petugas yang menangani menggunakan APD
Tidak menyeret linen kotor dilantai
Tidak meletakkan linen kotor diatas kursi atau dimeja
pasien
Tidak mengibas-ngibaskan linen
Memisahkan tempat linen bersih dan linen kotor
Linen kotor dipisahkan antar linen infeksius dan non
infeksius dengan memasukkan kedalam kantong kuning
untuk linen infeksius dan kantong putih untuk linen non
infeksius
Linen infeksius
yang terkontaminasi
darah tidak di
masukkan kedalam
kantong plastik
warna kuning
Hasilnya noda darah
pada linen infeksius
menjadi kering dan
susah untuk dicuci,
sehingga
membutuhkan
waktu beberapa kali
untuk pencucian
ulang hingga
didapatkan hasil
yang benar-benar
bersih.
B. TRANSPORTASI LINEN
Pengambilan linen kotor dari ruangan :
Petugas menggunakan APD
Troli pengambilan harus tertutup
Memisahkan antara troli linen kotor dengan linen bersih
Memisahkan wadah linen kotor infeksius dan non infeksius
Troli dibersihkan setelah selesai pengambilan
Melakukan perhitungan jumlah linen kotor bersama dengan
petugas unit dan petugas laundry
Kedua belah pihak harus serah terima dengan petugas laundry
(paraf dan nama jelas) pada formulir peneriman linen kotor
Pintu masuk linen kotor harus berbeda dengan pintu keluar
linen bersih
C. PENANGANAN LINEN DI
LAUNDRY
Penangan linen di laundry terdiri dari :
Penimbangan
Pencucian
Pemerasan
Pengeringan
Penyetrikaan dan
pelipatan
• Proses pemerasan untuk mengurangi kadar air yang
• Penimbangan dilakukan untuk menghitung berat Pemerasan ada di linen menjadi kering kurang lebih 80%
linen kotor sesuai dg kapasitas mesin cuci serta
hingga 90% tergantung dari linennya.
Penimbangan
menghitung kebutuhan bahan-bahan kimia chemical
laundry yg akan digunakan.

• Proses pengeringan membutuhkan waktu selama


Pengeringan
10 menit dengan suhu 70°C.

• Memasukkan linen kotor ke mesin cuci


• Menggunakan detergen berdasarkan tingkat cucian :
Pencucian infeksius (berat, sedang, ringan) dan linen berwarna
• Waktu pencucian 45 menit (tergantung tipe mesin
Dan
cuci). • Proses penyetrikaan di lakukan menggunakan
Pembilasa • Pembilasan dilakukan untuk membersihkan secara total Penyetrikaa mesin roll iron, press iron atau setrika biasa.
n
kotoran maupun busa yang masih melekat, apabila n • Pelipatan dilakukan untuk merapikan dan
kotoran masih belum bersih setelah dilakukan Dan memudahkan dalam penggantian linen pasien.
pembilasan, maka di lakukan pencucian ulang.
Pelipatan • Sewaktu proses pelipatan dilakukan penyortiran
linen yang rusak.
D. PENDISTRIBUSIAN LINEN
BERSIH

 Linen bersih dibawa dengan


menggunakan trolly
(tertutup) untuk mencegah
kontaminasi
 Tempat pendistribusian
berbeda/ terpisah dari tempat
pengambilan linen kotor
 Kondisi trolly harus selalu
dalam keadaan bersih
E. PENYIMPANAN STOK
LINEN BERSIH

Linen disimpan di dalam


lemari tertutup sesuai dengan
jenis linen
Rak penyimpanan harus
mempunyai jarak dari lantai +
30 cm, dari langit-langit + 60
cm dan dari dinding + 25 cm
Disimpan dengan sistem
FIFO (First In First Out)
PENANGANAN LINEN BERSIH DIRUANGAN

Linen bersih ditempatkan


dalam lemari yang tertutup
Ruang penyimpanan linen
bersih tidak bercampur
dengan peralatan lain
Penyimpanan dengan sistem
FIFO (First In First Out)
ALUR PEMROSESAN LINEN DI
LAUNDRY

Linen Kotor dari Lakukan perhitungan dan


Unit penimbangan linen

Pencucian
D
Linen bersih
Pengeringan i
Penanganan non steril
s
Penyetrikaan
linen infeksius Pelipatan dan t
Penyortiran r
i
b
Linen u
bersih steril CSSD s
Petugas Gunakan
APD yang sesuai i
TERIMAKASIH

Environmental Health

Anda mungkin juga menyukai