SURAKARTA ISOLASI
07 04 00 10 001 0 1/2
07 04 00 10 001
0 2/2
07 04 00 10 002
0 1/3
07 04 00 10 002
0 2/3
Persiapan :
1. Linen sudah dipisah dan dicatat menurut jenis, tercemar
tidaknya, barang baru atau lama dan ada benda tajam
2. Petugas memakai APD, standar meliputi :
3. Penutup kepala
4. Masker
5. Baju APD
6. Scort/ celemek plastic/ apron tahan air
7. Sarung rumah tangga
8. Sepatu boot
9. Menyiapkan air panas untuk pencucian suhu 70C dalam
Prosedur
waktu 25 menit atau 95C dalam waktu 10 menit
10. Penggunaan jenis detergen dan disenfektan untuk proses
pencucian yang ramah lingkungan agar limbah cair yang
dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan
11. Standar cucian linen bersih setelah keluar dari proses tidak
mengandung 6x10 spora spesies Bacillus perinci persegi.
Pelaksanaan :
1. Linen sesuai jenisnya dilakukan rendaman dengan air panas
antara 10 menit sampai 25 menit untuk menghilangkan
kotoran dan tanpa diberi pemutih (hanya detergen
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI LAUNDRY
SURAKARTA
07 04 00 10 002
0 3/3
07 04 00 10 003 0 1/2
=3
07 04 00 10 003 0 2/2
Persiapan Petugas :
1. Petugas House Keeping/ Cleaning Service memakai APD
Prosedur 2. Cuci tangan yang baik dan benar sesuai WHO
07 04 00 10 004 0 1/4
TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes
07 04 00 10 004
0 2/4
Persiapan di ruangan :
1. Petugas House Keeping/ perawat ruangan memilah linen
sesuai jenis barang, dicatat dan dimasukkan dalam plastic
yang disegel, mengelompokkan linen kotor tercemar dan
tidak tercemar
2. Petugas House Keeping/ perawat ruang mengurangi secret
darah/ muntahan/ faeses di ruang slobzink
07 04 00 10 004
0 3/4
Pencucian :
1. Linen kotor tercemar direndam dan selanjutnya dicuci
mengikuti prosedur pencucian linen kotor
2. Linen kotor tidak tercemar direndam dan selanjutnya dicuci
mengikuti prosedur pencucian linen bersih
3. Linen kamar orerasi/ kamar bersalin memerlukan prosedur
khusus
4. Air panas dibuat untuk proses perendaman dan pencucian
Pengeringan :
Seluruh linen yang sudah dicuci dimasukkan pada mesin
pengering
Seterika :
Penyeterikaan dilakukan berdasarkan jenis linen dengan
menggunakan alat- alat yang telah ditentukan
Prosedur
Distribusi :
1. Linen yang telah diseterika disimpan sesuai jenis dan asal
ruang
2. Pengangkutan linen bersih dicatat dan dicocokkan
jumlahnya.
Persiapan petugas :
1. Semua petugas wajib menggunakan APD
2. Gizi tinggi kalori dan tinggi protein wajib dipenuhi.
Persiapan Alat :
1. Persiapan air panas
2. Persiapan detergen dan sikat
3. Persiapan mesin cuci
4. Persiapan mesin pengering
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
RS BRAYAT MINULYA PELAYANAN LAUNDRY
SURAKARTA
07 04 00 10 004
0 4/4
07 04 00 10 005 0 1/2
TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes
Pengertian 1. Semua linen yang dipakai oleh pasien dan petugas disebut linen
kotor
2. Linen kotor dibagi 2 yaitu:
a. Linen kotor tercemar : terkena urin, darah, faeces, muntahan
dan lain-lain
b. Linen kotor tidak tercemar termasuk baju dokter, serbet
makan, baju petugas yang tidak tercemar
Tujuan Mencegah terjadinya infeksi silang antara pasien dan petugas rumah
sakit dengan mengelola dan mengendalikan bahan-bahan linen di
rumah sakit
07 04 00 10 005
0 2/2
Persiapan
1. Lakukan kebersihan tangan sesuai standar WHO
2. Penggunan APD yang sesuai
Pelaksanaan
1. Jangan meletakkan linen di lantai ruangan
2. Pisahkan antara linen kotor tercemar dan tidak tercemar
3. Materi yang menempel pada linen seperti faeces muntahan
dan lain lain dibersihkan seperlunya
Prosedur
4. Linen kotor tercemar dimasukkan dalam kantong plastik
kuning, diikat dan diberi label infeksius sesuai jenis barang
5. Linen kotor tidak tercemar dimasukkan ke dalam kantong
plastik kuning, diikat dan diberi label non infeksius sesuai
jenis barang
6. Tidak melakukan dekontaminasi di ruangan
7. Setelah selesai melakukan tindakan, lepas APD dengan urutan
terbalik dari saat pemakaian/ pemasangan APD
8. Cuci tangan sesuai standar WHO
07 04 00 10 006 0 1/2
TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes
Pengertian Linen yang telah dicuci dan diseterika, disimpan di almari sesuai
jenis dan ruangannya, kemudian didistribusikan sesuai dengan
permintaan unit/ruangan
Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Alur linen infeksius dan non infeksius dipisahkan, sehingga
penanganan dan pe-mrosesannyapun dibedakan
- Instalasi Laundry melaksanakan proses penerimaan, pencatatan,
pemrosesan dan pendistribusian dalam ruang-ruang terpisah..
- Linen bersih di ruang perawatan di tempat tersendiri/terpisah
dengan ruang lain dan disimpan di dalam lemari kaca tertutup,
ditempatkan berdasar jenisnya. Prinsip penggunaannya dengan
sistem FIFO (First In First Out).
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
RS BRAYAT MINULYA PENDISTRIBUSIAN LINEN
SURAKARTA
07 04 00 10 006
0 2/2
07 04 00 10 007 0 1/2
Pengertian Keluar masuknya linen di unit Laundry harus terpantau ketat untuk
menghindari linen hilang dan kemungkinan tercecer sehingga tidak
menambah angka infeksi
Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Linen Infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik warna
kuning dan diberi segel, tidak diperkenankan
membuka/menghitung ulang linen yang sudah dima-sukkan
dalam kantong plastik kuning. Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam kantong kain dan diberi segel.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
Prosedur 1. Hitung dan cocokkan linen kotor yang infeksius dan non
infeksius dengan data yang tertera di segel
2. Tulis pada lembar segel apabila ada ketidak cocokan atau selisih
3. Sampaikan berita acara tentang selisih barang untuk
disampaikan pada Penanggung Jawab ruangan
4. Catat nama petugas
5. Catat pada buku terima linen
RS BRAYAT MINULYA PENGHITUNGAN LINEN KOTOR
SURAKARTA
07 04 00 10 007
0 2/2
07 04 00 10 008 0 1/2
Pengertian Linen dari kamar bedah adalah semua linen yang digunakan di kamar
bedah baik linen infeksius maupun non infeksius
Tujuan Terjaganya linen kamar bedah selalu bersih dan steril sehingga dapat
mencegah penyebaran kuman atau infeksi
07 04 00 00 008 0 2/2
Prosedur Penatalaksanaan
1. Pisahkan linen kamar bedah antara yang infeksius dan non
infeksius
2. Timbang linen
3. Rendam dengan air dingin dengan diberi antiseptik
4. Bersihkan/ detoksifikasi noda dengan sikat
5. Rendam dengan detergen dan lysol selama 24 jam
6. Bilas dan diperas
7. Keringkan dengan menjemur linen
8. Seterika linen yang telah kering
9. Kemas linen untuk disterilisasi
10. Kirim linen yang telah dikemas untuk disterilkan di CSSD
07 04 00 10 009 0 1/2
TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur 15 Agustus 2014
Operasional
Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes
Pengertian Linen kotor infeksius adalah linen kotor yang terkontaminasi oleh
kotoran dari pasien ( darah, urin, faeces, muntahan dll ) yang perlu
dicuci dengan desinfektan
Tujuan Mencegah penularan infeksi dari linen yang dipakai ulang maupun
selama proses pencucian kepada petugas laundry
Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Troley pengangkut linen kotor dan bersih dipisahkan tempat dan
warnanya, setiap pengangkutan dari dan ke tempat laundry harus
dalam kondisi tertutup serta petugas pengangkut menggunakan
alat pelindung diri yang ditentukan.
- Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang
dilengkapi dengan pengolahan awal (pre treatment) sebelum
dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
07 04 00 10 009 0 2/2
Prosedur Penatalaksanaan
1. Masukkan linen kotor infeksius pada bak rendaman
2. Masukkan air panas pada bak rendaman
3. Masukkan lysol sesuai ukuran / timbangan linen
4. Masukkan sabun detergen
5. Rendam selama 24 jam
6. Bilas linen yang sudah direndam
7. Cuci dan disikat
8. Cuci dan disikat
9. Bilas ulang dan diperas
10. Keringkan / dijemur di terik matahari
11. Seterika linen yang telah kering