Anda di halaman 1dari 21

RS BRAYAT MINULYA PENATALAKSANAAN PENGELOLAAN LINEN PASIEN

SURAKARTA ISOLASI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen :

07 04 00 10 001 0 1/2

Standar Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


Direktur utama,
Prosedur
15 Agustus 2014
Operasional
Dr. C. Sri Gunawan, M.Kes

Pengelolaan Linen: Suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan


linen kotor dari masing- masing ruangan, pengangkutan, pencucian,
penyeterikaan, penyimpanan ,dan penggunaan kembali linen yang
sudah bersih
Pengertian
Linen Infeksius: Linen yang kotor yang tebal terpapar
sekret/darah/muntahan/faeses dari pasien.
Sumber Linen Infeksius: Berasal dari ruang isolasi, ruang perawatan
penyakit menular, poliklinik, kamar operasi, kamar bersalin dll.

1. Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme dengan


mengelola dan mengendalikan bahan-bahan linen
2. Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan
meningkatkan kewaspadaan standar
3. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan
Tujuan
bahan linen sesuai dengan visi, misi, dan filisofi rumah sakit
4. Untuk mengelola Linen yang benar agar tidak menimbulkan
dampak infeksi nosokomial, khususnya penyakit kulit atau
infeksi lain yang erat kaitannya dengan pemakaian linen diruang
operasi.

- Instalasi Laundry melaksanakan proses penerimaan, pencatatan,


pemrosesan dan pendistribusian dalam ruang-ruang terpisah
Kebijakan (Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
RS BRAYAT MINULYA PENATALAKSANAAN PENGELOLAAN LINEN PASIEN
SURAKARTA ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 001
0 2/2

1. Pisahkan ruangan untuk tempat linen kotor tercemar/ infeksius


dan kotor tidak tercemar / non infeksius.
2. Semua linen infeksius dimasukkan kedalam kantong plastik
kuning, diikat dan diberi label.
3. Tidak menghitung linen kotor di area perawatan
4. Petugas diwajibkan mengunakan alat pelindung diri, tidak
melakukan dekontaminasi di ruangan
5. Bedakan trolley linen bersih dan kotor, Pisahkan wadah
linen infeksi dan non infeksius
6. Bersihkan trolley sebelum digunakankembali, bila trolley
pakai pengalas/ sarung, segera dicuci setelah linen kotor
diturunkan.
7. Lakukan pencatatan jumlah linen oleh pengantar dan
penerima dan ditanda tangani keduanya
8. Penanganan linen kotor infeksius harus hati-hati untuk
Kebijakan
mencegah penyebaran microorganisme antara pasien dan
petugas
9. Bila linen terkontaminasi oleh cairan tubuh, sekresi dan ekresi
seperti darah dan atau tinja harus dibersihkan terlebih dulu
(dibuang ke toilet) sebelum dilakukan pencucian
10. Lakukan penimbangan untuk menghitung kebutuhan bahan-
bahan kimia (detergent, softener, clorin dan kapasitas mesin).
11. Pada saat menyortir linen petugas harus memakai sarung
tangan,celemek plastik (apron tahan air) untuk menghindari
kejadian yang tidak diharapkan
12. Pada saat memasukan linen kotor ke dalam mesin cuci
hendaknya disesuaikan dengan beban mesin cuci tersebut, dan
untuk linen infeksius didesinfeksi sebelum dilakukan
pembakaran.
13. Cuci tangan sesuai SPO.

1. Instalasi Rawat Inap


Unit Terkait 2. Instalasi Rawat jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No Revisi Halaman

07 04 00 10 002
0 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


Standar Direktur Utama,
Prosedur 15 Januari 2014
Operasional
Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Laundry Rumah Sakit adalah Tempat pencucian linen yang


Pengertian dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan
desinfektan, pengering meja dan mesin setrika.

1. Mencegah penyebaran mikroorganisme antara pasien dan


petugas
2. Waspada akan resiko benda tajam
Tujuan 3. Melakukan pemilahan berdasarkan jenis linen dan menimbang
untuk menghitung kebutuhan bahan kimia
4. Memuaskan pelanggan dan pasien sehingga dapat meningkatkan
mutu rumah sakit.

- Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang


ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Alur linen infeksius dan non infeksius dipisahkan, sehingga
Kebijakan penanganan dan pe-mrosesannyapun dibedakan.
- Troley pengangkut linen kotor dan bersih dipisahkan tempat dan
warnanya, setiap pengangkutan dari dan ke tempat laundry harus
dalam kondisi tertutup serta petugas pengangkut menggunakan
alat pelindung diri yang ditentukan.
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 002
0 2/3

- Linen Infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik warna


kuning dan diberi segel, tidak diperkenankan
membuka/menghitung ulang linen yang sudah dima-sukkan
dalam kantong plastik kuning. Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam kantong kain dan diberi segel.
- Penggunaan bahan detergen dan desinfektan secara rasional
Kebijakan
berdasarkan jumlah linen yang diproses serta noda yang
menempel.
- Instalasi Laundry melaksanakan proses penerimaan, pencatatan,
pemrosesan dan pendistribusian dalam ruang-ruang terpisah
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Persiapan :
1. Linen sudah dipisah dan dicatat menurut jenis, tercemar
tidaknya, barang baru atau lama dan ada benda tajam
2. Petugas memakai APD, standar meliputi :
3. Penutup kepala
4. Masker
5. Baju APD
6. Scort/ celemek plastic/ apron tahan air
7. Sarung rumah tangga
8. Sepatu boot
9. Menyiapkan air panas untuk pencucian suhu 70C dalam
Prosedur
waktu 25 menit atau 95C dalam waktu 10 menit
10. Penggunaan jenis detergen dan disenfektan untuk proses
pencucian yang ramah lingkungan agar limbah cair yang
dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan
11. Standar cucian linen bersih setelah keluar dari proses tidak
mengandung 6x10 spora spesies Bacillus perinci persegi.

Pelaksanaan :
1. Linen sesuai jenisnya dilakukan rendaman dengan air panas
antara 10 menit sampai 25 menit untuk menghilangkan
kotoran dan tanpa diberi pemutih (hanya detergen
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 002
0 3/3

2. Lakukan pencucian secara manual atau dengan alat mesin


cuci dengan sebelumnya diberi detergen dan pemutih pada
perendaman air dingin.
3. Dikeringkan segera untuk mencegah pertumbuhan kembali
bakteri yang sudah mati oleh prosedur pencucian dengan
udara panas (70C) atau dibawah sinar matahari.
4. Dilakukan penyetrikaan dengan suhu tinggi yang akan
menghancurkan mikroorganisme pathogen
5. Ruang laundry harus tetap bersih dan kering ( tidak licin)
Prosedur
6. Linen disimpan didalam lemari tertutup sesuai jenis linen
pada suhu dan kelembapan tertentu.
7. Sistem penyimpanan dengan system FIFO (First in First out)
8. Linen diambil petugas ruangan dengan mengisi blangko
permintaan yang diserahkan oleh petugas
9. Linen bersih diangkut dengan trolley bersih dalam kondisi
tertutup.
10. Linen steril dikirim ke CSSD
11. Melakukan monitoring dan evaluasi

1. House keeping ruangan


Unit Terkait 2. Perawat ruangan
RS BRAYAT MINULYA TRANSPORTASI LINEN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 003 0 1/2
=3

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


Standar DirekturUtama
Prosedur 15 Agustus 2014
Operasional
Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian Proses memindahkan linen yang sudah dipilah diruangan dengan


memakai alat/ trolley untuk dibawa ke tempat laundry dengan
meminimalisir resiko penyebaran kuman penyakit.

1. Linen kotor yang tercemar/ infeksius dikemas rapat untuk


tidak menyebabkan penyebaran infeksi
2. Petugas dapat melaksanakan juga dengan alat perlindungan
Tujuan
diri yang memadai
3. Penggunaan alat/ trolley untuk linen kotor yang tercemar dan
tidak tercemar dengan linen bersih dipisahkan
4. Hindarkan linen bersih terkontaminasi dengan debu

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri


yang ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar
sesuai WHO.
- Troley pengangkut linen kotor dan bersih dipisahkan tempat
dan warnanya, setiap pengangkutan dari dan ke tempat laundry
harus dalam kondisi tertutup serta petugas pengangkut
menggunakan alat pelindung diri yang ditentukan.
- Setiap habis dipakai troley mengangkut linen kotor wajib dicuci
dan dicatat dalam lembar check list, sedangkan troley
pengangkut linen bersih dibersihkan setiap dua hari dan dicatat
dalam check list.
RS BRAYAT MINULYA TRANSPORTASI LINEN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 003 0 2/2

Kebijakan - Linen Infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik warna


kuning dan diberi segel, tidak diperkenankan
membuka/menghitung ulang linen yang sudah dima-sukkan
dalam kantong plastik kuning. Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam kantong kain dan diberi segel.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Persiapan Petugas :
1. Petugas House Keeping/ Cleaning Service memakai APD
Prosedur 2. Cuci tangan yang baik dan benar sesuai WHO

Transportasi Linen kotor dari Ruangan


1. Dicatat semua jenis linen sesuai segel pada buku ekspedisi
2. Linen kotor yang telah dikemas dan disegel dibawa keluar
dari ruangan untuk dibawa ke bagian laundry.
3. Jam transport linen kotor pada jam 06.00 s/d 06.30
4. Jam transport linen bersih pada jam 14.00 s/d 14.30
5. Alat transport/ trolley linen kotor dan bersih dibedakan dan
dibersihkan setiap kali dipakai dengan dicuci
6. Alat transport/ trolley linen bersih harus selalu tertutup saat
membawa linen bersih
7. Pintu masuk linen kotor dan pintu keluar linen bersih
dibedakan.

Unit Terkait 1. Perawat Ruangan


2. Petugas House Keeping/ Cleaning Service
3. Petugas Laundry
RS BRAYAT MINULYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
SURAKARTA PELAYANAN LAUNDRY

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 004 0 1/4

TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian 1. Adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen


kotor dari masing- masing ruangan, pengangkutan,
pencucian, penyeterikaan, pengumpulan dan pengiriman
kembali linen yang sudah bersih
2. Linen adalah bahan kain yang digunakan di fasilitas
pelayanan kesehatan seperti : selimut, penutup tempat tidur,
penutup bantal guling, baju bedah, kain pembersih, dan lain-
lain.

Tujuan 1. Mencegah meningkatnya jumlah mikroorganisme pathogen


dengan meningkatkan kewaspadaan atau dengan memutus
mata rantai
2. Mengurangi bahaya potensial/ terjadinya transmisi
mikroorganisme melalui kontak langsung
3. Mengetahui alur sirkulasi linen di rumah sakit
4. Penanganan linen di ruangan
5. Penanganan linen di laundry
6. Pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi penggunaan
linen
7. Mengurangi kejadian linen yang hilang
8. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri


yang ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar
sesuai WHO.
- Alur linen infeksius dan non infeksius dipisahkan, sehingga
penanganan dan pe-mrosesannyapun dibedakan.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
RS BRAYAT MINULYA PELAYANAN LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 004
0 2/4

- Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang


dilengkapi dengan pengolahan awal (pre treatment) sebelum
dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
- Instalasi Laundry melaksanakan proses penerimaan,
pencatatan, pemrosesan dan pendistribusian dalam ruang-
ruang terpisah
- Semua petugas laundry hendaknya waspada akan resiko
Kebijakan benda tajam.
- Petugas laundry mendapatkan vaksinasi terhadap Hepatitis
Virus B dan Hepatitis Virus A.
- Pemeriksaan sanitasi yang meliputi angka kuman, lingkungan,
kualitas air dan pemeriksaan air bersih dan air limbah
dilaksanakan secara rutin
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat
Minulya Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Persiapan di ruangan :
1. Petugas House Keeping/ perawat ruangan memilah linen
sesuai jenis barang, dicatat dan dimasukkan dalam plastic
yang disegel, mengelompokkan linen kotor tercemar dan
tidak tercemar
2. Petugas House Keeping/ perawat ruang mengurangi secret
darah/ muntahan/ faeses di ruang slobzink

Prosedur Pengangkutan/ Transportasi :


1. Linen kotor tercemar dan kotor tidak tercemar disimpan
pada tempat terpisah
2. Linen dibawa ke bagian laundryuntuk dicatat dan
dicocokkan menurut jenis barang dan macam linen kotor
tercemar dan tidak tercemar kemudian ditimbang
3. Petugas House keeping memerima tanda terima apakah
sudah cocok dan berita acara ketidakcocokan bila ada selisih
jumlah linen dan hal-hal lain
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
RS BRAYAT MINULYA PELAYANAN LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 004
0 3/4

Pencucian :
1. Linen kotor tercemar direndam dan selanjutnya dicuci
mengikuti prosedur pencucian linen kotor
2. Linen kotor tidak tercemar direndam dan selanjutnya dicuci
mengikuti prosedur pencucian linen bersih
3. Linen kamar orerasi/ kamar bersalin memerlukan prosedur
khusus
4. Air panas dibuat untuk proses perendaman dan pencucian

Pengeringan :
Seluruh linen yang sudah dicuci dimasukkan pada mesin
pengering

Seterika :
Penyeterikaan dilakukan berdasarkan jenis linen dengan
menggunakan alat- alat yang telah ditentukan
Prosedur
Distribusi :
1. Linen yang telah diseterika disimpan sesuai jenis dan asal
ruang
2. Pengangkutan linen bersih dicatat dan dicocokkan
jumlahnya.

Persiapan petugas :
1. Semua petugas wajib menggunakan APD
2. Gizi tinggi kalori dan tinggi protein wajib dipenuhi.

Persiapan Alat :
1. Persiapan air panas
2. Persiapan detergen dan sikat
3. Persiapan mesin cuci
4. Persiapan mesin pengering
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA
RS BRAYAT MINULYA PELAYANAN LAUNDRY
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 004
0 4/4

1. Petugas House Keeping ruangan


Unit Terkait 2. Petugas ruangan
3. Unit-unit lain (dapur, biara, dan lain-lain)
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI RUANGAN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 005 0 1/2

TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian 1. Semua linen yang dipakai oleh pasien dan petugas disebut linen
kotor
2. Linen kotor dibagi 2 yaitu:
a. Linen kotor tercemar : terkena urin, darah, faeces, muntahan
dan lain-lain
b. Linen kotor tidak tercemar termasuk baju dokter, serbet
makan, baju petugas yang tidak tercemar

Tujuan Mencegah terjadinya infeksi silang antara pasien dan petugas rumah
sakit dengan mengelola dan mengendalikan bahan-bahan linen di
rumah sakit

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri


yang ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar
sesuai WHO.
- Linen Infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik warna
kuning dan diberi segel, tidak diperkenankan
membuka/menghitung ulang linen yang sudah dima-sukkan
dalam kantong plastik kuning. Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam kantong kain dan diberi segel.
- Linen bersih di ruang perawatan di tempat tersendiri/terpisah
dengan ruang lain dan disimpan di dalam lemari kaca tertutup,
ditempatkan berdasar jenisnya. Prinsip penggunaannya dengan
sistem FIFO (First In First Out).
- Target kehilangan linen 0 (zero).
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
RS BRAYAT MINULYA PENANGANAN LINEN DI RUANGAN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 005
0 2/2

Persiapan
1. Lakukan kebersihan tangan sesuai standar WHO
2. Penggunan APD yang sesuai

Pelaksanaan
1. Jangan meletakkan linen di lantai ruangan
2. Pisahkan antara linen kotor tercemar dan tidak tercemar
3. Materi yang menempel pada linen seperti faeces muntahan
dan lain lain dibersihkan seperlunya
Prosedur
4. Linen kotor tercemar dimasukkan dalam kantong plastik
kuning, diikat dan diberi label infeksius sesuai jenis barang
5. Linen kotor tidak tercemar dimasukkan ke dalam kantong
plastik kuning, diikat dan diberi label non infeksius sesuai
jenis barang
6. Tidak melakukan dekontaminasi di ruangan
7. Setelah selesai melakukan tindakan, lepas APD dengan urutan
terbalik dari saat pemakaian/ pemasangan APD
8. Cuci tangan sesuai standar WHO

1. House Keeping ruangan


Unit Terkait
2. Perawat ruangan
RS BRAYAT MINULYA PENDISTRIBUSIAN LINEN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 006 0 1/2

TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian Linen yang telah dicuci dan diseterika, disimpan di almari sesuai
jenis dan ruangannya, kemudian didistribusikan sesuai dengan
permintaan unit/ruangan

Tujuan Terlaksananya tertib administrasi linen di unit laundry dan ruangan


sehingga dapat memenuhi kebutuhan linen harian untuk pelayanan di
rumah sakit serta menekan angka kehilangan linen hingga nol persen.

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Alur linen infeksius dan non infeksius dipisahkan, sehingga
penanganan dan pe-mrosesannyapun dibedakan
- Instalasi Laundry melaksanakan proses penerimaan, pencatatan,
pemrosesan dan pendistribusian dalam ruang-ruang terpisah..
- Linen bersih di ruang perawatan di tempat tersendiri/terpisah
dengan ruang lain dan disimpan di dalam lemari kaca tertutup,
ditempatkan berdasar jenisnya. Prinsip penggunaannya dengan
sistem FIFO (First In First Out).
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)
RS BRAYAT MINULYA PENDISTRIBUSIAN LINEN
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 006
0 2/2

1. Petugas house keeping ruangan mengisi permintaan linen kepada


petugas laundry dengan mengisi buku permintaan
2. Petugas laundry mencatat dan mencocokkan sesuai barang yang
Prosedur diminta
3. Petugas house keeping menandatangani serah terima barang
4. Tempatkan linen pada troly bersih dan ditutup kain
5. Dorong troly ke ruangan

1. House Keeping ruangan


Unit Terkait
2. Perawat ruangan
RS BRAYAT MINULYA PENGHITUNGAN LINEN KOTOR
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 007 0 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian Keluar masuknya linen di unit Laundry harus terpantau ketat untuk
menghindari linen hilang dan kemungkinan tercecer sehingga tidak
menambah angka infeksi

Tujuan 1. Terlaksananya tertib administrasi keluar masuknya linen di unit


laundry
2. Menekan angka linen hilang sampai dengan nol persen

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Linen Infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik warna
kuning dan diberi segel, tidak diperkenankan
membuka/menghitung ulang linen yang sudah dima-sukkan
dalam kantong plastik kuning. Linen non infeksius dimasukkan
ke dalam kantong kain dan diberi segel.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Prosedur 1. Hitung dan cocokkan linen kotor yang infeksius dan non
infeksius dengan data yang tertera di segel
2. Tulis pada lembar segel apabila ada ketidak cocokan atau selisih
3. Sampaikan berita acara tentang selisih barang untuk
disampaikan pada Penanggung Jawab ruangan
4. Catat nama petugas
5. Catat pada buku terima linen
RS BRAYAT MINULYA PENGHITUNGAN LINEN KOTOR
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi Halaman

07 04 00 10 007
0 2/2

1. Penanggung Jawab/ Wakil Kepala Ruang


Unit Terkait
2. Petugas House Keeping
RS BRAYAT MINULYA PENCUCIAN LINEN KAMAR BEDAH
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 008 0 1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


Standar DirekturUtama
Prosedur
Operasional
15 Agustus 2014 Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian Linen dari kamar bedah adalah semua linen yang digunakan di kamar
bedah baik linen infeksius maupun non infeksius

Tujuan Terjaganya linen kamar bedah selalu bersih dan steril sehingga dapat
mencegah penyebaran kuman atau infeksi

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri


yang ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar
sesuai WHO.
- Troley pengangkut linen kotor dan bersih dipisahkan tempat dan
warnanya, setiap pengangkutan dari dan ke tempat laundry harus
dalam kondisi tertutup serta petugas pengangkut menggunakan
alat pelindung diri yang ditentukan.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Prosedur Persiapan Alat


1. Bak rendaman
2. Antiseptik
3. Sikat
4. Detergen
5. Lysol
6. APD
RS BRAYAT MINULYA PENCUCIAN LINEN KAMAR BEDAH
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 00 008 0 2/2

Prosedur Penatalaksanaan
1. Pisahkan linen kamar bedah antara yang infeksius dan non
infeksius
2. Timbang linen
3. Rendam dengan air dingin dengan diberi antiseptik
4. Bersihkan/ detoksifikasi noda dengan sikat
5. Rendam dengan detergen dan lysol selama 24 jam
6. Bilas dan diperas
7. Keringkan dengan menjemur linen
8. Seterika linen yang telah kering
9. Kemas linen untuk disterilisasi
10. Kirim linen yang telah dikemas untuk disterilkan di CSSD

Unit Terkait - House keeping kamar bedah


- Petugas laundry
- CSSD
RS BRAYAT MINULYA MENCUCI LINEN KOTOR INFEKSIUS
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 009 0 1/2

TanggalTerbit : Ditetapkan :
Standar DirekturUtama
Prosedur 15 Agustus 2014
Operasional
Dr. C. Sri Gunawan, M. Kes

Pengertian Linen kotor infeksius adalah linen kotor yang terkontaminasi oleh
kotoran dari pasien ( darah, urin, faeces, muntahan dll ) yang perlu
dicuci dengan desinfektan

Tujuan Mencegah penularan infeksi dari linen yang dipakai ulang maupun
selama proses pencucian kepada petugas laundry

Kebijakan - Setiap petugas Laundry wajib memakai Alat Pelindung Diri yang
ditentukan serta melaksanakan cuci tangan yang benar sesuai
WHO.
- Troley pengangkut linen kotor dan bersih dipisahkan tempat dan
warnanya, setiap pengangkutan dari dan ke tempat laundry harus
dalam kondisi tertutup serta petugas pengangkut menggunakan
alat pelindung diri yang ditentukan.
- Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang
dilengkapi dengan pengolahan awal (pre treatment) sebelum
dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
(Sesuai Peraturan Direktur Utama Rumah Sakit Brayat Minulya
Nomor : 07.57/ PER/ Dir Ut/ VIII/ 2014)

Prosedur Persiapan Alat :


1. Bak rendaman
2. Air panas
3. Lysol
4. Detergen
5. Pengepres
RS BRAYAT MINULYA MENCUCI LINEN KOTOR INFEKSIUS
SURAKARTA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

07 04 00 10 009 0 2/2

Prosedur Penatalaksanaan
1. Masukkan linen kotor infeksius pada bak rendaman
2. Masukkan air panas pada bak rendaman
3. Masukkan lysol sesuai ukuran / timbangan linen
4. Masukkan sabun detergen
5. Rendam selama 24 jam
6. Bilas linen yang sudah direndam
7. Cuci dan disikat
8. Cuci dan disikat
9. Bilas ulang dan diperas
10. Keringkan / dijemur di terik matahari
11. Seterika linen yang telah kering

Unit Terkait - House keeping Ruangan


- Petugas laundry

Anda mungkin juga menyukai