Anda di halaman 1dari 24

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN DAN KEGIATAN DEPARTEMEN


LAUNDRI (BINATU)
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


1/2
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Linen adalah bahan dari kain yang digunakan sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan, seperti: selimut, penutup tempat tidur,
penutup bantal, gaun bedah, kain pembersih dan sebagainya.
Pengertian Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruang,
pengangkutan, pencucian, penyetrikaan penyimpan, dan
penggunaan kembali linen yang sudah bersih.
1. Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme
dengan mengelola dan mengendalikan bahan linen
2. Untuk memimaliskan infeksi di rumah sakit dengan
Tujuan mengikatkan kewaspadaan standar.
3. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan
bahan linen dengan kebutuhan dan harapan custumer rumah
sakit.
Setiap petugas pengelolaan linen yang menangani linen harus
hati hati-hati dengan menggunakan APD yang sesuai dan
Kebijakan
membersihkan tangan secara teratur untuk mengurangi resiko
terpanjang atau mengalami HISPA atau akibat membawa linen.
Tangan linen yang sudah digunakan hati-hati dengan
menggunakan APD yang sesuai dan membersihkan tangan
secara teratur. Resiko terpanjang atau mengalami HISPA akibat
membawa linen yang sudah digunakan relative kecil.
1. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan
kedalam troli atau wadah yang tidak rusak diangkut.
2. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen yang
sudah digunakan.
Prosedur Prosedur Pengelolaan Linen :
1. Semua bahan padat pada linen yang kotor harus dihilangkan
dan dibilas dengan air. Linen kotor tersebut kemudian
langsung dimasukkan ke dalam kantong linen dikamar
pasien.
2. Hilangkan bahan padat (misalnya : feses) dari linen yang
sangat kotor (meggunakan APD yang sesuai) dan buah
limbah padat tersebut ke dalam toilet sebelum linen
dimasukkan ke kantong cucian.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELYANAN DAN KEGIATAN
DEPARTEMEN LAUNDRI
Rumah Sakit Advent
Medan
3. Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hati-hati
untuk mencegah kontaminasi permukaan lingkungan atau
orang-orang sekitarnya.
4. Jangan memilih linen di tempat perawatan pasien.
Masukkan linen yang terkontaminasi langsung ke troli
cucian dengan memanipulasi minimalisasi atau mengibas-
ibaskan untuk menghindari prosedur tetap fasilitas udara
dan orang.
5. Linen yang sudah digunakan kemudian harus dicuci sesuai
Prosedur
prosedur pencucian biasa.
6. Cuci dan keringkan linen yang sesuai dengan standard an
prosedur tetap fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Untuk pencucian dengan air panas, cuci linen menggunakan
detergen/disifektan dengan air 70oC (160oF) selama minimal
25 menit.
8. Pilih bahan kimia yang cocok untuk pencucian temperatur
rendah dengan konsentrasi yang sesuai, bila melakukan
temperatur <70oC (<160oF).
1. Instalansi Gawat Darurat
2. Instalansi Rawat Jalan
3. Instalansi Rawat Inap
4. Instalansi Kamar Operasi
Unit Terkait
5. Intensive Care Unit
6. Labiratorium
7. Radiologi
8. Fisiotherapi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SIRKULASI LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


2/3
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Sirkulasi linen adalah suatu kegiatan yang mencakup dari
Pengertian perencanaan kebutuhan, menyimpan, memelihara, mendistribusi
kan dan disposal terhadap linen.
1. Memberikan dukungan secara berkesinabungan terhadap
Tujuan penyedia linen siap pakai keseluruhan ruangan/departemen.
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokkominal.
Setiap petugas linen harus melakukan pencatatan yang benar
Kebijakan
agar mudah dalam memonitori perputaran linen.
1. Menerima linen kotor yang sudah dipisahkan dari
ruangan/departemen menggunakan troli ke undian dilakukan
pencatatan.
2. Selanjutnya linen kotor diserahkan ke Laudri untuk dilakukan
perendaman, pencucian, pengerinagan serta penyetrikaan.
3. Linen bersih disimpan sesuai jenisnya dengan suhu 22 oC-
27oC FR.
Prosedur
4. Linen siap untuk didistribusikan.
5. Pada pendistribusian linen dari ruang ke laudry harus
disesuaikan jumlahnya dengan linen yang masuk ke ruang.
Yang ada di laundry saat itu. Dengan catatan persediaan linen
untuk ruang minimal ada 30%.
6. Satu hari sebelum jadwal penggantian linen secara
keseluruhan di ruangan linen sudah didistribusikan ke ruang
sesuai dengan jumlah pasien pada saat itu.
1. Instalansi Gawat Darurat
2. Instalansi Rawat Jalan
3. Instalansi Rawat Inap
4. Instalansi Kamar Operasi
Unit Kegiatan
5. Intensive Care Unit
6. Laboratorium
7. Radiologi
8. Fisiotherapi
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
TATA CARA PENYIMPANAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


3/4
STANDAR Ditetapkan oleh:
PROSEDUR Direktur Rumah Sakit Advent Medan
OPERASIONAL
(SPO)
Tanggal terbit

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Linen adalah bahan/alat yang terbuat dari kain/tenun.
Penyimpanan linen adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
Pengertian menyimpan linen yang bersih dengan rapi, sehingga dapat
memberikan kemudaah bagi petugas dalam pendistribusian linen,
pelayanan penerimaan dan pendisribusian lin siap pakai di
seluruh ruang atau departemen.

Untuk mempermudah dalam pelaksanaan penerimaan dan


Tujuan pendistribuasian linen siap pakai.
Semua petugas linen harus melakukan penyimpanan line sesuai
Kebijakan standar agar tetap bersih dan rapi.

1. Linen di simpan, di kemas dalam lemari atau rak sebelum


diambil ruang atau departemen.
Prosedur 2. Suhu penyimpanan 22oC-27oC, Kelembaban 45oC 75oC RH
3. pendistribusian linen merupakan linen menerapkan cara
FIFO (First in First Out) linen yang duluan atau lama
didistribusikan lebih dulu.

Unit Terkait 1. Semua Unit (Petugas Linen/PP)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEBERSIHAN LAUNDY
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


4/5
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Kebersihan Londry adalah tindakan untuk membersihkan
ruangan (lantai, dinding, exhause mesin cuci, tempat
Pengertian
penyimpanan, dan perlengkapan lainnya) yang digunakan untuk
penolahan linen di laundry.
3. Memberikan dukungan secara berkesinabungan terhadap
Tujuan penyedia linen siap pakai keseluruhan ruangan/departemen.
4. Mencegah terjadinya infeksi nosokkominal.
1. Ruang Laundry harus dibersihkan untuk menghindari
kontaminasi mikroorganisme.
Kebijakan
2. Setiap petugas kebersihan harus menggunakan APD dalam
melaksanakan pembersihan Laundry.
1. Persiapan :
a. Petugas kebersihan APD lengkap (tutup kepala masker,
sarung tangan rumah tangga, apron kedap air dan sepatu
boot).
b. Alat dan chemical yang digunakan : sapu, pengki, sikat,
mop, ember, karbol, fool cleaner dll.

2. Cara Kerja :
a. Pelaksanaan kebersihan : 2x sehari yaitu pagi dan sore.
b. Bersihkan lantai dari sampah dengan menggunakan sapu
dan pengki.
c. Basahi dengan merata seluruh permukaan lantai dengan
Prosedur cariran karbol dan biar selama ± 15 menit.
d. Gunakan sikat lantai untuk membersihkan kotoran yang
melekat di lantai.
e. Gunakan wiper lantai untuk mengeringkan lantai dari
cairan carbol.
f. Pel lantai dengan mop dan cairan floor cleaner.
g. Pembersihan dinding dengan cara mengelapkan
permukaan dinding menggunakan kain dan prostek secara
merata.
h. Mengelap pintu-pintu mesin cuci dengan lap yang dibasahi
dengan cairan desifektan dan dikeringkan.
i. Pelaksanaan selesai, dilanjut dengan pembersihan diri
petugas.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KEBERSIHAN LAUDRY
Rumah Sakit Advent
Medan
1. Departemen House Keeping
Unit Terkait
2. PPIRS
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ELEKTROLUX W4180N
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


5/6
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417

Pengertian Tata cara pemakaian mesin cuci Elektrolux W4180N dengan


benar
1. Mesin cuci harus dapat dijaga keawetan dengan pemeliharaan
dan penggunaan sesuai dengan buku panduan pemakai.
2. Bila terjadi kendala atau kemungkinan kerusakan, petugas
Laundry harus mengkonsultasikan kepada unit Manitenace.
Kebijakan
3. Hal-hal yang menjadi kendala dalam penggunakan mesin cuci
harus segera dilaporkan oleh Koordinator Laundry kepada
Direktur setelah mengkonsultasikannya dengan unit
Manitenance.
Langkah awal
1. Buka pintu drum mesin cuci
2. Masukkan linen maksimum 3/4 Volume tabung cuci (±20 kg)
lalu tutup pintu drum mesin cuci.
3. Geser hendel ohm – saklar ke posisi ON (switch on).
4. Perhatikan saklar putar pada mesin cuci (ada di belakang
mesin cuci sudut kanan agar tetap barada di posisi on (1)
5. Putar selector control ke grup A (standart 400).
6. Tekan tombol Star (□) dan tahan hingga lampu indikator
program menyala, lepaskan tombol dan mesin mulai mencuci
otomatis.
Prosedur 7. Masukkan detergen linen secukupnya memulai lubang yang
ditentukan (terdapat di atas sudut kiri mesin cuci).
8. Setelah proses pencucian telah mencapai tahap pembilasan
akhir masukkan pewagi/pelembut linen melalui lubah yang
ditentukan (terdapat di atas sudut kiri mesin cuci.)
9. Tunggu hingga proses pengeringan selesai dengan
memperhatikan jarum petuntuk proses pencucian ke atas.
10. Setelah proses pencucian selesai maka akan berhenti secara
otomatis.
11. Tunggu ± 2 menit, buka penutup drum mesin cuci kemudian
ambil linen yang sudah selesai dicuci.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
ELEKTROLUX W4180N
Rumah Sakit Advent
Medan
1. Maintenance
Unit Terkait
2. Direktur
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN LINEN INFEKSIUS
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


6/7
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Proses penerimaan linen infeksius dari unit perawatan di tempat
Pengertian linen infeksius yang berada di Laudry.
Agar linen terhindar dari microorganisme dan dalam kedaan
Tujuan bersih, rapi dan harum dapat digunakan kembali setelah proses
pencucian yang sempurna.
A. Penerimaan infeksius dilakukan oleh petugas laundry dengan
menggunakan pakaian khusus di lengkapi APD
Kebijakan
B. Linen infeksius harus dipisahkan dengan linen biasa.
C. Linen dapat dicuci setelah melalui proses desinfeksi.
1. Linen infeksius didesifeksi lebih dulu dengan menggunakan
cairan antiseptic selama 24 jam.
2. Selanjutnya linen di bilas dengan air bersih beberapa kali
Prosedur kemudian linen dimasukkan ke dalam mesin cuci dengan
menambahkan ditergen dan cairan penghilang noda texa brite
dan texa color.
3. Putar/tekan tombol power mesin cuci, biarkan linen
dibersihkan sampai bersih ± 15 menit.

Unit Terkait Petugas Laundry (Internal)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN LINEN KOTOR
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


7/8
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Proses pengelolaan linen yang telah digunakan oleh pasien atau
Pengertian unit –unit perawatan.
Agar linen terhindar dari bakteri dan kuman sehingga dapat
Tujuan digunakan kembali
Sebelum linen dicuci harus dikelompokkan menjadi linen
Kebijakan bernoda, linen kotor dan linen infeksius.
A. Linen kotor yang berada di ruangan perawatan dikumpulkan
oleh petugas Laundry dengan menggunakan troli dan
membawanya ke Laundry.
B. Petugas Laundy memilah line kotor dengan mengggunakan
pakaian khusus APD.
C. Di ruangan Laundry, linen dipisahkan menjadi linen kotor,
linen infeksius dan linen bernoda kemudian direndam dengan
menggunakan cairan khusus Laundry.
Prosedur
D. Linen bernoda harus disikat lebih dulu sebelum direndam.
E. Linen kotor biasa dipilah berdasarkan warna untuk
menghindari terjadinya kelunturan.
F. Linen sebaiknya ditimbangkan untuk mengontrol
pengggunaan volume sabu, pemutih/penghilang noda,
pewangi dan cariran antiseptic serta kepasitas mesin cucinya.
G. Line siap dicuci.

1. Unit-Unit Perawatan Pasien


Unit Terkait
2. Petugas Laundry (Internal)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCUCIAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


8/9
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Memberiskan linen yang sudah digunakan oleh pasien di unit-
Pengertian unit perawatan.
Agar linen terhindar dari bakteri dan kuman sehingga dapat
Tujuan digunkan kembali dalam keadaan bersih, rapi dan harum.
Pencucian linen harus menggunakan pelakuan khusus bagi linen
Kebijakan kotor biasa, linen bernoda dan linen infeksius sehingga linen
yang digunakan menunjang keselamatan pasien di rumah sakit.
Prosedur II Linen kotor
1. Linen berwarna dan linen putih harus dipisahkan rendaman
dan pencuciannya.
2. Sependapat mungkin linen ditimbang untuk menetukan
banyaknya sabun, pemutih/pembersih noda, pewagi dan
antiseptic (1 kg pakaian = 5 gram sabun, clax 100 + 2
gram
Clax aktif).
3. Masukkan linen kotor dan cairan Laundry yang telah
disiapkan ke dalam mesin cuci yang dicuci selama 45-60
menit.
4. Linen dikeringkan dengan menggunakan spin timer selama
10-15 menit.
5. Linen dipisahkan kembali berdasarkan rak stock Laundry.
6. Linen jemuran hingga kering sempurna di tempat
penjemuran di bawah matahari.
7. Linen distrika dan lipat dengan rapi.
8. Linen dihitung dan disimpan dalam rak stok Laundry.
I. Linen bernoda
1. Linen bernoda di sikat lebih dulub kemudian direndam
dengan menggunakan sabun clax aktif selama 1-2 jam.
2. Sedapat mungkin linen ditimbang untuk menentukan
banyaknya sabun, pembersih noda, pewangi antiseptic
(1 kg pakaian = 5 gram sabun, clax 100 + 2 gram clax
aktif).
3. Masukkan linen ke dalam mesin cuci untuk dicuci dengan
sempurna selama 45-60 menit
4. Linen dikeringkan dengan menggunakan spin timer
selama
10-15 menit.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENCUCIAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan
5. Linen dipisahkan kembali berdasarkan jenisnya.
6. Linen dijemur hingga kering sempurna di tempat
penjemuran di bawah matahari.
7. Linen disetrika dan dilipat dengan rapi.
8. Linen dihitung dan disimpan dalam rak stock
Laundry.
C. Linen Infeksius
1. Linen infeksius direndam dengan cairan antiseptic
watsol
selama 24 jam.
2. Sedapat mungkin linen ditimbang untuk menentukan
banyaknya sabun. Pemutih/pembersih noda, pewagi dan
antiseptic ( 1kg pakaian = 5 gram sabun, calx 100 + 2
gram clax aktif).
3. Masukkan linen kotor dan cairan Laundry yang telah
disiapkan ke dalam mesin cuci untuk dicuci selama 45-60
menit.
4. Linen dikeringkan dengan menggunakan spin timer selama
10-15 menit.
5. Linen dipisahkan kembali berdasarkan jenisnya.
6. Linen dijemur hingga kering sempurna di tempat
penjemuran di bawah matahari.
7. Linen disetrika dan dilipat dengan rapi.
8. Linen dihitung dan disimpan dalam rak stock Laundry.

Unit Terkait Petugas Laundry (Internal)


STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENCATATAN KELUAR MASUK CUCIAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


9/10
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
1. Pencatatan jumlah linen kotor yang dating atau dikirim
dari unit perwatan ke Laundry untuk dicuci.
2. Pencatatan jumlah linen bersih dikirim ke unit perawatan
Pengertian ke Laundry untuk digunkan kembali oleh pasien.
3. Jumlah linen yang dikirim ke unit perawatan harus sama
jumlahnya dengan jumlah kotor yang dating atau dikirim
ke unit Laundry.
1. Agar distribusi linen rumah sakit dapat dikontrol dengan
baik.
Tujuan
2. Untuk mengontrol kualitas linen rumah sakit agar terjaga
dengan baik.
Pencatatan linen kotor dan lien bersih dilakukan oleh petugas
Kebijakan Laundry dengan menggunakan baju khusus dilengkapi APD,
pada from Laundry list telah disediakan rumah sakit.
Prosedur I. Linen kotor
1. Linen yang kotor yang datang atau dikirim ke Laundry di
keluarkan dari troli.
2. Kemudian linen dipisahkan sesuai dengan jenis masing-
masing.
3. Kemudian linen mulai dihitung sambil disortir menjadi
linen kotor, linen bernoda dan linen infeksius.
4. Setelah perhitungan selesai. Semua dicatatkan pada form
Laundri list pada kolom dirty (kotor).
II. Linen
1. Linen yang bersih diambil oleh unit perawatan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing.
2. Setiap pengambilan linen, petugas perawatan/perawatan
harus mencatata linen yang diambil pada form Laundry list
di kolom linen bersih.
3. Setelah lengkap penerimaan dan pencatatan maka linen
dapat dibawa petugas perawatan/perawat untuk digunakan
pasien.
1. Koordinator Departemen Laundry.
Unit Terkait
2. Karu-Karu Rawat Inap, UGD dan Rawat Jalan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGAMBILAN BAHAN-NAHAN UNTUK
MENCUCI
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


10/11
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Kegiatan mengorder kebutuhan bahan-bahan yang diprlukan
Pengertian untuk mencuci linen rumah sakit.
1. Agar pengggunaan bahan-bahan cucian dapat diawasi den
terkontrol pemakaiannya.
Tujuan
2. Menghindari terjadinya kelebihan stock bahan-bahan
untuk mencuci Laundry.
1. Pengorderan bahan-bahan untuk mencuci dilakukan secara
periodik sesuai dengan kebutuhan.
Kebijakan
2. Pengorderan bahan-bahan untuk mencuci dilakukan oleh
Koordinator Departemen Laundry di Unit Warehause.
1. Pengorderan bahan-bahan untuk mencuci dicatatkan pada
blangko orderan.
2. Petugas Warehause mengecek blangko orderan dan
mengambil bahan-bahan yang diperlukan.
3. Petugas Laundry mengecek kembali bahan-bahan yang
Prosedur
diterima sesuai dengan orderan yang mencatat di blangko
orderan.
4. Bila orderan dan bahan-bahan yang diterima telah sesuai
maka petugas Laundry dapat membawa barang-barang
tesebut ke Laundry untuk digunakan dengan baik.
1. Koordinator Departemen Laundry.
Unit Terkait
2. Koordinator Departemen Warehause.
JADWAL KERJA DEPARTEMEN LAUNDRY (BINATU)
RUMAH SAKIT ADVENT MEDAN

A. SHIFT PAGI

Waktu Tugas
Mengambil linen kotor ke masing-masing
Dpepartemen pengguna linen di IPD I, IPD III,
Pukul 06.00 – 07.00 Wib IPD II, IPD III, UGD, OR, ICU dan Ruangan
Dokter Jaga.

1. Memilah linen kotor berdasarkan kondisi linen


yang diterima.
Pukul 07.00 – 07.30 Wib 2. Membuat rendaman linen bernoda dan linen
infeksius di wadah terpisah.

Pukul 07.30 – 08.00 Wib Renungan pagi di kelempok renungan.

Pulul 08.00 – 08.30 Wib Operan yang besrih dari unit perwatan oleh
petugas Laundry dan perawat shift malam.

pukul 08.30 – 10.00 Wib Proses pencucian linen.


Pukul 10.00 – 11.00 Wib Proses pencucian dan pengeringan linen.

B. SHIFT SIANG

Waktu Tugas
Proses pencucian dan penjemuran linen yang
datang menyusun dari pasien pulang di unt
Pukul 11.00 – 12.00 Wib perawatan.

Istirahat makan siang.


Pukul 12.00 – 13.00 Wib
Pukul 13.00 – 13.30 Wib Pengambilan linen dari jemuran.

Pukul 13.30 Wib Petugas shift pagi pulang – petugas shift siang
melanjutkan tugas di Laundry setelah melakuakan
operan dinas.
pukul 13.30 – 14.25 Wib Proses finishing/penyetrikaan.
Pukul 14.00 Wib Proses pencucian dan pengeringan linen.

Pukul 14.00 – 16.00 Wib 1. Proses finising/penetrikaan.


2. Proses penghitungan linen yang bersih
sudah disetrika dan menyimpanya pada
lemari stock Laundry.
3. Proses menhitung dan mengatur linen
bersih ke unit OR dan ICU.

Waktu Tugas
4. Mengambil linen kotor dari unit OR bila ada
tindakan operasi
Pukul 16.00 – 18.00 Wib Round linen & laporan linen.

Pukul 18.00 - 18.30 Wib Proses perendaman dan pencucian linen kotor dari
OK dan unit perawatan yang datang menyusul.
Pukul 18.30 Wib Petugas shift siang pulang dan petugas shift sore
melanjutkan tugas di Laundry.

C. SHIFT SORE

Waktu Tugas
1. Merapikan linen bersih di Laundry.
2. Merndam linen kotor setelah lebih dulu
Pukul 18.30 – 20.30 Wib memilah linen sesuai dengan kondisi linen
putih dan berwarna, Linen kotor bernoda
dan linen linfeksius.
1. Mempersiapkan linen untuk stock di unit
Pukul 20.00 – 21.00 Wib perawatan.
2. Pengambilan stock di unit perawatan oleh
peawat shift malam.
Pukul 21.00 – 21.30 Wib Membersihkan dan merapikan ruangan Laundry.
Petugas shift sore pulang.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


11/12
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) Tanggal terbit

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Linen adalah bahan dari kain yang digunakan sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan seperti : selimut, penutup tempat tidur, penutup
bantal, gaun bedah, kain pembersih dan sebagainya.
Pengertian Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruang, pengangkutan,
pencucian, penyetrikaan, penyimpanan, dan penggunaan kembali
linen yang sudah bersih.
1. Untuk mata rantai trnsmisi microorganisme dengan mengelola
dan mengendalikan bahan linen.
2. Untuk meminimalkan infeksi di rumah sakit dengan
Tujuan meningkatkan kewaspadaan standar.
3. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan kesediaan
bahan linen sesuai dengan kebutuhan dan harapan custumer
ruamah sakit.
Setiap petugas terkai dlam melayani linen harus berhati-hati dengan
APD yang sesuai dan melakaukan kebersihan tangan secara teratur
Kebijakan untuk mengurangi resiko terpanjang atau mengalami ISPA akibat
membawa linen. Penanganan Linen dimulai dari proses verbeden
(pengganti linen) dan penanganan verbeden dilakukan oleh perawat.
Prosedur Prosedur Pengelolaan Linen :
1. Semua bahan padat pada linen yang kotor harus dihilangkan
dan dimasukkan ke dalam kantongan linen di kamar pasien.
2. Hilangkan bahan padat (misalnya : feses) dari linen yang
sangat kotor (menggukan APD yang sesuai) dan buang limbah
padat tersebut ke dalam toilet sebelum linen dimasukkan ke
kantong linen.
3. Linen yang sudah digunakan harus dibawa dengan hari-hati
untuk mencegah kontaminasi permukaan lingkungan atau
orang-orang disekitarnya.
4. Jangan memilah atau mengimbaskan linen di tempat perawatan
pasien untuk menhindari kontaminasi udara dan orang.
5. Linen yang sudah digunakan kemudian dibawa ke Laundry dan
dicuci sesuai prosedur pencucian.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN LINEN
Rumah Sakit Advent
Medan
6. Cuci kering linen sesuai dengan standard an prosedur tetap
fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Untuk pencucian dengan air panas. Cuci linen menggunakan
detergen/disinfektan dengan air 70oC (160oF) selama minimal
25 menit.
8. Pilih bahan kima yang cocok untuk pencucian temperatur
rendah dengan konsentrasi temperature rendah <70oC (<160oF).
1. Instalansi Gawat Darurat
2. Instalansi Rawat Jalan
3. Instalansi Rawat Inap
4. Instalansi Kamar Operasi
5. Instalansi Intensive Care Unit
Unit Terkait
6. Instalansi Kamar Bersalin
7. Laboratorium
8. Radiologi
9. Fisioterapi
10. Laundry
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANG
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


12/13
Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal terbit
(SPO)

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Penggelolaan linen kotor di ruangan adalah suatu kegiatan
yang dumulai dari pengumpulan linen kotor dari masing-masing
Pengertian
ruangan dan memilah linen berdasarkan kondisi infeksi
kemudian diangkut untuk dicuci.
1. Untuk memutuskan mata rantai transmisi microorganisme
dengan mengelola dan mengendalikan bahan linen.
2. Untuk meminimalkan infeksi di rumah sakit dengan
meningkatkan.
Tujuan
3. Kewaspadaan standar.
4. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketresediaan
bahan linen sesuai dengan kebutuhan dan harapan custumer
ruamah sakit.
Linen kotor yang dapat dicuci di Laundry dikategorikan sebagai
berikut :
1. Linen kotor infeksius yaitu linen yang terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh dan feses terutama yang berasal dari
Kebijakan infeksi TB dan HIV (jika terdapat noda darah) dan infeksi
lainnya yang sfesifik (SARS).
2. Linen kotor tidak terinfeksi yaitu linen yang tidak
terkontaminasi darah, cairan tubuh dan feses yang berasal
dari pasien lainnya secara rutin.
Prosedur Linen infeksius dan non infeksius harus ditangani dan
diperlakukan secara khusus dengan kantung linen yang berbeda :
1. Linen kotor infeksius yaitu linen yang terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh feses terutama yang berasal dari
infeksi TB paru, infeksi Salmonella dan Shigella (sekresi
dan ekskresi), HVB dan HIV (jika terdapat noda) dan infeksi
lainnya yang sfesifik (SARS) dimasukkan ke dalam plastic
bening ukuran kecil tahan panas.
Penanganan
i. Perwatan harus mencuci tanagn hygenis sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
ii. Gunakan APD : sarung tangan, masker dan apron.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANG

Rumah Sakit Advent


Medan
iii. Persiapkan alat dan bahan : sikat, sprayer, ember dengan
tulisan linen infeksius, kantung dalam linen infeksius (plastic
bening/transparan), kantung luar infeksi (plastic kuning),
Warna merah untuk tutup dan sebagai segel.
iv. Lipat bagian yang terinfeksi di bagian dalam lalu masukkan
linen kotor infeksius ke dalam ember tertutup dan bawa ke
spoel hock.
v. Noda darah atau feses dibuang ke dalam baskom. Basahkan
dengan air dalam spayer dan masukkan ke dalam kantung
bening/transparan dengan pemisahan antara linen warna dan
linen putih (kantung khusus linen kotor infeksius). Sampah
tercampur seperti jarum suntik tempatkan di wadah
penampung jarum suntik.
vi. Lakukan penutupan kantung dengan bahan lem kuat yang
berwarna merah (masih dapat lepas pada suhu pemanasan
desinfeksi) yang juga berfungsi sebagai segel.
vii. Kantung linen kotor infeksius yang sudah tertutup/segel
dimasukkan lagi ke dalam kantung luar (plastik kuning).
viii. Siapkan troli linen kotor dekat ruang spoel hock.
ix. Kantung linen kotor infeksius tadi dikumpulakan ke dalam
troli linen kotor dan siap dibawa ke Laundry dalam
keaadaan tertutup.
2. Khusus linen infeksius yang terinfeksi bahaya khusus seperti
Lassa Fever atau Antrax sebaiknya dilakukan autoklaf
sebelum dikirim ke Laundry untuk mencuci atau
dikonsultasikan lebih dahulu dengan bagian yang menangani
infeksi.
3. Linen kotor tidak terinfeksi yaitu linen yang tidak
terkontaminasi darah, cairan tubuh dan feses yang berasal
dari pasien lainnya secara rutin dimasukkan ke dalam plastik
putih tahan panas.
Penanganannya sebagai berikut :
i. Perawat harus mencuci tangan hygenis sebelum dan sesudah
melakukan pekerjaan.
ii. Gunakan APD : sarung tangan, masker dan apron
iii. Persiapkan alat dan bahan : sikat, spayer, ember dengan
tulisan linen non infeksius, kantung linen non infeksius
(plastik putih).
iv. Lipat bagian yang terinfeksi di bagian dalam lalu masukkan
linen kotor infeksius ke dalam ember tertutup dan bawa ke
spoel hock.
v. Siapkan troli linen kotor dekat ruangan spoel hock.
vi. kantung linen kotor yang sudah tertutup tadi dikumpulkan ke
dalam troli linen kotor dan siap dibawa ke Laundry dalam
keadaan tertutup.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANG
Rumah Sakit Advent
Medan
1. Instalansi Gawat Darurat
2. Instalansi Rawat Jalan
3. Instalansi Rawat Inap
4. Instalansi Kamar Operasi
5. Instalansi Intensive Care Unit
Unit Terkait
6. Instalansi Kamar Bersalin
7. Laboratorium
8. Radiologi
9. Fisioterapi
10. Laundry
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DEPARTEMEN LAUNDRY
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


14/15
Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
Uraian Tugas
Tanggal terbit

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417
Nama Jabatan Kepala Unit Laundry (Binatu)

Kepala Laundry/Binatul adalah petugas yang bujuk untuk


Pengertian
membantu direktori dalam menangani pengolahan limbah.

Mencegah terjadinya infeksi, infeksi mozokominal bagi pasien


Tujuan dengan petugas rumah sakit.
Kebijakan Kepala unit Laundry harus bekerja secara Profesional
1. Mengawasi Staff Laundry belum mendistribusi linen/
pengelolaan limbah.
Tugas Pokok
2. Mengorder Ditergen ke W.House
3. Membuat Jadwal kerja Laundry
4. Membuat Laporan Bulanan
1. Menguasai pendistribusian linen
Tugas Rutin 2. Mengevaluasi Kerja Laundry

1. Bertanggung jawab kepada Direktur.


Hubungan Kerja
2. Evaluasi kerja tahunan dilaksanakan oleh Direktur.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
STAFF LAUNDRY
Rumah Sakit Advent
Medan

No Dokumen No. revisi Halaman


15/15
Ditetapkan oleh:
Direktur Rumah Sakit Advent Medan
Uraian Tugas
Tanggal terbit

Dr. Rudy Charles Dodo Sitepu


NIPA: B17 – 06 – 1417

Melaksanakan oprasional harian yang berhubungan dengan


Tugas Secara Umum pengelolaan linen rumah sakit sehingga kebutuhan linen dapat
disediakan sesuai dengan kebutuhan dan harapan custumer rumah
sakit
1. Pelaksanaan pengelolaan linen.
Tugas Pokok 2. Bertanggung jawab terhadap distribusi linen RS Advent
Medan.
1. Menerima dan mengumpulkan linen kotor.
2. Memisahkan dan memilah linen kotoran sesuai dengan kondisi
linen (infeksi dan non infeksi , warna dan putih, kain dan steak
laken, dll).
3. Mencuci linen yang kotor yang diterima di Laundry.
4. Menjemur linen yang sudah dicuci.
5. Menyetrika linen yang sudah bersih.
6. Mendistribusikan linen yang sudah bersih sesuai dengan order
Tugas Rutin
dan kebutuhan customer rumah sakit.
7. Menghitung jumlah linen yang diterima dan didistribusikan
dalam form orderan yang nantinya akan digunakan sebagai
data laporan kepada Intenal Audit yang akan dilanjutkan
kepada Direktur.
8. Melaksanakan Road linen untuk perhitungan akurat stock linen
RS Advent Medan

1. Melaksanakan oprasional pelayanan unit Laundry (Binatu)


2. Mencatat semua linen yang diterima dan didistribusikan guna
menghindari kehilangan dan menunjang laporan koordinator
Laundry (Binatu) setiap akhir bulan
Hubungan Kerja Bertanggung-jawab kepada Koordinator Laundry (Binatu).
Evaluasi kerja dilaksanakan Koordinator Laundry (Binatu).

Anda mungkin juga menyukai