Anda di halaman 1dari 25

PERSIAPAN

AKREDITASI
LAUNDRY TERKINI OLEH

Ns. Minarni, S. Kep., M. Kes


DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN MANAJEMEN LAUDRY RUMAH SAKIT
JAKARTA, 04 – 06 MARET 2021
Tujuan Pembelajaran

◦ Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta


latih memahami persiapan akreditasi di unit
Laundry dengan baik dan benar
Pembahasan

◦ Pendahuluan
◦ Definisi akreditasi
◦ Standar akreditasi Rumah sakit
◦ Standar akreditasi PPI
◦ Implementasi standar akreditasi di Laundry
◦ Kesimpulan
Pendahuluan

◦ Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan


rumah sakit yang dilakukan dengan membangun sistem dan
budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan
sistem di RS yang meliputi input, process dan product output
(meliputi output dan outcome).
◦ Sebagai dasar dimulainya pembangunan sistem di rumah sakit,
diperlukan dokumen yang merupakan regulasi di RS. Regulasi ini
sebaiknya diatur dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah
Sakit, yang akan menetapkan ada 2 jenis naskah di RS, yaitu yang
merupakan produk hukum (regulasi) dan yang bukan merupakan
produk hukum (surat dinas).
Pengertian Akreditasi RS

◦ Adalah suatu bentuk pengakuan pemerintah


terhadap rumah sakit yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi
yang ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah
dinilai bahwa RS itu memenuhi standar
pelayanan RS yang berlaku untuk meningkatkan
mutu pelayanan RS secara berkesinambungan
(Permenkes No. 12 tahun 2012 ttg Akreditasi RS)
Pengertian
◦ Yang dimaksud dokumen akreditasi adalah semua dokumen yang
harus disiapkan RS dalam pelaksanaan akreditasi RS.
◦ Dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu dokumen yang merupakan
regulasi dan dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
◦ Regulasi, dibuat dalam bentuk Panduan Tata Naskah Rumah Sakit.
◦ Regulasi pelayanan RS, yang terdiri dari:  Kebijakan Pelayanan RS 
Pedoman/Panduan Pelayanan RS  Standar Prosedur Operasional (SPO)  Rencana
jangka panjang (Renstra, Rencana strategi bisnis, bisnis plan, dll)  Rencana kerja
tahunan (RKA, RBA atau lainnya)
◦ Regulasi di unit kerja RS yang terdiri dari:  Kebijakan Pelayanan RS 
Pedoman/Panduan Pelayanan RS  Standar Prosedur Operasional (SPO)  Program
(Rencana kerja tahunan unit kerja)
Pengertian
◦ Kebijakan RS adalah rangkaian konsep dan azas ( ketentuan
pokok yg menjadi garis besar dan dasar bagi rencana dlm
melakukan suatu pekerjaan, serta konsistens dlm tujuan
organisasi.
Kebijakan yg efektif haruslah : Rasional, Relevan, Wajar, Direvisi
bila diperlukan, Disosialisasikan dg adekuat.

◦ Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah


bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan
hal pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau
melaksanakan kegiatan.
◦ Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan.
Standar Akreditasi Terkini…

EDISI 1.1
Standar
Akreditasi STANDAR NASIONAL AKREDITASI
Terkini…
RS

Laundry
8 EP
Standar PPI 7.1
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta
menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.

Elemen Penilaian PPI 7.1


1.Rumah sakit menetapkan risiko infeksi pada proses kegiatan penunjang pelayanan (medik
dan nonmedik) yang berisiko terjadi infeksi serta strategi pencegahannya meliputi butir a)
sampai dengan e) pada maksud dan tujuan. (R)
2.Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan sterilisasi
alat. (D,W)
3.Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan
pengelolaan linen/londri. (D,W)
4.Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan
pengelolaan sampah. (D,W)
5.Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi pada kegiatan
penyediaan makanan. (D,W)
6.Ada bukti identifikasi dan strategi untuk menurunkan risiko infeksi di kamar jenazah. (D,W)
Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan
penunjang di rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada:

1. Ada bukti risk register dan strategi D 1) Bukti tentang risk register infeksi pada 10
untuk menurunkan risiko infeksi pengelolaan linen/londri 5
a)sterilisasi alat; 0
b)pengelolaan pada kegiatan pengelolaan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi
ICRA linen/londri. (D,W)
linen/londri; W
 Komite/Tim PPI
c)pengelolaan sampah;
d)penyediaan makanan;  Komite/Tim PMKP
e)kamar jenazah.  IPCN
 IPCLN
 Kepala bidang/divisi
 Kepala unit linen/londri
INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT (ICRA)
INSTALASI STERILISASI BINATU (RUANG BINATU)
RSUP FATMAWATI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI TAHUN 2019

DAMPAK/ RISIKO
FREKUENSI (0 -4)

RANKING RISIKO
PROBABILITAS/
PROBABILITI HASIL AUDIT PPI TAHUN 2018

SISTEM YANG

SKOR RISIKO
JUMLAH

ADA (1 - 5)
NO POTENSI RISIKO
SKOR

(1 - 5)
jan feb mart apr mei jun jul ags sept okt nov des

1 Area pemilahan linen tidak bertekanan negatif


1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 4 32 3

2 Area pemilahan linen tidak selalu tersedia sabun


0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 8 4 2 2 16 5
dan tisu towel
3 Ketersediaan ear muff (APD) kurang 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 3 2 4 24 4
4 Kepatuhan pengunaan APD masih kurang 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5 3 2 4 24 4
4 Kepatuhan HH pemilah linen masih kurang 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8 4 2 4 32 3
5 Dryer (mesin pengering) tidak tersedia indikator
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 48 3
4 dari 5 mesin
6 Hasil linen yang dicuci lembab ( tidak sesuai
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 48 2
standar)
7 Jumlah Troli linen untuk mengantar linen kotor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 4 32 3
kurang
8 Jumlah Troli linen untuk mengantar linen bersih
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 4 32 3
kurang
9 Rak penyimpanan linen rusak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 4 32 4
10 Kelembaban ruang penyimpanan linen bersih
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 2 4 32 3
tidak sesuai standar
11 Suhu ruang penyimpanan linen bersih tidak
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 4 2 4 32
sesuai standar 3
12 Gedung Binatu terbuka potensi kontaminasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 48 2
13 kusen plafon jendela, pintu rapuh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 64 1
14 Paparan suhu lingkungan tinggi pada petugas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 64 1
15 Paparan debu di seluruh ruang londry 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 48 2
STRATEGI MENURUNKAN RESIKO DIRUANG BINATU
INSTALASI STERILISASI DAN BINATU RSUP FATMAWATI
TAHUN 2019
RSUP FATMAWATI
PENANGGUNG
NO POTENSI RISIKO SKORE PRIORITAS TUJUAN SASARAN STRATEGI EVALUASI
JAWAB KEGIATAN
1 Area pemilahan linen Area pemilahan linen Tersedianya area Buat kebijakan internal Bukti kebijakan Ka. Inst. Sterilisasi
tidak bertekanan bertekanan negatif pemilahan linen keharusan ruang cuci bertekanan Binatu, Ka. IPSSRS,
negatif bertekanan negatif pada negatif Koordinator Binatu
tahun 2019 Buat usulan dan kajian ruang cuci Usulan ditindak lanjuti (ISB)
32 1
yang bertekanan negatif

Tingkatkan kepatuhan Pantau kepatuhan


pengunaan APD sesuai ketentuan penggunaan APD
2 Area pemilahan linen Terpenuhinya sirkulasi Kontaminasi udara dari Buat kebijakan sistem udara di Tersedianya kebijakan Ka. ISB, Ka. IPSSRS,
kotor tidak mendapat udara yang baik sesuai area kotor terkendali area kotor dan sisrkulasi udara dan terpenuhinya koordinator binatu
aliran udara langsung ketentuan dengan baik sesuai ketentuan sarana pendukung
18 2
dari luar ruangan Buat usulan pemenuhan sirkulasi ruang cuci bertekanan
ruang kotor sesua ketentuan negatif

3 Troli untuk mengantar Troli untuk mengantar Tersedianya troli linen Buat ketentuan pemakaian troli Ketentuan pengunaan
linen kotor dan troli linen kotor dan bersih bersih sesuai ketentuan bersih terutama bagi ruangan troli linen bersih
untuk mengambil linen terpisah kondisi baik, dan terpenuhi jumlahnya yang tidak mempunyai troli bersih dipatuhi dan jumlah
8 3
bersih tidak terawatan dan jumlah cukup sesuai
dibedakan, dan jumlah memenuhi sesuai Usulan penambahan troli sesuai kebutuhan
kurang kebutuhan kebutuhan
4 Jarak dari dinding Linen bersih disimpan Terlaksananya Falidasi acuan kebijakan terkait Kebijakan sesuai Ka. ISB, Kabag.
kurang 20 CM dengan baik dan benar penyimpanan linen bersih dengan ketentuan penyimpanan standar penyimpanan Umum (RT),
dengan baik dan benar linen bersih dan sarana terpenuhi koordinataor
pada tahun 2019 sesuai kebutuhan binatu
4 4 Pengajuan pemenuhan sarana
penyimpanan linen bersih sesuai
standar
Tingkatkan kepatuhan petugas
penerapan linen bersih
5 Area pemilahan linen Tersedia washtafel cuci Tersedia washtafel cuci Pemantauan pemenuhan Kepatuhan cuci Ka. ISB, Kabag.
tersedia washtafel cuci tangan, sabun dan tisu tangan, sabun dan tisu kebutuhan sesuai dengan tangan sesuai Umum (RT),
tangan, tidak selalu towel di area pemilahan towel di area pemilahan kebijakan ketentuan dengan koordinataor
tersedia sabun dan linen kotor linen kotor pada tahun Pengajuan pemenuhan sarana yang tercukupi binatu
2 5
tisu towel 2019 kebutuhan sarana cuci tangan sesuai kebutuhan
berfungsi dan sesuai kebutuhan
Tingkatkan kepatuhan cuci
tangan petugas
Standar PPI 7.3
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada pengelolaan
linen/londri dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Elemen Penilaian PPI 7.3


1.Ada unit kerja pengelola linen/londri yang menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. (R)
2.Bangunan, alur, dan fasilitas londri sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
(O,W)
3.Bila linen/londri dilaksanakan oleh pihak di luar rumah sakit, harus memenuhi sertifikasi
mutu dan sesuai dengan peraturan perundang undangan (D,O, W)
PPI 7.3 EP 2 Bangunan, alur, dan fasilitas londri sesuai
dengan peraturan perundang - undangan. (O,W)
1. Letak laundry harus memiliki akses yang mudah ke
ruang rawat inap dan ruang sterilisasi.
2. Laundry harus memiliki akses yang terpisah untuk
linen kotor dan linen bersih.
3. Laundry harus memiliki saluran pembuangan
limbah cair yang dilengkapi dengan pengolahan
awal (pre-treatment) khusus sebelum dialirkan ke
instalasi pengolahan air limbah rumah sakit.

1. Ruang Kotor II. Ruang Bersih III. R.uang Penunjang Lain


1. Penerimaan &Pemilahan 1. Pencatatan & administrasi 1. Ruang petugas londri
2. Penimbangan 2. R. pengeringan 2. Toilet petugas
3. Pencucian linen infeksius 3. Perapihan, Pelicinan dan Pelipatan
4. Pencucian linen non 4. Ruangan Perbaikan Linen
infeksius 5. Penyimpanan linen rusak
5. Gudang chemical 6. Penyimpanan linen bersih
6. Janitor 7. Distribusi
PPI 7.3 EP 2 Bangunan, alur, dan fasilitas londri
sesuai dengan peraturan perundang - undangan.
(O,W)
1. Suhu pencucian 70°C dalam waktu 25 menit atau 95°C 12. Ruang terpisah dg dinding permanen sesuai kegunaannya:
a. ruang linen kotor
dalam waktu 10 menit.
b. ruang linen bersih
2. Deterjen dan desinfektan dilengkapi MSDS. c. ruang untuk perlengkapan kebersihan,
d. ruang perlengkapan cuci,
3. Kuman linen ≤ 20 CFU per 100 cm ²
e. ruang kereta linen,
4. Pintu masuk linen kotor dan keluar linen f. kamar mandi

bersih berbeda atau searah. g. ruang peniris / pengering untuk alat-alat termasuk linen.

5. Jarak rak linen dengan plafon : 40 cm. 13. Dilengkapi ruang antara
14. Alur linen kotor sampai linen bersih searah
6. Identifikasi B3, sediakan MSDS dan simbol.
15. Tersedia wastafel, eye washer dan atau body washer
7. Kualitas air memenuhi syarat baku mutu, dilengkapi petunjuk arahnya.
16. Pencucian dengan steam dengan dilengkapi steam trap
8. Bangunan laundry dibuat permanen
atau pereduksi panas pipa lainnya.
9. Pencucian linen infeksius dan non infeksius terpisah
17. Ruangan menjahit, gudang bahan kimia untuk pencucian
10. Pencucian linen infeksius ruangan tertutup dilengkapi penerangan, suhu dan kelembaban serta

11. Saluran air limbah tertutup yang memadai tanda/simbol keselamatan


PPI 7.3 EP 2
PPI 7.3 EP 1
Bangunan, alur,
Ada unit kerja pengelola
linen/londri yang dan fasilitas
menyelenggarakan londri sesuai
penatalaksanaan sesuai
dengan
dengan peraturan
perundang-undangan. (R) peraturan
perundang-
undangan.
(O,W)
Standar PPI 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).

Elemen Penilaian PPI 7.3.1


1.Ada regulasi pengelolaan linen/londri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
2.Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan linen/londri, termasuk
pemilahan, transportasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan
distribusi. (O,W)
3.Petugas pada unit londri menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai
dengan ketentuan. (O,W)
4.Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap
pengelolaan linen/londri sesuai dengan prinsip PPI termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit. (D,O,W)
PPI 7.3.1 EP 1.Ada regulasi pengelolaan
linen/londri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
PPI 7.3 EP 3. Petugas pada unit londri menggunakan alat
pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan. (O,W)
PPI 7.3.1 EP 4
Ada bukti
pelaksanaan
supervisi dan
monitoring oleh
IPCN terhadap
pengelolaan
linen/londri sesuai
dengan prinsip PPI
termasuk bila
dilaksanakan oleh
pihak luar rumah
sakit. (D,O,W)
Kesimpulan

◦ Standar akreditasi wajib dipahami dan diimplementasikan oleh


semua staf RS, termasuk di unit laundry
◦ Keberhasilan RS dalam mengimplementasikan standar pelayanan
butuh dukungan dan komitmen semua pihak termasuk jajaran
manajemen RS
◦ Manajemen RS wajib memfasilitasi sarana dan prasarana yang
dibutuhkan untuk pengelolaan linen dan laundry
◦ Regulasi (program keja, kebijakan, pedoman pelayanan, SPO)
harus disosialisasikan, dipahami dan diimplementasikan seluruh
staf laundry

Anda mungkin juga menyukai