Anda di halaman 1dari 11

Panduan

ManajemenLinen danLaundry

BLUD RSUD H. Padjonga


Dg. Ngalle
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latarbelakang
Sejakawaltahun 1900
institusiRumahSakitselalumeningkatkanmutupada 3 (tiga)
elemenyaituinput, proses dan output sampai
outcomedenganbermacam – macamkonsepdasar, program
regulasi yang berwenangmisalnyaantara lain
penerapanStandarPelayananRumahSakit, Penerapan, Perizinan,
Akreditasi, Kredensialing, Audit Medis, IndikatorKlinis, Clinical
Governance, dan lain sebagainya. Harusdiakui program-program
tersebuttelahmeningkatkanmutupelayananrumahsakitbaikpadaaspe
k input, proses maupun output dan outcome. Namunharusdiakui,
padapelayanan yang telahberkualitastersebutmasihterjadihal-hal
yang tidakdiinginkansepertiinfeksinosokomial yang
mengakibatkanpeningkatanbiaya yang dapatmerugikanpasien.
Salah satuhal yang
sangatpentingsebagaisalahsatuupayapencegahandanpengendalian
infeksiadalahmanajemen linen dan laundry.Diawalidariperencanaan
,salahsatu sub sistempengelolaan linen adalah proses pencucian.
Aluraktivitasfungsionaldimulaidaripenerimaan linen kotor,
penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan,
pengeringan, sortirnoda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan,
merapikan, mengepakataumengemas,
menyimpandanmendistribusikanke unit-unit yang
membutuhkannyasedangkan linen yang rusakdikirimkekamarjahit.
Untukdapatmelaksanakanativitastersebut,
makadiperlukanalur yang
terencanadenganbaik.Bagaimanapersiapanpembuatan/pengadaan,
pemilihandanpemeliharaan linen menurutruanganmasing-masing.
Hal iniakansangatdipengaruhiolehjumlahtempattidur, BOR, dan
lama proses pencucian.
Di rumahsakitterdapatberbagaimacampenyakit yang
disebabkanolehberagamageninfeksius yang dapatmenulardarisatu
orang ke orang lain yang mungkinmelalui
linenjikatidakditanganisecaratepatsesuaistandar.
Padatahun 2000 Institute of Medicine di
AmerikaSerikatmenerbitkanlaporan yang
mengagetkanbanyakpihak: ‘TO ERR IS HUMAN”, Building a Safer
Health System. Laporanitumengemukakanpenelitian di rumahsakit
di Utah dan Colorado serta New York. Di Utah dan Colorado
ditemukan KTD (adverse event) sebesar 2,9 %, dimana 6,6 %
diantaranyameninggal. Sedangkan di New York KTD
adalahsebesar 3,7 % denganangkakematian 13,6 %.
Angkakematianakibat KTD padapasienrawatinapdiseluruhAmerika
yang berjumlah 33,6juta per tahunberkisar 44.000-98.000 per
tahun. Publikasi WHO padatahun 2004, mengumpulkanangka-
angkapenelitianrumahsakit di berbagainegara : Amerika, Inggris,
Denmark, dan Australia, ditemukan KTD denganrentang 3,2-16,6
%. Dengan data-data tersebut,
berbagainegarasegeramelakukanpenelitiandanmengembangkanSis
temKeselamatanPasien.
Hal lain yang harusdiingatbahwa laundry
rumahsakitadalahpenyumbanglimbahcairterbesaryaitusebanyak
40% limbahcair yang ada di rumahsakit,
sehinggasistempengelolaan air limbah di
rumahsakitharusekstrakerjakerasapabiladaribagian laundry
tidakmenggunakankimia laundry yang ramahlingkungan.
Mengingatpelayanankesehatan yang
bermutuadalahmerupakantuntutanmasyarakatdewasainidanberdas
arkanataslatarbelakangdiatasmakamanajemen linen dan laundry di
RSUD Sinjaiperludilakukansehinggadiperlukansuatupedoman
yangjelassehinggapengelolaan linen dan laundry
dapatberjalanberujungpadapeningkatanmutupelayananRumahSakit
.
1.1 TujuanPedomanKeselamatanPasien

1.1.1 TujuanUmum :

SebagaiPedomanbagimanajemen RSUD
Sinjaiuntukdapatmelaksanakan program
pencegahandanpengendalianinfeksikhususnyapenanga
nan linen dan laundry.

1.1.2 TujuanKhusus :

1. Sebagaiacuan yang jelasbagimanajemen RSUD


Sinjaididalammenentukanpengelolaan linen dan
laundry.
2. Sebagai acuan bagi para petugas linen dan
laundry.
3. Terlaksananya program
pencegahandanpengendalianinfeksikhususnyater
kaitmanajemen linen dan laundry.
1.2 Manfaat :

1. Dapatmeningkatkanmutupelayanananbagi RSUD Sinjai


2. Dapatmeningkatkankinerjapetugas linen dan laundry.
3. Mengurangiterjadinyainfeksinosokomialmelalui linen.
BAB II
MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY

1. Mengapamanajemen linen dan laundry penting?


Perawatan Linen yang benarakanmemberikankesanbersih,
higienisdannyaman, kesannyaman di
ruangrawatInapakanmemberikandampakpsikologispositifpadapasie
n, sehinggadapatmemberikankeunggulanbersaingdanmembentuk
image positifbagirumahsakit.
  Perawatan, pemakaian, material, ukuran, danjumlah yang
tepatsangatmempengaruhimutu linen tersebut, unit laundry
sangatberperanpentingdalamhalini.Biladilaksanakandenganprosed
urnornal, linen rumahsakit rata-rata mempunyaiketahananmaksimal
200 kali proses pencucian.  Demikianjugadengankebutuhan linen
rumahsakit  dapatdihitungberdasarkanpada BOR
rumahsakitataujumlahtempattidurrumahsakitpadarawatinapdanruan
gan yang menggunakan linen tersebut.
2. Pengertian
Linen adalahistilah yang
digunakanuntukmenyebutkanseluruhbarangatauproduktekstil yang
digunakan di rumahsakit.Produk-produktersebutmeliputi Linen
RawatInap, Linen RawatJalan, Linen RuangBedah, dan lain-lain.
Manajemen laundryadalah proses
pembersihansesuatusehinggakembalibersihsepertisebelumdigunak
an. Olehkarenaitupentingnyamenitikberatkanpadaperawatan linen
sehinggaproduk linen tersebutmenjadiawetdanbersih.hal-hal yang
harusdipahamipada proses pencucianadalah material linen,
kwalitas air sebagai media pencuci, dankimia laundry yang
digunakandanmesincucisebagai media pencuci .

3. Tujuan :

- Mencegah terjadinya infeksi silang, infeksi nosokomial bagi


pasien dan petugas rumah sakit dengan mengelola dan
mengendalikan bahan-bahan linen.
- Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan
bahan linen sesuai dengan visi dan misi serta rumah sakit.
- Mengelola sumber-sumber daya rumah sakit untuk
menyediakan linen bagi kebutuhan dan harapan pelanggan
atau konsumen.
4. Produk jasa manajemen linen :
 Perencanaan kebutuhan linen dan bahan pencuciannya
untuk pelayanan pasien dan keperluan pakaian petugas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
 Perbaikan bahan linen yang rusak.
 Pengaturan distribusi linen yang rusak.
 Pengaturan distribusi linen dan pekerja laundry.
 Pemeliharaan peralatan laundry.
 Pengendalian penggunaan bahan linen.
 Pengawasan kegiatan di unit linen dan laundry.
 Pelaporan kegiatan dan stock opname.
5. Tugas pokok dan fungsi :
 Merencanakan kebutuhan linen
 Merencanakan bahan cuci
 Menjaga kebersihan linen
 Memperbaiki alat tenun yang rusak
 Mengatur sistem distribusi linen untuk kelancaran
pelayananlinen.
 Pemeliharaan peralatan laundry
 Menyusun laporan kegiatan unit linen dan laundry
 Mengawasi kegiatan unit linen dan laundry
 Melaksanakan stok opname secara periodik.
 Melaksanakan tugas kepegawaian.

6. Komponen organisasi

Kepala unit linen


dan laundry

Aministrasi

Unit linen Unitlaundry

Masker shorter
Unit linen
Washerman
(pencucian)
Unit linen
Flat work iron
(penyetrikaan)

Tumbel operator

Presser hand
mechine

7. Ukuran kinerja :

 Benar- benar bersih


 Tidak berbau
 Tidak bernoda
 Pengepakan licin
 Cara melipat rapi
 Penampilan menarik
 Pengambilan linen tepat waktu
 Pengantaran linen tepat waktu
 Pemberian informasi yang benar.
8. Denah Ruang Cuci

Pintubelakang

Pintuutama

Tempat
Tempatpencucian Setrika

9. Alur linen kotor :


infeksiu
Linen kotor Dikirimke
Mulai
yang laundry
dipakaipasien
Non
infeksius

Linen non GudangPenyi


Steril mpanan
Dipisahkan Dikeringkan
Ditimbang Disetrika
Dicuci Dipisahkan
Linen Steril Sterilisasi

10. Perhitungan persediaan dan kebutuhan linen.


Bila pergantian linen setiap hari maka butuh 3 set linen setiap TT
(tempat tidur) dengan perhitungan 1 set dipakai, 1 set di ruangan
dan satu set dilaundry.
Untuk anak dan intensif butuh diatas 3 set /TT, sedangkan untuk
pelayanan operasi/ tindakan tergantung :
 Jenis dan jumlah operasi perhari
 Bentuk : berlubang/ tidak
 Ukuran : besar, sedang, kecil
 Jenis linen : katun, drill, dll
 Jumlah petugas.
Bila dilihat dari ratio TT dan persediaan linen maka kebutuhannya
adalah :
1 TT : 3 – 6 set linen
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan linen adalah antara lain :
 Arsitek dan layout RS
 BOR dan jumlah TT dewasa dan anak.
 Jumlah dan jenis operasi
 Jumlah dan jenis penyakit
 Jumlah dan jenis petugas fungsional dan teknis.
 Jenis linen dan pencuci.
 Penggunaan, kerusakan, dan kehilangan linen.
 Ergonomi (aturan kerja).
1 set linen/TT terdiri atas :
 1 lembar seprei
 1 lembar selimut
 1 lembar steek laken (alas melintang)
 1 lembar sarung bantal
Ratio TT dengan Set linen :
 1 TT : 3 set – 6 set linen
 ICU => 1 TT : 4-10 set linen
 1 set linen dipakai pasien
 1 set linen di cuci
 1 set linen di simpan di lemari
 1 set linen di gudang.

BAB IV
PENCATATAN, PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI

A. PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Unit laundry wajibmelakukanpencatatandanpelaporan yang meliputi


:jumlah linen yang dikelola, jumlah linen yang hilang,
ketepatanwaktupenyediaan.
2. Pencatatandanpelaporanmengacupadastandarpelayanan minimal
rumahsakit yang telahditetapkan.
3. Manajemen line danlaundry melakukanpencatatankegiatan yang
telahdilakukandanmembuatlaporankegiatankepadaDirekturRumahS
akitsecaraberkala.

B. MONITORING DAN EVALUASI

1. Seluruhjajaranmanajemen RSUD Sinjaisecaraberkalamelakukan


monitoring
danevaluasiPencegahandanPengendalianInfeksitermasukmanajem
en linen dan laundry yang dilaksanakanolehKomite PPI RSUD
Sinjai.
2. Monitoring
danevaluasiolehmanajementerkaitdenganindikatorkinerjaberdasark
anStandarPelayanan Minimal dilaksanakansetiap 6 bulan.
3. Komite PPI RSUD Sinjaisecaraberkala (paling lama 3tahun)
melakukanevaluasipedoman, kebijakandanprosedur PPI yang
dipergunakan di RSUD Sinjai.
4. Komite PPI RSUD
Sinjaimelakukanevaluasikegiatansetiaptriwulandanmembuattindakl
anjutnya.

BAB V
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai