Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman


 042/IRN/IV/2018 00 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan,

STANDAR DIREKTUR RSIA CEMPAKA AZZAHRA

PROSEDUR
OPERASIONAL
24 April 2018 Dr. Iziddin Fadhil
PENGERTIAN Suatu rangkaian tindakan terapi baik non-farmakologis dan
farmakologis, yang dikerjakan oleh dokter atau perawat yang
memenuhi syarat tertentu untuk menghilangkan atau mengurangi
derajat nyeri.
TUJUAN 1. Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien
2. Memberikan analgesia/bebas nyeri kepada pasien
3. Mempermudah dan mengurangi lama perawatan
4. Mempertahankan kondisi optimal pasien
5. Memperbaiki kualitas hidup pasien
KEBIJAKAN SK Direktur RSIA Cempaka Az-Zahra Banda Aceh tentang
manjemen nyeri
1. Lakukan penilaian dan tentukan derajat nyeri (ringan, sedang,
atau berat) berdasarkan persepsi dan pengalaman subyektif
pasien dengan menggunakan metode yang sesuai.
2. Lakukan edukasi nyeri dan siapkan informed consent tentang
tindakan/terapi yang akan diberikan, prosedur tindakan, efek
samping & risiko yang mungkin terjadi, serta alternative
tindakan atau tindakan lanjutan bila terapi yang diberikan
tidak/kurang efektif.
3. Lakukan tindakan terapi non-farmakologi, seperti: immobilisasi
bagian tubuh yang cidera, kompres es/kompres hangat dan
elevasi, tindakan psikologis untuk mengurangi kecemasan,
distraksi dan berikan suasana tenang bagi pasien.
4. Berikan :
 paracetamol,
 aspirin,
 asetaminofen atau obat anti inflamasi non-steroid
yang lain dengan atau tanpa obat tambahan
untuk nyeri ringan, selama tidak ada kontra indikasi.
5. Tambahkan opioid lemah :
 tramadol,
 codeine,
 hydrocodone atau oxycodone,
untuk nyeri sedang.
PENATALAKSANAAN NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman


 042/IRN/IV/2018 00 2/2
PROSEDUR 6. Berikan opioid kuat :
 morfine,
 fentanyl
 metadon atau
 hidromorfon),
untuk nyeri berat.
7. Monitoring keadaan umum dan tanda vital sebelum, selama
dan setelah pengobatan. Nilai ulang respon nyeri secara
berkala setiap 5-15 menit pada nyeri berat dan setiap 30-60
menit pada nyeri sedang/ringan) untuk menilai efektifitas
pengobatan dan efek samping yang mungkin terjadi.
8. Waspadai efek samping pengobatan, terutama efek depresi
pernafasan dan depresi kardiovaskuler dari opioid. Yakinkan
selalu tersedia antidotum opioid (naloxone) dan alat-alat
emergensi.
9. Lakukan modalitas terapi nyeri intervensi / invasive minimal
(continuous epidural, caudal blok, continuous PNB, RFA, dan
lain-lain) hanya oleh dokter spesialis yang memiliki kompetensi
dan kewenangan klinis dibidang tersebut serta harus selalu
disertai laporan tindakan, instruksi pasca tindakan, readback
dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan tersebut.

UNIT TERKAIT 1.IGD


2.IBS
3.Instalasi rawat jalan
4.Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai