Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN PASIEN POLIKLINIK NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


- 1/2

STANDAR Ditetapkan Oleh


TANGGAL TERBIT Direktur RS Belleza Kedaton
PROSEDUR
OPERASIONAL OKTOBER 2021

dr. Yala Mahendra, MBA


NIP. 001.15.3.2021.1
PENGERTIAN
Nyeri adalah suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial
terjadinya kerusakan jaringan.
Alur Konsultasi Pelayanan pasien poliklinik nyeri adalah kegiatan yang
dilakukan untuk konsultasi di bagian rawat jalan oleh dokter spesialis
anestesiologi konsultan KMN.
TUJUAN 1. Untuk memfasilitasi penatalaksanaan nyeri yang efektif dan tepat dalam proses
penyembuhan dan fungsi yang optimal serta memperbaiki kualitas hidup
pasien.
2. Memastikan alur konsultasi nyeri di poliklinik berjalan dengan baik dan benar
3. Mengatasi nyeri yang dialami pasien secara cepat, tepat dan tanggap.
4. Meningkatkan kepuasan pasien
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RS Belleza Kedaton Nomor ...
PROSEDUR
1. Konsultasi pasien dapat dilakukan langsung dengan mendaftar ke
Poliklinik Nyeri sesuai jadwal atau konsultasi diluar jadwal poli yang bisa
dilakukan via Telemedicine. Selanjutnya petugas poliklinik akan
memberitahukan spesialis bahwa ada pasien yang mendaftar.
2. Pencatatan semua keluhan pada nyeri akut/kronis, dengan meminta pasien
menyebutkan berapa skor nyeri yang dialaminya, bila skor nyeri VAS > 4
( nyeri sedang - berat ) maka akan dikonsultasikan penanganan nyeri ke
Poliklinik Nyeri.
3. Pasien diminta mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan timbulnya
nyeri, pada saat istirahat atau pergerakan (menarik nafas, batuk dan
bergerak).
4. Tindakan dapat dilakukan melalui therapi farmakologi maupun intervensi.

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin RS Belleza Kedaton


PELAYANAN PASIEN POLIKLINIK NYERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

- 2/2
5. Dokter Spesialis mengidentifikasi pasien apakah pasien masih respon dengan
medikamentosa dan adjuvant atau pasien membutuhkan penanganan non
medikamentosa (Epidural, Spinal, Blok saraf perifer)
6. Tindakan langsung diberikan sesuai step leader analgesia (pharmakologi).
7. Bila tindakan intervensi dibutuhkan, dapat dilakukan di Poli atau Kamar
Operasi dengan terencana yang sebelumnya tindakan prefentif telah
diberikan.
8. Pasien yang tidak mengalami pengurangan nyeri setelah dilakukan
pelayanan nyeri secara farmakologi dan non farmakologi maka pelayanan
nyeri dilanjukan ketahap pelayanan nyeri secara intervensi.
9. Pelayanan nyeri intervensi dapat langsung dilakukan jika nyeri
dianggap dalam kondisi emergensi
10. Pelayanan nyeri intervensi yang dilakukan termasuk didalamnya
segala sesuatu tindakan yang dilakukan dengan memberikan obat
langsung ke saraf atau tempat nyeri itu berasal, yang sebelumnya pasien
telah mengisi lembar persetujuan tindakan (inform consent)
11. Berikan formulir telah selesai melakukan tindakan untuk ditanda tangani
oleh pasien atau keluarga
12. Lakukan penilaian kembali untuk menilai tingkat nyeri setelah dilakukan
tindakan.
13. Pasien diminta untuk menyebutkan adanya efek samping seperti mual atau
muntah, gatal-gatal, gangguan berkemih, gangguan pergerakan pada panggul
atau ekstrimitas
14. Bila nyeri belum tertangani dengan terapi yang telah diberikan, dapat
diberikan adjuvant analgesia lainnya dan dipetimbangkan untuk rawat inap.
Pasien yang disarankan rawat inap akan diarahkan oleh perawat poli yang
telah mendapatkan advis dari DPJP untuk melakukan prosedur rawat inap.
15. Bila nyeri telah tertangani, pasien untuk selanjutnya dapat diberikan surat
kontrol rawat jalan melalui poliklinik
16. Pasien diminta menyebutkan derajat kepuasan terhadap terapi nyeri. Untuk
selanjutkan dapat dibandingkan setiap pasien melakukan kontrol / follow up.
17. Catat semua obat-obatan analgetik dan tindakan yang diberikan ke pasien
pada rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT
1. Rekam Medis dan Pendaftaran
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Farmasi

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seizin RS Belleza Kedaton

Anda mungkin juga menyukai