PUSKESMAS
No. Dokumen : 445.4/000/PKMPCI/2018
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 25 Januari 2018
SOP
Halaman :1/4
Page
2
untuk di akses.
7. Petugas menyiapkan cawan ginjal steril, spuit 3 cc dan lidokain.
8. Petugas membuka bungkus spuit 3 cc secara steril dan
meletakkan pada bengkok.
9. Dokter / petugas mencuci tangan dan menggunakan APD.
10. Dokter / petugas melakukan desinfeksi dengan larutan betadin
dan alkohol 70% pada area yang akan dilakukan anestesi
secara melingkar dari dalam ke luar.
11. Dokter / petugas mengambil obat anestesi dengan spuit 3 cc
dibantu dengan petugas lain yang membukakan ampul obat
anestesi.
12. Dokter / petugas memberitahukan pasien kalau akan segera
dilakukan penyuntikan obat anestesi.
13. Dokter / petugas menyuntikkan obat anestesi lokal di sekeliling
area yang akan dilakukan tindakan dengan teknik infiltrasi (
disuntikan intradermal atau subkutan ).
14. Dokter / petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi
bekerja dan pasien sudah tidak merasakan sakit pada area
tindakan dan sekitarnya.
15. Dokter / petugas melakukan monitoring status fisiologis selama
tindakan anestesi.
16. Untuk memastikan dokter / petugas menanyakan pada pasien
dengan memberikan rangsangan nyeri pada sekitar area
tindakan apakah masih nyeri atau tidak.
17. Petugas membersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9 %,
setelah pasien tidak merasa nyeri.
18. Dokter / petugas melakukan tindakan bedah minor.
19. Dokter / petugas melakukan monitoring status fisiologis segera
setelah tindakan pembedahan dilakukan.
20. Setelah selesai tindakan, dokter / petugas mendokumentasikan
data pasien dan tindakan yang dilakukan ke status pasien.
Tindakan pemberian sedasi ( diazepam ) pada anak dengan
kejang :
1. Dokter / petugas memastikan identitas pasien secara cepat.
2. Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik dengan
cepat
3. Dokter menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa pasien
perlu segera diberikan diazepam suppositoria, resiko jika tidak
diberikan dan kemungkinan efek samping obat yang timbul.
3
4. Dokter meminta orang tua pasien untuk menandatangani inform
consent persetujuan tindakan pemberian obat.
5. Petugas / perawat memberikan diazepam suppositoria per
rektal.
6. Dokter / petugas melakukan monitoring status fisiologis selama
dan segera setelah pemberian diazepam suppositoria.
7. Dokter / petugas mendokumentasikan semua proses tindakan
yang dilakukan.
7. Hal Yang Perlu 1. Tempat yang akan dilakukan penyuntikan anestesi harus
Diperhatikan didesinfeksi.
2. Ada tidaknya alergi terhadap obat yang akan diberikan.
8. Unit Terkait IGD, BPG,Poli KB dan KIA
Page
4