PENGERTIAN Pemantauan derajat nyeri adalah suatu kegiatan untuk melakukan pengawasan, penge-
cekan secara cermat terhadap derajat nyeri yang dialami pasien setelah dilakukan tata-
laksana nyeri
TUJUAN Memastikan efektifitas pemberian tatalaksana nyeri pada pasien serta efek samping
yang mungkin timbul dari pemberian obat - obatan analgesia
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor 037/SK.DIR-RSKC/VIII/2021 tentang Pelayanan dan
Asuhan Pasien di Rumah Sakit Kartika Cibadak.
PROSEDUR 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri kepada pasien/ orangtua pasien/ keluarga
pasien/ penanggungjawab pasien
2. Lakukan verifikasi dengan meminta pasien/ orangtua pasien/ keluarga pasien/
penanggungjawab pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir kemu-
dian mencocokkan dengan gelang identitas pasien dan berkas rekam medis
3. Berikan penjelasan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
4. Lakukan asesmen ulang (re-assesment) derajat nyeri pada pasien yang mendapatkan
terapi nyeri.
5. Asesmen ulang dilakukan satu jam setelah tatalaksana nyeri, kemudian dilanjutkan
setiap 8 jam atau setiap shift minimal sekali.
6. Pasien yang mendapat terapi secara maintenance melalui epidural/ infus minimal
kontrol setiap 2 jam sekali atau jika ada perubahan sewaktu - waktu
7. Minta pasien untuk mendeskripsikan hal - hal yang berkaitan dengan timbulnya ny-
eri, pada istirahat atau pergerakan (misal menarik napas, batuk, dan bergerak)
8. Tanyakan efek samping pemberian terapi pada pasien seperti mual atau muntah,
gatal-gatal, gangguan berkemih, gangguan pergerakan pada panggul atau ekstremi-
tas, dan lain - lain
9. Dokumentasikan setiap hasil asesmen derajat nyeri serta instruksi terapi atau pem-
berian obat-obatan analgesik pada berkas rekam medis pasien yaitu pada formulir
asesmen nyeri lanjutan maupun formulir rawat inap terintegrasi
UNIT TERKAIT Bidang Medis / Bidang Keperawatan
* DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA SEIZIN DIREKSI RS KARTIKA CIBADAK SECARA TERTULIS *
Halaman 1