Anda di halaman 1dari 2

RSUD CILACAP

ASESMEN NYERI
No Dokumen No Revisi Halaman

01 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur


STANDAR
PROSEDUR 01/03/2016
OPERASIONAL dr. Pramesti Griana Dewi, M.Kes, M.Si
NIP. 19641128 199103 2 003
PENGERTIAN Suatu sistem pelayanan penanganan rasa sakit/nyeri yang dilakukan
pada pasien yang mengalami rasa sakit/nyeri selama pasien di rawat di
RSUD Cilacap
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
manajemen nyeri
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSUD Cilacap tentang Kebijakan Umum
Pelayanan di RSUD Cilacap
1. Setiap pasien yang berobat / di rawat di RSUD Cilacap harus
dilakukan asesmen nyeri. Asesmen nyeri dilakukan bersamaan
dengan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Dokter / perawat yang melakukan asesmen nyeri / penilaian rasa
nyeri yang dirasakan pasien dengan menggunakan metode yang
sesuai dengan umur dan kondisi pasien.
3. Metode pengukuran skor nyeri pasien meliputi :
a. Numeric Rating Scale ( NRS )
digunakan pada pasien dewasa dan anak > 7 th yang dapat
menunjukkan nyeri yang dirasakan dengan angka.
PROSEDUR
b. Wong BakerFace Pain Scale
digunakan pada pasien dewasa dan anak > 3 th yang tidak
dapat menunjukkan nyeri yang dirasakan dengan angka.
c. FLACC ( Face, Leg, Activity, Cry and Consolability ).
digunakan pada anak< 3 tahun yang belum dapat
berkomunikasi atau pasien NICU yang tidak dalam pengaruh
sedasi
d. CCPOT ( Critical Care Pain Observation Tools ) digunakan
pada pasien dalam pengaruh sedasi /tidak sadar dan pasien
yang di rawat di unit ICU dengan menggunakan ventilator
menggunakan CCPOT ( Critical Care Pain Observation
Tools)
RSUD CILACAP
ASESMEN NYERI
No Dokumen No Revisi Halaman

01 2/2

4. Dokter /perawat melakukan intervensi terhadap hasil penilaian


skor Nyeri sebagai berikut:

- skor 1 - 3 : lakukan edukasi tehnik relaksasi, distraksi,


kompres hangat /dingin dan immobilisasi.
- skor 4 - 6 : lakukan kolaborasi dengan DPJP/ dokter
jaga untuk pemberian obat analgetik.
- skor 7- 10 : DPJP kolaborasi dengan dokter spesialis
syaraf atau anestesi untuk pemberian terapi
PROSEDUR lanjutan.

5. Khusus untuk pasien post operasi dalam waktu 1x24 jam,


intervensi penanganan nyeri dibawah tanggung jawab dokter
anestesi, jika > 24 jam dibawah tanggung jawab DPJP /dokter
operator.

6. Hasil penilaian skor nyeri dan rencana penatalaksanaannya


disampaikan kepada pasien/keluarga.
7. Asesmen ulang / Penilaian skor nyeri ulang dilakukan pada saat :
a. Bersamaan pengukuran tanda – tanda vital minimal 1 kali
dalam setiap shift.
b. 1 Jam setelah dilakukan pengelolaan nyeri dengan
pemberian obat oral.
c. ½ Jam bila obat yang diberikan melalui intravena atau
intramuskulair.
d. Setelah pasien menjalani prosedur pembedahan atau
tindakan lainnya.
e. Sebelum transfer pasien antar ruang atau antar rumah
sakit
f. Sebelum pasien pulang dari rumah sakit.
8. Setelah melakukan penilaian nyeri dan penanganan nyeri pada
pasien perawat/dokter melakukan kebersihan tangan.
9. Hasil penilaian skor nyeri , intervensi dan edukasi yang dilakukan
pada pasien harus di dokumentasikan dalam catatan terintegrasi,
untuk pasien ICU dicatat dalam laporan monitoring 24 jam

UNIT TERKAIT IGD, IRNA, ICU, IBS, NICU

Anda mungkin juga menyukai