Anda di halaman 1dari 3

ASSESMENT NYERI

No. Dokumen : Disahkan Oleh Pimpinan

No. Revisi : 00
SOP Tanggal
:
Terbit

Halaman : ../..
Dr. Dani Adrian
Klinik Pratama
Arisha
Suatu tindakan melakukan penilaian rasa nyeri/ sakit pada pasien
1. Pengertian

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk assessment Nyeri Pasien


2. Tujuan
Surat Keputusan Direktur Klinik Pratama Arisha nomor …… tentang
3. Kebijakan Penapisan (Screening) dan Pengkajian Awal Pasien
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1186/2022
Tentang Panduan Praktik

1. Dokter/ perawat/ bidan melakukan assessment awal terhadap nyeri


pasien
2. Penilaian rasa sakit/ nyeri dilakukan dengan menggunakan pengkajian
yang sesuai dengan masing masing pasien :
a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonates
b. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk anak usia <
3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka
c. VAS (Visuak Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak > 8
tahun, dengan skala 0-10, dimana 0 tidak nyeri dan 10 sangat nyeri.
Pasien diminta mengekspresikan rasa nyerinya.
d. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dewasa
dengan terapi sedasi, yang dirawat di ruang rawat intensif/ kamar
5. Prosedur
operasi/ ruang rawat inap, yang tidak dapat dinilai menggunakan
/Langkah-
Visual Analog Scale atau Wong Baker FACES Pain Scale.
langkah
3. Dokter/ Perawat melakukan tindakan/ intervensi sesuai dengan derajat
nyeri yang diderita pasien.
4. Assesmen ulang nyeri dapat dilakukan: setiap shift, mengikuti
pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah tata laksana nyeri atau
sesuai jenis dan onset obat, setelah pasien menjalani prosedur
menyakitkan, sebelum transfer pasien dan sebelum pasien pulang dari
klinik.
5. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan
assesmen ulang seiap lima menit setelah pemberian niitrat atau obat
obatan intravena.
6. Pada nyeri akut/ kronik, lakukan assesmen ulang setiap 30 menit sampai
1 jam setelah pemberian obat nyeri.
7. Hasil assesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam medis pada form
catatan integeritas monitoring terpadu dan indikator mutu klinik.
8. Hasil assesmen nyeri diinformasikan kepada pasien/ keluarga dan
didokumentasikan dalam rekam medis.
7. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
1. IGD
8. Unit terkait
2. Rawat Jalan
3. Rawat inap
9. Dokumen
terkait

10. Rekaman Isi Tanggal mulai


No Yang
historis Perubahan diberlakukan
Diubah
perubahan

Anda mungkin juga menyukai