0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang asesmen awal nyeri yang dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan pada pasien. Asesmen awal nyeri dilakukan dengan melakukan penilaian rasa sakit pada pasien saat pertama kali dirawat dan menggunakan berbagai skala sesuai usia pasien seperti NIPS, FLACC, Wong Baker FACES Pain Scale, VAS, dan Comfort Scale. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dan diinformasikan kepada pasien beserta
Dokumen ini membahas tentang asesmen awal nyeri yang dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan pada pasien. Asesmen awal nyeri dilakukan dengan melakukan penilaian rasa sakit pada pasien saat pertama kali dirawat dan menggunakan berbagai skala sesuai usia pasien seperti NIPS, FLACC, Wong Baker FACES Pain Scale, VAS, dan Comfort Scale. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dan diinformasikan kepada pasien beserta
Dokumen ini membahas tentang asesmen awal nyeri yang dilakukan untuk mengurangi angka kesakitan pada pasien. Asesmen awal nyeri dilakukan dengan melakukan penilaian rasa sakit pada pasien saat pertama kali dirawat dan menggunakan berbagai skala sesuai usia pasien seperti NIPS, FLACC, Wong Baker FACES Pain Scale, VAS, dan Comfort Scale. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dan diinformasikan kepada pasien beserta
1/1 17/SPO-PAP/DIR-RSMH/VIII/2019 RUMAH SAKIT MITRA HUSADA STANDAR PROSE- Tanggal terbit : Ditetapkan : DUR OPERA- /08/2019 Direktur RS Mitra Husada SIONAL
dr. Asep Gumbira
PENGERTIAN Asesmen awal nyeri adalah suatu tindakan melakukan penilaian rasa sakit / nyeri pada pasien saat pasien dilayani pertama kali di instalasi gawat darurat dan instalasi rawat inap. TUJUAN Untuk mengurangi angka kesakitan pada pasien. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Mitra Husada Nomor : 156/SK/DIR-RSMH/VIII/2019 Tentang Manajemen Nyeri di Rumah Sakit Mitra Husada. PROSEDUR 1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal terhadap nyeri pada semua pasien. 2. Penilaian rasa sakit/nyeri dilakukan dengan menggunakan pengkajian yang sesuai untuk masing - masing pasien : a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonatus b. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk anak usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau untuk pasien-pasien anak yang tidak dapat dinilai dengan skala lain. c. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa dan anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka a. VAS (Visual Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak > 8 tahun, dengan skala 0– 10 dimana 0 tidak nyeri dengan 10 sangat nyeri, pasien diminta mengekspresikan rasa nyerinya. b. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dan de- wasa dengan terapisedasi, yang dirawat di ruang rawat intensif / kamar operasi / ruang rawat inap yang tidak dapat dinilai menggu- nakan Visual Analog Scale atau Wong-Baker FACES PainScale c. Dokter/ perawat melakukan tindakan /intervensi sesuai dengan de- rajat nyeri yang diderita pasien. d. Asesment ulang nyeri dapat dilakukan : setiap shift, mengikuti pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah tata laksana nyeri, atau sesuai jenis dan onset obat, setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit. e. Untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan asesmen ulang setiap 5 menit setelah pemberian nitrat atau obat- obat intravena. f. Pada nyeri akut / kronik, lakukan asesmen ulang tiap 30 menit – 1 jam setelah pemberianobat nyeri. g. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam medis. Hasil asesmen nyeri diinformasikan kepada pasien /keluarga.