Anda di halaman 1dari 4

TATALAKSANA MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DI RUANG

RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


023/RSWB/SPO/PEL-
RS.WILLIAM BOOTH MED/I/2016 -- 1/2
SURABAYA

Ditetapkan Oleh :
Prosedur Tetap Tanggal Terbit Direktur,
13 Januari 2016

dr. T.B. Rijanto DFM


Pengertian Asesmen nyeri pada pasien adalah melakukan
penilaian/skoring derajad nyeri pada saat pasien pertama
masuk dan melakukan penilaian kembali (reassessment)
derajad nyeri sesuai dengan kebutuhan pasien
menggunakan skala nyeri yang sesuai dengan golongan
umur atau populasi khusus
Tatalaksana nyeri pada pasien adalah memberikan
tatalaksana nyeri dengan obat-obatan analgesia sesuai
dengan penilaian derajad nyerida kebutuhan pasien
sehingga pasien bebas dari derajad nyeri atau dengan rasa
nyeri yang seminimal mungkin

Tujuan 1. Dapat melakukan penilaian dengan tepat skala nyeri yang


dialami oleh pasien serta menentukan lokasi nyeri pasien
dengan benar.
2. Melakukan tatalaksana nyeri terhadap pasien secara
cepat, tepat dan tanggap sesuai dengan penilaian derajad
nyeri dan kebutuhan pasien.
3. Mengatasi nyeri yang dialami pasien sehingga pasien
bebas dari rasa nyeri atau meminimalkan rasa nyeri yang
dialami pasien

Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit William Booth No :


647/RSWB/Dir/SK/I/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Prosedur 1. Asesmen derajat nyeri pasien rawat jalan (IGD dan
Poliklinik) dilakukan oleh perawat dengan scoring
penilaian derajat nyeri disesuaikan dengan golongan umur
dan populasi khusus, yaitu :
a) Skala NIPS untuk neonatus dan bayi usia O-1
tahun.
TATALAKSANA MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DI
RUANG RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

No. Dokumen
RS WILLIAM BOOTH 023/RSWB/SPO/PEL- Revisi Halaman
SURABAYA MED/I/2016 00 2/3

b) Skala NRS pada orang geriatric, dewasa, dan


anak yang dapat berkomunikasi, untuk anak
diatas 3 tahun dapat menggunakan skala
WONG-BAKER FACES.
c) Skala FLACCS pasa bayi dan anak yang belum
bisa berkomunikasi secara verbal usia 1
sampai 3 tahun.
d) Skala CPOT untuk pasien dengan perawatan
kritis atau dengan penurunan kesadaran
2. Penilaian derajad nyeri pasien dewasa dan anak usia
sekolah dilakukan dengan cara meminta pasien
menentukan derajad nyerinya menggunakan skala
nyeri NRS serta menentukan lokasi nyerinya.
3. Penilaian derajad nyeri dewasa dan anak-anak usia
diatas 3 tahun (anak-anak yang belum mengerti
angka) dengan cara meminta anak untuk
menunjukan gambar ekspresi wajah yang sesuai
dengan nyeri yang dirasakan.
4. Penilaian derajad nyeri metoda FLACC, NIPS,dan
CPOT dengan cara mengisi skor nilai sesuai kriteria
yang sudah ditentukan pada formulir asesmen nyeri,
nilai tersebut disesuaikan dengan inspeksi visual
perawat terhadap tingkah laku pasien.
5. Dari skala nyeri (skor) yang diperoleh dapat di
kategorikan menjadi 3 , yaitu:
a. Tidak nyeri = skala 0
b. Nyeri ringan = skala 1-3
c. Nyeri sedang = skala 3-6
d. Nyeri berat = skala 7-10
TATALAKSANA MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DI
RUANG RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN

No. Dokumen
RS WILLIAM BOOTH 023/RSWB/SPO/PEL- Revisi Halaman
SURABAYA MED/I/2016 00 3/3

6. Asesmen ulang nyeri dilakukan pada saat:


a. Setiap kali melakukan pemeriksaan kepada
pasien
b. setiap pasien mengeluh nyeri
c. setiap derajad nyeri yang tiba-tiba meningkat,
terutama jika sampai ada perubahan tanda
vital.
d. setiap setelah menjalani prosedur yang
menyakitkan/bedah
e. sebelum transfer
f. sebelum pasien pulang dari rumah sakit

7. Interval asesmen ulang nyeri pada tatalaksana nyeri:


a. 1 jam setelah Pemberian terapi oral
b. 1 kali shift untuk nyeri ringan
c. Setiap 3 jam untuk nyeri sedang
d. Setiap 1 jam untuk nyeri berat
e. Asesmen ulang dihentikan jika skor nyeri 0.

Instalasi Gawat Darurat


Unit Terkait
Instalasi rawat Jalan
Instalasi Bedah
Bidang Keperawatan
Unit Intensive

Anda mungkin juga menyukai