Anda di halaman 1dari 8

ASESMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

No
Dokumen

Tanggal
terbit

No Revisi

Halaman

........./........
Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi
Kudus

dr ABDUL AZIZ ACHYAR, MKes


Pembina Tk. I
NIP. 19620716 199503 1 004
Asesmen nyeri adalah suatu tindakan melakukan
penilaian rasa sakit / nyeri pada pasien di RS, yang
terdiri atas asesmen nyeri awal dan asesmen nyeri
ulang.
Asesmen
nyeri awal adalah suatu tindakan
melakukan penilaian rasa sakit / nyeri pada pasien
saat pasien dilayani pertama kali di rawat jalan
maupun Unit Gawat Darurat.
Asemen nyeri ulang adalah suatu tindakan
melakukan penilaian ulang rasa sakit / nyeri pada
pasien dengan keluhan nyeri baik di rawat jalan,
UGD, rawat inap maupun rawat khusus sampai
pasien terbebas dari rasa nyeri.
1. Semua pasien di RS dilakukan asesmen
nyeri
2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan
nyeri sesuai panduan manajemen nyeri
1. Kebijakan Direktur sesuai judul SPO
2. Peraturan Internal dan Eksternal

ASESMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus
Prosedur

No
Dokumen

No Revisi

Halaman

........./........
1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal
terhadap nyeri pada semua pasien yang
periksa di RS.
2. Penilaian
rasa
sakit/nyeri
dilakukan
dengan menggunakan pengkajian yang
sesuai untuk masing - masing pasien:
a. Wong Baker FACES Pain Scale untuk
pasien dewasa dan anak > 3 tahun
yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka.
b.
Num
eric
Rating Scale (NRS ) untuk pasien
dewasa dan anak > 3 tahun, dengan
skala 0 10 , pasien diminta
mengekspresikan rasa nyerinya.
0 = tidak nyeri
1 3 = nyeri ringan (secara obyektif
pasien dapat berkomunikasi dengan
baik)
4 6 = nyeri sedang (secara obyektif
pasien
menyeringai,
dapat
menunjukan
lokasi
nyeri,
atau
mendeskripsikan, dapat mengikuti
perintah dengan baik)
7 9 = nyeri berat (secara objektif
pesien terkadang tidak mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap
tindakan dan menunjukan lokasi
nyeri, tidak dapat mendiskripsikan
dan tidak dapat diatasi dengan alih
posisi nafas. distraksi )
10 = nyeri yang sangat (pasien
sudah tidak dapat mendiskripsikan

lokasi
nyeri,
tidak
berkomunikasi, memukul)

dapat

ASESMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus

No
Dokumen

3.
4.

5.

6.
7.

No Revisi

Halaman

........./........
c. Comfort Scale untuk menilai
derajat sedasi pada anak dan
dewasa dengan terapi sedasi,
yang dirawat di ruang rawat
intensif / kamar operasi / ruang
rawat inap yang tidak dapat
dinilai
menggunakan
Numeric
Rating Scale (NRS ) atau WongBaker FACES Pain Scale.
Dokter/
perawat
melakukan
tindakan /intervensi sesuai dengan
derajat nyeri yang diderita pasien.
Asesment ulang nyeri dapat dilakukan:
setiap shift,
mengikuti pengukuran
tanda vital pasien, satu jam setelah
tatalaksana nyeri, atau sesuai jenis dan
onset obat, setelah pasien menjalani
prosedur
menyakitkan,
sebelum
transfer pasien, dan sebelum pasien
pulang dari rumah sakit.
Untuk pasien yang mengalami nyeri
kardiak (jantung), lakukan asesmen
ulang setiap 5 menit setelah pemberian
nitrat atau obat-obat intravena.
Pada nyeri akut / kronik, lakukan
asesmen ulang tiap 30 menit 1 jam
setelah pemberian obat nyeri.
Hasil
asesmen
nyeri
didokumentasikan
dalam
rekam

medis pada form catatan terintegrasi,


monitoring terpadu dan indikator mutu
klinik.
8. Hasil asesmen nyeri diinformasikan
kepada
pasien
/keluarga
dan
didokumentasikan dalam rekam medis.

ASESMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS


Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus
Unit terkait

No
Dokumen

No Revisi

Halaman
........./........

1.
2.
3.
4.
5.

Instalasi Gawat Darurat,


Rawat Inap,
Instalasi Kamar Bedah,
Kamar Bersalin,
Rawat Jalan.

MANAJEMEN NYERI
PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

No
Dokumen

No Revisi

Halaman
........./........

Tanggal
terbit

Ditetapkan
Direktur RSUD dr. Loekmono
Hadi Kudus

dr ABDUL AZIZ ACHYAR,


MKes
Pembina Tk. I
NIP. 19620716 199503 1 004
Cara/tata laksana untuk meringankan atau
mengurangi
nyeri
sampai
tingkat
kenyamanan yang dapat diterima pasien.
Untuk menjaga pasien dalam kondisi
senyaman mungkin

Prosedur

1. Lakukan Skrining dengan cara :


a. ANAMNESIS
a) Riwayat penyakit sekarang
b) Pengkajian
c) Riwayat pembedahan/penyakit dahulu
d) Riwayat psiko-sosial
i. Riwayat pola hidup dan aktifitas
pasien sehari-hari
ii. Masalah psikiatri (misalnya depresi,
cemas, ide ingin bunuh diri)
e) Obat-obatan dan alergi
Daftar obat-obatan yang dikonsumsi
pasien untuk mengurangi nyeri
f) Riwayat keluarga
MANAJEMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus

No
Dokumen

No Revisi

Halaman
........./........

Evaluasi riwayat medis keluarga


terutama penyakit genetik.
g).
Asesmen
sistem
organ
yang
komprehensif,
evaluasi
gejala
kardiovaskular,
pulmoner,
gastrointestinal,
neurologi,
reumatologi, genitourinaria, endokrin
dan muskuloskeletal, psikiatri dan
penyakit penyerta yang lain.
2. Lakukan asesmen nyeri sesuai umur
dan kondisi pasien
3. Pasien yang mengalami nyeri derajat
ringan (skala 1-3) dilakukan edukasi
untuk relaksasi dan distraksi.
4. Apabila dengan tehnik relaksasi dan
distraksi, keluhan nyeri tidak berkurang
dilakukan
kolaborasi
medis
untuk
pemberian
terapi
jenis
Analgetika/Opioid/NSAID
5. Pasien yang mengalami nyeri derajat
sedang (skala 4-6) dilakukan kolaborasi
medis untuk pemberian terapi
jenis

NSAID/opioid dosis ringan.


6. Pasien yang mengalami nyeri derajat
berat (skala 7- 10)
dilakukan
kolaborasi medis untuk pemberian
terapi jenis opioid.
7. Apabila
dengan
pemberian
terapi
farmasi jenis opioid, tetapi keluhan
nyeri
belum
teratasi
maka,
bila
diperlukan DPJP akan merujuk kepada
Tim Nyeri RSUD dr Loekmono Hadi
Kudus
8. Asesmen ulang nyeri dilakukan pada :
a. Semua pasien dirawat inap dilakukan
re-asesmen terhadap nyeri tiap 4 jam
b. 15 30 menit setelah dilakukan
tindakan

keperawatan

distraksi/relaksasi

MANAJEMEN NYERI

PEMERINTAH KABUPATEN
KUDUS
Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Loekmono Hadi
Jl Dr. LoekmonoHadi No. 19 Kudus

No
Dokumen

No Revisi

Halaman
........./........

c. 1 jam setelah pasien mendapatkan


therapi

analgetik

oral

dan

injeksi

analgetik.
d. 5 menit setelah pemberian nitrat dan
obat intra vena pada
jantung/cardiac.
e. 5
menit
setelah

pasien nyeri
pasien

mendapatkan terapi injeksi opioid.

yang

Unit terkait

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tim Nyeri RSUD dr Loekmono Hadi Kudus


Instalasi Gawat Darurat,
Rawat Inap,
Instalasi Kamar Bedah,
Kamar Bersalin,
Rawat Jalan.

Anda mungkin juga menyukai