Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN NYERI

RUMAH SAKIT ADVENT


BANDAR LAMPUNG Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Teuku Umar No. 48 157/SPO/IRNA-RSABL/IV/2022 2 1 dari 2
Bandar Lampung

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR PROSEDUR Direktur RS. Advent Bandar Lampung
OPERASIONAL
20 April 2022 dr. Charles. Z. Suoth, MARS

PENGERTIAN : Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri atau
menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh pasien
TUJUAN :
Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri

KEBIJAKAN : Peraturan Direktur Rumah Sakit Advent Bandar Lampung No. 109/PER/DIR-
RSABL/III/2022 tentang Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien.
PROSEDUR : 1. Perawat/Bidan melakukan skrining pasien yang mengeluh nyeri
2. Perawat/Bidan melakukan pengkajian awal tentang nyeri, termasuk
lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau
beratnya nyeri dan faktor presipitasi
3. Perawat/Bidan melakukan pengkajian nyeri menggunakan skala
sebagai berikut:
a. Neonatal Infant Pain Scale/NIPS untuk usia < 1 tahun
b. FLACC Scale , F(Face), L(Legs), A(Activity), C(Cry), C(Consolability)
c. Wong Baker Scale pada pasien dewasa dan anak > 3 tahun yang
tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka,
gunakan pengkajian skala wajah.
d. BPS (Behaviour Pain Scale) untuk pasien yang tidak sadar.
4. Perawat memberikan informasi kepada pasien bahwa rasa nyeri dapat
merupakan akibat terapi, prosedur atau pemeriksaan.
5. Perawat memberikan pilihan tata laksana nyeri pada pasien yang
menerima terapi/prosedur/pemeriksaan terencana yang diprediksi
menimbulkan nyeri
6. Perawat melaporkan ke dokter bila pasien mengalami nyeri skor ≥4
MANAJEMEN NYERI

RUMAH SAKIT ADVENT


BANDAR LAMPUNG Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
Jl. Teuku Umar No. 48 157/SPO/IRNA-RSABL/IV/2022 2 2 dari 2
Bandar Lampung

PROSEDUR : 7. Perawat melakukan pengkajian ulang


a. 30 menit setelah obat injeksi
b. 1 jam setelah interval obat – obat oral / lainnya
c. 1 x shift bila skor nyeri < 4
d. Bila 1x 24 jam asesmen nyeri skor < 4 tidak perlu dikaji lagi
( dianggap sudah bebas nyeri )
8. Perawat/ bidan melakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien
dan keluarga mengenai pengelolaan nyeri sesuai dengan latar
belakang agama, budaya, nilai-nilai yang dianut
9. Perawat membantu pasien dan keluarga untuk memberikan
dukungan
10. Perawat mengajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami
ketidaknyamanan (misal: temperatur ruangan, cahaya, kebisingan)
11. Perawat mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau
menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan
pengalaman nyeri (misal: ketakutan, kelemahan dan rendahnya
pengetahuan)
UNIT TERKAIT Ruang Pemulihan, Rawat Inap, Rawat Intensif, IGD

Anda mungkin juga menyukai