Anda di halaman 1dari 8

SKRINNING DAN ASSESMENT NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL SPO/15/ V / 2019/HPK 00 1/1
MARINIR CILANDAK
Tanggal Terbit Ditetapkan :

SPO 14 Mei 2019

Proses penilaian terhadap rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien


dan cara penanggulangan nyeri dengan menggunakan pendekatan
PENGERTIAN
holistic dari seluruh aspek kehidupan dengan memadukan
pendekatan non farmakologik dan farmakologik di ruang rawat inap.
Mengidentifikasi skala nyeri dan sebagai upaya penanganan nyeri
bagi pasien dengan pendekatan farmakologik dan non farmakologik
TUJUAN
yang disesuaikan dengan tingkatan nyeri pasien di ruang rawat
inap.
1. Keputusan Kepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:
Kep/1/I/2019 tanggal 04 Januari2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumkital Marinir Cilandak.
KEBIJAKAN
2. KeputusanKepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:
Kep/5/IV/2019 tanggal 25 April 2019 tentang Assesmen Nyeri
Rumkital Marinir Cilandak.
1. Pasien di skrining untuk rasa nyeri yang dirasakannya.
2. Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada assesmen awal,
kemudian pasien dilakukan assesmen lebih mendalam sesuai
dengan umur pasien, intensitas nyeri, kualitas seperti karakter nyeri,
PROSEDUR
lokasi dan lamanya nyeri.
3. Assesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi
assesmen ulangan yang teratur dan tindak lanjut sesuai kriterian
yang dikembangkan oleh Rumah Sakit dan kebutuhan pasien.
1. Bagian Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Bagian Rawat Jalan.
EDUKASI TATA LAKSANA NYERI PADA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL
SPO/14/ IV / 2019 /HPK 00 1/ 3
MARINIR CILANDAK

Tanggal Terbit Ditetapkan :

14 Mei 2019

SPO

Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri


PENGERTIAN atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh
pasien..
Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri
TUJUAN

1. Keputusan Kepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:


Kep/1/I/2019 tanggal 04 Januari2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumkital Marinir Cilandak.
KEBIJAKAN
2. KeputusanKepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:
Kep/5/IV/2019 tanggal 25 April 2019 tentang Assesmen Nyeri
Rumkital Marinir Cilandak.
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif tentang nyeri, termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan factor presipitasi.
2. 2. Amati perlakuan non verbal yang menunjukkan
ketidaknyamanan khususnya ketidakmampuan komunikasi efektif.
PROSEDUR
3. Pastikan pasien menerima analgesic yang tepat.
4. Gunakan strategi komunikasi terapeutik yang dapat diterima
tentang pengalaman nyeri dan merasa menerima respon pasien
terhadap nyeri.
5. 5. Identifikasi dampak pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup.
EDUKASI TATA LAKSANA NYERI PADA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman :


SPO/14/ IV /2019/ HPK 00 2/3
RUMKITAL
MARINIR CILANDAK
6. Evaluasi pasca nyeri termasuk riwayat individu dan keluarga
mengalami yang nyeri kronik atau yang menimbulkan
ketidakmampuan.
7. Evaluasi bersama pasien tentang efektifitas pengukuran
control paska nyeri yang dapat digunakan.
8. Bantu pasien / keluarga untuk memperoleh dukungan.
9. Bersama keluarga mengidentifikasi kebutuhan untuk mengkaji
kenyamanan pasien dan merencanakan monitoring tindakan.
10. Beri Informasi tentang nyeri seperti penyebab, berapa lama
berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
11. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol factor lingkungan
yang dapat mempengaruhi respon pasien mengalami
ketidaknyamanan (missal: temperature ruangan, cahaya,
kebisingan)
PROSEDUR 12. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi/
menghilangkan factor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan
pengalaman nyeri (missal: ketakutan, kelemahan, monoton dan
rendahnya pengetahuan)
13. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran (missal:
farmakologi, nonfarmakologi dan interpersonal) untuk memfasilitasi
penurunan nyeri.
14. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan jenis
dan sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri
15. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan
intervensi segera.
16. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurunan
nyeri yang optimal.
EDUKASI TATA LAKSANA NYERI PADA PASIEN

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL SPO/ 14 /IV /2019/ HPK 00 3/3
MARINIR CILANDAK
17. Ajarkan tehnik penggunaan nonfarmakologi (missal:
relaksasi dan distraksi, terapi music, terapi bermain, terapi
aktivitas, terapi dingin/ panas, acupressure serta pijatan)
18. Gunakan pengukuran control nyeri sebelum nyeri meningkat.
19. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien,
catat perubahan pada rekam medic.
20. Evaluasi keefektifitasan pengukuran control nyeri yang
dilakukan dengan pengkajian terus menerus terhadap
pengalaman nyeri.
21. Modifikasi pengukuran control nyeri pada respon pasien
PROSEDUR
22. Dorongan istirahat yang adekuat/ tidur untuk memfasilitasi
penurunan nyeri.
23. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri,
sesuai kenutuhan.
24. Beri inforrmasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan
keluarga dan respon untuk pengalaman nyeri.
25. Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika
mungkin.
26. Pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada
rentang spesifik.
1. Sub Bagian Rawat Inap
UNIT TERKAIT 2. Sub Bagian Rawat Jalan
ASSESMEN NYERI PADA BAYI

No Dokumen No Revisi Halaman :


SPO/15 / IV / 2019 /HPK 00 1/ 1
RUMKITAL
MARINIR CILANDAK
Tanggal Terbit Ditetapkan :

14 Mei 2019
SPO

PENGERTIAN Proses penilaian terhadap rasa nyeri yang dirasakan pasien bayi.
Untuk mengidentifikasi skala nyeri dan kebutuhan Mengidentifikasi
TUJUAN skala nyeri dan sebagai upaya penanganan npelayanan atau
pengobatan selanjutnya.
1. Keputusan Kepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:
Kep/1/I/2019 tanggal 04 Jauari2019 tentang Kebijakan
Pelayanan Rumkital Marinir Cilandak.
KEBIJAKAN
2. KeputusanKepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor:
Kep/5/IV/2019 tanggal 25April 2019 tentang Assesmen Nyeri
Rumkital Marinir Cilandak.
1. Lakukan assesment/ pengkajian nyeri pada pasien bayi yang
sudah teridentifikasi.
2. Tenaga medis menggunakan formulir penilaian skala nyeri
(Comfort Scale).
3. Kaji factor yang mempengaruhi nyeri pada bayi.
PROSEDUR 4. Berikan umpan balik mengenai penyebab dan factor yang
mempengaruhi nyeri kepada orang tua (dan anak)
5. Lakukan pemeriksaan medis dan penunjang yang lain.
6. Berikan rencana manajemen yang rasional dan terintegrasi.
7. Assesment ulang nyeri pada bayi secara rutin.
8. Evaluasi efektifitas rencana manajemen nyeri.
1. Bagian Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Bagian Rawat Jalan.
PENATALAKSANAAN NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL
SPO/ 14/IV / 2019 /HPK 00 1/ 3
MARINIR CILANDAK

Tanggal Terbit Ditetapkan :

14 Mei 2019
SPO

Suatu pedoman dalam penanganan masalah nyeri pada penderita


PENGERTIAN
yang datang di UGD,penderita rawat inap maupun pasca bedah.

1. Meningkatkan kualitas hidup penderita


2. Memfasilitasi pemulihan segera dan kembalinya kondisi
TUJUAN pasien seperti sedia kala
3. Mengurangi morbiditas
4. Mempercepat proses pasien keluar rumah sakit

1. Keputusan Kepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor: Kep/ I


/I/2019 tanggal 04 Januari2019 tentang Kebijakan Pelayanan
Rumkital Marinir Cilandak.
KEBIJAKAN
2. KeputusanKepala Rumkital Marinir Cilandak Nomor: Kep/5 /IV
/2019 tanggal 25 April 2019 tentang Assesmen Nyeri Rumkital
Marinir Cilandak.
1. Lakukan pengkajian dan evaluasi nyeri dengan menggunakan
format pengkajian pasien.
a. Nyeri Ringan (1-3)
Perawat melakukan edukasi dan tindakan-tindakan
PROSEDUR nonfarmakologik yang dapat mengurangi rasa nyeri, seperti:
1) Menenangkan pikiran (menghilangkan kesemasan)
2) Mengatur pola nafas
PENATALAKSANAAN NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman :


SPO/14/ IV /2019/ HPK 00 2/3
RUMKITAL
MARINIR CILANDAK
3) Merubah/ menanyakan posisi sampai nyeri berkurang
dsb. Juga diberikan analgetik non-opiod bila diperlukan,
tanpa memberikan adjuvant.
4) Apabila dengan tindakan edukasi, nyeri tidak teratasi
maka perawat melaporkan dan merekomendasikan ke
DPJP/ dokter jaga.
5) Dokter memberikan instruksi pemberian obat anti
nyeri berupa: Diclopenac, Parasetamol, Ibuprofen,
Ketoprofen.
b. Nyeri Sedang ( 4-6)
1) Perawat melaporkan dan merekomendasikan kepada
DPJP/ dokter jaga.
2) DPJP/ dokter jaga akan memberikan instruksi
pemberian obat: Codein 15-60 mg, Tramadol injeksi.
ROSEDUR
c. Nyeri Berat (7-10)
1) Perawat melaporkan dan merekomendasikan kepada
DPJP/ dokter jaga.
2) DPJP/ dokter jaga akan memberikan instruksi
pemberian obat: Codein, Tramadol injeksi, Morphine,
Fentanyl.
2. Beritahu pasien maupun keluarga tentan advis dokter dan
dilaksanakan apabila disetujui.
3. Lakukan evaluasi nyeri sesuai dengan kebijakan rumah sakit
yaitu 1 jam untuk oral, 15 menit untuk obat injeksi dan selanjutnya
bila nyeri berkurang atau hilang setiap 3 jam atau sesuai kondisi
pasien.
4. Lapor DPJP/ dokter jaga bila intervensi tidak berhasil, bila rasa
nyeri belum berkurang :
PENATALAKSANAAN NYERI

No Dokumen No Revisi Halaman :


RUMKITAL
SPO/ 14 / IV /2019/ HPK 00 3/3
MARINIR CILANDAK

a. Nyeri ringan dilaporkan setelah 3 jam


b. Nyeri sedang dilaporkan setelah 15 menit – 1jam.
5. Observasi efek samping obat dan segera lapor dokter bila hal
itu terjadi.
6. Dokumentasikan semuanya dalam catatan keperawatan/
progress note dan formulir evaluasi nyeri.
7. Lakukan pengukuran tanda vital setiap kali melakukan
PROSEDUR evaluasi nyeri.
8. Pada saat menerima instruksi dokter untuk pemberian obat
anti nyeri, harus diingat bahwa pemberian anti nyeri pada pasien
kritis dapat memperburuk kondisi, seperti:
a. Gangguan lambung sdan saluran cerna (gastritis dan
duodenitis).
b. Gangguan fungsi hati dan ginjal.

1. DPJP
2. Dokter ruangan
UNIT TERKAIT 3. Perawat
4. Bidan

Anda mungkin juga menyukai