Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN NYERI

No. Dokumen NO. Revisi Halaman :


000/PAP-SPO 00
RSUD
SULTAN MUHAMMAD
JAMALUDIN 1

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh :


STANDAR Kepala RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Maria Fransiska,A.S. MARS
NIP 19840402 201001 2 013
1. Pengertian Menyiapkan pasien dan keluarga tentang strategi mengurangi nyeri
atau menurunkan nyeri ke level kenyamanan yang diterima oleh
pasien
2. Tujuan Memfasilitasi pasien untuk tindakan pengurangan nyeri
3. Kebijakan SK Kepala Rumah Sakit Nomor ...... Tahun 2019 Tentang Pelayanan
Pasien Untuk Mengatasi Nyeri Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Muhammad Jamaludin I
4. Prosedur a. Lakukanpengkajian yang komprehensiftentangnyeri,
termasuklokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas, atauberatnyanyeridanfaktor presipitasi.
b. Amati perlakuannon verbal yang menunjukkanketidaknyamanan,
khususnyaketidakmampuankomunikasiefektif.
c. Pastikanpasienmenerimaanalgesik yang tepat.
d. Gunakanstrategikomunikasiterapeutik yang
dapatditerimatentangpengalamannyeridanmerasamenerimarespon
pasienterhadapnyeri.
e. Identifikasidampakpengalamannyeriterhadapkualitashidup.
f. Evaluasipascamengalaminyeritermasukriwayatindividudankeluarg
amengalaminyerikronikatauyang menimbulkanketidakmampuan.
g. Evaluasibersamakliententang efektifitaspengukurankontrol paska
nyeri yang dapatdigunakan.
h. Bantu pasiendankeluargauntukmemperolehdukungan.
i. Bersama keluarga
mengidentifikasikebutuhanuntukmengkajikenyamananpasiendanm
erencanakan monitoring tindakan.
j. Beri informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
berakhir, antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur.
k. Ajarkan kepada pasien untuk mengontrol faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien mengalami ketidaknyamanan
(misal: temperature ruangan, cahaya, kebisingan).
l. Mengajarkan pada pasien bagaimana mengurangi atau
menghilangkan faktor yang menjadi presipitasi atau meningkatkan
pengalaman nyeri (misal: ketakutan, kelemahan, monoton, dan
rendahnya pengetahuan).
m. Pilih dan implementasikan berbagai pengukuran (misal:
farmakologi, nonfarmakologi, dan interpersonal) untuk
memfasilitasi penurun nyeri.
n. Mengajarkan kepada pasien untuk mempertimbangkan jenis dan
sumber nyeri ketika memilih strategi penurun nyeri.
o. Anjurkan pasien untuk memantau nyerinya sendiri dan intervensi
segera.
p. Ajarkan teknik penggunaan non farmakologi (misal: biofeedback,
TENS, hypnosis, relaksasi, guided imagery, terapimusik, distraksi,
terapibermain, terapiaktivitas, acupressure, terapidingin/panas,
danpijatan).
q. Jelaskan tentang penggunaan analgetik untuk penurunnyeri yang
optimal.
r. Gunakanpengukuran control nyeri sebelum nyeri meningkat.
s. Lakukan verifikasi tingkat ketidaknyamanan dengan pasien, catat
perubahan pada rekam medik.
t. Evaluasi keefektifan pengukuran control nyeri yang dilakukan
dengan pengkajian terus-menerus terhadap pengalaman nyeri.
u. Modifikasi pengukuran control nyeri pada respon pasien.
v. Dorong istirahat yang adekuat/tidur untuk memfasilitasi
penurunan nyeri.
w. Anjurkan pasien untuk mendiskusikan pengalaman nyeri, sesuai
keperluan.
x. Beri informasi yang akurat untuk mendukung pengetahuan
keluarga dan respon untuk pengalaman nyeri.
y. Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, jika
mungkin.
z. Pantau kepuasan pasien dengan manajemen nyeri pada rentang
spesifik.
5. Unit Terkait a. UGD
b. Rawat Jalan
c. Rawat Inap
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai