Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kualitas dan kuantitas pelayan publik yang diberikan oleh
Aparatur Sipil Negara(ASN) banyak dipertanyakan kualitasnya, banyak media
masa maupun keluhan langsung dari masyarakat tentang mutu pelayanan
publik yang masih jauh dari kata layak. Dengan misi meningkatkan mutu
pelayanan yang jauh lebih baik maka diperlukan sosok Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang professional, yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan
tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok
Aparatur Sipil Negara (ASN) professional maka perlu dilaksanakan
pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara CPNS
wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegritas sesuai dengan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul berlandaskan nilai-nilai dasar yang meliputi
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi
(ANEKA), bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.Dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut
diharapkan CPNS yang akan diangkat menjadi ASN dapat menjadi ASN yang
berkarakter dan profesional sehingga dapat menjalankan peran dan fungsinya
dengan baik.
Penulis sebagai radiografer terampil di RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I Kabupaten Kayong Utara mengidentifikasi isu-isu yang perlu
mendapat perhatian serius guna mencapai tujuan untuk membentuk ASN yang
profesional dan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi. Melalui

1
kegiatan aktualisasi yang menerapkan konsep nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) maka
penulis berharap dapat memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat solutif dan inovatif sehingga nantinya bisa menjadi ASN yang
professional.
1.2 Tujuan
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegritas, sehingga dapat membentuk ASN
yang prefesional yang berkarakter, yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh
sikap prilaku bela Negara, nilai – nilai dasar ASN (ANEKA) dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI, serta menguasai bidang
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan peranya secara prefesional
sebagai pelayan masyarakat.
1.3 Manfaat
Pelatihan dasar CPNS bermanfaat menambah pengetahuan dan wawasan
khususnya tentang nilai- nilai dasar ASN yaitu, ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di satuan
kerja masing-masing.
1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan pelatihan dasar CPNS diselenggarakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan durasi waktu pelatihan
sebanyak 511 jam pelatihan (jp) atau 51 hari kerja yang terdiri dari
pembelajaran klasikal sebanyak 191 jp (setara 21 hari kerja) dan pembelajaran
non klasikal berupa aktualisasi di tempat kerja sebanyak 320 jp (setara 30 hari
kerja).

2
BAB II
GAMBARAN RSUD SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

2.1. Pofil Rumah Sakit


Dalam rangka untuk semakin mempermudah jangkauan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Kayong Utara, Pemerintah Daerah
pada tahun 2017 memulai Pembangunan Rumah Sakit dengan bantuan
Kementrian Kesehatan melalui Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2017.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhamamad Jamaludin I terletak
di Kecamatan Sukadana tepatnya di desa Harapan Mulia di Jalan Provinsi
Sukadana kode pos 78852. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Kayong Utara dengan Tipe D.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I berdiri
diatas tanah seluas 35.104 m2 dengan luas bangunan satu lantai yaitu
4.071,86 m2. Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I
memberikan pelayanan kesehatan non- class, artinya semua pelayanan yang
diberikan setara dengan palayanan kesehatan kelas III, dengan kapasitas
tempat tidur rawat inap sebanyak 50 tempat tidur, ruang isolasi 2 tempat
tidur, poliklinik rawat jalan terdiri dari poliklinik gigi, poliklinik umum,
poliklinik spesialis penyakit dalam poliklinik spesialis kebidanan dan
kandungan, poliklinik spesialis anak, dan poliklinik spesialis bedah.
Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I
berada di jalan Provinsi Sukadana, secara administratf pemerintahan, masuk
dalam wilayah administrasi :
Desa : Harapan Mulia
Kecamatan : Sukadana
Kabupaten : Kayong Utara
Provinsi : Kalimantan Barat
Adapun batas-batas lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Muhammad Jamaludin I adalah sebagai berikut :

3
a. Batas wilayah Utara : Berbatasan Dengan Kabupaten Kubu Raya
b. Batas wilayah Timur : Berbatasan Dengan Kabupaten Ketapang
c. Batas Wilayah Selatan : Berbatasan Dengan Selat Karimata
d. Batas Wilayah Barat : Berbatasan Dengan Selat Karimata.
Sebagai Institusi Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Kayong Utara
RSUD berupaya meningkatkan pelayanan dengan mengupayakan pasien
safety dan layanan prima, maka pada tahun 2019 RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I diberikan pengakuan telah memenuhi standar akreditasi oleh
Komisi Akreditasi Rumah Sakit dengan pemberian Sertifikat kelulusan
tingkat Perdana dengan nomor KARS-SERT/296/VI/2019 tanggal 30 Juni
2019.
Produk jasa yang ditawarkan dan diselenggarakan oleh RSUD Sultan
Muhammad Jamaludin I pada tahun 2018 s/d 2019 ini diantaranya :
1. Pelayanan Gawat Darurat;
merupakan pelayanan kegawatdaruratan yang dilengkapi dengan peralatan
yang cukup memadai buka 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
2. Pelayanan Rawat jalan;
dengan jumlah 6 klinik yang terdiri dari 4 klinik spesialis (klinik penyakit
dalam, klinik bedah umum, klinik kebidanan dan kandungan, klinik anak)
dan 2 klinik dasar (klinik umum dan klinik gigi dan mulut)
3. Pelayanan Rawat Inap;
merupakan pelayanan rawat inap dengan kapasitas 50 tempat tidur
Pelayanan Medis Penunjang, yang terdiri dari 5 pelayanan penunjang
yakni:
a. Pelayanan Farmasi
b. Pelayanan Laboratorium
c. Pelayanan Radiologi
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Ambulance/Mobil Jenazah

4
4. Pelayanan Bedah sentral ( Central Operating Theatre) dengan 1 kamar
operasi dengan peralatan yang cukup lengkap yakni bedah umum dan
bedah obgin.
5. Pelayanan Sanitasi dan Pemeliharaan Alat
6. Pelayanan Administrasi dan Keuangan.
2.2. Visi, Misi, Motto, Nilai – Nilai Organisasi, Struktur Organisasi, Sumber
Daya Manusia, Tugas Pokok dan Fungsi.
1. Visi
“Menjadi RSUD yang Unggul melalui Pelayanan Kesehatan yang Prima,
Berkualitas, dan Terjangkau bagi Masyarakat Kayong Utara”
Penjelasan istilah :
a. Rumah Sakit memberikan pelayanan terbaik, yang dapat diupayakan
melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, alat-alat yang
bekualitas sehingga dapat menentukan diagnosis yang tepat.
b. Pelayanan Rumah Sakit dapat dijangkau masyarakat baik secara akses
menuju lokasi Rumah Sakit maupun besaran tarif.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang komprehensif, bermutu
dan mengutamakan keselamatan pasien sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. Menyediakan sumber daya manusia kesehatan rumah sakit yang
handal, berintegritas, memiliki etos kerja yang tinggi, penuh cinta
kasih serta memiliki kemampuan bekerjasama yang baik, dan;
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang baik bagi para tenaga
kesehatan untuk mengembangkan keilmuannya demi kepentingan
masyarakat;
Penjelasan istilah:
 Pelayanan yang komprehensif
Adalah pelayanan kesehatan yang berkualitas berdasarkan kaidah-kaid
ah medis, dengan memperhatikan seluruh aspek dari pasien dan

5
keluarganya, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mengutamakan keselamatan pasien.
 Menyediakan sumber daya manusia kesehatan rumah sakit yang
handal
o Pemenuhan jumlah dan kompetensi SDM Rumah Sakit
o Pembinaan dan Peningkatan ketrampilan SDM secara terus
menerus
 Menyediakan sarana dan prasarana yang baik bagi
pengembangan keilmuan tenaga kesehatan
Rumah Sakit mendukung pengembangan keilmuan bagi tenaga
kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas
serta menjadi wahana pembelajaran yang kondusif.
3. Motto
“Kesehatan Anda adalah Kehormatan Kami”
4. Nilai-nilai dasar
a. Jujur
Seluruh staf diharapkan selalu mengedepankan kejujuran dalam tiap
aspek, baik dalam pelayanan, hubungan kerja, serta komunikasi pada
masyarakat.
b. Disiplin
Seluruh staf diharapkan menjunjung tinggi nilai disiplin baik waktu
disiplin, berpakaian, disiplin dalam melaksanakan tugas sesuai
profesi dan tanggung jawabnya.
c. Profesional
Seluruh staf diharapkan selalu bersikap profesional, yakni melakukan
segala sesuatu sesuai dengan tatalaksana, prosedur tetap, serta nilai-
nilai dalam profesi masing-masing.
d. Berbudaya
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I adalah Rumah Sakit yang lahir
ditengah-tengah masyarakat Kayong Utara yang kaya akan tradisi.
Maka dalam pelayanannya, RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

6
sedapat mungkin tetap menghargai budaya dan tradisi setempat
dengan tidak mengesampingkan keilmuan medis yang berlaku.
e. Berintegritas
Seluruh staf selalu ditanamkan rasa bangga akan profesinya baik
sebagai tenaga kesehatan maupun non kesehatan di Rumah Sakit.
Setiap perkataan dan perbuatan staf selalu menjadi perhatian penting
dalam pembinaan yang dilakukan sehingga tumbuh rasa tanggung
jawab dan teguh dalam bersikap yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
f. Ramah
Seluruh staf di harapkan bersikap ramah terhadap semua orang, baik
pada sesama staf, pasien, pengunjung pasien, ataupun tamu Rumah
Sakit.
g. Penuh Kasih
Seluruh staf senantiasa dibiasakan bersikap penuh kasih, dengan
memperhatikan seluruh aspek dari pasien. Dengan memberikan
pelayanan yang penuh kasih, diharapkan pasien merasakan
kesembuhan yang nyata, tidak hanya secara fisik namun juga secara
psikis.
h. Sopan Santun
Selalu memandang sesama secara hormat akan mampu menumbuhkan
sikap dan tutur kata yang sopan dan santun. Menyadari bahwa
sebagian besar pengunjung Rumah sakit adlah orang yang sakit, maka
kesopanan dan tutur kata yang santun diharapkan mampu menyejukan
bagi pasien, pengunjung, dan antar sesama staf.
i. Adil
Selalu memperlakukan pasien dan pengunjung pasien, tanpa
membeda-bedakan jabatan, pangkat, jaminan kesehatan yang
digunakan serta SARA. Adil juga berarti memperlakuan seluruh rekan
kerja dan staf dengan setara, memberikan sesuai dengan haknya serta
memastikan kewajibannya dilaksanakan dengan baik.

7
5. Struktur Organisasi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
Berdasarkan Peraturan Bupati Kayong Utara Nomor 19 Tahun 2018
tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kayong
Utara, Struktur Oragnisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Muhammad Jamaludin I Kelas D terdiri dari :
1. Susunan SOTK
a. Kepala Rumah Sakit
b. Komite-Komite
1) Ketua Komite Medis
2) Ketua Komite Keperawatan
3) Ketua Komite Farmasi dan Terapi
c. Satuan Pemeriksa Internal
d. Kepala Seksi Pelayanan Medik
1) Kepala Unit Rawat Inap dan Bedah
a) Kepala Instalasi Rawat Inap
b) Kepala Instalasi Bedah
2) Unit Rawat Jalan dan UGD
a) Kepala Instalasi Rawat Jalan
b) Kepala Instalasi Gawat Darurat
3) Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
a) Kepala Unit Penunjang Medik
b) Kepala Unit Penunjang Non Medik
4) Kasubbag Umum dan Keuangan
a) Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan
b) Bendahara Rutin
c) Bendahara JKN
d) Inventaris Barang
5) Kasubbag Aparatur
a) Sub Bagian Kepegawaian
b) Sub Bagian Diklat dan SDM
c) Absensi Finger Print
6) Kelompok Jabatan Fungsional

8
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Maria Fransisca Antonelly Schoggers, MARS

Komite Medik Komite Keperawatan Komite Komite Etik Komite Tim Tim Tim Satuan Pengawas Internal
dr. Eka Prasetya. K Herru W, A.Md.Kep Nakes lainnya
dr. Guntur Darmawan, Sp.PD, FPCP
Farmasi & Terapi PMKP PPI K3 RS drg. Rahutami S.R
Andi S, A.Md AK dr. Prasetyo Notonegoro dr. Muhammad Azwar dr. Athaya Marwah V. Dadi Isnawati, S.Tr.KL

Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan Kepala Seksi Penunjang Kasubbag Administrasi Umum &Keuangan Kasubbag Aparatur
dr. Muhammad Azwar Fransiska Wardiani, SKM Ridwansyah, S.E Parsono, SKM

Kepala Unit Kepala Unit Sub Bagian Kepegawaian


Kepala Unit Rawat Jalan Kepala Unit Penunjang Sub Bagian Administrasi dan Pelaporan
Rawat Inap dan Bedah Penunjang Medik Sudarno, S.Sos.ii
dan Gawat Darurat Non Medik Dewi Yuliana, A.Md Keb
dr. Eka Prasetya Kusna dr. Prasetyo Notonegoro
dr. Veva Wulandari Maman Firmansyah
Sub Bagian SDM dan Diklat
Kepala Instalasi Radiologi Kepala Sanitasi Sub Bagian Keuangan& Akuntansi
Kepala Instalasi Rawat Inap Kepala Instalasi Rawat Jalan Fitri Yani Sindy, A.Md
Ema Rahmayuda, A.Md. Rad Dadi Isnawati, S.Tr.KL Ari Astri, A.Md.Keb
Riesmawati Eka. S, A. Md. Kep drg. Rahutami SR

Kepala Instalasi Laboratorium Absensi dan Disiplin Pegawai


Kepala Ruang VK Perawat Klinik Umum Mike Dwi Anggaraini, A.Md AK Kepala Keamanan & Parkir Tuti, S.Kom
Lucia Oktaviani Dewi, A.Md Kep M. Khoirul Anam Bendahara Pembantu Pengeluaran
Ria Maya, A. Md. Keb
Ari Astri, A.Md.Keb
Kepala Ruang Perinatologi Perawat Klinik Spesialis Anak Kepala Instalasi Gizi
Riza Umami, A.Md. Keb Frida Lianawati, A.Md.Kep Desi Kurniasih, A.Md. GZ Kepala Laundry dan Linen
Ismie Fadilah, S.Tr.KL Bendahara Pembantu Barang
Elfera Purnamasari Zain, A.Md
Kepala Ruang Nifas Klinik Spesialis Obsgyn Kepala Instalasi Farmasi
Syf. Eka Novitasari, A.Md. Keb Jumirawati, A. Md. Keb
Francisca Maria W, S. Farm, Apt
Kepala IPSRS
Farm. Elfera
Apt Purnamaari Zain, A.Md Sub Bagian Logistik dan Umum
Klinik Gigi Eliska Tri Aryastami, A.Md.
Febriani Prajuanti, A.Md. KG Kepala Instalasi Rekam Medik
Florianus T. Moda, A. Md. R.M. Kepala Pemulasaraan Jenazah
Kepala Instalasi Bedah
Ismail A. Moen
Lili Yunita, A. Md. Kep

Kepala Instalasi Gawat Darurat


Sri Astuti, A. Md. Kep
Kelompok Jabatan Fungsional
9
9
6. Struktur Organisasi Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi merupakan instalsi penunjang medis yang berada
dibawah kepala seksi penunjang. Instalasi radiologi merupakan instalasi
penunjang untuk menegakkan diagnose dokter melalui Radiograf atau
film yang dihasilkan dari pemeriksaan yang dilakukan.

Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I


dr. Maria FransiscaA.Sch. MARS

Kepala Seksi Penunjang


Fransiska Wardiani, SKM

Kepala Unit Penunjang Medik


dr. Prasetyoedik
Notonegoro

Konsulen
dr. Widi Mujiono, Sp. Rad

Kepala InstalasiRadiologi
dr. Prasetyo Notonegoro

Kepala Ruang Radiologi


Ema Rahmayuda, Amd. Rad

Radiografer Pelaksana Petugas ProteksiRadiasi Petugas Kendali Mutu Radiologi


Ema Rahmayuda, Amd. Ra Ari Septiaji, Amd. Kes Fransiska Safitri Amd. Rad

10
7. Sumber Daya Manusia
a. Sumber Daya Manusia RSUD sultan Muhammad Jamaludin I.
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu asset terpenting dalam
kemajuan organisasi sehingga perlu dikelola demi tercapainya tujuan
organisasi. Manajemen sumber daya manusia sangat berhubungan
dengan keputusan dan praktik managemen langsung terkait desain
dan implementasi system perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja,kompensasi serta
menjalin hubungan ketenagakerjaan yang baik. RSUD Sultan
Muhammad Jamaludin I Kabupaten Kayong Utara senantiasa
berupaya meningkatkan mutu pelayanan dengan memenuhi jumlah
kebutuhan dan kompetensi tenaga kerjanya baik medik maupun non
medik.
b. Sumber Daya Manusia Instalasi Radiologi
Sumber daya manusia di Instalasi Radiologi berjumlah 4 orang,
terdiri dari 1 dokter spesialis dan 3 radiografer.
Tabel 2.1
Jumlah dan klasifikasi Ketenagaan Instalasi Radiologi RSUD Sultan
Muhammad Jamaluddin Tahun 2018-2019
JENIS JUMLAH JUMLAH
KETENAGAAN PTT/KONTRAK
PNS CPNS
Dokter Spesialis 1 Orang - - 1 Orang
Radiografer - 1 Orang 2 Orang 3 Orang

Jumlah Total Pegawai 4 Orang

Tabel 2.2

11
Jumlah dan klasifikasi Ketenagaan di RSUD Sultan Muhammad
Jamaluddin Tahun 2018-2019
JENIS KETENAGAAN 2018 2019
A. Tenaga Medis :
1. Dokter Spesialis 3 orang 5 orang
2. Dokter Umum 7 orang 9 orang
3. Dokter Gigi 1 orang 1 orang
Jumlah 11 orang 15 orang
B. Tenaga Keperawatan :
1. S1 Keperawatan 3 orang 5 orang
2. D IV Keperawatan 1 orang 2 orang
3. D3 Keperawatan 30 orang 28 orang
4. D3 Kebidanan 14 orang 14 orang
5. D4 Kebidanan 1 orang 1 orang
6. D3 Keper. Gigi 2orang 3 orang
7. Perawat Kesehatan (SPK) 2 orang 2 orang
Jumlah 53 orang 55 orang
C. Tenaga Non Keperawatan :
1. Sarjana Kes. Masyarakat 3 orang 3 orang
2. Apoteker 2 orang 3 orang
3. S-1 Farmasi 3 orang 1 orang
4. D-4 Kes Lingk. 2 orang 2 orang
5. D-3 Kesling 1 orang 1 orang
6. D-3 Gizi 2 orang 3 orang
7. D-3 Radiologi 2orang 3 orang
8. D-3 Pelaksana Laboratorium 4 orang 3 orang
9. D-4 Pelaksana Laboratorium 1 orang 1 orang
10. D-3 Rekam Medik 4 orang 4 orang
11. D-3 Elektromedik 1 orang 1 orang
12. Asisten Apoteker 4 orang 7 orang
13. Analisis Kesehatan 1 orang 2 orang
Jumlah 30 orang 34 orang
D. Tenaga Non Medis
1. S1 4 orang 4 orang
2. D3 5 orang 9 orang
3. SMA 44 orang 46 orang
4. SMP 5 orang 6 orang
Jumlah 58 orang 65 orang
JUMLAH TOTAL PEGAWAI 158 orang 169 orang

12
8. Tugas dan Fungsi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
a. Uraian Tugas dan Fungsi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I sebagai unsur penunjang di
bidang pelayanan kesehatan mempunyai kedudukan :
1. RSUD merupakan unit organisasi bersifat fungsional dan unit

13
layanan yang bekerja secara profesional.
2. RSUD merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan dan
keluarga berencana.
b. Dalam kedudukannya RSUD mempunyai tugas:
1. Memberikan Pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
2. Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I menyelenggarakan fungsi:
3. Pelayanan medik umum
4. Pelayanan gawat darurat
5. Pelayanan keperawatan
6. Pelayanan laboratorium
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan farmasi;
9. Uraian Tugas Radiografer
Uraian tugas Radiografer sesuai denga SK yaitu :
a. Melakukan registrasi pasien Radiologi.
b. Mengatur perjanjian Radiologi.
c. Melakukan pencetakan label.
a. Memasukkan hasil Rongten dan hasil Expertise dokter Radiologi ke
dalam amplop.
d. Memastikan identitas pasien sudah benar sebelum menyerahkan hasil.
e. Melakukan alur komunikasi yang jelas antara radiografer dengan
stafff clinical,non clinical dan pasien sehingga menjamin pelayanan
medical imaging yang berkualitas.
f. Membuat laporan bulanan terkait dengan jumlah pemeriksaan, jenis
pemeriksaan, jenis pasien, rekapitulasi pendapatan radiolog diagnostic
imaging.
g. Menjamin tersedianya logistic umum (amplop roentgen, form
permintaan, ATK, dsb).
h. Melakukan pemeriksaan radiodiagnostik sesuai prosedur.
i. Menggunakan peralatan Radiologi sesuai prosedur.

14
j. Melakukan pengolahan, pencetakan film secara Automatic dengan
menggunakan Computer Radiography (CR).
k. Meminimalisasi penolakan film yang disebabkan kesalahan dari
radiografer.
l. Mengikuti training atau seminar yang diadakan internal atau eksternal.
m. Menjaga dan merawat semua peralatan yang ada di Instalasi Radiologi
n. Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja.
Uraian tugas sesuai dengan SKP, yaitu :
a. Melakukan tindakan pemeriksaan radiografi Non Kontras (Vetebra,
Thorax, BNO/Abdomen, Skull, Extremitas atas dan bawah)
b. Melakukan prosesing film rongten dengan menggunakan Computer
Radiogrphy (CR
c. Membuat Laporan Bulanan
d. Melakukan dinas jaga setiap 8 jam jaga

BAB III
KONSEP DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN

3.1 Konsep Dasar ASN (ANEKA)


A. Akuntabilitas

15
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah
seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik, kepentingan antara kepentingan publikdengan kepentingan
sektor, kelompok dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis.
3. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik.
4. Menunjukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintah.
Nilai – nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yang harus di
miliki ASN untuk diterapkan di unit kerja, yaitu :
1) Jujur
2) Transparan
3) Integritas
4) Adil
5) Tanggung jawab
6) Mendahulukan kepentingan public
7) Kejelasan kewenangan
8) Komitmen
9) Netral
B. Nasionalisme
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai dasar nasionalisme yaitu patuh dan
taat pada ajaran yang di anut, saling hormat menghormati, saling bekerja
sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah, adil, persamaan derajat,
tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, memiliki sikap tenggang rasa,
membela kebenaran, menjaga persatuan, rela berkorban, cinta tanah air,

16
memiliki ketertiban, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan,
tanggung jawab, gotong royong, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana, kerja keras dan menghargai karya orang lain.
C. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Nilai-
nilai etika publik, yaitu :
1. Jujur
2. Bertanggung jawab
3. Berintegritas tinggi
4. Cermat
5. Disiplin
6. Hormat
7. Sopan
8. Taat pada peraturan perundang-undangan
9. Taat perintah
10. Menjaga rahasia
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Penyelenggaraan pemerintahan yang
berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Maka dari itu, seorang
ASN harus memiliki pemikiran kritis tentang konsep efektivitas, efisiensi,
inovasi dan berorientasi mutu demi tercapainya pelayanan yang prima.

1. Efektivitas
Pada era global dengan tingkat kompetensi yang tinggi, kinerja
organisasi lebih diarahkan pada terciptanya kepuasan pelanggan. Hal ini
dapat dilihat dari kesenangan pelanggan ketika mendapatkan barang/jasa
sesuai bahkan lebih dariharapannya. Hal ini menunjukkan bahwa,

17
efektivitas tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai target,
mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan alokasi sumber daya akan tetapi
juga diukur dari terciptanya kepuasan pelanggan. Karakteristik utama
yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah
ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian
jumlah, maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan.
2. Efisiensi
Efisiensi adalah ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga dapat diketahui ada atau
tidaknya pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur. Ttingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran
dalam menyelesaikan kegiatan.
3. Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan dari organisasi untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar,
peningkatan harapan dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Orientasi mutu
Karakter nilai dasar orientasi mutu yaitu :
a. Komitmen bagi kepuasan masyarakat
b. Pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman yang
ramah.
c. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan, suhingga walaupun fasilitas
yang tersedia seadanya, masyarakat yang dilayani tetap dapat
merasakan kenyamanan dan kepuasan.
d. Pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada public.

18
e. Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
f. Upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, dan
kaloborasi.
E. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan
dangratifikasi. Identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi yaitu :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil.
3.2 Peran Dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen Kepegawaian suatu proses pengelolaan pegawai/karyawan
mulai dari perekrutan/rekruitmen sampai PHK (Putusan Hubungan Kerja)
agar pegawai memberikan andil besar dalam lembaga untuk mencapai
tujuan individu, lembaga dan masyarakat. Ada beberapa indikator untuk
Pegawai yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas,
keterpaduan, delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien,

19
keterbukaan, nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan
kesetaraan, serta kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa, barang dan
atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik.
Di dalam pelayanan publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu
kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan, kelengkapan sarana
dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/sapa/ramah, dan kenyamanan.
3. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi
yang lebih luas guna mencapai tujuan - tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen, program dan pelayanan publik. Di dalam whole of
government terdapat beberapa nilai indikator yaitu koordinasi,
komunikasi, integritas, sinkronisasi, simplikasi.

BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi isu, Penetapan isu dan Penyebab isu

20
A. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya (Barry Jones dan Meg). Rancangan aktualisasi ini disusun
berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai Radiografer Terampil di instansi tempat
bekerja, yaitu RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I. Sumber isu yang
diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Adapun Isu
yang ada adalah sebagai berikut :
1) Belum optimalnya pemeriksaan extremitas bawah (cruris) dengan
suspek fraktur atau dislokasi di Instalasi Radiologi RSUD Sultan
Muhammad Jamaludin I
Faktor penyebab dari isu “Belum optimalnya pemeriksaan extremitas
bawah (cruris) dengan suspek fraktur atau dislokasi di Instalasi
Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I”, yaitu hal ini
dikarenakan kondisi umum pasien yang non kooperatif, sehingga
mrngharuskan penggunaan alat fiksasi yang bisa membantu posisi
pasien sehingga hasil yang dihasilkan optimal.
2) Belum optimalnya pengambilan foto rongten oleh pasien di Instalasi
Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I.
Faktor penyebab dari isu “Belum optimalnya pengambilan foto
rongten oleh pasien di Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I, yaitu dari banyak nya hasil film rongten yang tersimpan
di dalam lemari dengan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan
pasien yang tidak mengambil hasil rongten karena lamanya waktu
tunggu pelayanan radiologi.
3) Belum optimalnya waktu tunggu pelayanan di Instalasi Radiologi
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I.
Faktor penyebab dari isu “Belum optimalnya waktu tunggu pelayanan di
Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I”, yaitu
berdasarkan laporan bulanan waktu tunggu pelayanan rat-rata lebih dari 2
jam, hal ini sebenrnya tidak melebihan standar waktu tunggu pelayanan

21
yang < 3 jam, isu timbul dari penilaian pasien bahwa waktu tunggu
tersebut masih terlalu lama, sehingga pelayanan menjadi tidak optimal.
B. Penetapan Isu Aktual
Untuk menentukan isu prioritas, maka kami akan menggunakan Alat
analisis dengan metode APKL (Aktual, Problematik, Khalayak,Layak)
dengan skala penilaian 1 sampai 5, yaitu :
1) Aktual
isu benar terjadi dan hangat dibicarakan dilingkungan Instalasi
Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, jika isu benar-
benar aktual maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke
aktualan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
2) Problematik
isu memiliki dimensi masalah yang komplek dilingkungan Instalasi
Radiologiperlu dicarikan solusinya guna mewujudkan mutu pelayanan
yang optimal. Jika isu benar-benar problematik maka diberikan nilai 5
(Sangat Tinggi), namun jika isu ke problematikan-nya sangat rendah
maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
3) Khalayak
isu diangkat karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Jika isu
benar-benar khalayak maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun
jika isu ke khalayakan-nya sangat rendah maka diberikan nilai 1
(Sangat Rendah).
4) Layak
isu yang masuk akal dan realistis untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I. Jika isu benar-benar layak
maka diberikan nilai 5 (Sangat Tinggi), namun jika isu ke kelayakan-
nya sangat rendah maka diberikan nilai 1 (Sangat Rendah).
Tabel 4.1
Isu AktualInstalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

22
KRITERIA
NO ISU AKTUAL  RANK
A P K L

Belum optimalnya pemeriksaan extremitas


bawah (cruris)dengan suspek fraktur atau
1 5 4 4 5 18 I
dislokasi di Instalasi Radiologi RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I

Belum optimalnya pengambilan foto


2 rongten oleh pasien di Instalasi Radiologi 4 3 3 3 13 II
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

Belum optimalnya waktu tunggu


3 pelayanan di Instalasi Radiologi Radiologi 3 4 4 4 15 III
RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I

Keterangan:
5= Sangat Tinggi; 4= Tingggi; 3= Sedang; 2=Rendah; 1= Sangat Rendah
Dari analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL di atas, maka
yang menjadi isu prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai isu
rancangan aktualisasi kami serta akan dicarikan solusi pemecahan
masalahnya adalah: “Belum optimalnya pemeriksaan extremitas
bawah (cruris) dengan suspek fraktur atau dislokasi di Instalasi
Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I”.
C. Penetapan Faktor Penyebab/Masalah
1) Fishbone
Penetapan factor penyebab/maslah menggunakan diagram tulang
ikan atau fishbone diagram sering juga disebut dengan diagram
sebab-akibat atau cause effect diagram.Diagram tulang ikan
atau fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa
penyebab dari sebuah masalah atau kondisi. Fishbone
Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk :
1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan

23
2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk
pemecahaan suatu masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih
lanjut
4. Mengindentifikasi tindakan (bagaimana) untuk
menciptakan hasil yang diinginkan
5. Membahas isu secara lengkap dan rapi
6. Menghasilkan pemikiran baru.
Dalam membuat Fishbone Diagram, ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan, yakni :
1. Mengidentifikasi masalah
Identifikasikan masalah yang sebenarnya sedang dialami.
Masalah utama yang terjadi kemudian digambarkan dengan
bentuk kotak sebagai kepala dari fishbone diagram.
Masalah yang diidentifikasi yang akan menjadi pusat
perhatian dalam proses pembuatan fishbone diagram.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor utama masalah
Dari masalah yang ada, maka ditentukan faktor-faktor
utama yang menjadi bagian dari permasalahan yang ada.
Faktor-faktor ini akan menjadi penyusun “tulang” utama
dari fishbone diagram. Faktor ini dapat berupa sumber daya
manusia, metode yang digunakan, cara produksi, dan lain
sebagainya.
3. Menemukan kemungkinan penyebab dari setiap factor
Dari setiap faktor utama yang menjadi pangkal masalah,
maka perlu ditemukan kemungkinan penyebab.
Kemungkinan-kemungkinan penyebab setiap faktor, akan
digambarkan sebagai “tulang” kecil pada “tulang” utama.
Setiap kemungkinan penyebab juga perlu dicari tau akar
penyebabnya dan dapat digambarkan sebagai “tulang” pada
tulang kecil kemungkinan penyebab sebelumnya.

24
Kemungkinan penyebab dapat ditemukan dengan cara
melakukan brain storming atau analisa keadaan dengan
observasi.
4. Melakukan analisa hasil diagram yang sudah dibuat
Setelah membuat fishbone diagram, maka dapat dilihat
semua akar penyebab masalah. Dari akar penyebab yang
sudah ditemukan, perlu dianalisa lebih jauh prioritas dan
signifikansi dari penyebabnya. Kemudian dapat dicari tau
solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan
menyelesaikan akar masalah.
Gambar 4.1
Diagram Fishbone penyebab faktor penyebab/maslah

Manusia
Sarana
Pergerakan Pasien
Yang Terbatas

Membuat Benner Belum


Pasien Tidak
Optimalnya
Kooperatif Pemeriksaan
Extremitas
Membuat Alat Fiksasi
Bawah Dengan
Suspek Fraktur
Atau Dislokasi
Di Instalasi
Radiologi RSUD
Sultan
Muhammad
Jamaludin I
Proyeksi Lateral Posisi Objek Teknik pemeriksaan

Proyeksi Lateral Arah Sinar


Posisi objek tidak true lateral Horizontal

Metoda

Dari analisis isu dengan menggunakan fishbone didapat faktor penyebab


dari masalah isu “Belum Optimalnya Pemeriksaan Extremitas Bawah
Dengan Suspek Fraktur Atau Dislokasi Di Instalasi Radiologi RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I”, yaitu Kondisi umum dari pasien

25
yang tidak kooperatif yang menyebabkan pergerakan pasien menjadi
terbatas, sehingga radiograper harus melakukan modifikasi teknik
pemeriksaan yang berbeda dari SOP yang telah di buat, dengan
memodifikasi arah sinar yang seharusnya vertical menjadi horizontal,
posisi pasien yang seharusnya true lateral tetap dalam posisi
Anteroposterior (AP). Untuk mempermudah pemeriksaan sehingga hasil
yang dihasilkan dapat menegakkan diagnosa diperlukan alat fiksasi
berupa sand bag ataupun soft bag. Penyebab masalah isu ini ada lah tidak
ada alat fiksasi di Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I.
2) USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Untuk merumuskan faktor penyebab/masalah dari isu prioritas, maka
tahapan selanjutnya adalah dengan menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 - 5, untuk
menganalisis faktor mana yang menjadi penyebab/masalah utama
terjadinya isu prioritas.
a. Urgent, yaitu seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas,
dianalisis, dan ditindak lanjuti dan diselesaikan dengan skala
penilaian 1 – 5.
b. Seriousness, yaitu seberapa serius dan mendesaknya suatu masalah
harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan dengan
skala penilaian 1 – 5.
c. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah
tersebut yang memiliki dampak terhadap perkembangan jangka
panjang yang lebih besar jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Dengan skala penilaian 1 – 5.

Tabel 4.2
Analisa Faktor Penyebab melalui Metode USG

No Faktor Penyebab U S G Jumlah Urutan


1 Kondisi umum pasien yang tidak 4 3 3 10 II

26
kooperatif
Belum ada nya alat fiksasi sebagai
penunjang pemeriksaan untuk
2 5 4 4 13 I
menghasilkan gambaran yang
optimal
Teknik pemeriksaan yang tidak
3 2 3 3 8 III
sesuai SOP
Keterangan:
5= Sangat Tinggi; 4= Tingggi; 3= Sedang; 2=Rendah; 1= Sangat Rendah
4.2 Gagasan Pemecahan isu
Isu yang akan diangkat yaitu “Belum Optimalnya Pemeriksaan
Extremitas Bawah Dengan Suspek Fraktur Atau Dislokasi Di Instalasi
Radiologi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I”,dengan gagasan
pemecah isu yaitu, “Optimalisasi Pemeriksaan Extremitas Bawah
(Cruris) dengan Suspek Fraktur atau dislokasi dengan menggunakan
alat fiksasi (Sand Bag dan Soft Bag) di Instalasi Radiologi RSUD Sultan
Muhammad Jamaludin I”. Berdasarkan diagram Fishbone maka gagasan
untuk pemecahan isu ini adalah :
1. Melakukan pendekatan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan
Extremitas Bawah (Cruris) dengan Suspek Fraktur atau dislokasi.
2. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan proyeksi AnteroPosterior
(AP).
3. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan proyeksi Lateral dengan
modifikasi arah sinar – x.
4. Membuat alat fiksasi berupa soft bag dan sand bag untuk alat bantu
pemeriksaan radiologi.
5. Membuat Banner mengenai pemanfaatan alat fiksasi.
4.3 Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output/Hasil Kegiatan dan Jadwal
Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Instalasi Radiologi RSUD Sultan
Muhammad Jamaludin I pada tanggal 18 September sampai dengan 22
Oktober 2019. Adapin kegiatan-kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :

27
1. Melakukan Pendekatan kepada Pasien.
Tahapan kegiatannya adalah memberikan edukasi kepada pasien tentang
prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. Edukasi pasien dalam hal ini
adalah edukasi pengurangan nyeri pada pasien. Edukasi pengelolaan
nyeri pada pasien dan keluarga adalah kegiatan memberikan informasi
dan pengetahuan pada pasien dan keluarga tentang rasa nyeri dan strategi
untuk mengurangi atau menurunkan rasa nyeri sampai tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien. Dengan menggunakan
teknik relaksasi nafas yang bertujuan mengurangi stres fisik maupun
emosional yaitu menurunkan indeksitas nyeri dan menurunkan
kecemasan (Smeltzer dan bare, 2002).
Output/hasil kegiatan ini adalah terlaksananya pemeriksaan radiologi.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 18 September
sampai dengan 22 Oktober 2019.
2. Melakukan Pemeriksaan extremitas bawah (cruris) dengan menggunakan
proyeksi AnteroPosterior (AP).
Extermitas Bawah yaitu merupakan alat gerak bawah pada manusia yang
tersusun daribeberapa tulang yaitu tulang pelvis, femur, Cruris (Tulang
Tungkai) dan pedis. Pemeriksaan extremitas bawah (Cruris) proyeksi AP
adalah pemeriksaan radiologi untuk melihat anatomi dari extremitas
bawah (cruris) dengan menggunakan sinar-x dengan arah sinar-x dari
depan objek menembus kebelakang objek.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :

a) Melakukan input data pasien ke Computer Radiography (CR).


Computer Radiography (CR)adalah suatu system atau proses untuk
mengubah sistem analog pada konvensional radiografi, dengan
menggunakan photostimulable untuk mengakuisisi data dan
menampilkan parameter dari gambaran yang akan dimanipulasi oleh
computer (Ballinger, 1993:370).

28
b) Menyiapkan alat
Alat yang di gunakan salah satunya adalah marker. Marker adalah
alat yang terbuat dari timbal (Pb) yang digunakan sebagai penanda
objek, R (Right) untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L
(Left) untuk untuk penanda bagian objek sebelah kiri.
c) Memposisikan pasien.
d) Memposisikan objek yang akan di foto
e) Melakukan expose
f) Melakukan pengolahan hasil rongten
Output/hasil kegiatan ini adalah gambaran extremitas bawah (cruris)
proyeksi AP. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dari tanggal 18
September sampai dengan 22 Oktober 2019.
3. Melakukan Pemeriksaan extremitas bawah (cruris) dengan menggunakan
proyeksi Lateral
Pemeriksaan extremitas bawah (cruris) dengan menggunakan proyeksi
Lateral adalah pemeriksaan radiologi untuk melihat anatomi dari
extremitas bawah (cruris) dengan menggunakan sinar-x dengan arah
sinar-x dari dari sisi tepi objek tubuh menembus tengah objek.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a) Memposisikan pasien.
b) Memposisikan objek yang akan di foto
c) Melakukan expose
d) Melakukan pengolahan hasil rongten.
Output/hasil kegiatan ini adalah gambaran extremitas bawah (cruris)
proyeksi Lateral. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dari tanggal
18 September sampai dengan 22 Oktober 2019.
4. Membuat alat fiksasi radiologi (sand bag dan soft bag).
Alat fiksasi Radiologi merupakan Alat bantu pemeriksaan yang
digunakan untuk membantu pemeriksaan radiografi. Salah satu alat
fiksasi radiologi yaituSand bag dan Soft bag. Sand bag merupakan alat

29
fiksasi yang terbuat dari pasir, sedangkan soft bag merupakan alat fiksasi
yang terbuat dari busa/styrofoam.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a) Berkonsultasi kepada atasan
b) Membuat proposal pembuatan alat fiksasi
c) Membeli alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat alat
fiksasi.
d) Membuat alat fiksasi.
Output/hasil kegiatan ini adalah tersedianya alat-alat fiksasi. Jadwal
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dari tanggal 24 September sampai
dengan 30 September 2019.
5. Membuat Banner Tentang apa dan penggunaan alat fiksasi
Banner adalah suatu media promosi/publikasi yang dicetak menggunakan
print digital dengan ukuran tertentu dan berbentuk portrait atau vertical.
Tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a) Berkonsultasi kepada atasan
b) Menyampaikan proposal tentang desain Banner
c) Membuat desain banner
d) Melakukan pencetakan banner
e) Memasang banner di ruang radiologi
Output/hasil kegiatan ini adalah tersedianya Banner mengenai alat
fiksasi. Jadwal Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dari tanggal 1 Oktober
sampai dengan 3 Oktober 2019.

4.4 Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan


Tabel 4.4
Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta Ema Rahmayuda, Amd. Rad
Instansi RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
Instalasi Radiologi RSUD Sultan
Tempat Aktualisasi
Muhammad Jamaludin I
Tanggal
No Kegiatan Output
Pelaksanaan

30
1 Melakukan 19 September - Dokumentasi/video
Pendekatan kepada 2019 s.d
Pasien 25 Oktober 2019
2 Melakukan 19 September - Blanko permintaan
Pemeriksaan 2019 s.d
pasien
extremitas bawah 25 Oktober 2019
(cruris) dengan - Film Rongten dan Hasil
menggunakan
proyeksi Expertise
AnteroPosterior - Dokumentasi kegiatan/
(AP).
Foto
3 Melakukan 19 September - Blanko permintaan
Pemeriksaan 2019 s.d
pasien
extremitas bawah 25 Oktober 2019
(cruris) dengan - Film Rongten dan Hasil
menggunakan
proyeksi Lateral Expertise
- Dokumentasi kegiatan/
Foto
4 Membuat alat 24 September - Proposal Kegiatan
fiksasi radiologi 2019
(sand bag dan soft s.d - Dokumentasi kegiatan/
bag). 30 September Foto
2019
5 Membuat Banner 1 Oktober 2019 - Proposal Kegiatan
Tentang s.d - Banner
Penggunaan Alat 3 Oktober 2019 - Dokumentasi kegiatan/
Fiksasi (sand bag Foto
dan soft bag)

4.5 Keterkaitan Materi Pelatihan Dengan Rancangan Aktulisasi


Kegiatan-kegiatan ini disusun untuk dapat memecahkan isu yang terjadi di
tempat saya bekerja. Pada setiap kegiatan mengandung nilai-nilai dasar
ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan
Komitmen Mutu. Dan Anti Korupsi), Manajemen ASN, WOG (Whole Of
Government) dan Pelayanan Publik, serta mendukung terwujudnya visi misi
dan nilai-nilai organisasi pada RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
Kabupaten Kayong Utara. Berikut beberapa kegiatan dan tahapan
memecahkan isu yang saya lakukan :

31
Table. 4.5
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I
Isu yang : Belum Optimalnya Pemeriksaan Extremitas Bawah
Diangkat (Cruris) Dengan Suspek Fraktur Atau Dislokasi Di
Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad
Jamaludin I
Gagasan : Optimalisasi Pemeriksaan Extremitas Bawah (Cruris)
Pemecahan Isu dengan Suspek Fraktur atau dislokasi dengan
menggunakan modifikasi pemeriksaan dan alat fiksasi
(Soft bag dan Sand Bag) di Instalasi Radiologi RSUD
Sultan Muhammad Jamaludin I

32
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Penguatan
Tahapan Output Kontribusi Terhadap
No Kegiatan dengan Nilai-nilai Dsar serta Peran dan Nilai
Kegiatan /Input Visi Misi Organisasi
Kedudukan ASN Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Memberikan Terlaksanan Sebelum memberikan penjelasan mengenai Dengan memberikan Dengan
Pendekatan edukasi kepada ya prosedur pemeriksaan kepada pasien, saya penjelasan kepada memberikan
kepada pasien tentang pemeriksaa terlebih dahulu menyapa kemudian pasien mengenai penjelasan
Pasien. prosedur n radiologi. memperkenalkan diri saya (Etika Publik, pemeriksaan yang akan kepada pasien
pemeriksaan Sopan) kemudian saya mengajak pasien dilakukannya maka mengenai
extremitas untuk berkomunikasi menanyakan nama saya mendukung pemeriksaan
bawah (Cruris) pasien, alamat pasien, sambil saya tercapainya Visi Rumah yang akan
Dengan Suspek memposisikan pasien, hal ini agar pasien Sakit “Menjadi RSUD dilakukannya
Fraktur Atau tidak memikirkan rasa nyeri yang di yang Unggul melalui maka saya
Dislokasi rasakannya, sehingga dapat mengurangi rasa Pelayanan Kesehatan memperkuat
dengan nyeri (Anti Korupsi, Peduli) apabila pasien yang nilai-nilai
menggunakan merasa kan nyeri saya meminta pasien untuk Prima,Berkualitas, organisasi
alat fiksasi (sand selalu mengingat tuhan agar perasaan dan Terjangkau bagi Jujur,
bag dan soft menjadi tenang (Nasionalisme, Religius) Masyarakat Kayong Profesional,B
bag) dan meminta pasien untuk melakukan teknik Utara” dan Misi erintegritas,
1. relaksasi nafas, saya meminta pasien untuk Rumah Sakit “Menyele Berbudaya,
mengikuti saya melakukan tarik nafas terus nggarakan pelayanan Ramah,
hembuskan perlahan, dilakukan berulang- kesehatan yang Sopan
ulang sampai pasien merasa tenang komprehensif, Santun,
(Akuntabilitas, Partisipatif). Apabila bermutu dan Penuh Kasih.
pasien keberatan atau belum bisa atau tidak mengutamakan
mampu melakukan teknik relaksasi ini saya keselamatan pasien
akan tetap mencoba memberikan arahan dan sesuai dengan
motivasi kepada pasien tanpa memaksanya perkembangan ilmu
(Nasionalisme, Tidak memaksakan pengetahuan dan
kehendak). Saya juga memberikan motivasi teknologi”
kepada pasien, dan meminta kerjasama
pasien agar pemeriksaan berlangsung
dengan baik, dengan kualitas mutu
pelayanan yang baik (Komitmen Mutu,
Berorientasi Mutu).
2 Melakukan 1. Melakukan Gambaran Pasien datang ke Instalasi Radiologi dengan Dengan melakukan Dengan

34
Pemeriksaa input data extremitas membawa balanko pemeriksaan radiologi. pemeriksaan pasien melakukan
n pasien ke bawah Setelah menerima blanko pemeriksaan maka saya mendukung pemeriksaan
extremitas Computer (cruris) radiologi, pertama-tama saya menyalakan tercapainya Visi Rumah pasien maka
bawah Radiography proyeksi pesawat sinar-x dan alat CR hanya pada saat Sakit “Menjadi RSUD saya
(cruris) (CR). (AnteroPost ada pasien hal ini merupakan salah satu cara yang Unggul melalui memperkuat
dengan 2. Menyiapkan erior) AP pemeliharaan alat dan menghemat Pelayanan Kesehatan nilai-nilai
menggunak alat penggunaan listrik (Anti Korupsi, peduli). yang organisasi
an proyeksi 3. Memposisika Setelah alat dinyalakan saya menginput data Prima,Berkualitas, Profesional,
AnteroPost n pasien pada Computer Radiography (CR) dan Terjangkau bagi berintegritas,
eior (AP). pasien. yaitu nama pasien, jenis kelamin pasien, Masyarakat Kayong ramah, sopan
4. Memposisika tanggal lahir pasien, dan jenis pemeriksaan, Utara” dan Misi santun, penuh
n objek yang
pada saat penginputan data saya Rumah Sakit “Menyele kasih.
akan di foto.
5. melakukan mengkonfirmasi identitas pasien apakah nggarakan pelayanan
expose
sudah sesuai apa belum (Etika Publik, kesehatan yang
6. melakukan
pengolaan Cermat). Hal ini agar tidak terjadi komprehensif,
hasil rongten
kesalahan dalam penginputan data pasien, bermutu
karena data yang telah di input akan secara danmengutamakan
otomatis tersimpan di dalam CR, sehingga keselamatan pasien
akan mempermudah saya mencari siapa saja sesuai dengan

35
pasien yang sudah pernah di rongten perkembangan ilmu
(Komitmen Mutu, Efektivitas) sebagai pengetahuan dan
data saya membuat laporan bulanan teknologi”
kunjungan pasien lama (Akuntabilitas,
Tanggung jawab). Setelah melakukan input
data saya menyediakan alat terlebih dahulu,
yaitu marker, kaset CR ukuran 35 cm x 43
cm, alat fiksasi (sand bag dan soft bag)
(Akuntabilitas, disiplin). Dalam
menyediakan alat saya harus teliti dan tepat
dalam pengunaan alat, (Etika Publik,
Cermat), dalam menyiapkan alat saya harus
cepat dan kecekatan sehingga pasien tidak
menunggu pelayanan terlalu lama)
(Komitmen Mutu, Efisiensi). Pada pasien
dengan suspek fraktur atau pun dislokasi
biasanya memiliki mobilitas yang terbatas
sehingga biasanya pasien ke Instalasi
radiologi menggunakan brankart. Sehingga

36
saya harus memposisikan pasien senyaman
mungkin (Anti Korupsi, Peduli), tanpa
memindahkan pasien ke meja pemeriksaan.
Sehingga waktu pemeriksaan menjadi lebih
cepat, (Komitmen Mutu, Efektivitas,
Efisien). Posisikan pasien supine (baring) di
brankart, untuk kenyamana pasien saya
bertanya dengan ramah, dan senyum (Etika
Publik, sopan) apakah sudah nyaman
dengan posisi ini, apabila pasien belum
merasa nyaman berilah bantal atau
meninggikan brankart. Sehingga dalam
pemeriksaan pasien dapat bekerjasama
sehingga pemeriksaan berjalan dengan baik
(Nasionalisme, kerjasama). Setelah
memposisikan pasien saya memposiskan
objek, dalam hal ini objek yang dimaksud
adalah Extremitas bawah (kruris). Kemudian
saya atur posisi objek dengan proyeksi AP

37
(Anteroposterior) dengan posisi objek
ekstensi (lurus), kemudian masukan kaset
CR di bawah objek, atur posisi objek pada
posisi true AP, apabila posisi objek tidak
bias true AP, maka saya menggunakan soft
bag dan sand bag sebagai pengganjal objek
agar true AP (Komitmen Mutu, Inovasi)
sehingga objek yang dihasilkan terlihat jelas.
Kemudian saya mengatur central point di
pertengahan cruris, dengan arah sianr
vertikal tegak lurus sinar – x. Setelah posisi
objek true AP, saya akan melakukan exposi,
sebelum melakukan exposi saya menutup
pintu pemeriksaan dan selalu menyalakan
lampu tanda bahya radiasi, hal ini dilakukan
untuk menghindari orang yang tidak
berkepentingan masuk ke dalam ruang
pemeriksaan (Nasionalisme, Memelihara
Ketertiban). Kemudian saya mengatur

38
faktor exposinya, dengan menentukan kv
(daya tembus objek) dan mAs (waktu
eksposi). Dalam menentukan faktor exposi
saya harus menggunakan kV yang sesuai
dengan ketebalan objek dan mAs yang
sekecil mungkin untuk mengurangi
terjadinya radiasi hambur. Sehingga aman
untuk lingkungan radiologi. Setelah
menentukan faktor exposi saya melakukan
exposi.Setelah melakukan exposi kaset yg
telah terexpose sinar x di masukakan ke
dalam reader, kemudian reader melakukan
pembacaan atau penscanan kaset setelah 2
menit akan keluar hasil gambaran foto
Rongten di monitor computer CR
(Akuntabilitas, Konsisten) waktu yang
diperlukan oleh alat untuk
membaca/menscan kaset CR.
(KomitmenMutu, Efektifitas, efisiensi dan

39
berkomitmen mutu, dengan hasil
gambaran yang dihasilkan meiliki kualitas
yang baik.Setelah hasil gambaran foto
rongten tampil di layar monitor CR, maka
saya melakukan Evaluasi kualitas/mutu hasil
gambaran yang dihasilkan, apakah objek
yang di foto terpotong atau tidak, apakah
kualitas densitas dan kontras nya sudah baik
atau belum (EtikaPublik, Cermat). Apabila
belum baik maka saya akan melakukan
editing pada hasil gambaran di komputer,
sehingga hasil yang akan dihasilkan
memiliki kualitas mutu yang baik yang
dapat menegakkan diagnosa. (Komitmen
Mutu, Berorientasi Mutu).
(Akuntabilitas, Partisipatif) saya
berpartisipasi dalam menentukan kualitas
mutu gambaran rongten sebelum dilakukan
pengeprinan. Kemudian saya melakukan

40
pengeprinan dengan menggunakan printer
CR.
3 Melakukan 1. Memposisika Gambaran Pada pasien dengan suspek fraktur atau pun Dengan melakukan Dengan
Pemeriksaa n pasien. extremitas dislokasi biasanya memiliki mobilitas yang pemeriksaan radiologi melakukan
n 2. Memposisika bawah terbatas sehingga biasanya pasien ke untuk menegakkan pemeriksaan
extremitas n objek yang (cruris) Instalasi radiologi menggunakan brankart. diagnosa sehingga saya radiologi saya
bawah akan di foto. proyeksi Sehingga saya harus memposisikan pasien mendukung tercapainya memperkuat
(cruris) 3. melakukan Lateral senyaman mungkin (Anti Korupsi, Peduli) Visi Rumah Sakit nilai-nilai
dengan expose tanpa memindahkan pasien ke meja “Menjadi RSUD yang organisasiProf
menggunak 4. melakukan pemeriksaan Sehingga waktu pemeriksaan Unggul melalui esional,
an proyeksi pengolahan menjadi lebih cepat(Komitmen Mutu, Pelayanan Kesehatan Berintegritas,
Lateral hasil rongten Efektife, Efisien). Posisikan pasien supine yang Berbudaya,
dengan (baring) di brankart, untuk kenyamana Prima,Berkualitas, Ramah,
Menggunak pasien saya bertanya dengan ramah, dan dan Terjangkau bagi Penuh Kasih,
an Alat senyum apakah sudah nyaman dengan posisi Masyarakat Kayong dan Sopan
Fiksasi ini (Etika Publik, Sopan), apabila pasien Utara” dan Misi Santun.
(Sand Bag belum merasa nyaman berilah bantal atau Rumah Sakit “Menyele
dan Soft meninggikan brankart. Sehingga dalam nggarakan pelayanan
Bag) pemeriksaan pasien dapat bekerjasama kesehatan yang

41
sehingga pemeriksaan berjalan dengan baik. komprehensif,
(Nasionalisme, Kerjasama). Setelah bermutu dan
memposisikan saya mengatur posisi objek mengutamakan
dengan proyeksi Lateral. Dalam hal ini keselamatan pasien
pasien tidak kooperatif sehingga posisi sesuai dengan
objek yang tetap dalam posisi True AP, perkembangan ilmu
objek ekstensi (lurus), kemudian gunakan pengetahuan dan
soft bag untuk mengganjal bawah objek agar teknologi”
objek terlihat tinggi dan gambaran yang
nanti dihasilkan tidak terpotong. Kemudian
simpan kaset di samping objek dan kaset
diganjal menggunakan sand bag sebagai
penahan kaset agar tidak terjatuh dengan
mengarahkan tabung sinar-x secara
horizontal. Sehingga arah sinar yang keluar
horizontal tegak lurus terhadap objek
dengan central poin tetap di pertengahan
cruris (Komitmen mutu, Inovasi). Setelah
memposisikan objek, saya mengatur faktor

42
exposi, karena saya melakukan modifikasi
jadi yang jadi perhatian dalam penentuan
faktor exposi adalah jarak tabung sinar-x
dengan objek, hal ini akan berpengaruh
pada kualitas gambaran yang dihasilkan,
sehingga jarak yang ditentukan adalah 100
cm. apabila jaraknya terlalu dekat maka
saya akan mengurangi nilai kv (daya
tembus objek) dengan mAs (waktu eksposi)
kecil.(Komitmen mutu, Berorientasi
Mutu).Setelah melakukan exposi kaset yg
telah terexpose sinar x di masukakan ke
dalam reader, kemudian reader melakukan
pembacaan atau penscanan kaset setelah 2
menit akan keluar hasil gambaran foto
Rongten di monitor computer CR
(Akuntabilitas, Konsisten) waktu yang
diperlukan oleh alat untuk
membaca/menscan kaset CR.

43
(KomitmenMutu, Efektifitas, efisiensi dan
berkomitmen mutu) dengan hasil
gambaran yang dihasilkan meiliki kualitas
yang baik.Setelah hasil gambaran foto
rongten tampil di layar monitor CR, maka
saya melakukan Evaluasi kualitas/mutu hasil
gambaran yang dihasilkan, apakah objek
yang di foto terpotong atau tidak, apakah
kualitas densitas dan kontras nya sudah baik
atau belum (EtikaPublik, Cermat). Apabila
belum baik maka saya akan melakukan
editing pada hasil gambaran di komputer,
sehingga hasil yang akan dihasilkan
memiliki kualitas mutu yang baik yang
dapat menegakkan diagnosa. (Komitmen
Mutu, Berorientasi Mutu).(Akuntabilitas,
Partisipatif), saya berpartisipasi dalam
menentukan kualitas mutu gambaran
rongten sebelum dilakukan pengeprinan.

44
Kemudian saya melakukan pengeprinan
dengan menggunakan printer CR. Setelah
selesai melakukan pemeriksaan saya
membereskan alat yang telah digunakan
(Akuntabilitas, Tanggung Jawab)dan
mematikan pesawat sinar-x dan pesawat
sinar-x. (Anti Korupsi, Peduli).
(Komitmen Mutu, Efisien).

4 Membuat 1. Berkonsultas Tersedianya Sebelum saya membuat alat fiksasi terlebih Dengan membuat alat Dengan
alat fiksasi i kepada alat-alat dulu saya berkonsultasi kepada atasan fiksasi saya mendukung membuat alat
radiologi atasan fiksasi (Akuntabilitas, Kejelasan Kewenangan) tercapainya Visi Rumah fiksasisaya
(sand bag 2. Membuat mengenai pembuatan alat fiksasi Sakit “Menjadi RSUD memperkuat
dan soft proposal (Nasionalisme, Musyawarah). Sebagai yang Unggul melalui nilai-nilai
bag. pembuatan atasan yang dihormati, saya harus Pelayanan Kesehatan organisasiJuju
alat fiksasi menunjukan etika dan rasa hormat saya yang r,Profesional,
3. Membeli alat kepada atasan, dengan berpenampilan rapi Prima,Berkualitas, Berintegritas,
dan bahan saya meberikan salam sebelum masuk ke dan Terjangkau bagi sopan santun.
yang akan ruangan atasan (Etika Publik, Masyarakat Kayong

45
digunakan Hormat,Sopan), kemudian saya Utara” dan Misi
untuk menjelaskan maksud dan tujuan saya dalam Rumah Sakit “Menyele
membuat alat pembuatan alat fiksasi (Komitmen Mutu, nggarakan pelayanan
fiksasi Berorientasi Mutu). Setelah menjelaskan kesehatan yang
4. Membuat kepada atasan dan disetujui maka saya komprehensif,
alat fiksasi. langsung membuat proposal pembuatan alat bermutu dan
fiksasi dengan rincian biaya dan bahan yang mengutamakan
sebenarnya. (Anti Korupsi, Jujur). Dalam keselamatan pasien
pembelian alat dan bahan saya sesuai dengan
menyesuaikan dengan rincian biaya yang perkembangan ilmu
telah saya buat apabila anggarannya masih pengetahuan dan
tersisa saya kembalikan ke atasan (Anti teknologi”
Korupsi, Jujur). Dalam pembuatan alat
fiksasi (sand bag dan soft bag) saya
menggunakan biaya seminim mungkin
dengan kualitas yang bermutu tinggi.
(Komitmen Mutu, Berorientasi Mutu).
Kemudian hasil dari proposal yang saja
ajukan saya laporkan kembali kepada atasan

46
(Akuntabilitas, Tanggung Jawab).
5 Membuat 1. Berkonsultas Tersedianya Setelah pembuatan alat fiksasi saya Dengan melakukan Dengan
Banner i kepada Banner berkonsultasi kembali kepada atasan pengiriman dan melakukan
Tentang atasan mengenai (Akuntabilitas, Kejelasan Kewenangan) penerimaan email untuk pengiriman
apa dan 2. Menyampaik alat fiksasi mengenai pembuatan banner tentang alat menegakkan diagnosa dan
penggunaan an proposal fiksasi (Nasionalisme, Musyawarah) dan mana saya mendukung penerimaan
alat fiksasi tentang akan saya simpan di Istalasi Radiologi tercapainya Visi Rumah email saya
desain sebagai pengetahuan tentang alat fiksasi Sakit “Menjadi RSUD memperkuat
Banner (Komitmen Mutu, Orientasi yang Unggul melalui nilai-nilai
kepada Mutu).Sebelum saya masuk ke ruangan Pelayanan Kesehatan organisasijuju
atasan atasan saya mengetuk pintu dan yang r, sopan
3. Membuat mengucapkan salam (Etika Publik, Prima,Berkualitas, santun,
desain Sopan).Kemudian saya menyampaikan dan Terjangkau bagi Profesional,
banner maksud dan tujuan saya kepada atasan Masyarakat Berintegritas.
4. Melakukan bahwa saya ingin membuat banner KayongUtara” dan
pencetakan mengenai alat fiksasi, kemudian saya Misi Rumah Sakit “Me
banner menunjukan proposal desain banner beserta nyelenggarakan pelay
5. Memasang rician biaya yang akan dikeluarkan. (Anti anan kesehatan yang
banner di korupsi, jujur). Setelah atasan menyetujui komprehensif,

47
ruang saya langsung membuat desain banner yang bermutu dan
radiologi kemudian akan di cetak dan di simpan di mengutamakan
ruang radiologi. keselamatan pasien
sesuai dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi”

48
4.6 Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Tabel 4.6
Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
NAMA PESERTA : Ema Rahmayuda A.Md.Rad
INSTANSI : RSUD Sultan Muhammad Jamaludi I
Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad
TEMPAT AKTUALISASI :
Jamaludi I

1 2 3 4 5 6
Media
No Tanggal Kegiatan Output Paraf
Komunikasi
1 5 Sept 2019 Konsultasi Hasil Identifikasi Whatapp
Identifikasi Issu Issu
2 6 Sept 2019 Konsultasi Hasil Identifikasi Whatapp
Identifikasi Issu Issu
3 7 Sept 2019 Konsultasi Hasil Identifikasi Whatapp
Identifikasi Issu Issu
4 8 Sept 2019 Konsultasi revisi Hasil revisi Whatapp
Identifikasi Issu Identifikasi Issu

5 11 Sept 2019 Konsultasi BAB Hasil Revisi Whatapp


I- BAB IV BAB II

4.7 Jadwal Konsultasi Dengan Coach


Table 4.7
Jadwal Konsultasi Isu
NAMA PESERTA : Ema Rahmayuda A.Md.Rad
INSTANSI : RSUD Sultan Muhammad Jamaludi I
Instalasi Radiologi RSUD Sultan Muhammad
TEMPAT AKTUALISASI :
Jamaludi I

1 2 3 4 5 6
Media
No Tanggal Kegiatan Output Paraf
Komunikasi
1 11 Sept 2019 Identifikasi Issu Hasil revisi Tatap Muka
Identifikasi Issu
2 12 Sept 2019 Pembahsan Adanya gagasan Tatap Muka
Penyebab Issu Penyebab Isu
3 13 Sept 2019 Pembahasan dan Hasil Rancangan Tatap Muka
Pemeriksaan Aktualisasi BAB
BAB III dan BAB III dan BAB IV
IV
4 14 Sept 2019 Pemeriksaan HAsil Tatap Muka
RA/Evaluasi RA Rancangan
Aktualisasi
5 15 Sept 2019 Finalisasi Hasil RA Finis Tatap Muka
RA/Persetujuan
RA

49

Anda mungkin juga menyukai