OLEH:
NAMA : dr. Muh.Zulkifli
NIP : 19910702 201903 1 010
1. Latar Belakang
1
Salah satu bentuk pelayanan rumah sakit adalah IGD. IGD salah satu
bagian di dalam sebuah rumah sakit yang menyediakan penanganan awal
bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya. sifat operasional IGD yang harus cepat, tepat dan
tidak dibatasi oleh waktu, maka kiner{a IGD yang ideal sangat bergantung
kepada sumber daya manusia, tata cara kerja yang baik, fasiltas
pemeriksaan penunjang untuk mendukung proses diagnostik, dukungan obat
dan bahan medis habis pakai yang memadai, alur keluar masuk pasien yang
jelas, kamar operasi yang siap pakai serta dukungan transportasi ambulans
yang berfokus pada keselamatan pasien. Salah satu unsur yang terpenting
dalam pelyanan kegawatdaruratan adalah ketersediaan obat-obat
emergency yang akan menunjang dalam tatalaksana pasien gawat darurat.
a. Tujuan
b. Manfaat
Bagi penulis
Penulis mampu mengimplementasikan Nilai-nilai Dasar ASN pada
instansi kerja sesuai dengan tupoksinya
2
Bagi unit kerja
o Terwujudnya visi misi rumah sakit
o Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
Bagi masyarakat
Merasakan peningkatan kualitaspelayanan sehingga meningkatkan
rasa percaya masyarakat kepada Rumah Sakit sebagai Badan
Layanan Unit Daerah
3
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
4
2.1.2 Visi dan Misi RS Benyamin Guluh
a. Visi
“Menjadi Rumah Sakit Yang Memberikan Pelayanan Kesehatan
Berkualitas dan Profesional”.
Pelayanan Kesehatan Berkualitas dapat diartikan sebagai
kemampuan rumah sakit memberi pelayanan yang sesuai dengan
standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya serta
dapat memberikan layanan terbaik pada pasien.
Pelayanan Kesehatan Profesional diartikan sebagai
kemampuan dan kewenangan untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai dengan bidang keilmuannya, dan ketaatan
terhadap etika dan nilai-nilai sosial di lingkungan serta memiliki rasa
tanggungjawab terhadap pasien.
b. Misi
5
berkompeten, profesional disertai pedoman yang jelas sesuai
dengan azas-azas tata kelola yang baik.
3) Meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang beretika;
Segala aktivitas yang dilakukan oleh manajemen rumah sakit
dalam memfasilitasi pegawai agar dapat meningkatkan
pengetahuan, keahlian, dan/ atau sikap yang dibutuhkan dalam
menjalankan pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas
yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan
saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan pengembangan
rumah sakit. dan nilai-nilai sosial di lingkungan serta memiliki rasa
tanggungjawab terhadap pasien.
6
2.1.3 Struktur Organisasi
RSBG Kab. Kolaka dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah
dan 3 Kepala Bidang yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Keuangan dan
7
D i rektur
Kepegawaian
Bid. Keperawatan Bid. Pelayanan Bid. Keuangan &
Kesehatan Program
Rawat Jalan
Rawat Inap
Komite Medis
Unit Gawat Darurat
Kamar Bedah
Instalasi Radiologi
Instalasi Farmasi
Instalasi Gizi
Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit
8
2.1.4 Tugas pokok dan fungsi organisasi
Tugas Pokok
Fungsi
Manusia
9
2.1.5 Tugas pokok dan fungsi dokter
Tugas Pokok Dokter menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan
pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat. Rincian
Kegiatan Dokter Pertama yaitu:
10
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
11
Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.2.2 Nasionalisme
12
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara. Nilai-nilai
dasar Nasionalisme meliputi:
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan sesuai
dengan keimanan dan kepercayaan masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan
kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar
bahwa manusia itu semua sederajat, maka dikembangkan sikap saling
manghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Nilai-nilai Persatuan Indonesia.
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
d. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati hasil dari
keputusan musyawarah, karena itu semua pihak harus mau untuk
menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh tangung
jawab.Kepentingan bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi
atau golongan.Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi nilai
keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam menciptakan keadilan
dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap
kegotong royongan dan kekeluargaan. Maka perlu kesinambungan
antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesama.
13
2.2.3 Etika Publik
14
2.2.4 Komitmen Mutu
2.2.5 AntiKorupsi
15
Kerugian keuangan negara
Suap-menyuap
Pemerasan
Perbuatan curang
Penggelapan dalam jabatan
Benturan kepentingan dalam pengadaan
Gratifikasi
16
2.2.6 Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa
yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN
yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin,
status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan
sedangkanPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap
oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen
PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
17
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
dan perlindungan.
18
2.2.8 Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir mendefinisikan
“pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang
yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam
memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan,
karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi
seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan
sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi
pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan.
Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu
menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dalam kamus Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai
berikut :
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang
dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
19
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
3.1 Identifikasi, Analisis dan penetapan Isu
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka
Identifikasi Isu :
1. Adanya penjenguk pasien yang masih merokok di area rumah sakit RS. Benyamin Guluh
2. Ventilasi ruang perawatan isolasi yang tidak optimal di RS Benyamin Guluh
3. Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat di troli emergensi di ruang IGD RS Benyamin Guluh
Berdasarkan isu diatas, maka akan ditentukan masalah prioritas untuk diselesaikan berdasarkan matriks
pemecahan masalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
No Isu U S G Total
Keterangan: Berdasarkan Skala Likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)
20
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya ketersediaan obat-obat di troli emergensi di ruang IGD RS
Benyamin Guluh
Gagasan Pemecahan Isu: Optimalnya ketersediaan obat-obat di troli emergensi di ruang IGD RS Benyamin
Guluh
21
3.3 Rancangan aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi-Misi
Mata Pelajaran Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
22
- NASIONALISME
(PEDULI) : Peduli
terhadap masalah di
tempat kerja
- Etika publik (jujur):
melakukan
pencatatan dengan
jujur
- Komitmen mutu (
teliti): melakukan
pencatatan dengan
teliti
- Melakukan cross - Tersedianya - Akuntabel
check dengan informasi (ketepatan) :
obat-obat yang mengenai obat melakukan cross
yang kurang di check dengan tepat
seharusnya ada di
IGD - Etika publik (jujur):
IGD. melakukan cross
check dengan jujur
- Komitmen mutu (
teliti): melakukan
cross check dengan
teliti
2 Membuat - Membuat draft - Tersedianya - Akuntabilitas(kejela Konsultasi dengan Berkonsultasi
daftar Usulan rencana draft rencana san): dengan atasan serta pihak-pihak
permintaan pengadaan obat- pengadaan membuat draft meminta arahan terkait, serta
rencana pengadaan serta saran meminta
Obat-obatan obatan
maka di terapkan merupakan masukan dan
nilai-nilai penerapan Nilai saran
akuntabilitas
dasar Tanggung termasuk
- Antikorupsi (
Jawab yang juga penguatan nilai
mandiri): dalam
23
membuat draft berkontribusi organisasi,
rencana pengadaan terhadap misi RS yaitu ramah
di lakukan secara benyamin Guluh, dan santun.
mandiri yaitu“Memberikan
- Komitmen mutu pelayan
(ketelitian): dengan kesehatan
melakukan draft
menyeluruh
rencana pengadaan
sesuai kebutuhan
terdapat nilai
ketelitian didalamnya pasien dan
- Mengatur jadwal - Adanya jadwal - Etika publik (taat keluarga”.
pertemuan pertemuan pada aturan):
dengan pimpinan dengan dengan mengatur
pimpinan jadwal pertemuan
ruangan
maka diterapkan nilai
taat pada aturan
- Antikorupsi
(disiplin) : dengan
mengatur jadwal
pertemuan terdapat
nilai disiplin.
- Nasionalisme (tidak
memaksakan
kehendak): adanya
kesepakatan
pertemuan
menunjukkan nilai
tidak memaksakan
kehendak
24
pimpinan, konsultasi saya melakukan
meminta arahan dengan arahan konsultasi dengan
dan masukan dari dan petunjuk pimpinan merupakan
dari atasan bentuk
atasan mengenai
mengenai pengaplikasian
rencana kegiatan optimalisasi tanggung jawab
ketersediaan terhadap tugas yang
obat-obat di troli diberikan
emergensi ruang
IGD. - Komitmen Mutu
(efektif &
efisien):saya
mencatat masukan
dan arahan dari
pimpinan dengan
benar dan cermat
agar dalam mencapai
target lebih efektif
dan efisien
- Etika publik(sopan)
:saat konsultasi saya
menggunakan
bahasa yang sopan
- Nasionalis
(musyawarah): saya
mengkonsultasikan
rencana kegiatan
saya dengan
pimpinan, saya
mengaplikasikan nilai
25
musyawarah
- Antikorupsi (jujur):
dengan
mengkosultasikan
kegiatan ini
mengakui bahwa ada
kekurangan pada
sistem pelayanan
pasien
26
pasien”
- Komitmen Mutu
(sesuai
standar):setelah
saya berkonsultasi
dengan pimpinan
ruangan, saya tidak
langsung
menyerahkan ke
bagian gudang, tetapi
terlebih dahulu
meminta persetujuan
dari kepala instalasi
farmasi.
- Etika publik(sopan)
: saya mengajukan
usulan dengan sikap
sopan
27
- Nasionalisme(musy
awarah): saya lebih
dahulu meminta
persetujuan dari
kepala instalasi
farmasi.
- Antikorupsi (jujur):
melakukan
konfirmasi ke kepala
gudang tidak
melebih-lebihkan
permintaan tetapi
sesuai dengan
kebutuhan
- Nasionalisme
(kerjasama) :saya
memberikan daftar
obat-obatan kepada
staff Gudang farmasi
merupakan
perwujudan nilai
kerja sama.
28
- Komitmen mutu
(inovasi) : daftar
obat-obat yang
diberikan kepada
Gudang farmasi
merupakan suatu
inovasi
- Etika publik(
sopan): saya
mengajukan daftar
obat dengan sopan
santun
29
:saya melakukan terhadap misi RS , organisasi,
pengecekan terhadap yaitu“Meningkatka yaitu
obat-obat yang n kualitas dan Tanggung
diterima dari instalasi kuantitas sarana jawab
Farmasi. dan prasarana
- Anti Korupsi Rumah Sakit”
(tanggung jawab):
dengan melakukan
pengecekan obat
menanamkan
tanggung jawab
- Nasionalisme
(peduli) : dengan
melakukan
pengecekan
mencerminkan sikap
kepedulian
- Komitmen Mutu
(teliti) : dengan
melakukan
pengecekan
mewujudkan nilai
ketelitian
Mengecek tanggal Terpenuhinya obat -Akuntabilitas
kadaluarsa obat layak pakai (konsisten):saya
yang diterima jika melakukan
ada obat yang pengecekan terhadap
kadaluarsa maka obat-obat yang
akan dilaporkan diterima dari instalasi
kembali ke gudang Farmasi.
instalasi farmasi
rumah sakit
30
-Etika publik (cermat)
:saya melakukan
pengecekan terhadap
obat-obat yang
diterima dari instalasi
Farmasi.
- Anti Korupsi
(tanggung jawab):
dengan melakukan
pengecekan obat
menanamkan
tanggung jawab
- Nasionalisme
(peduli) : dengan
melakukan
pengecekan
mencerminkan sikap
kepedulian
- Komitmen Mutu
(teliti) : dengan
melakukan
pengecekan
mewujudkan nilai
ketelitian
Menyimpan obat di Tersedianya obat Akuntabilitas
troli emergensi. di troli emergensi (tanggung jawab):
dengan jumlah melakukan
yang sesuai penyimpanan obat di
dengan yang di troli emergensi sesuai
terima dari gudang dengan yang di terima
tanpa dikurangi
31
sedikitpun
antikorupsi (jujur):
menyimpan obat tanpa
mengurangi jumlah
Komitmen mutu
(teliti): dengan
mencocokkan jumlah
obat yang diterima dan
yang disimpan di depot
maka terwujudnya nilai
komitmen mutu
Etika publik (disiplin):
menyimpan obat ke
troli emergensi
menanamkan nilai
disiplin
5 Melakukan Membuat format Tersedianya format Akuntabilitas Terciptanya merekapitulasi
Evaluasi evaluasi. evaluasi (pertanggung jawaban) rekapitulasi obat- dan
terhadap obat- : pembuatan laporan obat di tiap akhir melaporkan
obatan setiap evaluasi sebagai shift merupakan mengenai
selesai shift bentuk pelaporang penerapan nilai jumlah obat-
jaga yang bisa d disiplin dan obat
pertanggung jawabkan. tanggung jawab, emergency di
Nasionalisme yang juga tiap akhir shift
(peduli) : adanya berkontribusi merupakan
laporan evaluasi terhadap misi RS, penguatan nilai
sebagai bentuk yaitu: ” organsasi,
kepedulian terhadap Meningkatkan yaitu,
ketersediaannya obat kualitas SDM Transparan
yang akan di gunakan sesuai dengan
dalam proses perkembangan
32
pelayanan ilmu pengetahuan
Etika publik dan teknologi
(disiplin): dengan yang beretika”
adanya laporan
evaluasi membuat
petugas lebih disiplin
dalam menjaga
ketersediaan obat
Komitmen Mutu
(efektif dan efisien)
dalam pelaporan
Antikorupsi (jujur):
laporan evaluasi
menerapkan nilai-nilai
kejujuran
melakukan Petugas Nasionalisme(Bermu
sosialisasi mengetahui cara syawarah): dalam
mengenai cara pengisian form melakukan
pengisian form evaluasi sosialisasimewujudkan
evaluasi nilai bermusyawarah
- Etika Publik
(hormat) :saya
melakukan sosialisasi
mengenai pengisian
form evaluasi. Penuh
rasa hormat.
-Anti korupsi(
peduli): dengan
mengadakan
sosialisasi berarti
menunjukkan rasa
33
kepedulian terhadap
keberlangsungan
adanya pelayanan
- Akuntabilitas (
tanggng jawab):
dengan melakukan
sosialisasi artinya
bahwa menanamkan
sikap tanggung jawab
terhadap kegiatan yang
dilakukan
34
mutu(teliti):
melakukan rekapitulasi
dengan cermat
Melakukan Tersedianya Akuntabel:
pelaporan mengenai laporan jumlah obat merupakan laporan
jumlah obat-obat di obatan di akhir jaga sebagai pertanggung
tiap akhir shift jaga jawaban
Nasionalisme (gotng
royong) : yang berarti
bahwa setiap tim yang
berjaga mempunyai
peran dalam setiap
pengisian laporan
Etika publik (jujur)
melakukan pelaporan
dengan jujur
Komitmen mutu
(efektif) terdapatnya
pelaporan yang efektif
35
3.4 Perkiraan masalah dalam pelaksanaan dan alternatif solusi
adapun masalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan yaitu:
1. Ketersediaan obat-obatan emergency yang berada di gudang farmasi mungkin terbatas, solusinya
adalah rumah sakit melakukan kerjasama dengan pihak ketiga atau apotik-apotik dari luar rumah sakit
untuk pengadaan obat sehingga jika gudang farmasi kehabisan stok maka bisa cepat di tangani.
2. Petugas lupa untuk mengisi lembar evaluasi setelah pertukaran jaga. Solusinya adalah setelah
menggunakan obat-obatan atau alat medik langsung melakukan pencatatan yang berisi tentang jemlah
dan jenis yang di gunakan serta d berikan kepada siapa dan kapan diberikan. Solusi yang kedua
adalah tiap shift jaga terdapat 1 orang petugas yang bertanggungjawab masalah untuk mencatat
tentang obat tersebut dgn kerjasama tim. Solusi yang ketiga adalah saat serah terima, si penerima
tugas atau yang bertugas selanjutnya menanyakan tentang ketersediaan obat dengan begitu maka
akan terjaga pelaporan lembaran evaluasi.
36
37